Hal yang paling di nantikan bagi wanita lajang yaitu melanjutkan hubungan dengan pria yang ia cintai ke jenjang pernikahan. Louisa dan Morgan, dua insan yang saling mencintai.
Setelah sekian lama berhubungan mereka akhirnya memutuskan untuk menikah. Namun satu hari sebelum pernikahan, Louisa melakukan sebuah kesalahan terbesar dalam hidupnya.
Ia tanpa sengaja melakukan one night stand dengan pria yang tidak ia kenal. Merasa dirinya tidak pantas untuk Morgan, ia memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka.
Bagaimana reaksi Morgan ketika Louisa membatalkan pernikahan? Sementara segala persiapan pernikahan sudah siap.
Bagaimana reaksi Morgan saat ia tahu Louisa menghabiskan malam bersama musuh bebuyutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keterpurukan Louisa
Roy terbangun dari tidur nyenyak nya, ia merasa kepalanya masih begitu pusing. Ia melihat sekeliling sepertinya bukan kamarnya. Ia kembali mengingat kejadian semalam, ia sedang makan malam bersama klien. Namun setelah seorang pelayan memberikannya minuman ia merasa ada yang aneh dengan dirinya.
Pelayan tersebut mengantarkan Roy menuju sebuah kamar, ia yakin seseorang telah menjebak dirinya. Roy bangkit dari tidurnya, ia melihat tubuhnya tidak mengenakan apapun. Bahkan ia melihat noda bercak merah di atas sprei.
"Astaga, apa yang telah aku lakukan?" gumam Roy tidak percaya dengan apa yang telah ia perbuat.
Ia kembali mengingat kejadian semalam di mana ia bercinta dengan seorang wanita dengan penuh gairah. Ya, ia ingat ia salah memasuki kamar karena ia sulit untuk masuk ke dalam kamar yang di tunjukkan oleh pelayan tadi.
"Sialan! Siapa yang telah berani menjebak Roy Walker?" Roy bersumpah akan mencari siapa yang berusaha melakukan hal keji seperti ini.
Roy bangkit lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, ia kembali mengingat kejadian semalam. Ia begitu banyak menumpahkan bibit unggul nya di dalam rahim wanita itu. Roy harus mencari wanita itu, ia seorang pria sejati ia harus bertanggung jawab.
Setelah selesai dengan ritual mandinya, Roy kembali berpakaian rapi. Ia mencari ponselnya namun ia tidak berhasil menemukannya, pertama kalinya ia melakukan hal seceroboh ini.
Tak lama kemudian tiba-tiba saja pintu kamar di ketuk oleh seseorang. Roy membuka pintu tersebut, ia merasa senang ketika melihat El asistennya menemukan dirinya.
"Maaf Tuan, saya terlambat menemukan anda," ucap El merasa bersalah.
"Kau cari tahu siapa yang berusaha menjebakku El," titah Roy kepada asistennya yang mengetahui apabila terjadi sesuatu dengan atasannya.
Semalam El begitu kesulitan mencari Roy, ia tidak menemukan Roy di manapun. Bahkan CCTV koridor hotel pun berhasil di hapus. Namun pagi tadi ia berhasil meretas CCTV berkat bantuan anak buah Roy, Hudson. Hudson adalah anggota The Blakerz ia kepercayaan Roy pengganti Erick.
Andai saja Roy meminta mereka kembali menjaga dirinya ini semua tidak akan terjadi. Sudah lama sekali ia tidak ingin merepotkan The Blakerz, Roy menginginkan mereka bekerja dengan baik menjadi pria yang baik dan membangun keluarga dengan orang-orang yang mereka cintai seperti apa yang dikatakan oleh Kaivan sahabatnya.
Roy baru saja memasuki mobilnya bersama dengan El, tak lama kemudian mobil Roy pergi meninggalkan area hotel. Ia sedang mengingat-ingat ia menghabiskan malam bersama siapa.
"El, bagaimana akhirnya kau dapat menemukanku?" tanya Roy selidik.
"Maaf Tuan, saya meminta bantuan dari Hudson untuk meretas CCTV yang sudah di hapus," jawab El.
"Di hapus? Berarti mereka bukan orang sembarangan sepertinya ada yang ingin bermain-main dengan Roy Walker," gumam Roy dengan raut wajah yang sulit diartikan.
"Kau melihat ada wanita yang keluar sebelum kau datang tidak?" tanya Roy menginterogasi El.
"Tidak Tuan, namun saya sempat melihat seorang wanita keluar dari kamar tersebut dari CCTV yang saya lihat," timpal El sambil memberikan rekaman CCTV yang ia dapatkan dari Hudson tadi pagi lewat ponselnya.
