keluarga yang awal nya harmonis berubah karena istri yang egois dan suami yang menuntut kesempurnaan dari istri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chelchel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
Keesokan Harinya
Jam 07.30 aku pergi menuju toko pupuk ku dan saat aku tiba di toko ku, aku terkejut karena Aulia sudah ada di toko, dan sepertinya dia sedang menunggu aku datang untuk membuka toko.
"Kenapa kamu datang sepagi ini. dari jam berapa kamu disini Aulia?" Tanya Danang
"Dari rumah berangkat jam 7 pagi pak. saya takut kesiangan, kan jarak dari rumah kesini lumayan jauh jadi daripada terlambat jadi saya berangkat lebih awal" Jawab Aulia
"Ohh iya. Saya buka dulu kuncinya ya. nanti kamu tugasnya beresin juga semua dangan dalam toko ya" ucap Danang
Danang pun membuka toko bersama Aulia, Danang juga memberi arahan kepada aulia bagaimana cara berjualan, cek stok barang masuk dan menulis pengeluaran juga.
Dan yang tidak Danang sangka Aulia cepat mengerti apa yang Danang arahkan.
Entah kenapa Danang merasa senang jika Aulia menjaga toko bersamaku.
"Aulia sudah sarapan belum?" Tanya Danang
"Belum pak. saya bawa bekal dari rumah, kalau bapa mau sarapan juga makan aja sama saya, saya bawa makanan cukup banyak ko pak" Ucap Aulia
"Ahh... Jadi gak enak. Tapi terima kasih ya" Balas Danang dengan tersenyum bahagia
"Sama - sama pak. tapi gak papa pak kita makan berdua? Apa gantian aja makannya? Takutnya ada pembeli" Tanya Aulia
"Tidak apa-apa lagi pula mumpung tidak ada pembeli" jawab Danang
"Baik pak. ini saya masak belanjaan yang kemarin kita beli di pasar induk pak. saya masak ikan kuah kuning untuk sarapan, makan siang nya saya bawa ayam serundeng, tahu goreng, sama sambal pak" Kata Aulia
"Wah terimakasih banyak keliatan nya enak sekali" ucap Danang
Mereka berdua pun sarapan bersama....
"Ini kuah ikan nya enak sekali " Kata Danang sambil makan ikan
"Terima kasih pak sudah muji masakn saya. saya jadi senang jika ada yang suka dengan masakan saya" Kata Aulia tersenyum
"Mungkin kalau istriku mau berhenti bekerja pasti dia masak untuk ku setiap hari" ucap Danang tanpa dia sadar dia senang bersama Aulia.
"Pak. pak Danang ko bengong" Tanya Aulia
"Eh maaf jadi bengong saya.. Gapapa cuma ke pikiran aja kalau saja istri saya mau berhenti bekerja saya pasti senang sekali" ujar Danang murung
"Gapapa pak mungkin istri bapa masih bersemangat bekerja, mungkin nanti kalau sudah waktunya pasti istri bapak berhenti bekerja dan mengurus bapa dan anak - anak bapa dengan baik" balas Aulia
"Iya mungkin,tapi saya tidak tau sampai kapan" Jawab Danang lesu
Mereka pun melanjutkan sarapan....
Hari demi hari danang melewati waktu yang panjang bersama Aulia Danang mulai merasa nyaman, dan danang enggan untuk pulang ke Tangsel mungkin karena Danang malas bertemu Latifah karena masalah Latifah yang tidak mau berhenti bekerja.
Setiap hari danang hanya berkabar lewat vc dengan anak tidak tau kenapa tapi aku malas mengabari istriku, tiba - tiba aku malas dan enggan untuk berbalas kabar.
Tiba - tiba ada seorang pelanggan yang datang ke toko Danang untuk membeli pupuk Danang,
dan pembeli itu meminta no telpon Aulia, dan tiba - tiba aku merasa marah kepada laki-laki itu karena dia meminta nomor telepon Aulia.
Tapi setelah Danang pikir-pikir kenapa Danang harus marah? Aulia bukan siapa - siapanya atau mungkin perasaan cemburu kepada Aulia ini karena kami sudah cukup dekat.
Wajar saja banyak laki-laki yang mau memikat nya karena kan dia cantik dan baik.
Danang langsung masuk kedalam karena tidak mau mengganggu mereka.
Waktu istirahat pun tiba, aku ingin bertanya kepada Aulia apa dia memberikan nomor telpon nya atau tidak, tapi aku tidak Bernai menanyakan nya.
"Aulia siapa yang tadi? yang meminta nomor mu" tanya ku gugup
"Ohh itu pelanggan kita dia minta no saya katanya untuk memesan pupuk" jawab Aulia
"Ohh. kamu kasih?" Tanya Danang
"Tidak pak. kata saya kalau mau membeli pupuk lewat telepon harus menelpon ke nomor bapa saja biar lebih gampang, apalagi kalau mau nego harga bisa langsung ke bapa tawar menawar nya" jawab Aulia
Dalam hatiku bersorak yess dia tidak memberikan nomor nya kepada laki- laki itu, tidak tau kenapa hati ku merasa sangat senang mendengarnya.
