NovelToon NovelToon
MANUSIA ABADI

MANUSIA ABADI

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Menjadi Pengusaha / Kultivasi Modern
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ahmad Taufik

Sebelum ada bintang, sebelum Bumi terbentuk, dia sudah ada.

Makhluk abadi tanpa nama, yang telah hidup melewati kelahiran galaksi dan kehancuran peradaban. Setelah miliaran tahun mengembara di jagat raya, ia memilih menetap di satu tempat kecil bernama Bumi — hanya untuk mengamati makhluk fana berkembang… lalu punah… lalu berkembang lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Konflik di bar

Mendengar ucapan yang meremehkan darinya disambut dengan sikap acuh tak acuh dari Alex Chu, emosi Jiang Wei benar-benar meledak.

> “Kau rendahan… berani meremehkanku?!”

Dengan amarah yang tak lagi bisa ditahan, Jiang Wei melayangkan pukulan keras ke arah wajah Alex.

Namun—

Tap!

Dalam sekejap, tangan Jiang Wei terhenti di udara.

Alex Chu hanya mengangkat satu tangan, menjepit pergelangan lawannya dengan ringan… seolah hanya memegang sayap seekor semut.

Lalu, suara kecil terdengar.

Klik!

> “AARRGHH!!”

Teriakan Jiang Wei menggema di dalam bar. Tangannya patah—begitu saja.

Semua yang melihat langsung membelalak.

Belum selesai mereka bereaksi, Alex Chu mengibaskan tangannya ke depan.

Satu dorongan ringan.

Namun tubuh Jiang Wei terlempar sejauh tiga meter ke belakang, menghantam dua meja dan menghancurkan perabotan mahal di sepanjang jalurnya. Gelas pecah, kursi berhamburan, dan para tamu bar langsung panik berhamburan menjauh.

Suasana berubah kacau.

Tapi pusat perhatian tak lagi pada keributan itu.

Semua mata kini tertuju pada satu sosok: pria muda yang berdiri tenang di tengah ruangan, wajahnya dingin, sorot matanya tajam bagaikan dewa kematian.

Alex Chu hanya mengusap telapak tangannya dengan sapu tangan putih, lalu membuangnya ke lantai seolah baru saja menyentuh sesuatu yang menjijikkan.

Hening sesaat. Lalu suara bisik-bisik mulai memenuhi udara.

> “Itu Jiang Wei, kan? Pewaris keluarga Jiang…”

“Dia dipukul?! Tangannya dipatahkan!”

“Siapa pria itu? Apa dia… bahkan lebih tinggi dari Jiang Wei?”

“Apa dia tidak tahu siapa yang dipukulnya… atau justru dia tahu, dan tetap berani?”

Kebingungan dan ketakutan bercampur jadi satu.

Beberapa orang mencoba merekam, tapi sinyal ponsel mereka tiba-tiba hilang. Seluruh sistem sinyal di bar mendadak mati total, seperti sudah diatur seseorang agar tak ada satu pun bukti keluar dari tempat ini.

Sementara itu, Alex Chu berbalik perlahan. Ia berjalan keluar dari bar dengan langkah tenang, seperti tak terjadi apa-apa.

Punggungnya yang menjauh justru semakin memperkuat aura tak tertandingi yang ia pancarkan.

Beberapa pengawal pribadi Jiang Wei yang berada di area bar segera berlari mendekat begitu melihat majikan mereka terkapar dengan tangan terkilir.

> “Tuan muda! Anda tidak apa-apa?!”

“Cepat bawa dia ke rumah sakit!”

Namun Jiang Wei menepis tangan mereka dengan kasar, wajahnya memerah karena amarah dan rasa malu.

Sementara itu, Alex Chu melangkah santai menuju pintu bar.

Melihat itu, tiga orang pengawal lain buru-buru berdiri menghalangi jalannya.

> “Hei! Berhenti! Siapa pun kau, jangan coba-coba pergi sebelum Tuan Muda Jiang menyelesaikan urusannya!”

Alex Chu tidak menjawab. Ia hanya menatap mereka sejenak, sebelum melanjutkan langkah.

Dan dalam hitungan detik, suara benturan kembali memenuhi udara.

Satu persatu, para pengawal yang mencoba menghalangi dilempar seperti boneka kain. Ada yang terpental ke dinding, ada yang terguling menabrak meja. Bar mewah itu kini seperti arena latihan bela diri, hanya saja… semua lawannya tersungkur sebelum sempat menyentuh ujung bajunya.

Penonton terdiam. Mulut mereka terbuka, sebagian bahkan menahan napas.

Suara keras kembali terdengar dari arah Jiang Wei yang akhirnya bangkit, dengan nafas tersengal dan wajah penuh amarah.

> “Kau… tahu siapa aku?!”

Ia menunjuk Alex dengan tangan yang masih gemetar.

> “Aku Jiang Wei! Putra keluarga Jiang! Ayahku adalah Jiang Shentong! Jika kau masih ingin hidup—jangan pernah melangkah keluar dari tempat ini!”

Suasana benar-benar mencekam. Beberapa pengunjung mulai merapat ke dinding atau mundur perlahan ke arah pintu keluar, takut terseret masalah besar.

Namun Alex Chu hanya berhenti melangkah.

Satu detik.

Dua detik.

Ia menoleh… lalu berjalan kembali ke kursinya semula dengan santai, seolah tak terjadi apa-apa. Dengan tenang ia duduk, menyandarkan punggung, lalu mengangkat tangannya.

> “Satu whiskey lagi.”

Barista yang berdiri kaku di balik meja hampir menjatuhkan botol di tangannya karena panik.

Ketegangan meningkat, tapi Alex tetap tenang.

Ia mengangkat gelas dan menatap cairan di dalamnya tanpa tergesa, menikmati aroma alkohol, sebelum akhirnya menyeruput sedikit.

Sekitar bar benar-benar terdiam.

> “Gila… dia santai banget…”

“Apa dia gak takut sama keluarga Jiang?”

“Apa dia gak tau siapa yang dia lawan… atau justru dia gak peduli?”

Jiang Wei menggertakkan giginya. Ia mengeluarkan ponsel dari saku jasnya dan segera menelpon seseorang.

> “Ayah! Aku baru saja dipermalukan di depan umum! Kirim orang ke bar ‘Skyline’ sekarang juga! Hancurkan pria ini!”

Suara dari seberang tak begitu jelas, namun ekspresi Jiang Wei berubah semakin beringas. Ia mematikan telepon dengan cepat, lalu menatap tajam ke arah Alex Chu.

> “Sebentar lagi… kau akan tahu akibat menyinggung keluarga Jiang.”

Tapi Alex tidak menoleh sedikit pun. Tatapannya tetap tertuju pada gelas whiskey-nya, bibirnya terangkat tipis membentuk senyum tipis… seperti melihat seekor serangga menggeliat di dalam toples.

1
Dah Leha
bagus dan menarik
Mít ướt
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
Rizitos Bonitos
Tersentuh banget dengan kisah ini.
Azure
Terima kasih penulis hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!