Inema Shalimar adalah seorang gadis yang hidup sebatang kara yang harus merelakan cinta pertamanya dan terpaksa harus menikahi lelaki yang tidak dikenalnya.
Karena merasa ini tidak adil maka Arjun dirgantara berusaha sekuat tenaga untuk lepas dari pernikahan itu. Namun orang tuanya tetep kekeh pada pernikahan anaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joshin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 7
...🌸Happy reading 🌸...
"Kalian sudah ada disini rupanya." Ucap Ayu kepada kedua sahabatnya.
"Kau ini sungguh keterlaluan. Kenapa harus menunggu seperti ini dulu baru mau menemui kami?" Ujar Selly.
"Sayang,,, keluarlah dulu! Bunda ingin bicara dengan mereka dulu." Bujuk Ayu kepada Inem.
"Tapi Inem masih ingin sama bunda." Inem semakin mengeratkan pelukannya.
"Mbok Nah,,, bawa mereka keluar."
"Baik ndoro!"
Mbok Nah pun dengan paksa membawa Inem keluar ruangan begitu juga dengan Bimo.
Berat rasanya bagi Inem melepas pelukannya kepada Ayu. Namun mau tak mau, dia harus menurut kepada ibunya. Kini tinggalah Ayu, Selly, Angga dan Arjun yang masih berada di ruangan itu.
"Maafkan aku.! Aku hanya tidak ingin merepotkan kalian."
Buliran air mulai terjatuh deras dari ujung mata Ayu. Pandanganyan berkaca - kaca dan mulutnya terasa berat untuk berucap.
"Kamu ini bicara apa sih Yu? Kita ini kan keluarga. Mana ada merepotkan. Kamu ini ada - ada saja."
Selly mengambil alih tempat duduk Inem dan menggenggam tangan Ayu dengan kedua tangannya dan dibelakangnya ada Angga yang berdiri sedang Arjun duduk di sofa yang ada disamping tempat tidur pasien.
"Iya Yu,,, kami malah cemas pas tahu kamu pindah secara tiba - tiba tanpa memberitahu kami. Bertahun - tahun kami mencari keberadaan kalian sampai akhirnya kamulah yang menghubungi kami." Keluh Angga.
"Sekali lagi maafkan saya!" Lagi - lagi Ayu meneteskan air matanya.
"Sudah,,, sudah,,, jangan minta maaf lagi. Kami juga yang salah, tidak bisa menemukan kalian." Ucap Selly.
"Pemuda itu? Apakah dia putra kalian?" Tanya Ayu sambil melirik Ajun yang tengah duduk sambil memainkan gadgetnya.
"Iya dia Arjun. Apa kamu masih mengingatnya?" Tanya Selly.
"Tentu saja ingat, aku mana mungkin melupakannya. Pria kecil yang imut dan juga pintar. Hmmm sekarang dia sudah besar dan tampan sekali. Sama kayak bapaknya." Puji Ayu.
"Wah kalau itu jelas dong. Bapaknya aja cakepnya nggak ketulungan apalagi anaknya hahaha,,, "Jawab Angga bangga.
"Haish,,, kau ini masih saja seperti dulu." Ujar Ayu.
"Selly, Angga,,, bolehkan aku minta tolong sama kalian? " Ucap Ayu lagi.
"Kau ini,,, tentu saja boleh. Kamu ingin kami menolong apa? " Tanya Selly
Sesaat Ayu terdiam. Dia menarik nafas sedalam mungkin lalu menghembuskannya perlahan.
"Aku merasa waktuku didunia ini sudah tidak lama lagi. Aku sudah tidak kuat melawan kenyataan ragaku ini."
"Kamu ini ngomong apa sih Yu? Janganlah berfikir seperti itu. yakinlah kamu pasti sembuh. Kami akan membantu pengobatanmu. Kalau perlu keluar negeri sekalipun akan kami bantu." Ucap Selly.
"Tidak,,, tidak perlu berobat lagi. Takdirku sudah cukup sampai disini. Aku hanya ingin minta kepada kalian. Tolonglah jaga dan rawatlah putriku satu - satunya. Anggaplsh dia seperti anak kandung kalian.Aku mohon kepada kalian! Karena aku tidak punya keluarga lain. Jadi hanya kalianlah yang aku percaya." Pinta Ayu.
"Sudahlah Ayu, kamu jangan bicara yang aneh - aneh lagi. Tidak akan terjadi apa -apa sama kamu. Yakinlah kamu pasti akan sembuh. Sekarang sebaiknya kamu istirahat aja dulu ya!" Jawab Angga.
"Ya,,, aku akan beristirahat, tapi setelah kalian bersedia menerima amanat dariku." Ujar Ayu.
"Aku mohon sama kalian. Ini adalah permintaan terakhirku!"
Ayu menyatukan kedua telapak tangannya dan meletakknya di atas dadanya. Air matanya mengalir deras, raut wajahnya menampakan raut kesedihan yang mendalam.
"Ayu,,, percayalah pada kami. Kami senantiasa akan selalu menyayangi Inem seperti anak kami sendiri dan kami tidak akan membedakannya. Atau begini saja, kami akan menikahkannya dengan putra kami Arjun."
Bagaimana menurut kamu pap?"
Selly mendongak kearah Angga berharap suaminya menyetujui usulannya.
"Hmmm,,, boleh juga, itu ide yang tidak buruk." Komentar Angga.
"Baguslah kalau papi setuju." Selly tersenyum lebar.
"APA,,,?"
Mendengar ucapan ayah dan ibunya, sontak Arjun bangkit dari tempat duduknya dan mendekati kedua orang tuanya.
"Pap,,, mam,,, kalian ini apa - apaan sih? Mana bisa kalian mengambil keputusan seenaknya seperti ini tanpa menanyakannya kepadaku terlebih dahulu. Aku nggak setuju dengan keputusan kalian ini!"
Dengan lantang Arjun menolak perjodohan itu. Sikap Arjun yang tadinya tenang kini berubah menjadi memberontak.
"Arjun,,, jaga sikapmu!" Kata Selly.
"Nggak mam,,, Arjun nggak mau menikah apalagi dengan orang yang Arjun belum kenal sama sekali." Tegas Arjun lagi.
"Nak Arjun benar Sell. Tak perlulah sampai menikah, belum tentu juga Inem akan setuju. Yang penting kalian mau menjaga Inem. Itu saja sudah cukup." Kata Ayu.
"Tidak,, mereka akan setuju dan akan menikah. Kalau perlu secepatnya!" Ucap Selly.
"Mam,,,, Arjun nggak mau ya kalau mami seenaknya gini." Arjun meninggikan suaranya.
"Arjun,,, mami bilang jaga sikapmu!"
"Arjun dengarkan kata mamimu. Ini juga demi kebaikan kamu!" Kata Angga.
"Ini bukan demi kebaikan Arjun, tapi ini buat kebaikan kalian."
"Arjun,, diamlah dan menurut saja." Kata Selly yang juga ikut meninggikan suaranya.
"Sudah,,, sudah,,, !" Suara Ayu pelan.
...🌸 Bersambung 🌸...
suka banget sama karakternya selly,, sungguh konyol 😁😅
aku suka sama ceritanya bagus banget dan juga menghibur