NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Warga Desa

Misteri Kematian Warga Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Tamat
Popularitas:59k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

menceritakan tentang kisah dyah suhita, yang ketika neneknya meninggal tidak ada satupun warga yang mau membantu memakamkan neneknya karena di fitnah sebagai penyembah setan.

akhirnya dyah terpaksa memakamkan jasad neneknya seorang diri. tidak lama setelah kematian neneknya dyah yaitu nenek saroh kematian satu persatu warga desapun terjadi! di mana korban yang meninggal sebelumnya mendapat teror nenek minta gendong.

semua warga menuduh dyah pelakunya, namun dyah tidak mengaku karena merasa tidak pernah membunuh satupun warga.

apa yang terjadi di desa itu? dan bagaimana cara menghentikan semua ini.

yuk ikuti ceritanya.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

yanto?

Dyah yang merasa heran membalikan badanya secara perlahan, untuk melihat siapakah gerangan yang di tunjuk oleh sosok anak kecil itu.

Sayangnya, tidak ada siapapun di belakang dyah. Yang ada hanya bunga kamboja yang berterbangan lirih tertiup angin.

Dyah bertanya dengan ekspresi wajah kepada gadis itu. Membuat gadis kecil itu membuat gerakan tangan mengatakan bahwa orang yang tadi di belakang dyah sudah pergi.

Alis dyah bertaut bingung dengan apa yang di Katakan gadis itu melalui isyarat tangan. Dyah hanya bisa tersenyum dengan menggelengkan kepalanya lirih, sebelum akhirnya pergi meninggalkan kawasan makam itu.

Apa yang tidak di ketahui dyah, salah satu warga melihat dia. Tepat ketika dyah tersenyum dan melenggang pergi.

"Ndi, ada dyah!" Warga yang melihat dyah tadi memanggil temannya.

"Mana?" Sayangnya temannya tadi tidak lagi melihatnya.

"Di sana tadi! Masa datang ke makam diam-diam, terus pergi sambil tersenyum. Apa jangan-jangan?" Kedua warga itu mengatkan kalimat akhir secara bersamaan.

***

Sementara itu di rumah dyah.....

Dyah memasak terong bulat dari hasil panen belakang rumahnya. Tidak banyak, hanya sekitar lima terong saja. Itu sudah cukup untuk dyah makan seharian.

Terong bulat itu dyah potong sedikit tipis berbentuk bulat utuh, lalu di masukan ke dalam bumbu yang sudah terlebih dahulu di masak.

Aromanya menguar, membuat siapapun yang menciumnya pasti akan merasa lapar.

"Lama aku ndak makan terong seperti ini. Apa lagi bawangnya baru panen rasanya pasti nikmat sekali, di tambah aku dari malam belum makan. Ah ini toh karena aku yang kelaparan saja." Ucap dyah pada dirinya sendiri.

Setelah sayurnya matang, lekas dyah memasukan ungkep terong itu ke dalam mangkuk yang terbuat dari tanah liat.

Baru saja dyah berdiri dan hendak membawa mangkuk itu ke arah meja kecil yang biasa ia gunakan untuk menaruh makanan selepas memasak, tiba-tiba sebuah tangan menepik mangkuknya hingga sayurnya tumpah ke tanah dan mangkuknya pecah berkeping-keping.

Dyah yang terkejut hanya bisa terdiam terpaku di tempat menatap sayur terongnya yang sudah bercampur dengan tanah. Padahal itu adalah sayuran dan bumbu satu-satunya yang dyah punya.

Perlahan dyah mengakat wajahnya, untuk melihat pemilik tangan yang telah membuatnya akan kelaparan sepanjang hari.

"Apa salah tejo sama kamu, hah! Kenapa kamu sampai tega berbuat ini kepada dia?!" Teriak wanita paruh baya dengan tubuh sedikit gempal dan lebih tinggi dari dyah.

"Maksudnya mbak yu, apa? Kenapa mbak yu menanyakan hal itu?" Tanya dyah dengan alis bertaut.

"Tidak usah menyangkal lagi kamu dyah, dyah aku tahu! Kamu kan yang sudah menghabisi suamiku! Tega kamu dyah menelantarkan anak-anak kami!" Teriak wanita itu lagi.

Dyah tidak bisa menjawab ia hanya bisa menggeleng lirih dengan air mata yang mulai turun dari pelupuk matanya.

"Kenapa setiap ada kejadian selalu aku yang di salahkan? Dyah berani bersumpah mbak. Dyah tidak tahu apa-apa!" Kilah dyah yang membuat wanita di hadapan dyah naik pitam.

Plak!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus dyah. Membuat gadis itu terhuyung huyung, dan akhirnya menghantuk tiang yang terbuat dari bambu.

"Dandi dan indra sudah melihat. Kamu datang ke makam dan tersenyum, melihat kerumunan orang yang menguburkan suamiku. Dasar jalang! Tidak tahu di untung!" Wanita bertubuh gempal itu kehilangan kendali, emosinya membumbung tinggi, membuat dia menarik rambut dyah dan menghantukan kepala dyah beberapa kali di tiang bambu rumah dyah.

"Ampu mbak! Ampun! Dyah tidam tahu apa-apa! Tolong ampuni dyah mbak." Ucap dyah sambil meringis menahan sakit, nampak keningnya mulai terluka.

