NovelToon NovelToon
Beauty To Crystal

Beauty To Crystal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Anak Lelaki/Pria Miskin / Romansa
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reenie

Di atas kertas, mereka sekelas.
Di dunia nyata, mereka tak pernah benar-benar berada di tempat yang sama.

Di sekolah, nama Elvareon dikenal hampir semua orang. Ketua OSIS yang pintar, rapi, dan selalu terlihat tenang. Tak banyak yang tahu, hidupnya berjalan di antara angka-angka nilai dan tekanan realitas yang jarang ia tunjukkan.

Achazia, murid pindahan dengan reputasi tenang dan jarak yang otomatis tercipta di sekelilingnya. Semua serba cukup, semua terlihat rapi. Tetapi tidak semua hal bisa dibeli, termasuk perasaan bahwa ia benar-benar diterima.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reenie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Keberangkatan

Mereka berempat berdiri di depan perpustakaan yang dulu sering mereka datangi semasa sekolah. Sekarang, bangku kayu panjang di pojok ruangan menjadi saksi bisu perpisahan kecil sebelum semua berubah.

“Jadi... ini beneran ya?” suara Kaivan memecah keheningan.

Brianna tertawa pelan. “Beneran. Kita lulus, Van. Kita... mulai hidup baru.”

Achazia tersenyum kecut. "Dan kita semua ke tempat yang berbeda."

Elvareon memandang mereka satu per satu. Matanya teduh, tapi ada sorot sedih yang tak bisa disembunyikan. “Tapi hati kita tetap sama, kan?”

Semua tertawa kecil. Kalimat Elvareon itu klise, tapi justru karena itu terasa benar. Mereka memang akan pergi ke arah berbeda, tapi kenangan dan perasaan yang mereka simpan selama ini takkan ikut terbawa angin.

✨ Perpisahan Pertama: Brianna dan Kaivan

Kaivan dan Brianna adalah yang pertama pergi. Mereka akan kuliah di Crystal Valley University, sebuah kampus dari cabang SMA nya dulu dengan reputasi bagus. Meski tak semewah universitas elite lain, kampus ini cukup ternama dalam bidang farmasi. Mereka diterima dengan potongan biaya hasil dari seleksi dan bantuan administrasi karena kondisi ekonomi keluarga mereka.

“Brianna, Kaivan... jaga diri kalian ya,” kata Achazia sambil memeluk Brianna erat.

Brianna mengangguk, matanya berkaca-kaca. “Kamu juga, Achazia. Jangan manja terus sama Pak Gino, ya.”

Kaivan tersenyum sambil menyodorkan genggaman ke Elvareon. “Jaga dia, bro.”

“Siapa?” Elvareon pura-pura bingung, tapi senyumnya menyudut ke arah Achazia.

“Achazia,” Kaivan menjawab santai. “Kami tahu kamu yang paling khawatir kalau dia sendirian.”

Achazia mencubit lengan Kaivan, malu-malu. Tapi semua tahu perpisahan ini membawa banyak hal yang selama ini tak terucap.

✈️ Elvareon: Terbang Mengejar Mimpi

Dua jam kemudian, Elvareon dijemput oleh kedua orang tuanya. Mobil sederhana mereka sudah menunggu di ujung jalan.

Elvareon akan kuliah di St. Aurelius University, sebuah universitas kedokteran ternama di kota besar. Ia diterima lewat jalur beasiswa penuh, hasil jerih payahnya bertahun-tahun, dan juga bantuan dari ketiga sahabatnya. Dari Kaivan yang membantunya belajar, Brianna yang membantunya mengisi formulir, sampai Achazia... yang memberinya alasan untuk percaya bahwa dia pantas bermimpi lebih.

"Jadi kamu beneran akan men jadi dokter, ya?" tanya Achazia pelan, berdiri di samping koper biru Elvareon.

Elvareon tersenyum. “Kalau Tuhan mengizinkan, iya.”