"Kenapa kamu tidak memberikan no hp kamu?" Tanya Danang
"Tidak buat apa juga lagian juga kan bisa kesini langsung kalau mau beli tidak perlu lewat handphone" Kata Aulia
Aku tidak bertanya lagi karena aku sudah puas mendengar jawaban nya
Keesokan hari nya tidak sengaja aku bertemu Aulia yang sedang berjalan kaki menuju toko.
"Kok kamu jalan kaki?" Tanya Danang
"Iya pak soal nya motor saya rusak tidak bisa hidup jadi saya jalan kaki ya itung-itung olahraga pak" jawab aulia
"Bareng aja sama saya, sekalian ke toko ayo" ajak Danag
"Jangan pak jadi ga enak" kata aulia
"Gapapa lagian juga baru kali ini kita 1 motor bareng" Kata Danang
"Baik pak. Maaf pak jadi ngerepotin" ucap Aulia
Aulia pun naik ke atas motor danang, tiba-tiba Aulia memegang pundak ku membuat hati ku tidak karuan.
Sesampai nya di toko aku lihat-lihat aulia sedikit tidak fokus dan melamun
''Kenapa dari tadi aku lihat - lihat kamu tidak fokus bahkan sampai melamun?'' Tanya Danang
''Gapapa pak, aduh maaf pak jadi tidak enak maaf ya pak saya akan bekerja lebih fokus lagi'' jawab Aulia
''Kalau ada masalah bisa cerita kepada saya, saya siap mendengarkan'' Kata Danang
''Ada sedikit masalah di di lingkungan rumah pak ada gosip yang tidak mengenakan kepada saya. ya nama nya juga janda jadi sering jadi bahan gosip apalagi kan saya akhir-akhir ini sering banyak makan jadi berat badan saya meningkat. Jadi ada yang bilang kalo saya seperti sedang hamil, karena badan saya yang kelihatan berisi pak" penjelasan Aulia
"Astaghfirullah sampe segitu nya ya orang-orang gosipin kamu"Kata Danang kaget
"Iya pak, kalau saya sih ga terlalu menanggapi apa yang mereka bilang tapi ibu saya jadi khawatir takutnya saya terus terusan di gosipin yang engga - engga. Jadi ibu saya berencana mau jodohin saya" balas Aulia
"Lahh ko gitu, kamu kan belum siap untuk menikah lagi" Tanya Danang
"Iya pak, makanya saya bingung" Kata Aulia
"Kamu coba bujuk dan yakinin aja ibu kamu, saya yakin ibu kamu pasti ngerti kok" ucap Danang
"Iya Pak makasih udah dengerin cerita ku. Dan memberi saya saran" balas Aulia
Setelah tutup toko aku pergi mengantar Aulia kerumah nya selesai mengantar Aulia ternyata benar saja, saya juga ikut di gosipin oleh mereka.
"Gak tau pak bos, katanya orang dari desa sebelah yang mau jadi calon nya aulia" ucap salah satu pekerja Danang
"ternyata bener Aulia di gosipin sama seluruh ibu - ibu desa" ucap Danang di dalam hati
Aku turun dari motor dan pergi ke warung untuk membeli kopi dan makanan ringan,aku kaget karena bukan hanya di dekat rumah Aulia saja ternyata di depan gerbang desa pun ada yang gosip lagi
"Yang mana ya kira-kira calon nya gonta ganti sih jadi bingung kita" gosip ibu ibu di warung
"Calon siapa bu? saya dengar loh" tanya danang
"Heheh maaf kedengeran ya. Itu calon suami Aulia pak, dengar-dengar sih mau di jodohin sama laki-laki desa sebelah tapi tidak tau yang mana" jawab ibu-ibu di warung
Hati ku mulai tidak karuan mendengar semua orang jika Aulia akan di jodohkan.
"Masa bu ah. jangan gosip nanti kedengaran orang nya ga enak" ucap danang
"Beneran pak udah jadi rahasia umum masalah perjodohan si aulia mah" balas ibu ibu warung
Karena suasana hati Danang tiba - tiba Berbah karena mendengar terus gosip Aulia, jadi dia langsung pergi saja
"Mangga bu saya duluan" pamit Danang
Deg...
Perasaan ku mulai bertanya-tanya apakah beneran Aulia mau di jodohkan aku pun mulai berpikir tidak apa-apa mungkin udah waktunya Aulia untuk menikah karena benar seorang single woman kalau tidak segera menikah pasti jadi omongan orang-orang padahal kan meskipun Aulia seorang janda tapi kelakuan nya tidak aneh-aneh dan tidak semua janda itu seperti apa yang dipikirkan orang-orang mungkin orang desa belum terbuka cara berpikir nya
....HALLO.....
Terima kasih bagi yang sudah membaca maaf jika penulisan nya belum rapih karena saya masih pemula
Untuk kritik dan saran silahkan tinggal komen di kolom komentar dan jangan lupa like ☺