Roy mengamati wajah wanita yang berada dalam rekaman tersebut, ia sepertinya pernah melihat wanita ini namun ia lupa di mana ia pernah bertemu dengannya.
"Apa terjadi sesuatu Tuan?" tanya El penasaran. Tidak biasanya Bosnya itu begitu kepo menginterogasinya seperti reporter.
Roy hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan asistennya. Ia menatap kearah jendela luar melihat hiruk pikuk kota, ia menatap layar ponselnya begitu banyak panggilan tidak terjawab dari Ibunda tercinta.
Entah wanita mana lagi yang akan Ibunya jodohkan dengan dirinya, hingga saat ini masih belum ada wanita yang dapat menggetarkan hati seorang Roy Walker.
Sementara itu sepulang dari hotel, ia bergegas membersihkan dirinya. Louisa menatap tubuhnya yang penuh stempel yang diberikan oleh pria asing itu karena permainan liar mereka.
Air shower membasahi tubuhnya, Louisa menangisi semua yang terjadi kepadanya. Ia merasa tidak pantas untuk kekasihnya, ia tidak dapat menjaga kehormatan yang selalu mereka jaga. Morgan selalu menahan keinginannya karena tidak ingin menodai cinta mereka. Namun kini Louisa sendiri yang menyerahkan segalanya kepada pria yang tidak ia kenal.
Setelah selesai dengan ritual mandinya ia keluar dari kamar mandi, berjalan menuju walk in closet. Tiba-tiba ponselnya berdering, jantung Louisa berdetak dengan kencang ketika melihat nama yang tertera di layar ponsel.
Nama pria yang selalu membuatnya menggila, nama yang selalu ia rindukan. Louisa menghela nafas panjang, ia lalu menerima panggilan telepon dari Morgan.
"Sayang, kamu kemana saja? Aku semalaman mencari mu namun kau tidak di temukan di manapun. Aku hanya menemukan mobilmu yang terparkir di depan club," ucap Morgan begitu mengkhawatirkan sang kekasih.
Louisa menitikkan air matanya, hatinya terasa sangat sakit mendengar semua ucapan Morgan. Semalaman kekasihnya mencarinya sementara dirinya malah menghabiskan malam bersama pria asing.
"Sayang? Kau baik-baik saja?" tanya Morgan lagi ketika tidak ada jawaban dari sebrang sana.
Louisa mencoba menahan suara tangisnya, ia tidak ingin Morgan mencurigainya. Ia harus terdengar seolah tidak terjadi apa-apa agar Morgan tidak khawatir.
Ia sangat mengenal Morgan, apabila ia tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Ia pasti akan mencari pria itu dan menghabisinya tanpa ampun.
"Aku tidak apa-apa sayang, aku semalam menginap di sebuah penginapan karena tidak sanggup untuk menyetir," jawab Louisa berusaha tenang.
"Kenapa kau ceroboh sekali meninggalkan kunci mobilmu di meja bar? Sudah kukatakan kau enggak kuat mabuk, jadi jangan pergi. Kau harus dihukum Nona," cerocos Morgan menasehati ujung-ujungnya menggoda kekasihnya.
Ya, Louisa memang pantas menerima hukuman atas perbuatannya. " Maafkan aku telah membuatmu khawatir," cicit Louisa dengan nada getir.
"Kau tidak apa-apa sayang? Apa aku perlu ke sana?" tanya Morgan merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan kekasihnya.
"Aku hanya butuh istirahat saja, aku tidak apa-apa," jawab Louisa.
"Aku mencintaimu Louisa sayang," ucap Morgan membuat Louisa semakin merasa bersalah kepadanya.
Oh astaga, mengapa ini semua terjadi kepadanya. Beberapa hari lagi mereka akan menikah namun semua ini terjadi diluar rencana mereka. Pantaskah ia menjadi istri seorang Morgan Steward? Apa ia berhak mendapatkan cinta tulus dari pria itu.
"Aku juga mencintaimu," balas Louisa lalu mematikan sambungan telepon.
Morgan mengernyitkan keningnya, ia merasa ada yang aneh dengan kekasihnya. Namun ia mencoba berpikiran positif, mungkin benar apa yang dikatakan oleh Louisa bahwa ia hanya butuh istirahat.
........
Jangan lupa like komen dan vote bestie 💕 Calangheyo 🤗 Terimakasih buat kamu² yang selalu dukung aku😘
ngerasa kehilangan kan
wilona wilona penculikan membawa nikmat ya