NovelToon NovelToon
The Curse Of Beauty

The Curse Of Beauty

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Kecantikan selalu diartikan sebagai keberuntungan

Apa yang terjadi ketika kecantikan yang diberikan oleh Tuhan berakhir sebagai kutukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

"Cuci ini!"

"Baik" jawab Kirana lalu mencuci tumpukan piring kotor yang telah dikumpulkan pelayan restoran.

"Bantu membersihkan lantai!"

"Baik"

Kirana mengambil alat pel dan mulai membersihkan lantai dapur.

"Restoran tutup lima menit lagi! Segera bersihkan yang masih kotor. Dan rapikan yang berantakan!"

"Baik"

Restoran tutup dan semua pelayan pulang termasuk Kirana. Berjalan ke sebuah rumah di dalam gang kumuh dan masuk ke salah satu kamarnya. Kamar kecil berukuran dua kali dua meter yang telah dia sewa selama lima tahun terakhir. Sejak kematian paman Key.

Sekarang dia ada di tahun pertama kuliah di jurusan ekonomi. Meski sebenarnya berat untuk tetap kuliah, mengingat bahwa dia menghidupi dirinya sendiri. Tapi apa yang bisa dia lakukan. Hanya hal inilah yang menjadi penghubung antara dia dan ibunya juga paman Key. Karena masuk Universitas merupakan wasiat ibunya yang selalu dijaga oleh paman Key.

Kirana tidur selama tiga jam lalu terbangun tepat jam dua pagi. Dia membersihkan diri secara sembarangan dan segera berangkat ke salah satu pasar induk terbesar di kota ini. Disana dia melakukan pekerjaan keduanya. Menjadi pembantu penjual sayur.

Tugasnya?

Menerima sayur yang datang dibeli dari pasar induk, mengelap, menyaingi dan menata di lapak pemiliknya. Baru lapak itu bisa dibuka untuk pembeli yang datang di pagi hari. Tapi dia tidak bekerja seharian penuh. Dia hanya bekerja selama enam jam saja dengan bayaran kecil.

"Saya pergi dulu" pamitnya pada pemilik lapak sayur.

"Sudah jam delapan? Ya, pergilah!"

Kirana berlari kecil ke Universitas tempatnya menuntut ilmu. Dia muncul di kelas dan menimbulkan pembicaraan diantara mahasiswa.

"Jadi dia mahasiswa tingkat pertama yang katanya cantik bagai bidadari?"

"Iya. Kirana"

"Bidadari apanya? Dia hanya mahasiswa lusuh yang kelihatan seperti belum mandi"

"Dan bajunya itu, pasti berbau pasar"

"Katanya dia memang kerja di pasar sebelum masuk kelas"

"Ternyata, percuma ya punya paras cantik dan tubuh sempurna. Kalau miskin"

"Iya. Percuma. Hahaha"

Kirana mendengar semuanya tapi diam saja. Tidak berniat menyalahkan atau membalas perkataan semua orang. Karena itu memang benar.

Cantik? Tubuh sempurna yang diidamkan banyak wanita? Percuma saja dia memilikinya. Karena dia berada dalam keadaan miskin. Bahkan sangat miskin.

Untuk membeli baju yang dia pakai sekarang, Kirana harus menabung selama satu tahun lebih. Dan dia hanya memiliki tujuh baju. Yang harus dicuci dan dikeringkan sebelum dipakai lagi. Makanan? Tidak bisa makan yang bergizi terus menerus. Itu kalau dia ingin tetap membayar sewa rumah dan biaya kuliah.

"Kirana!! Kamu kerja lagi?" tanya tetangga kamarnya.

"Iya"

"Kerja denganku saja ya? Tidak susah sepertimu sekarang"

Kirana menggeleng dan pergi bekerja.

Pekerjaan yang ditawarkan oleh tetangga kamarnya itu ... Hampir sama seperti yang dilakukan ibu dulu. Dia pernah terkecoh dan mengikuti tetangga kamarnya ke sebuah tempat karaoke.

Dimana dia dijanjikan pekerjaan sebagai pelayan. Tapi ketika salah seorang pelanggan berusaha untuk menjadikannya salah satu teman penghibur dan tetangganya itu tidak menolong, Kirana berlari pulang. Dan tidak pernah percaya lagi pada tetangga kamarnya.

Dia tidak mau berakhir sama seperti ibunya dulu.

Biarpun sulit dan melelahkan, dia tetap berada di jalur ini. Jalur yang diinginkan ibunya juga dijaga oleh paman Key. Kirana tidak mau mengecewakan keduanya dengan mengambil jalan pintas yang akan menghancurkan hidupnya kelak.

"Kamu ... kelihatan kurang tidur" kata rekan kerjanya di restoran.

Kirana hanya mengangguk lemah. Beberapa hari ini, kondisi tubuhnya memang tidak baik.

"Tidak apa-apa" jawabnya lalu lanjut bekerja.

Keesokan paginya, setelah bekerja di pasar dan kuliah usai, kondisi Kirana menjadi semakin parah. Dia sampai tertidur di kelas tanpa siapapun yang peduli.

