NovelToon NovelToon
Tangisan Di Malam Pertama

Tangisan Di Malam Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Naia Seora 25 tahun, pengantin baru yang percaya pada cinta, terbangun dari mimpi buruk ke dalam kenyataan yang jauh lebih mengerikan yaitu malam pertamanya bersama suami, Aryasatya, berakhir dengan pengkhianatan.


Naia dijual kepada pria bernama Atharva Aldric Dirgantara seharga dua miliar. Terseret ke dunia baru penuh keangkuhan, ancaman, dan kekerasan psikologis, Naia harus menghadapi kenyataan bahwa kebebasan, harga diri, dan masa depannya dipertaruhkan.


Dengan hati hancur namun tekad menyala, ia bersumpah tidak akan menyerah meski hidupnya berubah menjadi neraka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 7

Beberapa jam kemudian, Atharva akhirnya kembali dari perusahaannya usai bertemu dengan salah satu klien penting asal Shanghai, China.

Sepanjang perjalanan, pikirannya tak pernah lepas dari bayangan tubuh seksi istri mudanya, Naia Seora, yang baru saja ia nikahi pagi tadi.

Wajah polos bercampur amarah karena dijual oleh Aryasatya Wijaya suaminya dan diceraikan demi uang dan mengenakan gaun putih yang tatapan matanya yang tak pernah memandang Atharva sebagai suami keduanya dan semuanya itu berputar di kepalanya tanpa henti seperti sebuah rekaman dalam kaset.

“Tunggu aku, Naia Seora. Suamimu sudah pulang,” gumamnya lirih, seakan berbicara langsung pada sang istri.

Tanpa sadar, kalimat itu terdengar jelas oleh Lampard, bodyguard sekaligus supir pribadinya, yang hanya bisa melirik lewat kaca spion dan tersenyum canggung mendengar sekaligus melihat atasannya sedang mabuk asmara.

Tak lama, mobil mewah Atharva ikon kejayaan seorang pengusaha sukses yang namanya sudah melambung hingga mancanegara berhenti di parkiran khusus pemilik hotel.

Atharva turun dengan langkah tegap namun terburu-buru, seakan seluruh dunia tak sabar ia tinggalkan hanya untuk sampai pada satu tujuan yaitu menjemput Naia, lalu membawanya pulang ke mansion megahnya, menjadikan gadis itu satu-satunya Nyonya Muda dalam rumah besarnya.

Hatinya bergejolak, tak mampu menyembunyikan rindu yang membuncah di dadanya.

“Naia sebentar lagi kau akan resmi berada di sisiku, bukan hanya sebagai istri di atas kertas, tapi sebagai ratu di rumahku, di hidupku. Aku tidak sabar melihatmu berjalan di dalam kamarku, memenuhi ruang kosong yang selama ini dingin tanpa sentuhan seorang istri. Mulai hari ini, semua penderitaanmu berakhir karena kau adalah milikku seorang hanya milik Atharva Aldric Dirgantara.”

Atharva datang dengan satu tujuan yaitu menjemput Naia dan membawanya pulang ke mansion megahnya, menjadikan gadis itu satu-satunya Nyonya Muda dalam rumah besarnya.

Langkahnya cepat dan panjang, seperti orang yang tak sabar bertemu tambatan hatinya. Namun, kesabarannya segera diuji ketika lift eksekutif yang ditunggunya tak kunjung terbuka.

“Shit! Kenapa lift ini lama sekali?!” hardiknya kasar.

Lampard hanya menggeleng tipis, terbiasa dengan watak keras, dingin dan kejam atasannya.

“Lampard, hubungi tim teknisi! Aku tak mau lift ini mengganggu jadwalku lagi!” perintah Atharva ketus.

“Siap, Tuan Muda,” jawab Lampard singkat langsung melaksanakan perintah dari pemilik hotel bintang lima terbaik yang ada di ibukota Jakarta.

Ting!

