Namaku Khoirunnisa, aku anak dari sepasang suami istri yang sholeh dan merupakan ustad dan ustadzah. namun aku bukanlah seorang wanita yang sholehah. aku selalu membuka auratku jika bepergian. aku tak mendengarkan nasihat kedua orang tuaku. hingga malam kelam itu terjadi. aku di nodai oleh orang yang tidak ku kenal. sejak saat itu aku memilih untuk menutup auratku dan tinggal di pesantren sambil meneruskan kuliahku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amallia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan
Bu Siti menelfon Nisa dan mengatakan mengenai lamaran untuknya. dia juga mengatakan jika besok akan menjemputnya di pesantren karena ada urusan keluarga.
Nisa menaruh telfonnya di atas meja setelah dia selesai berbicara telfon. Melda melihat raut wajah Nisa yang sedikit berubah.
"Kamu kenapa Nis? tadi siapa yang menelfon?" tanya Melda
"Mamah yang telfon. Mamah bilang jika ada yang datang melamar Nisa."
"Melamar? tidak salah nih?"
"Iya itu sih kata Mamah."
"Cie cie masih kecil sudah di lamar." ledek Melda
"Siapa yang di lamar?" tanya Aisha yang baru mendengar pembicaraan mereka.
"Ini Kak, Nisa di lamar." ucap Melda memberitahu.
"Wah primadona pesantren memang banyak yang naksir. kemarin juga ada beberapa santri yang menitipkan salam untuk Nisa." kata Aisha
"Yang bener kak? kalau yang nanyain aku ada tidak?" tanya Melda dengan percaya diri.
"Belum sih, belum ada yang nanyain kamu Mel."
"Yah, sayang sekali mau tinggal disini biar dapat gebetan santri ehh." Melda langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Hiyah ketahuan kamu Mel."
"Hehe jangan bilang siapa-siapa Kak." ucap Melda yang tadi keceplosan.
Nisa masih bergelut dengan fikirannya. dia masih memikirkan urusan keluarga seperti apa sehingga Nisa harus ikut.
Besok memangnya hari apa yah. kok ada pertemuan keluarga segala. apa jangan-jangan pertemuan dengan--" Nisa masih menduga-duga dalam benaknya.
Nisa memilih untuk berbaring di atas kasurnya. dia harus segera tidur karena besok harus bangun pagi. dia tidak mau seperti Melda yang sering kali dapat hukuman karena selalu telat datang mengaji.
Melda menoleh menatap Nisa yang sudah tertidur pulas.
"Lah sudah tidur, tidak asyik Nis." gumam Melda lalu memilih untuk memakan cemilan sambil main ponsel.
Tak terasa baru juga Nisa tertidur namun harus sudah bangun. Nisa mematikan alarm di ponselnya lalu dia langsung bangun.
"Hoam masih ngantuk." gumam Nisa karena memang sekarang masih pagi sekali.
Nisa menatap tempat tidur Aisha dan Nur. namun keduanya sudah tidak ada disana. hanya dia dan Melda yang ada di kamar itu. Nisa membangunkan Melda namun masih juga tak mau bangun. akhirnya Nisa keluar kamar dengan membawa peralatan mandinya. Nisa langsung mengantri mandi bersama yang lainnya.
Semua santri sudah berkumpul di Masjid karena adzan subuh sudah berkumandang. begitupun Nisa dan Melda sudah berada disana. setelah subuh, Melda mengajak Nisa untuk ijin namun Nisa tidak mau.
"Nis, ijin yuk kita tidak ngaji. perutku sakit banget nih." ucap Melda sambil memegangi perutnya.
"Kamu sakit? ya sudah aku ijinin tapi aku kagak ikutan."
"Kok gitu sih, temenin aku dong. masa sendirian kan nanti bete."
"Katanya sakit ya langsung istirahat saja, masa masih ingat bete."
Melda langsung diam takut Nisa malah curiga.
Nisa sudah ijin kepada senior dan Melda di perbolehkan untuk ijin. Nisa mengantar Melda ke Asrama.
"Ah akhirnya" gumam Melda sambil memasuki kamarnya.
"Kamu pura-pura sakit Mel?" ternyata Nisa masih disana. tadinya sudah melangkah pergi namun dia ingin sekali ke toilet jadi dia berbalik. karena toilet lumayan dekat dari kamar mereka.
"Eh" Melda terkejut saat melihat Nisa di belakangnya.
Nisa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Jangan di ulangi Mel, tidak baik loh berbohong. nanti sakit perut beneran loh." ucap Nisa menasehati Melda. lalu Nisa segera pergi dari sana.
°°
Tak terasa waktu begitu cepat. sekarang Nisa sedang berada di kampus dia mengikuti kelas pagi. Nisa yang sedang fokus memperhatikan penjelasan Dosen tiba-tiba mendengar ponselnya berdering. ternyata itu notif pesan masuk. Nisa tidak membuka pesan itu. dia langsung mengganti mode silent agar ponselnya tak berbunyi lagi.
Setelah Dosen itu keluar dari kelas, barulah Nisa melihat ponselnya.
Nisa membaca pesan dari nomor baru dan masih asing. dia tidak mengetahui nomor itu.
