NovelToon NovelToon
QUEEN MAFIA

QUEEN MAFIA

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: yuni rahayu devi

Ini karya pertamaku...

Ada seorang gadis bernama Alsaqueen Azkira Argawijaya mempunyai sifat baik, ramah, murah senyum, manja, dan jail kesemua orang tapi itu DULU. Sekarang namanya Alqueena Azkiya Argawijaya sifatnya sekarang kejam, dingin, datar, dan dia gak akan segan-segan membunuh orang yang telah bermain-main dengan dia mau itu cewek, cowok, tua, muda, anak-anak, maupun bayi. Tapi sifat itu tidak berlaku dengan paman, tante, abang angkat, dan juga sepupu gue.

Dia berubah karena ibunya meninggal dibunuh oleh seorang wanita berumur yang hampir sama dengan ibunya dibantu juga oleh anak perempuannya.
.
.
.
Kalau gak nyambung maaf baru belajar

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuni rahayu devi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merasa Cemburu

DIKELAS AL

Semua siswa/siswi sudah duduk dibangku masing-masing menunggu guru datang. Setelah beberapa menit guru pun datang bersama anak baru yang tak lain adalah Kevin.

"Anak-anak hari ini kita kedatangan anak baru lagi, silahkan perkenalkan diri kamu" ucap Ibu Nika.

"Hai, perkenalkan nama gue Kevin Agatha" ucap Kevin cuek.

"Perkenalkan Kevin nama Ibu Yunika panggil aja Ibu Nika, Ibu wali kelas kamu dan Ibu mengajar pelajaran fisika" ucap Ibu Nika yang dijawab anggukan oleh Kevin.

"Kalau begitu kamu duduk dibangku kosong dekat Alqueena dan Chandra" ucap Ibu Nika sambil menunjuk bangku yang berada disebelah Al dan Chandra. Kevin berjalan kearah bangku kosong tersebut setelah sampai kebangku dia langsung duduk, para siswi yang ada dikelas terpesona melihat ketampanan Kevin berbeda dengan para siswa mereka cuek tidak memperdulikan Kevin.

"Sekarang kalian buka buku kerjakan hal 126 sampai 130, hari ini juga harus diantar, jangan ribut ibu mau rapat!" ucap Ibu Nika tegas.

"Baik Bu" ucap siswa/siswi dengan lesu.

Setelah itu Bu Nika pergi dari kelas, para siswa/siswi mau tidak mau harus mengerjakan tugas yang diberi Ibu Nika karena Ibu Nika bukan hanya terkenal dengan kecantikannya tetapi dia juga termasuk guru killer disekolah AIHS.

Saat yang lain sedang mengerjakan tugas Al dkk malah tidur dikelas sampai jam istirahat.

-

"WOI PARA PENGHUNI SEKOLAH ISTIRAHAT BURUAN JANGAN BELAJAR MULU NTAR LO SEMUA JADI PINTER" bunyi bel istirahat membuat siswa/siswi berhamburan keluar kelas untuk menuju kantin, lapangan basket, taman dan lain-lain. Tapi tidak dengan Al dkk mereka masih tidur dikelas, Rizky dkk dan Naila dkk yang melihat mereka tidur berniat untuk membangunkan mereka.

"Bangunin sono" ucap Naila kepada Rizky dkk.

"Lo aja gue takut" ucap Putra.

"Gue juga sama" ucap Naila.

"Biar gue aja" ucap Dion sambil berjalan menuju meja Al dkk diikuti yang lain.

"Al, Chan, Vin bangun udah istirahat" ucap Dion sambil menggoyangkan tubuh mereka bertiga pelan.

"Hmmm" jawab mereka bertiga sambil mengangkat kepala mereka dan mengucek mata mereka masing-masing, setelah nyawa mereka terkumpul sepenuhnya mereka langsung merapikan rambut mereka yang sedikit berantakkan.

"Yaudah ayo kekantin" ucap Fatur.

"Ayo gue juga udah lapar ini" ucap Risa bersemangat.

