NovelToon NovelToon
Light In The Darkness

Light In The Darkness

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Konflik etika / Roman-Angst Mafia / Dokter / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: Buna_Ama

Mafia adalah dunia nya, separuh hidupnya ia habiskan dalam kegelapan dan separuh lainnya dalam bayang-bayang kematian yang selalu mengintai nya. Hingga seorang wanita cantik yang membawa cahaya muncul dan mengubah arah hidup nya, membuatnya mempertanyakan hal-hal apa yang berharga dalam hidupnya.

Mampukah dia mengubah dirinya sendiri, ataukah bayang-bayang masa lalunya akan terus menghantuinya dan membuat wanita cantik itu memilih untuk menjauh darinya?



~ Klan Keluarga Morrigan S2~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 07

"Pemindahan ?", cicit dokter Sephira sambil menatap asisten perawatnya itu dengan kening yang mengernyit bingung.

"Iya dok". Jawab Mona

"Tapi kenapa harus saya Mona ? Bukankah ada dokter lain yang lebih baik daripada saya ?", cecar Dokter Sephira bertanya-tanya.

"Dokter Sephira tanyakan saja tentang pemindahan ini dengan direktur. Beliau yang tadi meminta saya untuk memberikan surat pemindahan ini pada dokter". Kata Mona

Mendengar itu, Dokter Sephira menghela nafas panjang lalu beranjak dari duduknya dan bergegas melangkahkan kakinya keluar dari ruang praktiknya menuju ruangan Dirut.

.

.

Han tiba dirumah sakit Matter Hospital. ia segera turun dari mobil dan bergegas berjalan masuk kerumah sakit tersebut.

"Permisi, dimana ruang praktik dokter Malik ?", tanya Han pada penjaga resepsionis

Sejenak penjaga resepsionis itu terpana melihat ketampanan Han, meskipun hanyalah asisten pribadi Rakhes namun wajah nya sama tampannya dengan tuannya. Hanya saja Rakhes tetaplah yang paling dominan dalam hal segala nya.

Tak kunjung mendapat jawaban, Han berdehem keras membuat penjaga resepsionis wanita itu seketika langsung tersadar dari lamunannya.

"Ekheem.. " Dehem Han

"Ah maaf. Ruang praktik dokter Malik ada dipaling ujung tuan". Jawab penjaga resepsionis itu seraya mengangkat tangannya menuju jalan menuju ruang praktik dokter Malik.

Tanpa mengucapkan kata terimakasih, Han bergegas melangkahkan kakinya menuju ruangan dokter Malik.

Sesampainya disana, Han mengetuk dahulu pintunya.

Tok..

Tok..

Tok..

Mendengar suara pintu ruang praktiknya diketuk dari luar. Dokter Malik segera berjalan kearah pintu lalu membuka nya.

"Tuan Han", sapa dokter Malik

"Hmm..." Han membalas nya dengan deheman. "Dimana tuan Rakhes?"

"Disebelah sana tuan". Sahut Dokter Malik menunjuk Rakhes yang tengah duduk ditepian ranjang.

Han yang melihat itu segera menghampiri nya, mata tajam nya memicing menatap kaki kiri Rakhes yang dibalut dengan gips.

"Tuan, apa yang terjadi ?" ujar Han bertanya khawatir

"Hanya kecelakaan kecil, tidak masalah". Jawab Rakhes datar

Dokter Malik berbalik badan berjalan mendekati keduanya.

"Tuan Han, untuk sementara waktu saya sarankan tuan Rakhes untuk jangan banyak melakukan aktivitas. Kami juga sudah meminta salah satu dokter terbaik dirumah sakit ini untuk menjaga serta merawat tuan Rakhes sampai beliau sembuh". Kata Dokter Malik

Han menoleh menatap dokter Malik dengan wajah yang bertanya-tanya. "Kenapa tidak kau sendiri saja yang menangani nya? Bukankah kau dokter pribadi tuan Rakhes?" cecar nya.

Karena seperti yang Han tahu, jika dokter Malik adalah dokter pribadi Rakhes. Dia yang menggantikan dokter Harvey setelah pria itu mengundurkan diri.