+62×××××××××××
Nak Nadia, setelah pulang kuliah nanti temui saya di ruang pengurus pesantren.
"Nomor siapa ini?" gumam Nadia lalu dia langsung memasukan ponselnya ke dalam tas miliknya.
Nadia segera meninggalkan ruang kelas. dia berniat akan menemui seseorang yang mengirimnya pesan. siapa tahu itu seseorang yang dia kenal.
Jarak kampus dan pesantren sangat dekat. kini Nadia sudah sampai di depan ruang pengurus pesantren. dia mengetuk pintu yang tertutup itu.
Tok tok
"Assalamu'alaikum" ucap Nisa dan mendapat sahutan dari dalam.
"Waalaikum'salam" ternyata Bu Finda yang membuka pintu itu.
"Maaf Bu, apa ada yang mencari saya?" tanya Nisa
"Iya Neng, silahkan masuk!" pinta Bu Finda
Nisa langsung masuk dan melihat teman ayahnya yang pernah ketemu juga sebelumnya.
"Apa kabar Nak Nisa?" tanya Pak Alex sambil menatap Nisa.
"Baik Pak, apa Bapak yang mencari saya?"
"Iya, saya mau mengajak kamu keluar. kebetulan saya sudah ijinkan ke pihak pesantren." ujar Pak Alex memberitahu.
"Tapi Pak, saya ada acara juga bersama orang tua saya."
"Acaranya itu sama saya. saya juga mau ketemu orang tua kamu. dan saya sudah ijin ke Ahmad untuk menjemput kamu. biar tidak ribet ijinnya. kalau Ahmad sendiri yang minta ijin pasti susah. karena disini ketat tidak bisa keluar masuk jika tak terlalu penting." jelas Pak Alex
"Oh seperti itu yah Pak, terima kasih sebelumnya maaf karena sudah merepotkan."
"Tidak sama sekali Nak. apa kita bisa pergi sekarang?" tanya Pak Alex
"Sebentar Pak, saya mau ganti baju dulu sekalian manaruh barang saya."
"Silahkan! saya tunggu disini." jawab Pak Alex
Setelah berpamitan Nisa segera keluar dari ruangan itu. dia berjalan menuju ke kamarnya.
Kini Nisa dan Pak Alex sudah berada di dalam mobil. Pak Alex mengemudikan mobilnya menuju ke Restoran yang mereka jadikan tempat pertemuan. tak butuh waktu lama akhirnya mereka sudah sampai. keduanya langsung keluar dari dalam mobil. Nisa mengikuti Pak Alex masuk ke dalam restoran. Pak Alex langsung masuk ke ruang VIP tempat mereka bertemu.
"Assalamu'alaikum" ucap Nisa yang baru sampai di ruangan itu.
"Waalaikum'salam" jawab Bu Hilya dan kedua orang tuanya yang sudah berada disana.
"Wah Nak Nisa cantik sekali." Bu Hilya yang baru bertemu Nisa sangat kagum melihat kecantikannya yang luar biasa. pantas saja suaminya ingin buru-buru menikahkan anaknya dengan Nisa.
"Terima kasih,Tante juga cantik." ucap Nisa kembali memuji Bu Hilya.
Nisa langsung duduk di sebelah Bu Siti.
"Mamah kangen" Nisa langsung memeluk Bu Siti.
"Mamah juga kangen Nak." Bu Siti membalas pelukan anaknya.
"Ini ada acara apa yah?" tanya Nisa yang kini sudah kembali pada posisi duduk semula.
"Pertemuan dua keluarga Nak. untuk mempererat lagi tali silaturahmi antara keluarga kita. dan kita juga niatnya akan melamar Nak Nisa untuk anak kami." jawab Bu Hilya
"Melamar?"
"Iya Nak Nisa"
"Mah, Alvin dimana sih?" tanya Pak Alex kepada Istrinya.
"Tadi sih ijin ke toilet Pah." jawab Bu Hilya
"Eh itu dia"ucapnya lagi saat melihat Alvin yang sudah kembali.
Nisa langsung mengalihkan arah pandangnya. dia sangat terkejut melihat lelaki tampan yang kini sedang berjalan mendekati mereka.
Kenapa lelaki itu disini?" batin Nisa lalu langsung cepat-cepat mengalihkan lagi arah pandangnya.
"Nak Nisa, kenalin ini anak saya Alvin." ucap Bu Hilya memperkenalkan anaknya.
Nisa hanya menatap Alvin sekilas.
"Saya Nisa" ucap Nisa
Alvin langsung duduk di depan Nisa. dia memperhatikan wanita cantik yang duduk di depannya. Nisa menatap Alvin dan pandangan mereka bertemu. Nisa tak melihat keterkejutan di mata Alvin.
Apa dia tidak mengenaliku?" batin Nisa dan langsung menundukan pandangannya.
Hais sok suci. bisa-bisanya aku di jodohin sama wanita modelan seperti ini." batin Alvin saat melihat Nisa yang tak mau menatapnya.
°°°
emng nya org hamil gmpang kn trgntung d kasih nya sm Allah swt .
nyatanya nisa hamil.. tapi... jgn" trlnjur nikah sama c nita lg hadehhhhh hncur hatiku kata nisa .. ikut sedih aku thorr mrskn hti ny nisa