Mereka semua berjalan keluar kelas menuju kantin, di koridor banyak siswa/siswi membicarakan mereka semua tetapi mereka tidak memperdulikan ocehan siswa/siswi tersebut. Mereka terus berjalan menuju kantin dengan pesona mereka masing-masing, sesampainya mereka dikantin, mereka langsung duduk bersama dibangku yang masih kosong.

"Bi sini" teriak Fatur sambil melambaikan tangannya, Bibi kantin yang ada disana pun berjalan mendekati mereka.

"Mau pesan apa?" tanya Bibi kantin tersebut.

"Fatur pesen bakso, siomay, sama jus jeruk" ucap Fatur.

"Kalau Putra pesen bakso sama jus jeruk" ucap Putra.

"Sama kayak Putra" ucap Rizky, Dion, Naila, dan Rosa.

"Kevin pesen bakso sama jus alpukat, kalian mau apa?" tanya Kevin kepada Al dan Chandra.

"Samain" ucap Al dan Chandra bersamaan dengan datar.

"Kalau Risa pesan bakso, batagor, sama jus jeruk" ucap Risa.

"Kalau begitu Bibi permisi dulu" ucap Bibi kantin tersebut yang dijawab anggukan oleh mereka.

Sambil menunggu pesanan datang mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing seperti bermain hp.

Disisi lain Sifa dkk kesal melihat mereka bersama.

"Awas aja lo Al gue bakal bales" ucap Sifa sambil melihat kearah Al.

"Berani banget mereka deketin pangeran kita" ucap Nisa kesal.

"Gue bakal bikin malu mereka" ucap Salma.

"Dasar cewek murahan" ucap Rere.

Karena kesal melihat Rizky dkk bersama dengan Al dkk dan Naila dkk mereka pergi begitu saja dari kantin.

Setelah beberapa menit menunggu pesanan mereka, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang. Mereka langsung memakan makanan mereka masing-masing tanpa bersuara. Tapi pada saat sedang menikmati makanan, hp Al tiba-tiba berbunyi.

"WOI AL ANGKAT TELPONNYA BURUAN" bunyi nada dering hp Al, membuat Al menghentikan kegiatan makannya. Sebelum ia mengangkat telponnya, ia melihat siapa yang menelponnya terlebih dahulu, setelah tau siapa yang menelpon ia langsung menekan tombol yang berwarna hijau.

"Halo" ucap sipenelpon.

"Hmm, kenapa bang" ucap Al.

"Ihh lo mah gak bisa basa basi dulu" ucap sipenelpon kesal.

"To the poin aja bang" ucap Al cuek.

"Jadi gini..." ucap sipenelpon menggantungkan kata-katanya.

"Kenapa lo gak ngabarin gue kalau udah di Indo sih?, lo tau gak gue kangen sama lo?, lo gak kangen apa sama gue?, pulang sekolah pokoknya lo harus keperusahaan, pusing tau gak gue ngurusin ini semua!" teriak sipenelpon membuat Al menjauhkan hp dari telinganya.

"Bisa gak sih gak usah teriak-teriak" ucap Al kesal tapi masih dengan wajah datarnya.

"Hihihi maaf Al, udah cepet jawab pertanyaan gue" ucap sipenelpon.

"Hah, yang pertama gue lupa ngabarin kalau udah di Indo, yang kedua gue tau lo kangen, yang ketiga gue juga kangen sama lo, yang keempat gue gak bisa kesana pulang sekolah capek gue" ucap Al menjawab semua pertanyaan sipenelpon dengan muka datar.

"Pokoknya lo harus kesini!, gue tau lo gak pernah belajar disekolah lo cuman numpang tidur, bolos atau pergi kekantin, iya kan?" ucap sipenelpon.

"Iya, ehh keceplosan, kok lo tau sih?" ucap Al bertanya kepada sipenelpon.

"Ya taulah gue dilawan" jawab sipenelpon bangga.

"Udah yang pastinya lo harus keperusahaan, titik gak pake koma!" ucap sipenelpon lalu mematikan telponnya secara sepihak.

"Tap..." ucap Al terpotong karena telponnya dimatikan secara sepihak.

tuttuttut....

