Amore

Mereka telah sampai dirumah orang tua Nio. Mereka disambut oleh keluarga Nio. Sarah memperkenalkan Alan pada tantenya.

" ini mama nya Nio, dia adik nya mama ku "

Alan mengulurkan tangan nya pada tantenya.

" saya Alan, calon suami Sarah"

" hah, secepat itu? " teriak Nio dari ruang makan.

" kenapa? Kamu kaget kalau aku laku?" balas Sarah.

"ayo masuk-masuk langsung sarapan aja di dalam" ajak tantenya.

" kamu yakin Lan mau nikahi dia? dia ini..."

Sarah menutup mulut Nio. Dea pun ikut memukul suaminya.

" kalian ini kalau sudah ketemu berisik sekali! maaf ya Alan, mereka memang begitu, Tante saja pusing melihat nya"

Alan cuma tersenyum, ia pun duduk dikursi yang sudah disediakan untuknya. Mereka menyantap sarapan pagi sembari mengobrol.

Usai makan Sarah dan Alan pun pamit pergi.

" sering-sering main kesini, jangan sungkan, Tante sudah menganggap Sarah itu anak Tante sendiri jadi siapa yang dekat sama dia, Tante juga anggap anak Tante juga"

" baik Tante "

" tolong jaga Sarah ya " ucap Tante nya

"Tante" Sarah memeluk Tante nya

" pasti Tante, saya akan jaga dia " janji Alan.

Sarah kembali ke apartemen nya untuk mengganti pakaian nya, ia akan berangkat ke kantor bersama Alan, karena ia akan pergi ke kantor Alan untuk meeting. Sarah sudah membatalkan meeting nya bersama Alan kemarin karena cemburu pada Selly.

Alan pun mengganti pakaian nya di apartemen Sarah. Karena sebelum itu Alan telah menghubungi Aries untuk mengantar kan pakaian milik nya ke apartemen kekasihnya tersebut.

Sarah membantu Alan untuk memasangkan dasi. Bibir Alan terus tersenyum, ia seperti sedang melihat gambaran diri nya di masa depan hidup bersama Sarah. Ia tidak bisa menutupi rasa bahagia nya.

Sarah melihat Alan yang terus tersenyum melihat nya.

" sayang itu kenapa dari tadi senyum-senyum? "

" cause i'm happy "

Sarah memukul pelan dada Alan

" ngga percaya" Sarah meninggalkan Alan lalu mengambil tas miliki nya. Alan pun mengikuti Sarah dari belakang.

Mereka pun berjalan bergandengan tangan. Pagi ini Aries kembali menjadi bodyguard sekaligus supir untuk Alan.

Sesampai dikantor Sarah turun dari mobil Alan, disana sudah menunggu 2 orang assisten nya, karena Sarah telah menghubungi mereka sebelum nya untuk bertemu langsung dikantor Alan.

Tangan Alan meraih tangan Sarah, ia menggandeng Sarah di depan semua karyawan nya, membuat Sarah terkejut dengan sikapnya itu. Sarah sempat menarik tangan nya namun genggaman tangan Alan lebih kuat sehingga Sarah tidak bisa melepaskan genggaman Alan.

" sayang, lepas ah! Ini dikantor " bisik Sarah pada Alan, ia sedikit malu karena semua mata tertuju padanya.

Alan justru menatapnya penuh cinta, membuat yang melihat mereka, iri pada Sarah.

" biar mereka tau, kamu lah orang nya " bisik Alan. Namun tetap saja Sarah merasa malu dan canggung karena ia telah menjadi pusat perhatian di kantor Alan pagi ini.

Ketika menuju pintu lift, Sarah melihat seorang yang mencolok berpakaian pendek dan sedikit ketat. Sarah melihat wajah nya, ia mengingat wanita itu, Sarah juga melihat id card milik Selly.

"ah, jadi Selly yang di maksud itu dia?" ucap Sarah dalam hati.

" kamu sudah sembuh?" sapa Alan.

Selly terkejut melihat Alan datang ke kantor bersama Sarah. Seketika wajah nya menjadi mendung, ia tampak tidak suka akan kehadiran Sarah di dekat Alan. Terlebih lagi kini Alan menggandeng mesra Sarah. Ia mengepalkan tangan nya lalu tersenyum canggung.

"sudah pak"

Sarah merasa wajar jika Selly tidak menyukai nya, karena Sarah mengetahui jika Selly telah lebih dulu menyukai Alan. Namun sayang kini Alan sudah menjatuhkan hati nya pada Sarah.

Mereka pun masuk ke dalam lift yang sama. Di dalam lift tersebut, Ada beberapa karyawan yang berbisik -bisik menatap Selly. Tatapan tersebut seolah menertawakan Selly.