"Iya tuan, hany-"

"Han.." Rakhes menyela ucapan asisten pribadinya itu

"Ya tuan ?" Han mengalihkan atensi nya menatap Rakhes seraya menundukkan kepalanya sekilas.

"Aku sendiri yang meminta nya. Kau tahu sendiri nanti nya, sekarang kau hubungan maid mansion untuk menyiapkan kamar terbaik untuk tempat tinggal dokter pribadi ku nanti". Kata Rakhes memberikan perintah pada Han. Wajahnya yang tampan mengulas senyum tipis menyeringai. Seolah dibalik senyumannya itu ia tengah merencanakan sesuatu.

Han mengangguk. "Baik tuan".

Ia kemudian berbalik badan berjalan sedikit menjauh dan segera mengambil ponselnya yang ia simpan dibalik saku celana formalnya. Dengan segera ia menghubungi nomor telepon kepala maid dan meminta nya untuk segera menyiapkan semua nya sesuai perintah Rakhes.

Sembari menunggu Han, dengan dibantu oleh dokter Malik Rakhes berpindah tempat duduk dikursi roda. Setelah, Han selesai dengan teleponnya ia segera berbalik badan lalu menghampiri kembali tuannya.

"Tuan, saya sudah meminta kepala maid untuk mengurus semua nya". Kata Han

"Hmm.. Sekarang kita pulang".

Han mengangguk, ia lalu bergeser posisi dibelakang Rakhes dan mulai mendorong kursi roda itu keluar dari ruang praktik dokter Malik.

.

.

Sesampainya didepan ruang direktur, dokter Sephira segera mengetuk pintu nya.

Tok..

Tok..

Tok..

"Ya masuk!"

sang pemilik ruangan itu berseru mempersilahkan dokter Sephira untuk masuk.

Ceklek!

Dokter Sephira membuka pintu nya lalu melangkah masuk. Ia menundukkan sekilas kepalanya menyapa hormat pemilik rumah sakit tersebut.

"Dokter Logan", sapa nya dengan sopan

Mendengar sapaan itu, pria muda berusia 35 tahun itu mendongak menatap kearah dokter Sephira.

"Dokter Sephira, silahkan duduk". Kata Dokter Loga menunjuk kursi sofa yang berada tak jauh dari meja kerja nya.

Dokter Sephira mengangguk, ia lalu mendudukkan dirinya dikursi sofa tersebut. Dokter Logan menutup berkas dokumen yang baru ia baca itu lalu beranjak dari duduknya berjalan kearah sofa dan duduk bersebrangan dengan dokter Sephira.

"Dokter Sephira, ada apa anda datang keruangan saya ?" tanya Dokter Logan

"Saya ingin menanyakan tentang kepindahan saya dokter Logan". Jawab Dokter Sephira

Mendengar itu, dokter Logan mengangguk-anggukkan kepalanya paham sambil mengulas senyum tipis.

"Apa Mona sudah menyampaikan surat itu pada anda dokter Sephira ?" tanya dokter Logan lagi

Dokter Sephira mengangguk,"Ya dokter. Tapi, kenapa dari banyaknya dokter kompeten dirumah sakit ini kenapa harus saya yang harus mendapat surat kepindahan itu dok ?" cecarnya bertanya

Sejenak dokter Logan mendesahkan nafas nya pelan sebelum menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh dokter Sephira. Dokter wanita cantik muslimah yang berhasil mencuri perhatiannya itu sejak pertama kali bekerja dirumah sakit Matter Hospital.

"Dokter Sephira, yang anda katakan memang benar. Banyak dokter kompeten dirumah sakit ini yang bisa menggantikan anda. Tapi, kepindahan anda karena pihak keluarga konglomerat itu menginginkan anda menjadi dokter pribadi nya. Dan, dia juga akan memberikan fasilitas yang lebih baik dari fasilitas yang rumah sakit ini berikan pada dokter Sephira". Terang Dokter Logan.

