NovelToon NovelToon
WAGE

WAGE

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Selingkuh / Mata Batin / Kutukan / Hantu
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dayang Rindu

Diambil dari cerita weton Jawa yang populer, dimana seseorang yang lahir di hari tersebut memiliki keistimewaan di luar nalar.
Penampilannya, sikapnya, serta daya tarik yang tidak dimiliki oleh weton-weton yang lain. Keberuntungan tidak selalu menghampirinya. Ujiannya tak main-main, orang tua dan cinta adalah sosok yang menguras hati dan airmata nya.
Tak cukup sampai di situ, banyaknya tekanan membuat hidupnya terasa mengambang, raganya di dunia, namun sebagian jiwanya seperti mengambang, berkelana entahlah kemana.
Makhluk ghaib tak jauh-jauh darinya, ada yang menyukai, ada juga yang membenci.
Semua itu tidak akan berhenti kecuali Wage sudah dewasa lahir batin, matang dalam segala hal. Dia akan menjadi sosok yang kuat, bahkan makhluk halus pun enggan melawan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayang Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Guna-guna masih berlangsung

Segala macam cara, beberapa jimat pelindung pun di berikan kepada Wulan agar tidak mendapatkan gangguan.

Hasilnya tidak seperti yang di harapkan, namun meminimalkan gangguan. Tidurnya tetaplah tidak nyenyak, tapi kehadiran makhluk tak kasat mata sudah tak nampak. Tapi, Wulan yakin sekali kalau mereka masih ada, Wulan bisa merasakannya.

Setahun bukanlah waktu yang lama, tapi bukan hal mudah untuk dilalui. Kesendirian bukan lagi hal sulit, tapi menjadi sebuah kenyamanan bagi Wulan.

Si pembuly sudah tamat lebih dulu, mereka memilih menempuh pendidikan di pondok seperti Arif. Ya, Sarinah menyusul Arif sebagai inspirasi dan rasa sukanya.

Kini, tiga tahun sudah berlalu, tapi Arif tak kunjung pulang. Pernah sekali surat datang mengabarkan bahwa dia sedang sibuk belajar. Tapi tahun-tahun berikutnya tidak ada sama sekali. Kata Sarinah, Arif sudah menjadi orang yang sombong.

Sudahlah, kini Wulan mulai masuk ke pendidikan sekolah menengah pertama. Suasana baru yang lumayan nyaman karena di situ banyak orang asing, beda sekolah dan beda asal. Wulan lebih nyaman begitu daripada harus selalu berteman dengan orang yang sudah tahu tentang dirinya.

Setahun berlalu nyaman, tapi tahun kedua mulai tak nyaman.

"Wulan, maukah kamu menjadi pacarku?"

"Huuuuuu...!"

Teriakkan teman sekelas Wulan terdengar riuh, menertawai seorang ketua OSIS membawa setangkai bunga mawar dan memberikan kepada Wulan secara terang-terangan.

"Ma-af kak. Wulan masih ingin fokus belajar."

Begitulah jawaban Wulan yang mengecewakan mereka. Karena tak hanya satu tapi banyak yang mulai mengagumi Wulan yang berpenampilan lembut, halus, matanya teduh. Jika tersenyum, dunia seperti berhenti sejenak. Itulah kata mereka yang mengaguminya.

Bukan hanya anak kelas dua dan tiga, tapi anak SMA pun mulai melirik Wulan yang cantik. Namanya mulai menjadi perbincangan, membuat banyak orang semakin penasaran.

Akan tetapi, kekaguman banyak orang itu memantik kebencian untuk sebagian orang lainya.

Beberapa genk anak perempuan mulai merencanakan perundungan karena merasa tersaingi.

"Kamu, bersihkan Wc sampai bersih." titah seorang wakil ketua OSIS kepada Wulan.

Wulan pun menurut, dia membersihkannya sampai bersih sesuai perintah, namun alangkah terkejutnya ketika sudah selesai, pintunya di kunci dari luar.

"Tolong! Tolong! Buka pintunya!"

Wulan menggedor-gedor pintu namun tak ada yang mendengarkan. Dia baru sadar, kalau toilet yang di bersihkannya ini terletak paling ujung, jarang orang lewat, dan jarang di pakai.