"Sial" ucap Al kesal karena telponnya dimatikan begitu saja.

"Kenapa Al?" tanya Chandra melihat Al kesal.

"Gak" tanya Al datar.

"Siapa yang nelpon Al?" tanya Kevin.

"Bang Rara" jawab Al yang dijawab anggukan oleh Kevin.

"Dia cewek apa cowok?, namanya Rara tapi dipanggil Bang" tanya Putra heran.

"Dia cowok nama aslinya Agra, Rara itu panggilaan sayangnya Al ke dia" jawab Kevin.

Arga adalah sekretaris perusahaan Al dia yang selama ini mengurus perusahaan yang ada di Indonesia, dan dia juga abang angkatnya Al.

"Emang dia siapa Al?" tanya Dion.

"Abangnya Al" jawab Kevin yang dijawab anggukan oleh Dion yang lain hanya menyimak.

"Kenapa Bang Arga nelpon Al?" tanya Chandra.

"Disuruh kesana" jawab Al lesu.

"Kapan?" tanya Chandra.

"Pulang sekolah, harus gak ada tapi tapi" jawab Al malas.

"Bilang aja lo capek abis pulang sekolah" ucap Kevin.

"Udah, tapi tetap aja disuruh kesana karena dia tau gue gak pernah belajar kalau disekolah" ucap Al.

"Kok dia bisa tau?, dia mata-matain kita ya?" tanya Kevin.

"Gimana gak tau, pas Al SMP aja bolos terus" jawab Chandra sambil melirik Al yang dilirik hanya diam saja.

"Iya juga ya, waktu hari pertama belajar aja dia bolos, ketahuan sama Arga lagi" ucap Kevin mengingat kelakuan Al.

"Kok bisa ketahuan?" tanya Putra penasaran.

"Karena dia ketua osis di SMPnya Al, si Arganya juga mau bolos waktu itu" jawab Kevin.

"Ketua osis bolos, hebat" ucap Fatur.

"Cerita dong gimana kejadiannya" ucap Rosa penasaran, Kevin lalu melihat kearah Al yang dari tadi diam saja diikuti dengan yang lainnya.

"Al boleh gak cerita?" tanya Kevin hati hati.

"Serah lo" jawab Al cuek lalu meminum minumannya.

"Udah dikasih izin buruan cerita" ucap Naila yang juga penasaran.

"Ok jadi gini..." ucap Kevin.

FLASHBACK...

Saat ini Al sedang duduk dibangku mendengar guru menjelaskan didepan. Bosan? ya itu yang dirasakan Al saat ini.

"Bu" panggil Al kepada guru yang sedang mengajar.

"Kenapa Al?" tanya guru tersebut menghentikan pembelajaran.

"Izin ketoilet ya Bu" ucap Al mencoba beralasan.

"Yasudah sana buruan" ucap guru tersebut. Al langsung pergi dari kelas itu menuju taman belakang sekolah untuk bolos. Saat sudah sampai ditaman belakang dia melihat tembok tinggi sekitar 2 meter.

"Aman gak ada yang liat" ucap Al melihat kanan dan kiri lalu melihat tembok yang ada didepannya. Dia berjalan mundur beberapa langkah lalu berlari dan hap dia lompat tangannya memegang ujung tembok. Pada saat dia mau naik kakinya tiba-tiba dicekal oleh seseorang membuat Al terkejut.

"Akhh setan" ucap Al sedikit berteriak karena terkejut.

"Enak aja lo bilang gue setan" jawab seseorang yang memegang kaki Al.

"Eh Bang Rara ngapain disini?" tanya Al yang masih diatas tembok. Ya seseorang yang memegang kaki Al adalah Agra abangnya Al.

"Gue ini osis, seharusnya gue yang nanya, ngapain lo?" ucap Agra nanya balik.

"Ya mau bolos lah bang" ucap Al santai.

"Turun lo" suruh Agra kepada Al, Al pun turun.

"Lo itu anak baru disini masa mau bolos" ucap Agra sedikit ngegas.

