NovelToon NovelToon
Neophyte

Neophyte

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga
Popularitas:775
Nilai: 5
Nama Author: penpurple_

Ini kisah tentang sepasang saudara kembar yang terpisah dari keluarga kandung mereka, karena suatu kejadian yang tak diinginkan.

Sepasang saudara kembar yang terpaksa tinggal di Panti Asuhan dari usia mereka dua tahun. Akan tetapi, setelah menginjak usia remaja, mereka memutuskan untuk keluar dari Panti dan tinggal di kontrakan kecil. Tak lupa pula sambil berusaha mencari pekerjaan apa saja yang bisa mereka kerjakan.

Tapi tak berselang lama, nasib baik mereka dapatkan. Karena kejadian tanpa sengaja mereka menolong seseorang membuat hidup mereka bisa berubah 180 derajat dari sebelumnya.

Siapa yang menolong mereka? Dan di mana keluarga kandung mereka berada?

Apa keluarga kandung mereka tidak mencari mereka selama ini?

Ayo, ikuti kehidupan si kembar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penpurple_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HUG

“Saya boleh memeluk kamu?”

Suara pelan itu tiba-tiba saja terlontar dari mulut Arizka yang baru saja berdiri dari duduknya dengan mata yang tertuju pada Nanda, berjalan menghampiri si kembar. Sudah dari pertama melihat, ada rasa ingin memeluk keduanya, tapi urung karena tidak diperbolehkan oleh sang suami. Menurut Aditya, mereka tidak boleh terlalu berlebihan dan terlihat mencolok. Perlahan saja, mereka akan mencari lagi bukti yang cukup kuat untuk bisa benar-benar membuktikan bahwa mereka berdua adalah anak yang telah mereka cari-cari selama ini.

Dari mana mereka tau kalau Nando dan Nanda itu anak yang selama ini mereka cari-cari? Itu semua dikarenakan berkat bantuan dari keluarga Davidson. Entah kebetulan atau apa, mereka belum lama ini menjalin kerja sama antar bisnis. Kurang lebih setengah tahun. Arizka dan Indah yang juga kebetulan sedang berbelanja di salah satu Butik, yang ternyata Butik itu milik Rose, tidak sengaja keduanya melihat-lihat majalah yang ada di Butik tersebut. Dan terpampang jelas ada sepasang Model yang terlihat mencolok di mata mereka, ternyata itu si kembar. Wajah mereka sontak langsung menganga tak percaya karena si kembar yang mereka lihat mirip sekali dengan Aditya, suami dari Arizka. Apa lagi yang laki-laki, persis sekali seperti suaminya waktu muda. Sontak beberapa pertanyaan langsung saja mereka lontarkan kepada pemilik Butik itu sendiri, Rose.

Nanda lantas menatap Nando yang sekarang jadi mengalihkan pandangan. Lalu beralih menatap Rose. Saat melihat Rose yang mengangguk dengan senyuman, barulah dia kembali menatap Arizka dan mengangguk kaku. Disaat itu juga Nanda langsung mendapat pelukan dari Arizka yang seketika membuat tubuhnya jadi menegang.

“Bunda kangen banget sama Adek,” bisik Arizka dengan suara yang bergetar. Gadis yang berada di dalam pelukannya tampak diam tak bergeming. Nanda tak membalas pelukan itu, kedua tangannya terkepal di sisi tubuhnya.

Arizka yang merasa Nanda tak kunjung bicara dan pelukannya tak dibalas pun jadi melepaskan pelukannya dengan pelan.

“Fiks, mereka adek bontot gue. Gila, nggak nyangka, gue mau teriak. Demi apa, sih?” Tama yang ikut hadir dalam acara tersebut jadi memekik tertahan dengan wajah tak percaya.

“Mirip banget,” gumam Nata, gadis satu-satunya yang duduk di meja itu, karena yang lain saudara laki-lakinya semua.

“Kan kembar, Nata.” Tama menyahut dengan nada gemas yang membuat Nata jadi menatapnya dengan kekehan geli. “Mirip Ayah maksudnya.”

