NovelToon NovelToon
Di Balik Tawa Ibu Mertua

Di Balik Tawa Ibu Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Konflik etika / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Cinta Lansia
Popularitas:27.9k
Nilai: 5
Nama Author: Uul Dheaven

Arumi tidak menyangka. Jika tawa Ibu mertua nya selama ini, hanya lah untuk menutupi lu-ka yang ada di dalam diri nya. Ibu mertua yang begitu baik, ternyata selama ini hidup tersik-sa di rumah nya. Beliau bukan hanya di sik-sa oleh kakak ipar nya Arumi. Tapi juga Abang ipar nya. Mereka berdua, benar-benar manusia yang tak punya hati.

Sanggup kah Ibu mertua nya Arumi bertahan dengan kelakuan anak dan menantunya? Atau, apakah Arumi bisa membawa Ibu mertuanya pergi dari neraka itu?

Ayo temukan jawaban nya langsung! Baca nya jangan lompat-lompat, ya. Biar author semangat nulis nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Romi membawa Ibu nya ke rumah sakit terdekat. Setelah itu, mereka makan-makan dan membeli perlengkapan Ibu Aminah.

"Nak, tidak perlu begini. Kalian sudah banyak habis uang untuk biaya pernikahan. Simpan saja uang nya untuk hal lain."

"Bu, jangan di tolak, ya. Ini permintaan Arumi."

"Hmmm,, baiklah. Kalau begitu terima kasih, nak."

Hari itu, mereka berjalan-jalan dan bersenang-senang. Bu Aminah benar-benar banyak tertawa ketika bersama mereka.

Sudah sejak lama, beliau tidak pernah merasakan hal seperti ini. Rasa nya, beliau begitu bahagia sekali.

Setelah puas berjalan-jalan, akhirnya mereka pun pulang ketika hari sudah malam. Sebelum pulang pun, mereka makan terlebih dahulu.

Bu Aminah merasa heran karena rumah nya dalam keadaan gelap gulita. Tidak ada satu pun lampu yang di nyalakan.

"Dika...Ayu... Apa kalian ada di dalam?" Ucap Bu Aminah.

Berkali-kali mereka mengetuk pintu, tetap saja pintu tidak bisa di buka. Bu Aminah merasa heran.

"Bu Minah, Dika dan Ayu pergi tadi. Mereka tak ada di rumah." Ucap salah satu tetangga mereka.

"Apa mereka ada meninggalkan kunci?"

"Tidak tahu. Pokoknya yang aku tahu mereka sudah pergi tanpa mengatakan apapun."

"Baiklah, terima kasih."

Romi dan Arumi mencoba mencari kunci rumah untuk masuk ke dalam. Namun, berapa kali pun mereka mencari tetap tidak bisa di temukan.

Karena kesal, Romi langsung mendobrak pintu rumah itu. Biar lah. Nanti akan ia perbaiki lagi.

"Apa ini? Mengapa kamar ini berantakan?" Ucap Arumi.

Romi dan Bu Aminah pun melihat kamar tersebut. Benar saja. Kamar yang saat itu di tempati oleh Arumi dan Bu Aminah, benar-benar berantakan.

Bahkan barang-barang nya Arumi pun sudah tidak jelas lagi bentuk nya. Ada juga yang beberapa hilang.

"Apa ada maling di rumah ini?"

"Tidak tahu, Bu. Habis semua barang-barang kita berserakan begini."

Arumi pun melihat-lihat mana barang-barang nya yang hilang. Syukur lah hanya beberapa tas, sepatu dan juga pakaian saja.

Sedangkan perhiasan, memang selalu ia bawa kemanapun ia pergi. Hany untuk jaga-jaga saja.

"Apa mungkin Bang Dika dan Kak Ayu yang melakukan nya?" Celetuk Romi.

"Astaghfirullah nak. Tidak boleh sembarangan menuduh saudara mu melakukan hal seperti itu. Berdosa jika tak ada bukti nya."

"Pasti lah mereka, Bu. Bukan kah memang selama ini mereka juga memanfaatkan Romi? Mereka juga sudah membohongi Romi, Bu."

"Ya tapi, tidak mungkin juga saudara mu jadi pencuri."

