NovelToon NovelToon
Cukup Di Hati Saja

Cukup Di Hati Saja

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:201.7k
Nilai: 5
Nama Author: Richie Hirepadja

Marissa Lebrina, gadis manis berasal dari satu kota kecil di Bandung. orangtuanya PNS di kota itu. Kehidupan mereka tidak bisa dikatakan miskin juga. Karena untuk ukuran kota kecil, PNS sudah dianggap baik dalam penghasilan.

Icha nama kecilnya. Setelah lulus SMA, Icha berencana untuk melanjutkan kuliahnya di Jakarta. Bukan tanpa alasan dia memilih kota metropolitan itu. Ada rasa yang harus dia lupakan. Ya, perasaan yang berbeda pada salah satu gurunya di sekolah. Dia harus pergi jauh agar melupakan sosok guru dingin nan tampan itu. Marco Guatalla. Lelaki tampan dengan sejuta pesona yang sudah membuat hari-hari Icha berantakan.

Namun, semua tidak sesuai dengan harapan Icha. Justru Icha harus bertemu dengan Marco di Jakarta. Apakah Icha bisa menata hatinya kembali? Padahal Icha sudah bertekad cukup menyimpan rasa itu dalam hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richie Hirepadja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bersiap-siap

Skip tentang kelulusannya ya... 😉

Icha berhasil lulus dengan nilai terbaik. Ya, tidak diragukan lagi kemampuan neng geulis satu ini.

Saatnya bersiap-siap ke Jakarta. Icha harus segera ke sana untuk mencaritahu tentang kampus mana yang mau didaftar. Wulan pun ikut membantu Icha mempacking barangnya. Lumayan banyak yang dibawa. Maklum, perempuan.

"Kok aku jadi sedih ya, cha... "Ucap Wulan dengan wajahnya yang nampak galau. Icha tersenyum menggoda Wulan.

"Nanti juga terbiasa, lan... kalo kita udah sibuk kuliah, pasti lupa deh."

"Kamu kali yang lupa aku. Secara udah hidup di kota besar, banyak teman baru, pasti lupa sama aku." Wulan merengut kesal.

"hahahaha... ya, nggak mungkin dong, neng. Kamu itu tetap sahabat sejati aku." Icha merangkul Wulan yang sudah hampir pecah tangisannya.

" Janji kamu sering pulang ya, cha." rengek Wulan dalam pelukan Icha.

"Kamu juga dong harus sekali-kali ke Jakarta. Biar kita bisa hang out bareng."Jawab Icha cepat. Wulan hanya mengangguk lemah. Icha melepaskan pelukannya dan mulai sibuk dengan packingannya lagi.

Tanpa terasa mereka di kamar Icha sampai malam menjemput. Wulan sudah meminta izin pada orangtuanya untuk menginap di rumah Icha. Ia ingin menghabiskan malam ini dengan sahabatnya. Besok pagi Icha sudah harus berangkat ke Jakarta.

Saat ini mereka sedang makan malam bersama.

"Ingat, Cha... jaga diri kamu selama di Jakarta. Kamu tahu kan Jakarta itu kota seperti apa. Segala kenikmatan dunia ada di sana. Awas kamu terjerumus ke hal-hal yang tidak baik." Ujar papa Rendra menasehati putri semata wayangnya. Ya, Icha memang anak tunggal. Tapi orangtuanya tidak pernah memanjakan Icha semaunya. Mereka mendidik Icha dengan sedikit adab dan aturan yang keras, hingga sampai 18 tahun umur Icha bisa menjaga dirinya dengan baik.

"Iya, papa... Icha janji akan menjaga diri Icha dengan baik untuk papa dan mama." Ujar Icha pelan dan sopan. Wulan hanya mendengarkan dengan baik sambil memotivasi dirinya untuk bisa menjaga diri dengan baik juga.

"Papa juga minta maaf karena nggak bisa ikut ngantar kamu ke sana." Pak Rendra sedikit kecewa karena tidak bisa mengantar anak gadisnya ke Jakarta. Urusan di kantor yang tidak bisa ditinggalkan membuat pak Rendra tidak bisa ikut mengantar. Untung, ibu Tanti, mamanya Icha mendapat izin dari kantornya. Jadilah besok Icha ke Jakarta bersama mamanya.

"Dan kamu Wulan, sudah mendaftar kuliahmu?" Wulan sedikit kaget ketika namanya disebut pak Rendra.

"Sudah, Pak De... tinggal dengar kelulusannya. Satu kampus lagi nanti minggu depan tes masuknya." Jawab Wulan pelan. Pak Rendra menganggukkan kepalanya. Wulan memang diminta untuk memanggil papa Rendra dengan sebutan pak de. Walaupun tidak ada hubungan darah, tapi orangtua Icha sudah menganggapnya sebagai anak mereka. Karena itu, panggilan pak de semakin merekatkan hubungan di antara mereka. Itu yang bikin Wulan betah nginap di rumah Icha.