"Terserah guelah, ngapain lo yang ribet sih" ucap Al santai.

"Haduh Al mentang-mentang lo pinter jadi mau bolos" ucap Agra.

"Bosen gue dikelas, pelajaran seni" ucap Al.

"Gila itu guru killer parah tau gak lo?" tanya Agra.

"Tau, makanya gue mau bolos, lo ngapain disini?" tanya Al.

"Ah itu anu em gue" ucap Agra gugup.

"Mau bolos kan lo?" tanya Al.

"Iya" jawab Agra.

"Dasar lo, tadi marahin gue karena gue mau bolos ternyata lo juga mau bolos" ucap Al kesal.

"Pelajaran fisika pusing gue, galak lagi gurunya" ucap Agra.

"Serah lo dah" ucap Al lalu dia melihat tembok tadi.

"Mau gue bantu, gue itu ketua osis yang baik" ucap Agra.

"Baik apanya coba, ketua osis kok bolos" cibir Al.

"Sekali-sekali Al" ucap Agra.

"Pala lo sekali-sekali" ucap Al lalu naik tembok tersebut, Agra hanya cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Lo mau bolos gak sih, buruan naik ntar ketauan guru" ucap Al yang sudah ada diatas.

"Iya tunggu dulu" ucap Agra lalu naik keatas tembok tersebut.

Pada saat mereka mau turun kebawah ada salah satu guru yang melihat mereka berdua.

"Hei kalian berdua mau ngapain?" tanya guru tersebut membuat Al dan Agra kaget.

"Mau boloslah pak" jawab Al santai.

"Kok lo bilang?" tanya Agra.

"Gue bohong juga Bapaknya tau kalau kita mau bolos" ucap Al memutar bola matanya.

"Iya juga ya" jawab Agra.

"Kamu itu kakak kelas dan juga ketua osis seharusnya mengajarkan yang baik kepada adek kelasnya!" ucap Bapak Carli tegas.

"Ya mangap pak, hilaf" jawab Agra.

"Maaf bego" ucap Al.

"Nah itu maksud gue Al" ucap Agra.

"Sudah kalian turun ikut bapak" suruh pak Carli.

"Kemana pak ke mall?" tanya Al.

"Ke depan tiang bendera buruan turun" jawab pak Carli.

"Yah gak seru, udah ah mending bolos aja bye Bapak" ucap Al sambil melambaikan tangannya lalu loncat dari atas kebawah lalu pergi kearah jalan raya.

"Al tungguin gue" teriak Agra melihat Al meninggalkannya. "Pak saya susul Al dulu ya jangan kangen, bye pak" sambung Agra setelah bicara itu ia langsung loncat dari atas kebawah lalu mengejar Al yang telah jauh.

"Dasar anak itu" ucap Pak Carli kesal lalu pergi dari sana.

FLASHBACK OFF...

"Al hampir setiap hari bolos gak pernah belajar tapi anehnya dia pinter" ucap Kevin.

"Hebat Al" ucap Fatur kagum dengan sifat Al.

"Terus Al sama abangnya pergi kemana?" tanya Putra.

"Ke cafe" jawab Kevin yang dijawab oh oleh Putra.

"Emang gak takut kena marah ortu?" tanya Naila membuat Kevin dan Chandra saling tatap lalu melihat kearah Al karena merasa auranya semakin dingin dan mencekam. Al yang mendengar pertanyaan itu berhenti memainkan hpnya dan membuat muka datar dan dingin Al bertambah berkali-kali lipat.

"Kok gue merinding?"batin Rizky.

"Kenapa gue merinding?"batin Dion.

"Mak tolong anakmu ini"batin Putra.

"Kenapa jadi serem banget?"batin Fatur.

"Gue salah ngomong ya?"batin Naila.

"Tolongin gue ini serem banget"batin Rosa.

"Mom Risa mau pulang"batin Risa.

"Gimana ini?"batin Kevin.

"Sial pake nanya masalah begituan lagi"batin Chandra.

"Al" panggil Chandra ragu-ragu sambil menepuk pundak Al pelan.

