ayu jagat maheswari seorang gadis cantik berasal dari sebuah desa di Jawa Timur. kelahirannya ditandai dengan hal-hal yang mengerikan dan mencekam. hujan turis dengan sangat deras dan petir yang terus menggelegar ditambah bunyi longlongan anjing dan serigala semua makhluk halus dan dedemit di dunia gaib seakan menantikan kehadirannya. dia adalah ayu sang titisan ratu pantai selatan.
sejak kecil ayu sudah terlahir sebagai anak indigo. melihat makhlus halus, mengobati orang-orang yang terkena mistis bahkan ayu kadang bisa melihat masa lalu maupun masa depan seseorang. kemampuan ayu semakin bertambah seiring usianya ,diumur 15 tahun ayu kerap kali mengalami peristiwa aneh dan terjebak dalam berbagai masalah yang mengancam nyawanya. pertemuannya dengan sahabat masa kecilnya bernama hasan Baihaqi membawanya dalam sebuah ikatan dan perjanjian hati. keduanya harus berpisah saat ayah hasan harus pindah ke jakarta.
akankah ayu dapat bertemu dengan hasan kembali memenuhi janji keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ami Kusrini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7 lonceng kematian
"Astagfirullah"
berulang kali Ayu merapalkan kalimat tersebut. mimpinya seakan nyata membuat dadanya berdebar kencang dan tubuhnya berkeringat. Masih jelas semua yang diucapkan oleh Kanjeng Ratu tentang siapa jati dirinya.
tok..... tok.....
"Ayu udah subuh, bangun Nak!"
"Iya bu "
Setelah menyelesaikan shalatnya Ayu berdoa memohon petunjuk dan perlindungan dari sang pencipta. Mimpi yang dia alami semalam seperti membuka sebuah kenyataan siapa jati dirinya yang sebenarnya.
Tepat di hari ini, Ayu berumur 17 tahun. Umur yang menentukan awal dari sebuah perjalanan hidupnya yang penuh tantangan dan misteri
"Bissmillah, Ya allah lindungi hambamu ini. Hamba pasrahkan hidup mati hamba hanya padamu."
ceklek....
Ayu keluar kamar menuju ruang keluarga disana terlihat abi dan uminya sedang duduk santai. Diatas meja sudah tersedia nasi tumpeng kecil yang di siapakan sang umi untuk acara syukuran putrinya Ayu.
"Barakallah fii umrik, ucap keduanya."
"Terima kasih do'anya umi, abi! "
Diciumnya tangan kedua orang tuanya itu.
"Nak,apa semalam kamu mimpi sesuatu?"
"Iya abi, semalam Ayu di datangi Kanjeng Ratu pantai selatan dan memberitahukan bahwa Ayu ini titisannya. Kanjeng Ratu mewariskan semua ilmunya ke tubuh Ayu. Kanjeng Ratu juga berpesan bahwa mulai hari ini di umur Ayu yg ke 17, Ayu akan mengalami banyak kejadian aneh. Ayu disuruh berhati-hati karena banyak jin dan juga manusia penganut ilmu hitam sedang mengincar darah dan nyawa Ayu untuk kekuatan dan keabadian mereka. Kelebihan yang Ayu miliki kedepannya hanya boleh digunakan membantu banyak orang namun nyawa Ayu taruhannya.
"Astagfirullah, kita mesti gimana pak?"
"Ini sudah suratan takdir Ayu anak kita umi, apapun itu ga akan ada yang bisa menghalanginya. Kita do'akan saja Ayu terus, semoga Allah selalu melindungi anak kita dalam keadaan apapun dan di manapun."
"Aamiin."
" Insyaallah Ayu ga akan kenapa-kenapa umi, selama kalian terus mendoakan Ayu."
"Ayu ga sendiri umi, ada 5 punggawa yang selalu menemani Ayu."
Abi hanya tersenyum dan mengangguk.
"Iya umi, insyaallah anak kita akan baik-baik saja. Kanjeng Ratu ga akan membiarkan Ayu sampai terluka atau kehilangan nyawanya."
Setelah sarapan, Ayu mengayuh sepedanya menuju sekolahan SMUN 1 karanganyar.
Ayu saat ini duduk di kelas 2 SMU. Ada yang berbeda dari biasanya, kini tubuh Ayu semakin memancarkan sinar berwarna hijau dengan aura yang kuat. Hanya orang yang memiliki kemampuan tinggi yang bisa melihatnya. Kepekaan dan kekuatan Ayu pun bertambah menjadi 10x lipat.
Tiba dari arah belakang ada yang mengagetkan Ayu, dor...
"Astagfirullah"
"Ngapain sich May, ngagetin Ayu?"
"He..., sorry bercanda."
Mereka pun berjalan menuju kelas mereka yang terletak di lantai 2.