“Kok bisa ya kita nggak kepikiran.”

“Selama ini dicari-cari, taunya ngumpet di keluarga Davidson,” ujar Marsel dengan pandangan tak lepas dari sepasang saudara kembar tersebut.

“Pantesan waktu dilacak nggak nemuin info apa-apa. Ternyata identitas mereka disembunyiin sama itu keluarga kaya,” ujar Tama memberengut kesal.

“Abang yakin, kalian udah tau sama kita semua,” batin Naldo yang sedari tadi diam saja tanpa ikut nimbrung dalam pembahasan para saudaranya itu.

***

Waktu terus berjalan, tak terasa malam semakin larut. Jam sekarang sudah menunjukkan pukul kurang lebih setengah sebelas malam, tapi acara pesta pernikahan tersebut juga tak kunjung selesai. Entah apa yang mereka semua bicarakan, yang pasti membahas masalah bisnis.

Nando yang melihat Nanda sudah seperti orang menahan ngantuk pun segera beranjak dari duduknya, membuat atensi orang-orang yang duduk semeja dengannya jadi memperhatikan dirinya.

“Mau ke mana, Nando?” tanya Nata dengan nada lembut khasnya saat berbicara.

Yang semeja dengan Nando dan Nanda tak lain adalah Naldo, Nata, Marsel, dan Tama. Setelah tadi memperkenalkan diri dan berkenalan dengan satu persatu orang yang berada dalam dua meja tersebut, Nando dan Nanda disuruh bergabung dengan mereka.

“Tempat Mommy,” jawab Nando singkat, setelahnya berlalu begitu saja. Tidak mengajak sang kembaran karena Nanda saat ini sedang diajak mengobrol dan sesekali berselfie ria dengan Tama walaupun kentara sekali senyum Nanda terpaksa karena dia tengah menahan kantuknya.

Tak butuh waktu lama, Nando sudah berdiri di sebelah Rose duduk. “Mom,” panggilnya pelan dengan sedikit membungkukkan tubuhnya.

“Ya, sayang?”

“Mau izin pulang duluan sama Pey,” tutur pemuda itu pelan tanpa berbasa-basi lagi.

“Sekarang? Nggak mau nanti aja? Bareng, biar sekalian nginep di Mansion.”

“Nggak, Mom. Mau langsung pulang ke Apart,” tolak Nando secara halus, tanpa memperdulikan beberapa tatapan berbeda yang dia dapat.

“Ya sudah, tapi harus diantar sama bang Gerry,” imbuh Rose tanpa menerima penolakan yang langsung diangguki saja oleh Nando.

“Pamit, Mom.” Setelahnya Nando berlalu pergi, kembali menghampiri sang kembaran. Sebelumnya juga dia sempatkan untuk menyalimi tangan Rose dan mengganggukkan kepala dengan tersenyum tipis pertanda berpamitan pada yang lain.

“Huh, anak itu. Diluar saja kelihatan pendiam, padahal sifat aslinya masih sama seperti bocah. Cerewet dan manja.”

Saat sudah kembali ke meja, Nando berdiri di samping kursi yang Nanda duduki. “Ayo pulang,” ajaknya.

“Sekarang?” tanya Nanda memastikan dengan kepala mendongak menatap sang kembaran.

“Besok,” sahut Nando dengan nada malas, membuat si penanya jadi terkekeh kecil.

“Ayo pulang,” ujar Nanda beranjak dari duduknya seraya memasukkan handphone miliknya ke dalam tas. Setelah itu Nanda kembali menatap Nata, Naldo, Marsel, Tama dengan senyuman. “Pamit ya, Kak Nata, Abang-Abang.”

Mereka mengangguk. “Iya, hati-hati.”

“Siap. See you next time, semuanya. Babay!”

***

— t b c —

1
XVIDEOS2212
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
penpurple_: siap, makasi yaaa😍
total 1 replies
Ritsu-4
Keren banget sih, Plot twist-nya bikin baper!
penpurple_: ah, terimakasih ya😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!