Mereka terus melanjutkan makan malam sambil membicarakan hal-hal penting. Pak Rendra selalu mengajak istri dan anaknya bercerita apa saja saat duduk di meja makan.

Selasai makan, Icha dan Wulan membereskan semua di meja makan dan mencuci piring kotor.

"Cha... kangen pak Marco nggak?" Icha mengerutkan keningnya sambil menatap Wulan.

"Kenapa tiba-tiba ingat pak Marco?" Tanya Icha heran. Wulan yang sedang menyandarkan punggung di

dashboard tempat tidur sambil memandang plafon rumah, melihat ke arah Icha.

"Nggak tahu... tiba-tiba ingat dia aja. Apa kita nggak akan ketemu dia lagi ya?" Wulan kembali memandang ke plafon kamar. "Aku hanya penasaran aja. Kenapa dia ngajarnya hanya tiga bulan trus menghilang tanpa jejak." Lanjutnya.

Icha yang diam-diam merindukan lelaki itu pun menjadi galau seketika. Ia menutup matanya sambil merasakan gejolak dalam hatinya. Icha diam tanpa kata.

"Kamu dah tidur?" Tanya Wulan karena tidak mendapatkan jawaban dari Icha.

"hmmm? Belum. Aku belum tidur. Aku juga nggak tau kemana dia. Lagian ngapain sih ingat-ingat dia?" Icha sengaja tidak mau membahas Marco karena tidak ingin keceplosan yang tidak-tidak.

"Ya... aneh aja. Kamu tau kan banyak perempuan di sekolah yang patah hati gara-gara dia. Datang tiba-tiba dengan pesonanya, trus ilang begitu aja." Wulan nampak sewot bercerita.

"Kamu juga patah hati?" Tanya Icha curiga.

"Dikit sih. Gimana nggak patah hati, cha.. liat dong pesonanya. Kamu nggak ngerasa ya?"Wulan heran dengan Icha yang tidak terlalu peduli dengan laki-laki itu.

Icha terdiam.

Kamu salah kalau bilang aku nggak patah hati. Justru aku mungkin yang paling terluka. Entah rasa apa ini yang sudah membuat aku jatuh sedalam-dalamnya pada pesonanya.

Icha hanya bisa berkata-kata dalam hati. Airmatanya jatuh. Untung saja ia sudah tidur membelakangi Wulan. Jangan sampai Wulan melihat ia menangis. Yang ada Wulan akan menertawai dirinya. Ya... tertawa karena aneh dengan rasa bodoh ini.

1
Muna Junaidi
Ketemukan
Hendri Yani
Luar biasa
Olivia Thelessy
llllllppll
Hulwatul Fitri
sumpah keren banget gaes ceritanya
Hulwatul Fitri
keren ceritanya ngak kayak cewek murah gitu aku seneng kalau ceweknx pinter nyimpen perasaan
Milka Epi
karakter ayu sm dgn karakternya aku waktu muda, semakin aku suka sm Cowok semakin aku menghindar, ya krn Itu takut klw ketahuan punya rasa sm dia kan Malu, minder, lain hal klw cowoq itu yg duluan nyatakan rasa sukanya kekita
Milka Epi
mau juga doong dihukum sm marco 😁😁😁😁😁😁
Milka Epi
tangan icha yg digenggan lha koq aku yg baperan... 😁😁
Audalen Eltutun: Makasih, kaka.
total 1 replies
rini saja
cerita ny nya bagus..
Ogi Sari
lanjut thor
rini saja
cerita ny bagus dari awal bc smpe di part ini, tp knp selalu sepi ya... 🤔
bunda Akram/Aqilah
aku kasi vote like kemen vaforit
bunda Akram/Aqilah: faVorit
total 1 replies
bunda Akram/Aqilah
dasar nenek lampir udh bau tana masi aja tdk mau sadar.ke'angkuhannya maunya di atas langit.langit aja masi ada langit di atasnya.
bunda Akram/Aqilah
heran aku kok sepi padahal ceritanya bagus bangett..tetap.semangat thor up nya
Audalen Eltutun: Makasih, bunda... 🙏
total 1 replies
bunda Akram/Aqilah
kasian orang sebaik rama dpat nenek sihir.lanjutt thorrr
bunda Akram/Aqilah
lanjut thor...semangat...💪💪💪
sehat slalu....🤲🤲🤲 up yg banyak...🙏👍👍
bunda Akram/Aqilah
lanjutt thor
bunda Akram/Aqilah
lanjuttt .....tatap smangat update yg banyak..👍💪💪
Audalen Eltutun: Makasih, bunda... akhir² ini asam lambungku kumat makanya jarang update.
total 1 replies
bunda Akram/Aqilah
masi untung yg tidurin cwok ganteng dan baik.coba preman...😜🤣
bunda Akram/Aqilah
jadi baber....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!