"Oh iya, Ayu udah denger belum berita menggemparkan kemarin."
Ayu mengerutkan alisnya tanda ketidaktahuan.
"Berita apa?"
"Kemaren sore, ada anak cewek kelas 3 ips jatuh dari balkon atas."
deg....
"Kemarin kita plng cepet karena kls 3 mau ada penyuluhan tentang ujian nasional, makanya kita ga tau kejadian sebenarnya."
"Kayaknya hari ini kita diliburin dulu dech yu, polisi mau menyelidiki kasus ini."
"Ayok anterin Ayu ke balkon? "
"Ga mau serem Ayu! '
"Udah ayo!"
Diseretnya Maya ke atas balkon. Disana terdapat banyak polisi yang sedang mencari bukti, ada juga kepala sekolah dan guru BK.
"Ayu,Maya ngapain kalian ke sini? sebentar lagi bel masuk."
klontang...... klontang...... suara lonceng terdengar jelas ditelinga Ayu. Sementara yang lain tidak mendengarnya.
Cuaca yang tadinya panas berubah menjadi gelap.
"Stop... semuanya! Segera tinggalkan pekerjaan kalian ucap Ayu kepada beberapa petugas polisi."
"Pak kepala sekolah tolong telp guru piket dan umumkan di pengeras suara untuk menutup semua kelas sekarang, jangan perbolehkan satu murid keluar dari kelasnya! "
"Suruh masing-masing guru mendampingi setiap kelas. Sekarang pak? teriak ayu."
"Maksud kamu apa yuk? ucap bu Dewi guru BK. "
"Nanti Ayu jelaskan, sekarang tolong lakukan yang Ayu omongin tadi."
Dengan tangan gemetar kepala sekolah menelepon guru piket dan memerintahkan apa yang Ayu suruh.
"Pak polisi, hentikan kegiatan kalian dan segera berkumpul disini! "
"Heh.... apa-apa kamu bocah ingusan maen perintah kita segala! ucap komandan tim bernama AKP. Rizal. "
"Kalo bapak dan anak buah bapak mau selamat ikutin perintah saya! mata Ayu memancarkan kilat tajam."
"Ayu, cepat buat pagar pelindung, ucap nek lampir bicara lewat batin. "
Tiba-tiba komandan itu tertarik oleh kabut hitam dan nyaris jatuh ke bawah. Ayu dengan ilmu yang dimilikinya, melesat cepat menarik tangan polisi itu dan melemparnya dengan sekali gerakan. Bagi Ayu berat tubuh polisi itu bukan lah halangan.
brak......
Tubuh Komandan polisi itu sudah ada diatas. Semua polisi segera menghentikan pekerjaan mereka setelah menyaksikan komandannya tiba-tiba terseret oleh sesuatu yang tak terlihat. Ayu segera mengambil tongkat yang dibawa komandan tersebut menggoreskannya ke ubin balkon membentuk sebuah garis lurus sambil membaca doa dan mantra jawa.
Setelah selesai Ayu mengembalikan tongkat itu dan berucap.
"Jangan keluar dari garis yang sudah saya buat jika kalian ingin selamat! "
Tubuh Ayu melesat dan turun ke bawah lapangan, berdiri di tengah-tengah gedung sekolah sambil membaca doa.
klontang..... klontang......
Tiba-tiba dari lantai 3 ada satu siswa menerobos keluar kelas dan terjun ke bawah. guru dan murid yang satu kelas dengan pria itu berteriak histeris saat melihat temannya melompat.
aaa.....
wush..... hap....
Ayu segera menangkap tubuh siswa tersebut dan meletakkannya di tanah.
aaarrrrgg.... suara erangan terdengar dikuti suara lonceng.
"Jangan ikut campur?"
Tak lama bayangan hitam menerjang Ayu.
brak...... tubuh Ayu menabrak pintu kelas hingga hancur. Walaupun sakit, Ayu tetap bangkit dan melawan makhluk tersebut. Kelima punggawa Ayu sedang bertarung melawan pasukan jin yang jumlahnya tak main-main. Tubuh Ayu sudah terlempar ke sana kemari dan terakhir jin itu melemparkan Ayu ke jendela kaca.
Prang......
uhuk..... uhuk....
"Ayu..! teriak guru yang ada di kelas itu."
"Saya ga apa-apa pak,jangan mendekat."
"Pak,tolong suruh semua murid membacakan ayat kursi!"
Ayu bangkit melesat dan mengeluarkan pusakanya berupa pedang, dengan mengucapkan doa Ayu menebas leher jin itu
"Allahuakbar"
srak.....
duar.........
Terdengar ledakan keras, tubuh Ayu terkulai lemas, untung siswa yang ditolongnya tadi segera menangkapnya.
"Makasih..."
Ayu langsung tak sadarkan diri saat itu juga karena kelelahan dan banyak mengeluarkan energinya.