“Hati-hati di sana.”

“Kamu juga. Jangan biarkan orang lain tentuin hidup kamu.”

Achazia menunduk. Kalimat itu sederhana, tapi artinya besar. Seakan Elvareon tahu betul perjuangan batin yang dia alami selama ini tentang mimpi yang berbeda dari keinginan orang tua.

Saat Elvareon masuk ke mobil, ia sempat menoleh dan melambaikan tangan. Achazia balas melambaikan, dengan dada yang mendadak berat.

Elvareon lalu sampai ke bandara dan menaiki pesawat yang biayanya dari beasiswa itu. Ayah dan Ibunya juga ikut mengantarnya di universitas yang ditujunya itu.

🚗 Achazia: Berani Bicara, Berani Bermimpi

Hari keberangkatan Achazia datang satu hari setelah Elvareon pergi. Ia akan kuliah di Lunaria Beauty Institute, kampus seni dan kecantikan yang ia incar sejak lama. Kampus itu hanya lima jam dari rumah, dan Papa setuju mengantar bersama Mama dan didampingi oleh Pak Gino dan bibi Eli.

Tapi sebelum itu, semalam sebelumnya, Achazia sempat berbicara panjang dengan sang Papa.

“Apa kamu yakin, Achazia?” tanya Papanya sambil duduk di balkon rumah, memandangi langit malam.

Achazia mengangguk. “Aku tidak pernah seserius ini dalam hidupku, Pa. Aku tahu, mungkin buat Papa jurusan ini tidak ‘berkelas’ seperti dokter atau arsitek. Tapi aku... ingin buat orang merasa cantik. Aku ingin bantu orang merasa percaya diri.”

Papanya terdiam lama. Lalu, dengan helaan napas berat, ia mengangguk. “Kalau itu memang yang kamu mau, Papa dukung.”

Saat pagi tiba, mobil keluarga Achazia melaju tenang di jalan tol. Dia bersandar di jendela, memandangi langit yang kini cerah. Di tangannya ada foto kecil mereka berempat Achazia, Elvareon, Kaivan, dan Brianna di hari kelulusan.

“Terima kasih, semuanya...” gumamnya.

💌 Satu Chat, Empat Hati

Sesampainya masing-masing di kampus, keempat sahabat itu membuka grup chat mereka:

[Group: Masa SMA Paling Chaos 🌀]

Brianna: "Baru nyampe dorm, dan tempatnya... wow, serem HAHA"

Kaivan: "Kamar kita nyambung, Bri. Jangan curi-curi tidur di kasurku ya 😂"

Elvareon: "Aku baru sampai bersama orang tuaku."

Achazia: "Kalian semua keren banget. Semangat ya. Kita mulai petualangan baru, tapi jangan pernah lupa masa lalu."

Tiba-tiba, chat dari Elvareon masuk:

Elvareon: "Kapan-kapan, kita ketemu lagi. Di tempat yang kita impikan. Dengan gelar kita masing-masing."

Brianna: "Dengan harapan baru."

Kaivan: "Dan cinta lama yang mungkin masih sama."

Achazia: ❤️

Mereka tertawa lewat emoji, tapi di balik layar, masing-masing dari mereka menyeka air mata.

🎓 Mereka Kini di Jalan Masing-masing

Elvareon mulai sibuk dengan jadwal ketat kampus kedokterannya. Tapi setiap malam, dia sempatkan membaca ulang chat grup.

Achazia mendalami seni rias, membuat konten kecil-kecilan, dan mulai dikenal sebagai calon MUA berbakat.

Brianna dan Kaivan berjuang menyesuaikan diri dengan materi farmasi, tapi keberadaan mereka satu sama lain jadi kekuatan tersendiri.

Mereka kini tak lagi sekelas. Tapi mereka tetap satu hati.

1
Nana Colen
ceritanya ringan tapi asiiik 🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!