"Ya Allah, apakah aku tidak akan keluar dari sini?" rengek Wulan, dia mulai putus asa setelah beberapa kali berteriak tapi tidak ada yang mendengarnya.

Lama, hingga akhirnya menjelang waktu pulang, suara Wulan mulai habis, tenggorokannya terasa perih karena berteriak. Tapi sebuah harapan datang ketika ada suara langkah kaki di luar sana.

"Tolong!" serak suara Wulan, tangannya menggedor pintu dengan keras.

"Siapa di sana?"

"Aku! Aku terkunci di dalam sini! Tolong buka pintunya, aku sudah tidak kuat lagi!" kata Wulan.

"Tunggu sebentar! Atau kamu mundur!" teriak anak laki-laki tersebut.

"Iya! Aku mundur!" jawab Wulan, ia pun menjauh dari pintu.

Braakk! Brakk!

Beberapa kali dobrakan dari luar itu gagal, tapi orang di luar itu cukup kuat, tidak menyerah demi menolong orang. Hingga akhirnya pintu berhasil di buka.

Braaakk!

"Agghh!" seorang anak laki-laki itu hampir tersungkur dan beruntung Wulan menahannya.

"Wulan?"

"Ba_ Ba-ra!" ( Awal pertemuan dengan bara, suami Wulan nantinya)

Wulan menatap wajah anak laki-laki itu sangat gugup. Keduanya saling menatap cukup lama hingga kemudian anak laki-laki bernama Bara itu membantunya keluar tanpa berbicara apa-apa.

"Mas Bara, terimakasih." ucap Wulan.

"Hemh. Pulanglah." titahnya, dia tidak melirik Wulan, langsung pergi meninggalkan Wulan begitu saja.

Sejak hari itu, Wulan mulai merubah sudut pandang tentang setiap orang di sekelilingnya. Yang terlihat baik, memiliki jabatan keren di sekolah, belum tentu hatinya juga bijak seperti jabatannya, contohnya wakil ketua OSIS yang mengerjainya. Dan Bara, dia adalah anak penjaga sekolah yang duduk di bangku SMA, dia di kenal sering berkelahi, namanya cukup terkenal sebagai preman sekolah. Tapi hatinya baik, menolong Wulan, membuka pintu dengan tubuhnya. Dia pastilah kesakitan.

Dan perundungan tidak lagi terjadi, bahkan bisik-bisik Wulan dekat dengan bara pun mulai terdengar sehingga banyak orang segan mengganggu dirinya.

Usai kah masalahnya? Tidak!

"Wulan, maafkan ibu dan bapak harus menyampaikan ini." kata Ratih di malam itu, Wulan baru saja menerima surat kelulusannya.

"Memangnya, ibu mau menyampaikan apa?" tanya Wulan, meletakkan kertas putih yang terlipat rapi itu, dia begitu senang hingga melihatnya berkali-kali.

"Maaf karena ibu dan bapak tidak bisa menyekolahkan kamu ke jenjang selanjutnya."

Seketika Wulan tercengang, menatap wajah kedua orang tuanya bergantian. Mendadak hatinya remuk redam, bergejolak dengan ber-bagai pikiran saling mengalahkan.

Keinginannya, ingin terus bersekolah seperti teman yang lain, tapi wajah lelah kedua orang tuanya sungguh membuat ia tidak tega untuk menegaskan keinginannya.

"Bapak dan ibu sedang tidak punya uang." kata Ratih lagi, sedangkan Rudy duduk menyamping memandangi halaman rumah mereka sambil merokok.

"Kalau Wulan tidak sekolah, bisa bantu ibu mengurus adik. Ibu dan bapak bisa bekerja lebih giat lagi, menanam kopi di lahan baru agar hidup kita lebih baik."

Wulan pun mengangkat wajahnya, menatap wajah sang ibu. "Bukankah membuka lahan baru itu pakai modal Buk?" tanya Wulan pelan.

Ratih pun mendesah berat, sedikit kesal juga mendengar ucapan Wulan. "Tentu saja pakai modal, sisa uang kita ada sekitar empat juta. Itu untuk membuka lahan, modal makan dan sekolah adikmu."

