NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Sang Anak Haram

Istri Kontrak Sang Anak Haram

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: NABABY

Kiara terpaksa menikahi Orion karena satu tujuan yaitu untuk balas dendam. Dirinya merasa dipermainkan oleh Leonard Arven Hadinata, anak sulung sebuah keluarga konglomerat Hadinata. Kiara dan Leo sudah menjalin hubungan cukup lama dan dijanjikan akan dinikahi suatu hari nanti. Namun sang pria justru menghilang tanpa satu alasan. Kiara hingga merasa sedih dan kecewa.

Kiara melakukan sebuah pernikahan kontrak dengan Orion Alaric Hadinata, sang putra tidak sah alias anak haram Hadinata. Dari Aditya Pramana Hadinata, sang kepala keluarga dengan seorang wanita yang tak diketahui siapapun. Sekaligus adik tiri dari sang putra sah yaitu Leonard.

Orion menyetujui pernikahan itu karena ia juga ingin menghancurkan keluarga yang selama ini merawatnya dari kecil. Juga untuk mencari tau dimana keberadaan ibu kandungnya sekarang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NABABY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria yang kembali pulang

Suasana di bandara begitu padat ramai namun tertib. Ada suara koper yang diseret dengan tergesa, ada suara pengumuman dari pengeras suara, dan tercium aroma kopi dari kedai terdekat yang berpadu menjadi satu.

Seorang pemuda melangkah keluar dari salah satu pintu kedatangan dengan mengenakan jaket hitam yang sedikit kusut dan koper di tangan. Langkahnya santai, mengikuti rute jalan keluar. Hingga dia dihampiri dua orang berjas rapi menunduk memberi hormat.

"Tuan Leonard, biarkan saya yang membawa barang-barang anda." Seseorang mengambil koper dan tas yang dibawa Leo, putra pertama keluarga Hadinata. Ya, pria itu telah pulang.

"Bawa aku ketempat ayah sekarang juga." Ucap Leo begitu memasuki sebuah mobil yang sudah terparkir disana.

Hatinya berdebar pelan, bukan karena perjalanan panjang, tapi karena pertemuan yang akan datang. Yang mungkin akan mengubah segalanya. Tapi, kemarahannya begitu memuncak sehingga kegelisahan maupun ketakutan itu tak dirasakannya lagi kali ini.

Braaak!!! Suara pintu terbuka cukup kencang. Wajah kencang Leo menatap ayahnya dengan penuh sorot kebencian.

"Kenapa ayah melakukannya! Kenapa ayah melakukan ini padaku?!" Gelegar suara Leo langsung terdengar keseluruh ruangan.

Aditya menengok, matanya tak ada sedikitpun rasa terkejut. Seperti ia sudah mengetahui jika sang putra akan segera datang untuk menemuinya.

"Bukankah kau sudah berjanji akan meninggalkan wanita itu? Lagipula bukan ayah yang membuat mereka menikah. Melainkan mereka sendiri." Suara Aditya terdengar datar.

"BOHONG!"

Leo menggebrak meja dengan sangat keras. Wajahnya memerah, uratnya juga terlihat keluar dan mengencang. Kemarahannya begitu terasa meski tak ada satu kata keluar.

"Aku akan pastikan kalau pernikahan ini tidak akan pernah terjadi." Leo langsung pergi begitu saja. Suara pintu terbanting kembali terdengar saat Leo keluar ruangan.

Aditya menghela nafas dan memijat kepalanya. Saat ini Leo tak mampu diancam dengan apapun. Hingga Aditya hanya membiarkannya pergi dan membiarkan kemarahan anak itu mereda.

"Awasi anak itu. Jangan sampai dia melakukan hal bodoh." Perintah Aditya pada salah satu bawahannya.

Pria yang sedari tadi disampingnya menunduk paham lalu keluar dari ruangan untuk menjalankan perintah yang baru saja diberikan.

......................

Leo membuka pintu rumah lebar-lebar di kediaman Hadinata. Ratna yang kaget akan kedatangan putra tercintanya langsung berlari dan memeluk Leo.

"Leo anakku. Akhirnya kau pulang nak. Mama sangat merindukanmu." Ucap Ratna yang mengelus punggung Leo lembut.

"Ibu, aku lelah. Aku ingin istirahat dulu." Leo langsung melepas pelukan ibunya dan menuju kamarnya.

"Kau tidak ingin makan dulu? Ibu akan menyuruh pembantu membuatkanmu sesuatu." Ratna terlihat khawatir dengan sikap putranya.

"Tidak bu." Leo tetap kekeuh dengan perkataannya.

Ratna hanya bisa melihat dengan sedih akan sikap putranya saat ini. Sudah setengah tahun lebih ia disuruh mengurus bisnis di luar negri oleh ayahnya, dan dia hanya ingin melepas rindu, namun sikap Leo begitu bersahabat sama sekali.

Leo berjalan lemas. Saat ia ingin membuka kamar, terdengar suara Celine memanggilnya. Gadis kecil itu langsung berlari saat melihat Leo ada di rumah.

"Kakak sudah pulang? Apa kakak akan menghadiri pernikahan kak Orion juga?" Tanya Celine dengan semangat.

Mendengar nama Orion, Leo kembali memanas. Tatapannya pada Celine begitu tajam hingga membuat gadis itu ketakutan.