"Hei!!"

Kirana membuka mata dan melihat seorang laki-laki memperhatikannya. Dia mengangkat wajah dan melihat tidak ada siapapun di kelas selain mereka.

"Maaf" ucapnya lalu ingin beranjak pergi.

"Kau demam ya?" tanya laki-laki itu tiba-tiba.

Kirana menggeleng lemah.

Hari ini ada kuliah siang dan sepertinya dia harus melewatkannya. Lebih baik tidur dan mencoba menyembuhkan diri sebelum nanti bekerja di restoran. Tapi badannya seperti tak ingin mendengarkan. Tubuhnya terasa lemah sekali dan hampir terjatuh di lantai, kalau laki-laki itu tak menangkapnya.

"Lebih baik aku antar kau ke klinik sekarang" ucap laki-laki itu lalu membawanya ke klinik.

"Kelelahan dan kurang gizi. Kapan terakhir kau makan?" tanya dokter di klinik.

"Semalam" jawabnya lemah.

"Tidur saja selama aku memberimu cairan infus. Dan ini, cepat makan agar kondisimu pulih" ucap dokter lalu menyodorkan telur rebus, roti dan susu.

"Terima kasih" jawabnya

"Jangan berterima kasih padaku. Berterima kasihlah pada mahasiswa laki-laki yang membawamu kesini!"

Mahasiswa laki-laki? Yang tadi? Ternyata mahasiswa laki-laki itu baik, pikirnya senang lalu mulai makan.

Beberapa hari kemudian Kirana bertemu lagi dengan mahasiswa laki-laki yang menolongnya. Tapi laki-laki itu berada di kerumunan mahasiswa yang tampaknya berasal dari keluarga berada. Meski pandangan mereka saling beradu, Kirana tak berani menghampiri.

"Hei!! Kau sudah sembuh?"

Sapa laki-laki itu yang sengaja meninggalkan kerumunannya untuk menyapa Kirana.

"Iya. Terima kasih atas bantuannya" jawab Kirana sambil terus menunduk.

"Syukurlah. Dan ... telur juga ... "

Ahhh, kenapa Kirana melupakannya.

"Terima kasih juga untuk makanan yang kau berikan waktu itu. Aku sangat tertolong"

"Baguslah kalau kau memakannya. Aku sudah khawatir kau tidak mau menerimanya"

"Apa? Kenapa aku tidak mau menerimanya? Itu ... Makanan" ucapnya lalu melihat sesuatu yang membuatnya terpana.

Laki-laki itu ... Tersenyum.

Kirana seperti melihat matahari cerah tepat di hadapannya.

"Iya, itu makanan. Aku senang kau sangat menghargai pemberianku. Padahal itu hanya telur dan roti"

"Itu adalah makanan kesukaanku" kata Kirana malu-malu.

"Makanan kesukaanmu adalah roti dan telur?! Wah kau sangat ... Sederhana sekali"

"Apa itu aneh?"

"Tidak ... Tidak. Maksudku tidak mengatakan kalau kau aneh. Tapi biasanya perempuan akan menyebutkan nama makanan mewah ketika ditanya apa makanan favorit mereka"

"Aku lebih suka telur dan roti"

"Kau menarik juga. Oh iya, aku belum tahu namamu" kata laki-laki itu lalu menjulurkan tangan. Kirana menyambut uluran tangan itu dan merasakan kehangatan setelah begitu lama.

"Aku Kirana"

"Hai Kirana. Aku Fatih dari komunikasi"

"Aku ... Ekonomi"

"Salam kenal" ucap laki-laki itu lalu menggenggam tangannya. Kirana menjadi salah tingkah namun merasa sangat bahagia.

Ini pertama kalinya Kirana menerima uluran tangan laki-laki. Karena selama ini dia selalu waspada pada laki-laki. Takut mereka akan berpikir aneh ketika melihat tampilannya. Tapi laki-laki ini lain.

Fatih adalah laki-laki yang baik. Tidak seperti laki-laki yang selama ini pernah melihatnya. Kirana mulai memiliki harapan untuk menjalani kehidupan yang penuh warna dengan Fatih.

Bibirnya yang selama ini kaku, perlahan melengkung membentuk senyum yang indah.

1
cuma baca
tor up lagi donk🥺🥺
cuma baca
jdi serba salah ya/Facepalm/
cuma baca
aisss
cuma baca
yg nyelamatin Kirana dlu tu brarti ya
cuma baca
waduuhhhhh
cuma baca
kak when you forget udah tamat kah?
Kartika Sari: when you forget sudah tamat
total 1 replies
cuma baca
hooh, heran dunia gni amat skrg
cuma baca
astagaa/Sweat/
cuma baca
astaghfirullah, naudzubillah min zalik
cuma baca
ais paling ga snggup ma adegan2 kek gni
cuma baca
bisa2 nya ketawa 😤
cuma baca
ya rabb ga kuat😭
cuma baca
na'udzubillah
cuma baca
astagaaa/Panic//Panic//Panic//Panic//Panic/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!