Usia ku baru 10 tahun, aku melihat ibu ku pergi dengan sebuah koper di seretnya ayah ku diam saja melihat ibu ku pergi tidak menahan nya...
Sejak kepergian ibu ku ayah ku menikah lagi dengan wanita yang lebih muda dari ibu ku... wanita itu sangat baik dan menyayangi ku... sejak saat itu aku memanggilnya mama...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7...
Sandra terdiam mendengar ucapan Angel yang meminta dirinya sebagai kakak iparnya... Sejalan waktu Sandra sudah kuliah dengan hasil kerja kerasnya dirinya mendapatkan beasiswa di salah satu campus pilihannya.
"Kak aku harus nunggu dua tahun baru bisa jadi anak kuliahan..." ,ucap Angel.
"Kamu harus belajar yang pintar." ucapan tuan Bagas.
"Aku pintar kok papi..." ucap Angel.
Mami Sintia dan oma hanya ketawa, Devano yang sudah bekerja di luar kota padahal Vano juga baru saja kembali menyelesaikan kuliahnya malah sudah di sibukan dengan pekerjaan...
"Kapan Abang kembali mi.?" ucap Angel.
"Mami juga tidak tahu." ucap mami Sintia.
"Abang mu pasti akan pulang... Atau liburan sekolah kita akan kesana." ucap Papi Bagas.
"Janji papi." ucap Angel senang... Tuan Bagas hanya tersenyum...
Seiring berjalan waktu Vano pulang ke rumah kerjaan nya sedikit selesai apalagi seminggu lagi Yoga akan menikah hampir 3 bulan dirinya di luar kota... Bukan pulang Vano malah menemui sahabatnya di rumah Rangga karena Renata baru juga melahirkan...
"Akhirnya kamu jadi seorang ayah..." ucap Reza.
"Kamu sendiri kapan.?" ucap Rangga.
"Aku... Aku tidak suka terikat." ucap Reza.
"Aku rasa Tante Maya harus seperti Tante Hani deh cari jodoh untuk mu..." ucap Rangga.
"Kamu Van kapan.?" ucap Yoga...
"Dia masih memikirkan Yunita." ucap Rangga.
"Sudah lupakan saja wanita itu." ucap Reza.
Vano menatap Reza bagaimana bisa melupakan wanita yang di cintai nya selama 3 tahun itu dengan mudahnya tapi entah mengapa perasaan Vano tidak seperti dulu lagi... Dia memang mencintai Yunita tapi Vano bahkan tidak memperjuangkan cintanya ke Yunita.
"Vano tidak seperti kamu Za." ucap Yoga.
"Ok... Ok... Aku tahu dia pria setia dan baik." ucap Reza.
"Jadi kapan kamu sama Bella ini tuan puteri darimana.?" ucap Rangga.
"Bella anak sahabat mami dia bukan dari golongan orang kaya dia hanya anak seorang PNS catatan sipil." ucap Yoga.
"What's...? Hanya seorang putri dari pegawai negri.? Aku pikir dia wanita yang hidup nya manja." ucap Reza.
"Belum tentu dia tidak manja." ucap Vano.
Semua diam dia menatap Devano pria itu bisa berbicara seperti itu benar juga kata Vano belum tentu terlahir di keluarga sederhana tidak membuat sifat seorang itu sederhana juga...
"Benar kata Vano." ucap Yoga.
"Wah kamu bangun ingin ikut papi ya.?" ucap Rangga menyambut bayi nya yang di gendong oleh bi Yeti.
"Bi apa kamu betah.?" tanya Vano.
"Tuan... Iya saya betah tuan." ucap Bi Yeti.
"Bi Rena lagi apa.?" ucap Rangga.
"Lagi kompa Asi tuan." ucap Bi Yeti.
Rangga hanya tersenyum... Lalu mengajak bicara putranya yang bernama Brayen bayi yang baru 2 bulan itu sangat lah gemuk karena asi Renata sangat cocok untuk nya... Vano hanya diam menatap bayi yang lagi memperhatikan sekelilingnya itu.
"Apa kalian tidak tertarik.?" ucap Rangga.
Di usia muda Rangga sudah menjadi seorang papi baru saja berusia 23 tahun.
"Sandra..." ucap Seorang wanita menghampiri Sandra yang lagi berjalan...
"Iya ada apa.?" ucap Sandra berhenti.
"Apa kamu sudah tahu....?" ucap Neta.
"Tentang apa.?" ucap Sandra.
"Kita akan mengadakan diklat ke puncak, kamu ikut ya.?" ucap Neta.
"Sepertinya aku tidak bisa ikut." ucap Sandra.
"Kenapa.?" tanya Neta sedih...
"Aku harus kerja." ucap Sandra.
Bersambung....