"Dimana pria brengsek itu sekarang?" Nada bicara Leo begitu mengintimidasi membuat Celine ketakutan.

"Maksud kakak siapa?" Celine bertanya pelan.

"Orion." Jawabnya datar.

"Aku baru pulang sekolah, jadi aku tidak tau dimana kak Orion berada." Celine tertunduk takut dengan tatapan kakaknya sendiri.

Leo mendengus kesal.

"Dasar nggak guna." Gumam Leo kesal. Dirinya langsung masuk ke kamar begitu saja tanpa peduli perasaan Celine sama sekali. Celine yang masih berdiri disitu hanya bisa meneteskan air mata.

......................

Malam itu Kiara tengah duduk santai sambil membaca buku di balkon apartementnya sambil menikmati city light Jakarta, hingga tiba-tiba ponselnya berbunyi dan melihat ada pesan masuk

"Kau ada di apartementmu kan? Aku akan kesana sebentar memberikan sesuatu." Chat dari Orion ia baca.

Kiara langsung membalas chat Orion memberi ijin pada pria itu untuk datang ketempatnya. Selang beberapa menit dari Kiara membalas pesan dari Orion, terdengar suara bel pintu berbunyi. Cepat-cepat ia kedepan dan membuka pintu. Alangkah terkejutnya saat ia melihat orang yang berada diambang pintu. Bukan Orion, melainkan...

"Leo?!" Kiara begitu terkejut melihat wajah pria yang selama ini ia rindukan dan cari.

"Hai Kiara, lama tidak berjumpa. Apa kabar?" Suara Leo terdengar begitu teduh. Tatapannya sangat lembut membuat Kiara tak mampu berkata.

"Aku sangat merindukanmu Kiara." Leo langsung memeluk tubuh gadis mungil yang berada di depannya itu. Pelukannya begitu lembut dan hangat. Tak ada sebuah paksaan.

Sedangkan Kiara masih mematung. Dirinya masih tak percaya dengan apa yang sedang terjadi. Namun, dalam dekapan hangat itu, Kiara menangis. Sesak dadanya kian terasa.

"Jahat... Hikss..." Suara Kiara memecah keheningan malam itu.

Leo mundur, melepas pelukannya. Melihat gadisnya kini tengah menangis. Rasa khawatir muncul begitu saja.

"Sayangku, kamu kenapa?" Leo memegang kedua pipi Kiara dan menghapus air mata dengan jemari-jemari miliknya.

"Jahat! Kamu kemana saja? Kenapa kamu pergi tiba-tiba?" Kiara mulai memukuli dada Leo karena sangat kesal dan kecewa. Tangisnya makin menjadi.

"Kiara, kiara... Hey... Lihat aku, aku mohon" Pinta Leo begitu putus asa melihat gadis yang dicintainya menangis.

"Maaf... Maaf jika aku pergi tanpa kata dan meninggalkanmu sendiri. Aku sungguh minta maaf." Leo mencium kening Kiara pelan. Memberikan seluruh kasih sayang yang selama ini ia pendam.

Kiara terus menangis. Wanita itu tak mampu berkata. Sampai kapanpun, ia tak mampu membenci Leo. Ia begitu menyayangi pria itu. Bahkan dekapan Leo mampu membuat hatinya tenang.

"Jangan menangis, aku mohon." Leo kembali memeluk Kiara. Kali ini pelukannya lebih erat. Seakan ia tak mau memberikan Kiara pada siapapun, termasuk Orion.

Orion terus memandangi Leo dan Kiara diujung lorong. Adegan didepan matanya itu tak mampu membuatnya bergerak sedikitpun. Ia tau, seharusnya dia tak perlu seperti ini. Melihat dari kejauhan, dengan hati yang terasa sesak. Bahkan, dia sendiri tak tau mengapa hatinya menjadi sesakit ini. Bukankah pernikahan ini hanya pernikahan kontrak yang hanya dilandasi dengan kesepakatan semata? Tapi hati Orion berkata lain, ia memberontak menuruti pikiran tuannya. Hatinya terus bergejolak. Ada amarah besar di dalamnya.

Tapi Orion sadar, pria yang sebenarnya Kiara cintai adalah Leo. Tidak siapapun, termasuk dirinya. Perlahan, Orion mundur. Menuju pintu ke tangga darurat. Ia membuka pintu itu lalu duduk di anak tangga. Ia melihat satu buket bunga yang dibawanya. Padahal ia hanya ingin memberi salinan dokumen perjanjian mereka, tapi entah mengapa ia berhenti dan membeli bunga untuk wanita itu. Jika dipikir memang gila. Tapi, Orion tetap melakukannya.

"Kiara..." Ucap Orion pelan yang akhirnya membuang bunga tersebut ke sudut ruangan dan berjalan turun meninggalkan lantai apartement Kiara berada.

1
Eka Rahma
nungguin aku thorr
NABABY: iya...
total 1 replies
Eka Rahma
semangat
Eka Rahma
lanjut thor
Eka Rahma
lanjut thor💪
NABABY: siap kakak
total 1 replies
Hoa thiên lý
Nggak sabar lanjutinya.
Celty Sturluson
Aku sangat penasaran! Kapan Thor akan update lagi?
NABABY: Bentar kak ya, hari ini aku usahain.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!