"Sudah lah tak apa. Ini pun sudah malam. Biar Rumi yang bereskan." Ucap Arumi sambil tersenyum.

Setelah membereskan kamar itu, Arumi dan Bu Aminah pun tertidur. Sedangkan Romi, tidur di ruang tamu, karena kamar masih dalam tahap renovasi.

Bu Aminah, benar-benar sudah hati nya dengan yang terjadi hari itu. Namun, Arumi. Benar-benar berbesar hati mengalah untuk sesaat.

*****

Keesokan hari nya, Dika dan Ayu pulang ketika siang. Mereka benar-benar tidak memiliki rasa bersalah sedikit pun.

Arumi dan Romi pun hanya diam saja dan melihat gelagat mereka terlebih dahulu.

"Oh, pulang juga kalian akhirnya. Kirain, sudah tidak ingat rumah." Ucap Dika sambil menenteng belanjaan sang Istri.

"Tentu saja kami pulang. Ini kan rumah kami juga. Malah, kami yang mengira. Jika Abang yang tidak tinggal lagi di rumah ini. Mana tahu, mau nyewa rumah." Romi pun membalas dengan santai.

"Eheeem,, itu bukan urusan kamu. Oh ya, mana Ibu? Kami ada sesuatu untuk beliau. Memang nya kamu. Nggak pernah ngasih apa-apa untuk Ibu."

Romi sangat kesal dan ingin menjawab. Namun, Arumi menahan nya.

Dika mencari Ibu nya dan Ayu masuk ke dalam kamar dengan tas belanjaan lain nya.

"Bu, ini Dika belikan Ini baju baru. Cantik-cantik loh, Bu. Lihat ini." Ucap Dika sambil memperlihatkan baju-baju itu.

"Terima kasih, Nak."

"Cuma gitu aja? Ibu nggak mau ngomong apa gitu?"

"Maksud Abang apa, bicara begitu?"

"Kamu diam deh Romi. Orang tua lagi bicara, kamu malah ikut-ikutan. Nggak sopan!"

"Dika, Ibu sama sekali tidak mengerti dengan maksud mu."

"Bu, Dika kan udah belikan Ibu baju baru ni. Jadi, mulai saat ini. Romi dan Istri baru nya, Ini suruh pindah aja. Kan nggak mungkin satu rumah ada dua keluarga."

"Dika, Anak Ibu ada dua. Kamu dan Romi. Dan kalian berdua pun, sama-sama berhak di rumah ini. Karena, hanya rumah ini satu-satunya peninggalan Ibu."

"Ibu sih miskin. Coba Ibu punya banyak uang seperti Mertua ku. Kan aku juga bisa kebagian."

"Kalau memang mertua Abang banyak uang, kenapa kalian masih tinggal di rumah Ibu yang miskin? Minimal rumah lah kasih ke anak nya."

Lagi-lagi Romi tidak bisa menahan untuk tidak menjawab. Ia kesal sekali dengan perangai Abang nya.

Entah sejak kapan Abang nya itu berubah menjadi manusia penggila Uang. Entah lah uang sendiri. Tapi, uang orang pun mau di ambil juga.

"Romi! Kau ini selalu saja memotong pembicaraan ku dengan Ibu!"

"Suka-suka aku! Ini mulut aku. Dan Abang, sudah berani menghina Ibu."

"Kau ini, ya!"

"Sudah jangan bertengkar lagi. Dika, ambil saja baju ini kembali. Jika kamu tidak ikhlas. Dan Romi, tidak baik melawan dengan Abang mu, nak. Ibu ingin kalian akur sesama saudara."

"Dika tak mau akur. Kecuali Romi mau membayar Dika."

"Membayar apa? Romi tidak pernah berhutang apapun."

"Selama ini, kami yang merawat Ibu. Dan itu semua gratis. Kau kan anak Ibu juga. Jadi, Abang harap. Kamu membayar Abang sama seperti kamu membayar perawat."

"Baik. Romi akan bayar Abang jika itu yang Abang mau."

"Gitu dong. Jangan pelit-pelit."

"Tapi, Abang bayar dulu semua uang yang sudah Romi kirim ke Abang selama ini. Kalau di total mungkin hampir lima puluh juta selama beberapa tahun ini."