" apakah seisi kantor ini telah mengetahui jika Selly menyukai Alan? Tapi kenapa Alan tidak mengetahui nya?" Sarah sedang berspekulasi tentang keadaan kantor Alan.

Alan mencolek hidung Sarah, mengejutkan dan membuyarkan lamunan Sarah. Dan seisi lift tersebut melihatnya, karena mereka berada di baris paling depan.

Akhirnya pintu lift pun terbuka, dan lagi semua mata masih tertuju pada Alan dan Sarah, karena Alan masih menggandeng Sarah. Alan sengaja bersikap seperti itu, karena ia tidak ingin ada nya kesalah pahaman lagi antara dia dan Sarah. Ia juga ingin memberi tahukan kepada seluruh karyawan nya jika Sarah adalah kekasih nya.

Mereka masuk ke ruangan meeting. Alan pun memulai meeting mereka. Selama 1 jam mereka di dalam sana. Sementara di luar ruang meeting, para karyawan telah menggosipkan hubungan baru bos mereka dengan Sarah. Mereka pun langsung mencari informasi tentang Sarah.

" kalau ini sih sepadan, mereka memang serasi "

" sejak kapan mereka menjalin hubungan? gagal deh aku jadi calon istri duda kaya, pewaris tunggal perusahaan"

" nama ibu Sarah sudah tidak asing di bidang ini, selain terkenal cantik, karyanya selalu jadi rebutan perusahaan kontruksi, tak heran jika pak Alan jatuh cinta pada Bu Sarah. Saya pun juga jatuh cinta pada nya "

Banyak omongan-omongan yang membuat panas telinga Selly. Hari ini ia tidak berkosentrasi bekerja karena rasa cemburu nya.

" sial !! kenapa harus wanita itu lagi! aku jelas tidak bisa menandingi nya, wanita itu nyaris sempurna, aku ngga bisa tinggal diam" umpat Selly dalam hati.

*brugh*

Selly menabrak salah satu karyawan.

" kamu punya mata ngga sih?!! "

Bukan nya meminta maaf Selly malah berpura-pura sakit untuk mencari simpati.

"aaww kepala ku sakit" Selly memegang kepala nya. Ia berpura-pura sakit kepala.

" alasan aja kamu! Dasar perempuan murahan!" ucap karyawan tersebut.

Selly yang mendengar diri nya murahan sangat emosi, ia menampar wanita itu

*plak*

" berani-berani nya kamu! " ia menjambak rambut Selly dan mendorong nya. Selly pun tidak tinggal diam, ia pun membalas nya, sehingga terjadi keributan yang membuat perhatian Alan dan Sarah terganggu.

Alan sangat emosi melihat kedua karyawan nya tersebut.

" kalian ikut saya ke ruangan! "

Sarah yang menunggu diruang Alan pun terkejut melihat penampilan kedua wanita tersebut pada saat masuk ruangan. Mereka terlihat sangat kacau. Sarah pun mengeryitkan dahinya.

" apa yang kalian lakukan tadi?!"

" dia duluan yang menabrak saya"

" saya tidak sengaja, kepala saya pusing tapi dia malah mengatai saya perempuan murahan, jadi saya tidak terima saya menamparnya"

Sarah mendengarkan drama kedua wanita tersebut.

" Selly bukan kah sudah pernah saya katakan sama kamu, jaga etika mu di kantor, kamu sedang bekerja bukan untuk menjual diri, hargai dirimu sendiri, jangan memancing orang lain untuk menjelekkan mu atau melecehkan mu"

Sarah terkejut mendengar ucapan Alan. Ia dengan mudah mengatakan hal itu langsung di depan Selly.

" dan kamu Ana, jaga ucapan mu saat dikantor! bercermin lah, kamu juga tidak lebih baik dari dia!"

" saya skors kalian satu hari untuk merenung kesalahan kalian, dan untuk kamu Selly kejadian hari mengurangi penilaian kerjamu selama 1 bulan, jadi jangan pernah merasa tidak adil kalau kontrakmu tidak diperpanjang . Itu Karena kamu tidak bisa mengontrol diri, sudah Sana "

Mereka berdua keluar dari ruangan Alan, namun sebelum keluar Selly melihat Sarah dengan pandangan sinis. Sarah pun membalas nya dengan tersenyum. Sarah merasa konyol dengan diri nya telah cemburu pada Alan karena Selly kemarin. Ternyata dia ngga perlu berlebihan menanggapi kelakuan Selly. Ia sudah mengetahui nya sejak lama, sejak dia masih di desa.

Bersambung.....