Setelah puas menghakimi dyah, wanita bertubuh gempal itu segera berdiri. Mata wanita itu masih menatap nyalang dyah, membuat dyah gemetaran dan menangis hingga tak bisa mengatakan sepatah katapun.

"Kamu camkan ini dyah suhita. Saat ini aku memang tidak memiliki bukti yang kuat atas apa yang sudah kamu lakukan pada aceng dan suamiku. Tapi nanti, pasti aku akan buktikan sendiri. Saat itu juga sebaiknya kamu bersiap-siap, warga pasti akan mengarak kamu dan membakar tubuhmu hidup-hidup." Ancam istri tejo yang langsung melenggang keluar.

Tepat di saat itu, terlihat yanto yang sedang asik menghisap puntung rokok nya dengan begitu khidmat, melihat ke arah dyah yang sudah babak belur di hajar oleh istrinya tejo.

Yanto kemudian membatin, "kalau bukan dyah siapa? Siapa yang memiliki dendam dengan desa ini. Bukankah hanya dia yang memiliki dendam atas kematian neneknya, bukannya hanya dia, kalau bukan dia siapa?" Tanya yanto dalam hati pada dirinya sendiri.

Setelah membatin, dengan cepat yanto meninggalkan tempat itu sebelum dyah mengetahui keberadaan dirinya.

Tangis dan cucuran darah dari kening dyah, membuat dia meringkuk di bawah kursi rotan milik neneknya.

Hatinya hancur dengan wajah yang sudah penuh dengan cairan merah yang tidak lain adalah darah. Dyah mencoba untuk bangkit, memunguti sayur terong yang baru saka dyah masak, andai tidak banyak tanah mungki dyah sudah memakannya dari pada kelaparan sepanjang hari, namun sayang sekali sayuran terong itu penuh dengan tanah dan debu, karena memang lantai rumah dyah belum di keramik, hanya tanah biasa.

Tangan dyah gemetar me.buang sayur terong itu keluar pintu dapur. Bola matanya terangkat ke atas, menatap tajam ke arah depan dengan darah yang masih menetes-netes di bagian keningnya hingga merembet ke arah pelipis dan jatuh di tanah.

Tangan mungilnya menghapus jejak air mata yang bercampur darah dengan begitu kasarnya. Sakit hati di dalam hatinya semakin menjadi-jadi, kebencian di dalam hatinya semakin dalam terhadap warga desa yang telah menindas dirinya.

Di gulungnya rambut panjang yang sempat terurai berantakan akibat jambakan dari istri tejo. Giginya bergemeretak, bahkan shara gertakan giginya bisa terdengar jelas, menandakan bahwa dyah benar-benar menahan amarahnya.

"Baiklah! Kita lihat nanti bagaimana kamu membalas dendam!" Ucap dyah pada dirinya sendiri, dengan sorot mata tajam penuh dengan kemarahan.

1
Neiisaa
ko mirip² sumala yaa
Neiisaa
pas bagian "apa suara hantunya seperti ini"/Toasted/
Liani purnafasary☺
jangan 2 Siska ini punya pesugihan, ada gaun itu adalah punya tumbal sblumnya. 🤪😕
Liani purnafasary☺
pilihan yang sulit y😞😌
Liani purnafasary☺
mungkin kh pria itu ank juragan yanto 🤣🤣atau jodoh Ayuu. 😃😃
Liani purnafasary☺
ishhh othor jauh amat cerita nya langsung lompat 20thn😆😆😆, mlm pertama aja blm baca lho 🤣🤣.
trs kpn balik kampung nih Thor, nunggu tumbuh uban kh? 🤭
Ira Resdiana
siska tu bukannya anak ustadz ya.. knp dia kelakuannya minus banget sejak muda nya
Liani purnafasary☺: bukan ank ustad, dia ank kpla desa, desa sbelah.
kan sbelumnya mau nikah sm Rizky tp batal, krena Rizky nikah sm Dyah dan kabur khutan waktu itu stelah izab kabul.
total 1 replies
Ira Resdiana
ah ini trounle maker memangan .. ga bs lepas. pantes kalo dl ga bertahan lama hidupnya. cb kalo hidup kek mana dia jahatnya...
Ira Resdiana
kok bisa tau yg namanya tarzan.. kan 19tahun hidup di hutan ga tau tv atau apapun kan ya.. wkwkwkwkw
bedul: mungkin ayunina pernah ketemu tarzan di sana🗿
total 1 replies
Ira Resdiana
alter ego... mmg ada sih kondisi kyk gini
Ira Resdiana
eh.. lhah kok, mana nih dyah yg asli?
Ira Resdiana
siska mgkn jg bs jd salah satu pelaku. ah othor, sy jd mikir keras niiih.. heee
Ira Resdiana
kok tau kalo dyah telanjang di depan laki².. kan aceng sendirian waktu itu, ga ada yg liat, ga ada saksi mata..
Ira Resdiana
kok curiga yanto
Liani purnafasary☺
mungkin kh yg membunuh itu nenek Dyah yg menyamar ya? 😧🤔🤔🙄🙄🙄
Liani purnafasary☺
msh menyimak
FiaNasa
akankah mereka berhasil & selamat
Sri Ningsih
kereeen
Siti Yatmi
baca marathon..krn baru nemu...bagus banget ceritanya...keikhlasan yg sesungguhnya menbiarkan cinta kira bhagia dgn cinta yg lain..akh.ratna so sweet...memaafkan ilmu yg sulit...
Lim Febri
Bagus banget ceritanya thor 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!