"Tapi, itu untuk Ibu." Ucap Dika yang masih membela diri.

"Itu Abang tahu untuk Ibu. Anggap saja uang itu sudah menutupi hutang ku selama ini. Ayo, Bu. Kita makan. Seperti nya menantu kesayangan Ibu sudah selesai masak enak."

Bu Aminah langsung di bawa ke dapur dan tidak di biarkan mendengar apapun yang dikatakan oleh Dika lagi.

Tidak lama setelah Bu Aminah, Romi dan Arumi duduk dan akan makan, keluarga Dika pun mau ikutan.

"Loh, mana makanan untuk kami? Kok semua nya udah kosong?"

"Maaf ya, Bang Dika. Arumi capek. Jadi masak nya cuma sedikit."

"Lah terus, kami makan nya gimana?"

"Bang, guna nya Istri Abang apa? Lagian ini Istri ku yang masak. Kalau Abang mau makan. Suruh tu Istri nya masak juga. Tolong jangan merepotkan Istri Romi dan juga Ibu."

"Kau!"

"Sudah lah Bang. Kami mau makan. Kalau masih mau debat, bentar lagi aja."

"Bu, Ibu berani, ya. Makan sebelum kami makan."

Tangan Bu Aminah yang akan makan langsung berhenti. Kata-kata Dika membuat nya teringat dengan perlakuan nya saat itu.

"Bu, Rumi suapin ya. Ibu makan yang banyak. Kalau kurang, nanti kita beli lagi. Ibu harus makan banyak."

Bu Aminah langsung membuka mulut nya dan melahap makanan yang di suap kan oleh menantu nya.

Mata beliau beradu pandang pada Anak pertama nya itu. Dan Dika, ia tak bisa berkutik. Bu Aminah saat ini, sudah ada yang membela.

1
Lesmana
hahaha anak sulung dodol bngt.. dikira itu rmh bs jual diri sndr... hahaha..
Lesmana
bagus , rumi.. mending pergi drpd tebus itu rmh , biar si dika sableng ngerasain jd gembel tnp rmh.. kenangan atas rmh itu buat bu aminah cukup dikenang dlm hati sajalah..toh rmh gak bs dibw mati jg kan..
Lesmana
emang yah.. dlm keluarga , pst ada aja yg jd 1 telor busuk nya
Lesmana
ini anak sulung dodolnya gak ketulungan.. udah tau anak laki nya sdh besar , malah disuruh tidur sama neneknya.. pindah keluar oii.. ngontrak sana di kolong jembatan../Facepalm//Facepalm/
Lusiana_Oct13
perasan dika iri pas liat nikahan romi karna dia nikah nya cuman di KUA kok disini bagian dika buat nikahan mewah?????
Lesmana: keder emang.. soalnya jg ada crita uang nikahan diambil smua sama kel si ayu , kalo gak pesta / nikah di KUA aja , kog bs ada uang nikahan yah ??
total 1 replies
Lusiana_Oct13
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ rasain km benalluuuuu
Lusiana_Oct13
Laki kyk dika mokodoooo
Lusiana_Oct13
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/ ank dan matu laknat baru awal baca ajaa dah buat emosi
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
/Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm/ Tuman lah, emang 11 12 mereka tuh, kang drama, dasar darma
Maisya
lanjut
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
pa mgkin laras ma dika yaaa s3cara dika udh berubah tp liaht dlu dehh
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hahahaha kuuuapokkkk darma.. itulah akibat sok2an kann
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh ada misteri di blik arumi yahhh
kira2 gimna nntinya yahhh
lnjut kk thor 1 mslh selesai 1 lgi ada dan utk dika klo emg bisa berubah ksih dia bahgia kk thor
Maisya
lanjut
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Moga aja sepupu gilana ga nemu arumi
Yuliana Tunru
bagus lah ketahuan biar tak byk drama2 lagi ..
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
dasae bodoh hadehhh kannn
ketauan bodohnya
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Lah si darma kam emang bodohh /Facepalm/
Maisya
lanjut
Ita Xiaomi
Ngapa pula si Darma yg dihajar. Kan semuanya jg atas rencana bpknya si Darma. Ortu yg menyesatkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!