Tujuh hari kematian ibunya Alvaro Zayn argantara mendapat sebuah fakta kalau ayah kandungnya masih hidup.
ibunya meninggalkan sebuah foto apakah Zayn akan mencari ayahnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
Sekitar pukul tujuh pagi Zayn sampai di Surabaya dan langsung ke rumah pak Rahman.
Pak Rahman sudah bersiap untuk ke kantor sampai sana Zayn langsung mengantar pak Rahman.
Di kantor Zayn mencoba mencari tahu keberadaan Naura biasanya jam segini dia akan membuang sampah disitu.
Beberapa menit menunggu akhirnya Naura datang.
"Mas Arga ngapain disini?"Tanya Naura.
"nungguin kamu kemarin katanya kamu mau ngomong"Jawab Zayn.
"oh ya itu nggak penting kok mas"Kata Naura sambi tergagap"lupain saja".
"beneran nggak ada yang penting?"tanya Zayn memastikan.
"Iya mas".
Sebelum pergi hp Naura bunyi panggilan video call disitu tertera nama ayah.
"Assalamualaikum ayah"Sapa Naura tergagap.
"Waalaikumsalam Naura mana pacarmu katanya kamu mau ngenalin ke ayah"tanya ayahnya Naura dengan keras Zayn bisa mendengarnya dengan jelas.
"orangnya sibuk yah"Naura beralasan.
"kata Ajeng dia sopir bosmu jadi kalau jam segini kan nggak ada kerjaan".
Muka Naura langsung berubah merah dia malu karena Zayn mendengarnya.
Saat kembali mau beralasan Zayn berdiri di belakang Naura otomatis bisa di lihat ayahnya.
"ganteng pacar kamu Naura pantesan kamu nolak Yanto"Sanjung ibunya Naura.
"Ya udah ya ayah,ibu aku harus kerja lagi aku tutup dulu"Pamit Naura dan langsung mematikan hpnya.
Naura salah tingkah setelah selesai mematikan hpnya dia bingung gimana cerita sama zayn.
"Maaf ya mas Arga"pinta Naura setelah beberapa menit diam.
"Maksud orang tuamu tadi apa?"Tanya Zayn.
"Kemarin ayah ku telpon dia bilang akan ada yang melamar tapi aku nggak suka orang nya jadi aku bilang punya pacar di sini"Jelas Naura sambil menunduk"Maaf ya Arga nanti aku akan jelaskan pada orang tuaku".
"Oke nggak masalah"Kata Zayn santai.
"Kamu nggak marah gimana kalau pacarmu tahu".
"Tenang saja aku nggak punya pacar,kalau ada perlu apa-apa bilang ke aku aku akan bantu kamu selama ini kamu udah baik sama aku"pinta Zayn"Aku pergi dulu mau menjemput anaknya pak Rahman".
"Ternyata kebaikannya cuma balas budi sadar Naura cewek yang lebih dari kamu banyak"Gumam Naura sambil melihat kepergian Zayn.
Tak butuh waktu lama Zayn sampai di sekolah salsa disana Zayn melihat salsa di tarik oleh murid pria Zayn berlari ke arah salsa.
Zayn menghentikan pria itu dan menarik salsa kebelakang nya.
"Siapa kamu ikut campur?"Bentak pria itu yang bernama Anton pacar salsa.
"Ini pacar baru ku"Bukan Zayn yang menjawab melainkan salsa sambil melingkarkan tangannya di tangan Zayn.
"kamu pacarku kenapa kamu cari pacar lagi"bentak Anton sambil melihat pakaian Zayn"Ternyata seorang sopir apa kamu katarak salsa pacaran sama seorang sopir".
Anton dan teman-temannya tertawa terlihat mukanya meremehkan Zayn.
"nggak apa-apa dia sopir yang penting mukanya ganteng dan punya penghasilan sendiri bukan kayak kamu"Kata salsa.
"Berapa penghasilannya sebulan paling sama dengan uang sakuku sehari"Ejek Anton masih dengan tawanya.
"Stop ganggu aku Anton kita sudah putus kamu harus terima"pinta salsa dengan geram.
"Aku nggak mau putus dengan kamu dan kamu hanya jadi milikku"kata Anton sambil menarik salsa tapi kembali di hadang Zayn.
Karena marah Anton memerintah pada temannya untuk memukul Zayn bagi Zayn mereka hanya anak ingusan jadi gampang melawan nya sekali pukulan mereka tergeletak semua.
"Aku peringatkan jangan ganggu salsa lagi kalau itu kalian langgar aku pastikan buat kalian masuk rumah sakit"Ancam Zayn setelah itu dia mengajak salsa masuk ke dalam mobil.
"hindari cowok seperti itu"Perintah Zayn saat sudah dalam mobil.
"Mas Arga cemburu ya"Goda salsa sambil tersenyum wajahnya terlihat mengagumi Zayn.
"Kamu itu masih kecil tugas kamu belajar bukan pacaran, kelihatannya cowok itu juga berbahaya"Jelas Zayn.
"aku sudah putus kok sama dia lagian juga aku nggak sungguh-sungguh pacaran sama dia"Jelas salsa sambil cemberut.
Tak ada lagi obrolan antara Zayn dan salsa sesampainya mengantar salsa kerumah Zayn kembali lagi ke kantor.
Seperti biasa dia akan menunggu pak Rahman sambil memantau pekerjaannya.