Wulan terdiam, enggang berkata-kata lagi mendengar jawaban Ratih. Jika di teruskan berdebat dengan Ratih, maka ujung-ujungnya Ratih akan marah dan berkata Wulan anak durhaka.

Sedih, hancur, sakit.

Wulan masuk ke dalam kamarnya lalu menangis perlahan di sana, mengadukan kepedihannya dengan bantal lapuk yang sudah bertahun-tahun menjadi temannya.

"Ibu kok tega, harusnya aku bisa sekolah dengan uang itu. Tidak akan habis juga." rintihnya, memegangi dada kecil nan kurusnya itu cukup lama.

Di desa, sekolah negeri itu gratis, buku pun tak terlalu banyak, hanya pakaian saja yang sedikit mahal. Di tahun 2000an itu, semua anak sekolah berjalan kaki, bekal pun bawa sendiri. Jajan hanya kalau sedang ada uang saja, jadi, bagian mana yang sangat sulit di wujudkan kedua orangtuanya.

Sedangkan Jaka masih kelas Empat SD, masak iya harus terus-terusan mengurus Jaka.

Dalam senyap Wulan menyembunyikan tangisnya. Pada akhirnya dia pasrah dengan keadaan, tak punya daya untuk melawan. Takut dosa, kualat. Menahan kesedihan dan berkorban demi ibu, bapak dan Jaka, itu lebih penting daripada cita-citanya.

Jika di lihat lagi, ibu dan bapaknya memang sangat kesulitan mengatur uang. Meskipun kebun sayur mereka terus menghasilkan tapi entah mengapa uang yang di dapat selalu saja tak bisa di simpan. Ada saja pengeluaran tak terduga, seolah ada sesuatu yang mengincar uangnya.

Wulan memeluk bantal sambil menatap langit-langit kamar yang di halangi kelambu.

Dan sesuatu membuat dia penasaran.

"Apa ini?" Wulan mendorong sesuatu yang tampak berat, menumpuk di atas kelambu.

Bingung dan menebak-nebak, akhirnya Wulan keluar dari kelambu, dan melihat sesuatu itu dari dekat.

"Tanah?" Wulan bergumam heran.

Krak!

Wulan pun terkejut, belum selesai dengan ranah kering yang menghambur diatas kelambu, kini suara sesuatu di luar membuatnya takut.

"Siapa Di sana?" teriak Wulan, melepaskan tanah yang sempat di genggamnya lalu berjalan pelan ke arah jendela.

Meskipun jantungnya dag-dig-dug takut, tapi sebagian keberaniannya mendorong untuk melihat. Wulan menyingkap tirai lusuh yang menutupi jendela kayu, sehingga nampaklah celah untuk mengintip.

Dan alangkah terkejutnya Wulan melihat seseorang berlari cepat meninggalkan halaman rumahnya.

Yakin kalau itu manusia, Wulan membuka jendela dan keluar mengejar seseorang itu. Namun terlambat karena dia sudah jauh, sekelebat itu rasanya bukan orang asing.

Wulan melihat sekeliling rumahnya, kebetulan hujan baru saja reda sehingga semuanya tampak basah dan licin, mungkin seseorang tadi terpeleset. Dan sesuatu membuat Wulan menautkan alisnya, melihat beberapa titik halamannya di taburi dengan tanah kering.

"Tanah ini?" Wulan bergumam menyentuh butiran tanah kering yang persis sama dengan yang sering jatuh di atas kelambu miliknya.