Al yang dipanggil langsung melihat kearah Chandra sebentar sambil menepis tangan Chandra dari pundaknya lalu berdiri berjalan pergi dari kantin tanpa sepatah kata. Chandra langsung pergi mengejar Al karena dia tau Al sedang sedih saat ini. Kevin dan yang lainnya masih duduk terdiam sambil melihat kearah Al dan Chandra yang pergi dari kantin.

"Kalian jangan pernah membahas masalah ortu jika lagi sama Al!" ucap Kevin memperingati.

"Kenapa?" tanya Rizky penasaran.

"Gak perlu tau, pokoknya jangan pernah!" jawab Kevin lalu pergi meninggalkan mereka semua supaya mereka tidak menanyakan lagi soal itu.

Yang lain hanya terdiam sambil melihat Kevin yang semakin jauh dari mereka setelah Kevin tidak terlihat lagi baru mereka berbicara.

"Kenapa dengan ortu Al?" tanya Dion.

"Mana gue tau" jawab Fatur.

"Auranya mencekam banget pas si Naila nanya gitu" ucap Putra.

"Gue salah ngomong ya bang?" tanya Naila merasa bersalah.

"Kita gak tau masalah mereka jadi lo jangan merasa bersalah" ucap Putra sambil menepuk nepuk pundak Naila dengan lembut.

"Iya bang" jawab Naila.

"Kita susul aja gimana" usul Rosa.

"Boleh juga" ucap Risa menyetujui.

"Yaudah ayo" ucap Rizky lalu pergi meninggalkan mereka.

"Kebiasaan deh main tinggalin aja" ucap Fatur kesal lalu menyusul Rizky diikuti yang lainnya.

Mereka berjalan menuju kelas untuk melihat apakah Al dkk ada dikelas, tapi sayangnya pada saat mereka sampai dikelas Al dkk tidak ada dikursinya.

"Mereka kemana ya?" tanya Rosa.

"Gak tau, di rooftop kali" jawab Risa.

"Bisa jadi ayo kita liat" ucap Fatur lalu berjalan pergi kearah tangga diikuti yang lainnya.

Disisi lain Al dkk memang sedang ada di rooftop duduk santai menikmati angin yang berhembus membuat rambut mereka melayang layang tidak jelas.

"Al mereka gak tau apa-apa soal ini" ucap Chandra sambil melihat Al yang sedang menutup matanya.

"Gue tau" ucap Al yang masih menutup matanya.

"Maaf ya karena cerita tadi, mereka nanya soal itu" ucap Kevin sambil melihat kearah depan.

"Bukan salah lo" ucap Al. Setelah Al berbicara seperti itu hening mereka sibuk dengan pikiran masing-masing tidak ada lagi yang memulai pembicaraan. Tapi beberapa menit kemudian Rizky dkk dan Naila dkk sampai di rooftop dan langsung memanggil Al dkk membuat mereka bertiga membuyarkan lamunannya, Chandra dan Kevin langsung melihat kearah mereka semua tapi tidak dengan Al dia masih menutup matanya.

"Al, Chan, Vin ngapain lo pada disini?" tanya Fatur sambil berjalan kearah mereka bertiga diikuti

"Nyantai" jawab Kevin, Chandra hanya diam dia langsung membalikan kepalanya kearah depan lalu menyimpan kepalanya ke bahu Al, membuat Al kaget tapi dia masih tetap diposisi yang sama tidak menghiraukan Chandra yang berperilaku seperti itu karena sudah terbiasa.

Rizky dkk dan Naila dkk langsung duduk dihadapan mereka bertiga.

"Soal yang tadi maaf ya Al" ucap Naila hati-hati.

"Santai aja" ucap Al yang masih menutup matanya tidak memperdulikan mereka semua.

"Yaudah kekelas yuk" ucap Risa.

"Bel masuk udah lewat 10 menit" ucap Fatur.

"Terus gimana dong?" tanya Rosa cemas karena guru yang mengajar sangat galak.

"Bolos" ucap Kevin santai sambil melihat kearah atas.

"Bener kata Kevin" ucap Putra semangat.