Jujur saja, ia juga merasa berat hati untuk memindahkan dokter Sephira. Tapi, ia juga tidak bisa berbuat apa-apa karena pihak konglomerat yang menginginkan dokter Sephira menjadi dokter pribadi nya adalah Rakhes Morrigan.

Pria berkuasa dinegara Italia, bahkan para jajaran pemerintahan juga ditakutinya. Pria yang dikenal sebagai penguasa bisnis kegelapan.

Apapun bisa pria itu dapatkan, meskipun menggunakan cara licik sekalipun. Dan, hal itu juga dirasakan oleh dokter Logan.

Dia memang direktur rumah sakit Matter Hospital, tapi 50% saham nya sudah dibeli oleh Rakhes sesaat setelah pria itu menginginkan dokter Sephira menjadi dokter pribadi nya.

Hal itu dilakukan agar dokter Logan bersedia melepas dokter perempuan itu agar rumah sakit warisan keluarganya tetap berdiri dengan kokoh ditengah pusat kota.

"Tapi, saya tidak membutuhkan fasilitas terbaik itu dokter Logan. Saya mohon, izinkan saya tetap bekerja disini. Atau izinkan saya bertemu dengan konglomerat itu biar saya yang akan bernegosiasi dengan beliau". Ucap Dokter Sephira memohon.

"Dokter Sephira, saya-".

Belum sempat dokter Logan menyelesaikan ucapannya, terdengar pintu ruangannya diketuk dari luar dan tak lama kemudian pintu nya terbuka.

"Dokter Sephira..." suara tegas itu memanggil nama dokter Sephira membuat wanita itu menoleh menatap kearah pintu.

"Anda sudah ditunggu tuan Rakhes dimobil..."

.

.

.

Haii jangan lupa tinggalkan jejak like, vote dan komen yaa... Jangan lupa subscribe biar gak ketinggalan update.an nya. Makasih 🥰🙏🏻

1
aleena
wah apa jangan jangan Han dan sero di sekap
ini pasti ada kaitanya dgn jerry
mars
knp tuh'jgn2 perbuatan jerry lagi atau paman Jelita
mars
cie udh mulai berani ngelawan
mars
anak ku kali ya
mars: oia muda ya😀😀😀'semangat ka
Buna_Ama 🌹: itu sebenarnya mau ketik muda,.tapi kurang da nyan🙏🏻
total 2 replies
vnablu
buna Klo bisaa visual mereka orang luar semua biar makin menghayal /Grin//Grin/... btw aku penasaran sama Han kek apa wajah ny
Buna_Ama 🌹: jatuh cinta ya kamu sama Han ? 😂
total 1 replies
Wine Wins
makin seruuuu....
dobel up
Buna_Ama 🌹: nanti yaaa 🤗
total 1 replies
vnablu
buna minimal kasih lah visual nya Han sama Jerry /Smile//Smile/
Buna_Ama 🌹: ntar yaa, biasanya Buna kasih visual di bab 53 🤗
total 1 replies
aleena
wah wah jika benar jarry mulai berhianat,
bagaimana nantinya tentang Rainer semua dia tau
keluarga adalah kelemahanya
mars
semoga terbuka semua biar g ada pertumpahan darah saudara
aleena
kenapa langsung di bunuh
Kan harus di jadikan saksi
mars
waduh gimana jadinya
Wine Wins
siapa ya penghianatnya?
Buna_Ama 🌹
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
mars
waduh jerry penghianat kah'udh lupa sama cerita agatha
vnablu
ya ampun Rayner ga nyangka bentar lagi udah hampir selusin anaknya /Grin//Grin//Joyful/
Buna_Ama 🌹: mau bikin tim kesebelasan 😂
total 1 replies
aleena
wah jesi semakin menjadi manja dan salalu membantah /Drool//Drool//Drool/
aleena
nah lo siapa gerangan
yg dgn sengaja membuat rem blong tersebut
Tiara Bella
siapakah gerangan.....
mars
ortu jelita kali ya
Buna_Ama 🌹: iyaa, maaf ya udh Buna koreksi 🙏🏻
total 1 replies
mars
nah gitu doong pinter dikit😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!