1
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
jd ini kek mana konsep nya bar. woy bara.. hadeh bar🙈
💞
kasian sih jadi baraa 🥲🥲 serba salah mau ngapain
Dayang Rindu: kasihan dua duanya sih kak.... 🥲
total 1 replies
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅
kukira bara punya selingkuhan..
letoy tak berdaya ,apa semua buatan dion?
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅: waduh ....bahaya
total 4 replies
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅
takut bara mulai di santet oleh dion...
di buat lupa dan hambar rasa..
sebaliknya wulan makin cinta..
terkadang cinta bisa membuat gila..
rela bertindak diluar prediksi
Dayang Rindu: kalau cinta sudah melekat.... ?? 👻👻👻
total 1 replies
💜⃞⃟𝓛 GITᗩᴳᴿ🐅༄⃞⃟⚡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
🙏 tuntaskan dlu kak , semangattt tetap berkarya ✊✊
Dayang Rindu: kita lanjutt..... 🏃‍♀️
total 2 replies
💜⃞⃟𝓛 GITᗩᴳᴿ🐅༄⃞⃟⚡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
aku harap Wulan bahagia tanpa raguu
mau bersama Bara atau Dion
sebelum sesal datang
lakukan yg terbaik menurut mu Wulan
jgn terlalu keras kepala
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
jgan menyerah kk smgt aja terus
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: iyo ko bonyok g lucu tau 🤣🤣🙈
total 8 replies
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
jgan menyerah kk smgt aja terus
💞
semangat thorr
Dayang Rindu: iyah, kita lanjut ....
total 1 replies
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
jadii jadii ini ada kaitanya kah

ini alurnya nyeritain mundur ya kk
kan awal mula itu pria datang ke dukun minta cwek itu hnya meliriknya sdgkan cwek itu udh pnya suami jd mgkin ini dion kah org itu kk
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: ohh jd saling terikait ya lah trus piye iki
total 2 replies
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅
jangan2 dion jatuh cinta niih sama wulan
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅: jadi tantangan terbesar itu thor...
bahkan rela menghilangkan nyawa demi suatu tujuan
total 4 replies
☠🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅
mama dion bukan meninggal kecelakaan pesawat
🤔🤔
Ai Emy Ningrum: bukan sumbang suara tp ,suara sumbang yg ada 😋😋
total 10 replies
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
ya iyalah mana tidak capek nya minta ampun lihat gepokan duit lgsg hilang dah cpaek nya
bukan begitu 🙈🙈
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: wus gas pokok e asal ada duit wanita mah lgsh berbinar 🤣🤣🤣
total 2 replies
☠🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅
kirain telat datang bulan
kan sdh Hamill
🤣

apakah Koko yg telat mengungkap perasaan ke wulan
Dayang Rindu: telat ketemu sih... 😁
total 1 replies
☠🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅
sama sama cinta
tapi saling tersakiti oleh keadaan
korban dari keegoisan pak Setyo
Bara dan Arif sifat nya condong ke Bu Ratna...
lebih berakhlak ...
mungkin bu Ratna yg mengubah watak buruk pak Setyo mnjdi manusia yg baik
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅
eehh ....kaget pas wulan bilang telat, kukira itu batin dia ,jawaban dari perkataan bara😄
cinta itu memang buta bara, tak peduli saudara ,orangtua dan yang lainnya
asal bisa memiliki merasa menang,padahal bukan ajang pertempuran.
kini penyesalan menggelayut dalam dada, hati terasa teriris sembilu, kala kata demi kata seolah menggambarkan kepedihan...
berdamai lah dengan keadaan ,hati dan pikiran ....
berjuang menggapai masa depan yang lebih baik lagi, penuh kebahagiaan dan berjuang bersama ....bangkit dari keterpurukan rasa
Dayang Rindu: iya ya..gak kepikiran "telat" nya bisa nyambung . 😁😁
total 1 replies
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
wis mumet iki critane akhire piye jal

saiki wis marem kw yum wis reti spo dalange sing mareni arif ..
tus nek misal kw dadi bara kw kudu oiye jal 😔
Dayang Rindu: 🤣🤣🤣Aku punya khodam lho Mbak e .
total 10 replies
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
aduh ini makin ke sini makin rumit serumit kisah pelik yg blm terurai 👻👻👻
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: lha mlh bebek goreng po pangang po rica2
total 4 replies
💜⃞⃟𝓛 GITᗩᴳᴿ🐅༄⃞⃟⚡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
jangan gegabah Wulan
kamu juga terlalu keras kepala...
jaga hati yg sdh dimiliki ,
terlalu rumit tapi
jgn korban kan rumah tangga mu demi masalalu ,apalagi sdh ada calon bayii
semoga kebahagiaan mengiringi kehidupan mu dan bara
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: lama2 hilamg sudah itu nma tgl fams semua 🤣🤣🤣 mbk suli
total 1 replies
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
lha dalah spo meneh yoo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!