Pendekar Naga Siluman

Wu Ji mengumpulkan buah -buah segar yang ia temukan di sekitar hutan gunung naga hijau untuk dirinya dan juga untuk Li Xiao Feng dan Li Bing Han yang sedang menunggu kepulangannya dari hutan di sekitar goa gunung naga hijau.

"Guru,bagaimana cara membuat batu -batu kristal hijau ini bersatu dengan pedang lipat?"Tanya Li Bing Han usai bersemedhi untuk menyerap energi batu -batu kristal naga hijau yang masuk ke dalam tubuh anak itu.

"Rendam di tungku api selama 48 jam di bawah sinar matahari dan sinar rembulan agar batu -batu kristal hijau dapat menyatu dengan pedang lipat dan juga dirimu."Jawab Li Xiao Feng yang telah membuatkan tungku api di dalam goa itu untuk Li Bing Han dapat membuat pedang pusaka khusus untuk anak itu sendiri.

"Celupkan batu -batu itu ke dalam tungku api lalu di tempa dengan kekuatan tangan mu."Perintah Li Xiao Feng dari samping Li Bing Han.

Li Bing Han mematuhi petunjuk dari Gurunya yang sangat sakti itu.Anak ini menggunakan ilmu tapak sakti matahari dan rembulan silih berganti untuk menempa batu -batu yang di masak dalam tungku api dapat melebur menjadi sebuah cairan warna hijau yang kemudian di pukul pakai palu yang di miliki oleh anak itu untuk cairan itu mengembang dan memanjang serta membentuk sebilah mata pedang yang sangat kuat sekali.

Selama 48 jam mereka silih berganti menempa batu-batu naga hijau sampai batu berubah bentuk menjadi sebilah pedang yang sangat kuat sekali serta tajam bukan main kemudian terakhir mereka meleburkan pedang lipat sehingga pedang itu bisa bersatu dengan pedang naga hijau dan terciptalah sebuah pedang yang di berinama Pedang Naga Siluman.

"Kalian berdua sudah berhari -hari tidak makan dan minum ,apakah kalian berdua tidak merasa diri kalian itu sungguh tidak wajar dan tidak lazim sebagai manusia biasa?"Ucap Wu Ji berdiri di tepi pintu goa.

"Hmm ya maaf kami berdua telah mendiamkanmu selama berhari -hari,"Jawab Li Xiao Feng dengan nada minta maaf kepada Wu Ji.

"Aku akan memaafkan mu jika kamu bisa buatkan ku dan Han Erl makan yang lebih layak daripada buah leci busuk itu,"Kata Wu Ji menarik lengan Li Bing Han untuk anak itu tidak mengikuti Li Xiao Feng yang di hukum Wu Ji untuk mencarikan dan menemukan serta membuatkan makanan untuk mereka bertiga di goa gunung naga hijau.

"Baiklah ,Ji Erl."Jawab Li Xiao Feng melayang ke arah hutan yang sangat jauh dan lebat dari hutan di sekitar goa gunung naga hijau dan kembali ke goa dalam waktu 7 detik saja sambil menjinjing dua ekor kijang dan seekor babi hutan yang sudah di kuliti dan sembelih oleh pria itu.

Kini pria ini memanggang binatang -binatang itu di atas kayu bakar serta di beri bumbu penyedap rasa yang menguap aromanya sampai Wu Ji dan Li Bing Han berkali -kali menelan air liur mereka karena aroma sedap dan lezat terbayangkan dari daging -daging panggang yang sedang di buatkan Li Bing Han untuk mereka bertiga.

"Nah,marilah kita semua makan enak dan minum yang ku buatkan untuk kalian berdua juga asli dari sari buah leci yang sudah ku pilih yang terbaik dari hutan hebat itu."Kata Li Xiao Feng membagikan makanan dan minuman lezat karyanya kepada Wu Ji dan Li Bing Han yang segera menyerbu tanpa banyak bicara lagi dan mereka lahap makanan itu hingga tak tersisa.

"Kau sendiri kenapa tak makan dan minum,Kak Feng?"Tanya Wu Ji mendelik heran melihat Li Xiao Feng tak menyentuh makanan dan minuman yang di buat oleh pria itu sendiri.