Begitu pintu lift terbuka, Atharva bergegas masuk. Bahkan ia sampai berlari keluar saking tak sabarannya ingin bertemu dengan Naia perempuan muda berusia 25 tahun itu. Begitu sampai di lantai paling atas yaitu lantai eksklusif yang menjadi tempat Naia menunggu, hatinya barulah bisa lega.

“Naia, abang sudah pulang. Kita akan ke rumahku. Aku janji kamu akan bahagia bersamaku ,” desahnya penuh emosi.

Namun langkahnya terhenti mendadak.

Mata tajam Atharva membelalak ketika mendapati beberapa bodyguard pribadinya terkapar di depan pintu kamar, tertidur pulas dengan dengkuran berat.

“Apa yang terjadi di sini?! Naia… istriku… apa dia baik-baik saja?!” tanyanya panik. 

Buket mawar merah yang tadi ia bawa dan dibeli khusus untuk Naia seorang spontan terlepas begitu dari dalam genggaman tangannya hingga mengenai lantai marmer.

Bruk!!

Lampard buru-buru memeriksa satu per satu anak buahnya, sementara Atharva menendang pintu dan masuk. Pintu kamar ditendang keras hingga hampir copot dari engselnya.

Brakk!! Suara bedebug ketika pintu terdobrak menggunakan kaki panjangnya dengan kekuatan penuh.

Atharva masuk dengan emosi yang membuncah, napasnya tersengal dan matanya menatap nyalang mencari sosok yang paling dicintainya yaitu Naia.

Pandangannya langsung menangkap Claudia terlelap di sofa seolah tak terjadi apa-apa. Tapi yang ditemukan hanya kesunyian dan gaun putih yang teronggok di lantai.

Atharva melewati perempuan itu tanpa peduli, langkahnya lebar menuju kamar pengantin. Tapi hatinya langsung remuk ketika yang ia temukan hanyalah gaun pengantin putih gading tergeletak di lantai dingin. Tak ada Naia istrinya.

“Naia Seora!!! Kamu di mana?!” pekiknya, suaranya menggema dan membuat udara di kamar terasa mencekam.

Lampard sibuk membangunkan Claudia. Begitu sadar, Claudia menahan senyum puas dalam hatinya. Ia bahagia melihat Atharva kalap dan putus asa.

“Hahaha… selamat tinggal Naia. Kini kau akan hilang selamanya dan aku akan pastikan Tuan Muda Atharva membencimu seumur hidup,” batinnya penuh dendam, meski wajahnya berpura-pura polos.

“Claudia!!!” Atharva meraung. “Di mana istriku?!”

Semua orang kaget karena baru kali ini mereka mendengar suara Atharva pecah oleh emosi yang tak tertahankan.

Claudia menggertak bibirnya, berakting seolah bingung. “Sa-saya nggak tahu, Tuan Muda. Tadi setelah saya minum kopi yang diberikan Non Muda Naia, tiba-tiba kepala saya pusing. Lalu saya nggak ingat apa-apa lagi setelah itu…”

Atharva makin murka setelah mendengar penjelasan Claudia.

“Lampard! Hubungi Dio, periksa semua CCTV! Kerahkan seluruh anak buahmu! Aku tak mau ada yang pulang sebelum Naia Seora ditemukan, meskipun harus dicari sampai ke lubang semut sekalipun! Itu perintahku!”

Lampard berjalan cepat menjalankan tugas dari majikannya.

Prang!

Brak!

Barang-barang di ruangan itu jadi sasaran amukannya. Vas bunga , meja hingga perabot pecah belah yang ada di dalam kamar tersebut berhamburan dan berserakan di atas lantai menjadi sasaran amukan kematahannya Atharva.

Sang presdir bengis yang biasanya tenang kini berubah buas, dikuasai amarah karena istrinya menghilang tanpa jejak.

Tatapannya liar tertuju pada Claudia seorang, dan tanpa pikir panjang tangannya mendarat keras di pipi perempuan itu.

Plak!

Tamparan keras mengenai salah satu pipinya Claudia hingga sontak tertoleh ke arah kanan dan betapa perih dan kebas wajahnya saking kuatnya tamparan itu.