"Terus kita disini aja gak ngapa-ngapain" ucap Naila.

"Mabarlah" ucap Dion langsung mengeluarkan ponselnya.

"Ayo" ucap Fatur langsung mengeluarkan ponselnya.

"Main apa?" tanya Rizky yang sudah memegang ponselnya.

"PUBG" ucap Al yang sudah membuka matanya lalu mengeluarkan ponselnya. Tapi Chandra masih diposisi yang sama Al tidak mau mengganggu Chandra yang tertidur pulas dibahunya.

"Boleh juga, kalian ikut gak?" tanya Rizky kepada Putra, Kevin dan Naila dkk.

"Gak gue mau tidur ngantuk" ucap Putra.

"Sama gue juga" ucap Kevin.

"Kita gak bisa main" ucap Naila yang dijawab anggukan oleh Rosa dan Risa.

"Yaudah" ucap Rizky acuh lalu membuka aplikasi PUBG diikuti yang lainnya.

"Taruhan" ucap Fatur sombong.

"Yang kalah traktir yang menang gimana" ucap Dion.

"1 minggu traktir dikantin" ucap Rizky.

"Ok siapa takut" ucap Fatur pd.

"Gimana Al?" tanya Rizky.

"Deal" jawab Al.

"Ok kita mulai" ucap Fatur meremehkan Al.

Mereka semua sibuk dengan kegiatan masing-masing Chandra, Kevin dan Putra tertidur pulas, Naila dkk sedang merencanakan untuk pergi berjalan-jalan, sedangkan Al, Rizky, Dion, dan Fatur masih fokus dengan ponsel mereka masing-masing.

"Yah gue kalah" ucap Fatur kesal karena sudah mati terlebih dahulu.

"Makanya jangan pd dulu" ucap Dion yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Hebat juga Al mainnya" batin Rizky.

Al yang mendengar itu diam saja dia masih fokus kepada ponselnya.

Tak lama permainan pun selesai yang dimenangkan oleh Al.

"Karena Fatur yang mati duluan jadi lo harus traktir kita bertiga selama 1 minggu" ucap Dion.

"Iya, untung gak semua yang ada disini bisa bangkrut gue" ucap Fatur lesu.

"Lo kaya masa traktir kita aja langsung bangkrut" ucap Dion sinis.

"Lo gak akan bangkrut cuman kita bertiga doang" ucap Rizky.

"Iya iya" ucap Fatur.

"Udah jam pulang ayo balik" ucap Risa sambil melihat kearah jam tangan miliknya.

"Terus yang lain gimana" ucap Fatur melihat Putra yang tertidur di pahanya, melihat Chandra yang tertidur dipaha Al tidak lagi dibahu Al, dan melihat Kevin tertidur dibahu Al. Yang lain pun ikut melihat mereka bertiga yang sedang tertidur. Mata mereka terus melihat kearah Al yang sedang bermain hp sambil salah satu tangannya mengelus lembut kepala Chandra membuat jiwa jomblo mereka meloncat-loncat.

"Cocuittt"batin Risa.

"Gue mau"batin Naila.

"Aduh mataku"batin Rosa.

"Andai gue yang ada diposisi itu, terbang gue saking senangnya"batin Fatur.

"Andai Alsa ada disini, pasti gue bisa manja-manjaan sama dia"batin Dion.

"Kenapa gue kayak gak suka kalau Al mesra sama Chandra sih, inget Rizky mereka itu pacaran lo gak boleh suka sama Al"batin Rizky.

Al yang mendengar batin mereka semua hanya diam saja, dia langsung menyimpan ponselnya kesaku seragamnya lalu membangunkan Chandra dan Kevin.

"Chan bangun udah jam pulang" ucap Al yang terdengar lembut tapi tidak menghilangkan ekspresi datarnya, dia membangunkan Chandra sambil menepuk pelan pipi Chandra membuat dia terbangun.

"Bangun udah jam pulang" ucap Al lagi.