"Guru bukanlah manusia biasa seperti kita ,Bibi Ji Ji,"Jawab Li Bing Han polos.

Li Xiao Feng mengangguk untuk memperjelas dari jawaban Li Bing Han untuk pertanyaan Wu Ji yang semakin terheran -heran dengan kedua orang itu terutama gadis ini makin heran terhadap Li Xiao Feng.

"Kau sungguh bukan manusia biasa?"Tanya Wu Ji memicingkan kedua matanya untuk melihat lebih jelas Li Xiao Feng.

"Aku sudah bilang kalau aku ini Kaisar Vampir tua yang pernah hidup dari zaman dinasti Qin pertama hingga saat ini dinasti Ming terakhir kepada kamu tapi kau tak percaya ucapan ku yang jujur kepada mu yang menganggap ucapan ku adalah dongeng belaka bagimu."Jawab Li Xiao Feng yang kini telah berdiri di tengah cahaya rembulan yang menyinari kulit dari wajah sampai kedua kakinya yang amat bening bak kristal es saja tanpa kehidupan dari kelopak kedua matanya yang indah namun warna coklat darah yang mengerikan sekali.

"Aahhh..!!" Pekik Wu Ji berdiri yang terlalu kaget luar biasa melihat kenyataan dan fakta di depan kedua matanya mengenai Dewa Api yang sangat terkenal di dunia persilatan adalah makhluk yang sudah mati milyaran tahun yang lalu.

"K..Ka..Kau ini Kaisar Qin Shi Huang kah?"Tanya Wu Ji menunjuk gemetaran kepada Li Xiao Feng.

"Bukan ,aku ini putra pertama nya yang terbunuh di medan perang dan di makamkan di reruntuhan sungai merah di daerah pedalaman sekali dan aku juga lupa nama daerah ku meninggal dunia saat aku masih berusia 25 tahun,dan aku harus melihat kejatuhan dinaati Qin dan Ayah ku serta keluarga ku yakni istri dan anakku yang sekarang entah telah reinkarnasi di mana dan aku tak tahu seperti apa mereka sekarang,"Jawab Li Xiao Feng yang juga memperlihatkan suara aslinya yang sangat amat jernih sekali bak air sungai saja kepada Wu Ji.

"Ah ,lalu kenapa kau ingin menikah denganku?" Wu Ji bertanya dengan suara gemetar takut juga usai mengetahui jati diri Dewa Api.

"Karena aku mencintai mu setelah aku gagal satu kali dalam mencintai manusia seperti Ming Lian Hua yang terpaksa harus menikahi pria yang telah di jodohkan Ayahnya untuknya,"Jawab Li Xiao Feng langsung menyatakan cinta kepada Wu Ji di hadapan muridnya yang cengar cengir di belakang Wu Ji.

"Tega sekali kau memilihku untuk kau makan agar kau awet muda sepanjang masa."Kata Wu Ji yang semakin merapatkan diri di pintu goa karena Wu Ji takut sekali terhadap Li Xiao Feng.

"Baiklah ,aku batalkan niat ku untuk menikahimu dan ku biarkan saja kau menjadi selir muda dari Kaisar Yu tua,"Kata Li Xiao Feng melesat cepat ke arah pintu goa untuk menangkap Wu Ji yang tak tahu di belakang gadis itu adalah jurang yang di ciptakan oleh makhluk mutan yang berdiri tepat di belakang Wu Ji.

Wush,tep..!!

"Kyaaa..!Apa yang kau lakukan?!"Pekik Wu Ji yang di dekap erat Li Xiao Feng yang telah mundur dan berdiri di dinding goa.

Li Bing Han juga sudah berdiri di samping gurunya dengan sepasang mata tajam sekali serta sikap yang menyatakan bahwa anak itu telah siap untuk bertarung melawan mutan yang berwajah mirip kerbau raksasa dengan lidah yang persis gerigi yang runcing serta air liur yang menetes dari lidah di dalam mulut mutan itu sungguh bau sekali.

Bersambung..!!