“Sudah kubilang, jangan lengah menjaga Naia! Semua ini pasti karena keteledoranmu!” bentaknya garang, membuat Claudia hanya bisa menunduk meski di balik hatinya ia justru merasa puas karena rencananya berjalan mulus.

"Yes! Aku yakin Naia tak akan pernah kembali ke sini lagi, untuk selamanya. Inilah saatku waktu yang kutunggu bertahun-tahun. Waktu di mana aku bisa muncul bukan hanya sebagai bayangan, tapi sebagai wanita yang selalu setia menemani Tuan Muda Atharva," batin Claudia dengan dada bergetar menahan luapan rasa puas.

Namun, di balik senyumnya yang manis, ada bara api yang tak pernah padam. Claudia tahu, jalan menuju hati Atharva bukanlah jalan lurus.

“Nggak apa-apa terkena pukulannya Tuan Muda yang paling penting Naia perempuan kampungan dan bego itu sudah pasti pergi jauh dari sini,” Claudia membatin sambil mengusap pipinya yang terasa perih bekas tanda tangannya Atharva.

Naia telah meninggalkan jejak yang terlalu dalam, dan itulah tantangan terbesar yang harus ia hapus dengan segala cara.

Baginya, kesetiaan bukan sekadar menunggu di sisi Atharva selama hampir satu dekade, melainkan pembuktian bahwa hanya dirinya yang layak berdiri di samping pria itu bukan Naia Seora, bukan siapa pun.

“Brak!

“Naia… kau di mana!!!” pekik.

Suara itu serak, nyaring, dan memantul di dinding marmer.

Amarahnya Atharva meledak, tapi sekaligus hatinya tercabik. Bagaimana mungkin di hari pertama dia resmi menjadi miliknya Naia sang istri malah menghilang begitu saja.

Atharva meluapkan kekesalannya dan kemarahannya dengan cara membanting vas kristal di meja.

Prang!

Pecahannya memercik ke lantai.

Kursi berguling, meja terjungkal, dan lampu meja menjadi korban kemurkaan sang presiden direktur dan hanya dalam hitungan detik semuanya sudah berantakan.

Anak buahnya yang berani masuk hanya bisa terdiam. Satu per satu wajah mereka pucat, tubuh kaku, takut ditelan badai yang amukan majikannya sendiri malam ini.

“Di mana kalian saat istriku lenyap dari kamar ini?! Apa kalian semua buta?! Tuli?! Tidak berguna!!!”

Atharva menghardik Claudia, Lampard, Dio, Mike dan setiap orang yang berani menatapnya.

“Maaf, Tuan Muda kami nggak tau kalau Nona Muda Naia akan kabur…” suaranya Mike kepala security dengan tubuhnya yang bergetar ketakutan.

Plak!

Tangannya Atharva spontan melayang, menamparnya tanpa ragu.

“Aku tak butuh alasan. Aku hanya butuh jawaban di mana Naia istriku berada!?” Bentak Atharva yang matanya menyiratkan kemarahan yang tak terbendung lagi.

Murka dan kecewa bercampur jadi satu.

Atharva merasa gagal. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya Atharva Aldric Dirgantara yang selama ini selalu mendapatkan kemenangan tapi harus kalah oleh seorang perempuan muda dan tak punya kuasa apapun.

Kebencian mendidih di dadanya. Ia membenci ketidakberdayaannya dan juga membenci kelalaiannya, membenci semua orang di sekelilingnya bahkan membenci dirinya sendiri yang begitu lemah di hadapan Naia.

Atharva menjambak rambutnya sendiri, dengan nafasnya yang mulai terdengar terengah.

“Tidak… tidak… aku tidak boleh kalah! Aku harus mendapatkannya kembali! Naia adalah milikku!!!”

Lampard melirik sekilas ke arah Claudia yang tampak sangat tenang setelah mendapatkan tamparan.