"Iya gue udah bangun Al" ucap Chandra dengan suara khas orang baru bangun tidur sambil mengucek matanya lalu duduk disamping Al. Yang lain masih diam tidak berbicara sedikit pun. Al lalu berpindah membangunkan Kevin.

"Bang bangun udah jam pulang" ucap Al sambil menepuk pelan pipi Kevin.

"5 menit lagi" ucap Kevin yang masih menutup matanya.

"Gak ada pokoknya sekarang harus bangun" ucap Al memaksa.

"Ish iya iya gue bangun nih" ucap Kevin lalu duduk tegak sambil mengucek matanya.

"Tumben lo Al gak teriak-teriak bangunin gue?" tanya Kevin.

"Karena ini disekolah" ucap Al memutar bolanya malas.

"Iya yah gue lupa" ucap Kevin sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Al hanya diam tak menjawab lagi ucapan Kevin.

"Itu kenapa gak dibangunin?" tanya Kevin melihat Putra masih tertidur pulas.

"Oh iya lupa" ucap Fatur sambil menepuk jidatnya.

"Woi bangun udah jam pulang lo mau pulang gak?" tanya Fatur.

"Bentar lagi Bun masih pagi ini" ucap Putra yang masih menutup matanya.

"Bun pala lo, pagi dari mana ini udah sore bego ini udah jam 13.25" ucap Fatur kesal sambil mengguncang tubuh Putra.

"Hah gue bukannya dirumah kok bisa disini?" tanya Putra yang sudah bangun.

"Rumah kepala lo, kita ada di sekolah dari tadi" ucap Risa.

"Eh iya ya gue lupa" ucap Putra cengengesan.

"Yaudah ayo pulang" ucap Naila yang sudah berdiri.

"Ayo" ucap Putra lalu berdiri diikuti yang lainnya.

Mereka berjalan pergi dari rooftop untuk pergi kekelas mengambil tas mereka tapi tidak dengan Al dkk mereka masih diam berdiri sambil saling lirik satu sama lain.

"Gimana lo mau pergi keperusahaan Al?" tanya Kevin.

"Iya gue harus kesana" jawab Al.

"Gue gak ikut ya mau ke markas utama, gue belum ngecek markas utama soalnya" ucap Chandra.

"Iya lo berdua gak usah ikut biar gue aja yang kesana" ucap Al.

"Gue ngecek markas senjata aja deh, dari pada diem dimansion" ucap Kevin.

"Terserah lo, yaudah ayo balik kekelas ambil tas" ucap Al sambil pergi diikuti mereka berdua.

1
Shabrina
Bagus sih tapi masih banyak typonya
Dede Mila
jejak
Amelia Amel
Thor perut gw sakittttt
Shabrina
Next
Yura Safira
keren
anu naninu
hmm keren
Nitaaaaaaaa
😍
Tataaaaaaaaaaa
.
Ratna Henita
tlng season 2 ny thor
Ratna Henita
knp episode main d ulang trus thor
Nayyira
lanjulanjutt
Nayyira
lanjut
Libra3
lebih tepatnya bawa para ART atau mereka ke tempat yang aman,,
kalau disimpan keknya rada ganjal
Qayum Dan Qasih
lanjut thor
Yoni Hartati
makanya kenapa ikut2 an ngerepotin kan .makanya mikir riz kamu itu cuman merepotkan dan dijadikan kelemahan. mestinya jodohnya al jgn orang yg lemah mestinya yg kuat jgn riz jodohnya
Yoni Hartati
bodoh amat rizk,km ikut al jd beban .apa tdk mikir?
Shelvia Amanda Dika: benar itu kak
total 1 replies
Yoni Hartati
nyusahin ini nama nya rizky. apa tdk pikir km cuman beban .
Yoni Hartati
mereka kok suka banget ngikuti al? apa mereka tdk sekolah?
Sri Aisyah
gak asing telinga denger tiba tiba " brakkkkkk" 😉😉😀😀😀
EL CASANDRA
orang mana sih authornya..? Kalo didaerah saya soalnya sadap itu kayak ambil air kelapa buat jadiin gula Jawa terus bisa juga diartikan mencuri informasi dari orang lain
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!