“Kenapa perasaanku mengatakan kepergian Nona Muda Naia Seora ada hubungannya dengan Claudia. Bukannya selama ini diam-diam Claudia mencintai dan terobsesi kepada Tuan Muda Atharva. Mantan-mantan istrinya Tuan Muda Atharva dahulu yang empat orang bukannya mereka gila karena ada campur tangan Claudya,” monolog Lampard.

Semua anak buahnya hanya bisa menunduk, keringat dingin bercucuran. Mereka tahu, malam ini Atharva bukan lagi sekadar bos mereka. Namun seperti seorang iblis yang kehilangan separuh jiwanya.

“Lampard! Kerahkan semua pasukanmu! Kalau perlu, kuncilah seluruh Jakarta! Jangan ada yang tidur malam ini sebelum Naia kembali ke sisiku! Aku tidak peduli berapa banyak uang yang harus kubakar, aku tidak peduli nyawa siapa yang harus jadi taruhannya!”

“Baik Tuan Muda,” balasnya Lampard kemudian gegas melaksanakan perintah tersebut tanpa kalimat bantahan.

Beberapa anak buah terpercaya tinggal di hotel itu dan kebanyakan cepat-cepat mencari jejak keberadaan Naia Seora.

Atharva kembali menendang meja lagi hingga terbelah.

“Naia… kau tidak bisa lari dariku. Tidak akan pernah!”

Sedangkan Claudia tertawa terbahak-bahak dalam hatinya melihat kemarahannya Atharva.

1
Isma Isma
baguss Leni kasih tau niaa biar Ndak timbul masalah baruu 🥰🥰🥰🥰
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: kan bagus kalau banyak fans 🤭🤣
total 1 replies
Hana Ariska
gak sabar nunggu kelanjutan nya
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: Alhamdulillah makasih banyak.. insya Allah besok double update
total 1 replies
Milla
Pasti nyaaa anak buah tuan muda arthava 🤭 semangat up thorrr🙏🌹
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: Belum tentu 🤭🤣
total 1 replies
Hijriah ju ju
sangat bagus menghibur
Marlina Taufik
seru ni di tunngu lanjut y
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih banyak kak 🙏🏻🥰

insha Allah besok lanjut soalnya kalau malam mau jualan dulu cari tambahan penghasilan meski dikit ☺️🤗🙏🏻
total 1 replies
Milla
Lanjutt thorrr💪🌹
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: insha Allah besok kakak 🙏🏻🥰
total 1 replies
Hijriah ju ju
sungguh miris kisah hidupmu
Rahmi Jo
kenapa nggak dibantu??
Hijriah ju ju
najong loh Arya
Rahmi Jo
kok bisa dahulu bisa jatuh cinta??
Hijriah ju ju
wajar dikasari
Uba Muhammad Al-varo
semoga semua usaha kamu berhasil Naia dan kamu bisa bangkit sementara Artharva menjalani kesembuhan, sebenarnya Artharva orang nya baik tapi caranya salah besar membuat Naia menderita dan kau Arya tunggu detik2 kehancuran mu
Uba Muhammad Al-varo: 👍👍👌 ditunggu kehancurannya Arya dan kedua orang tuanya yang mulutnya embreng
total 2 replies
Uba Muhammad Al-varo
sungguh memilukan hidup mu Naia, semoga ditempat baru nanti hidup mu akan bahagia
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: amin ya rabbal alamin
total 1 replies
Uba Muhammad Al-varo
ayo Naia pergi dari kampung mu,cari daerah/tempat untuk menata hidup mu lebih baik lagi dan bikinlah hidup mu dan anakmu kuat,agar bisa membalas semua perbuatannya si Arya
Uba Muhammad Al-varo
kenapa kejadian tragis hanya terjadi pada Artahrva seharusnya terjadi juga pada si Arya keparat
Siti Aminah
ceritanya bagus
AsyifaA.Khan⨀⃝⃟⃞☯🎯™
semoga bahagia
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: amin ya rabbal alamin
total 1 replies
Ana Natsir
setuju
Ana Natsir
semoga nggak gila
Ana Natsir
sedih jdi mewek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!