Kasus pembunuhan yang dirahasiakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selamatkan Mereka
Gina tampak murung. Sudah seminggu ini ia tidak bersenda gurau bersama teman-teman satu kantornya.
Gina seorang karyawan wanita yang bekerja sebagai sekretaris di kantor national insurance atau jaminan sosial di salah satu kota besar. Sudah delapan tahun Gina bekerja di sana.
Belum lama ini secara tidak sengaja Gina mengetahui sebuah kebenaran yang selama ini ditutup-tutupi oleh orang-orang kotor di tempatnya bekerja.
Gina mengetahui bahwa ada sebuah kecurangan di dalam rumah tangga tempatnya bekerja. Kebocoran yang sangat merugikan banyak orang. Tapi sangat menguntungkan bagi pihak pelaku.
Hal itu membuat Gina merasa sangat tertekan. Nominal angka yang dikorupsi tidak pernah tanggung-tanggung.
Jika diakumulasikan selama satu tahun saja nilainya tembus mencapai bilangan triliun. Dan itu sudah dilakukan bagi-bagi selama bertahun-tahun.
"Kamu tahu yang harus kamu lakukan",
"Kamu hanya perlu diam",
"Jika kamu membongkarnya maka nyawamu yang akan menjadi taruhan",
"Mulai sekarang kamu juga akan mendapatkan bagian",
"Kami kirim langsung ke nomor rekening kamu",
Beberapa hari yang lalu. Ketika sedang mengikuti rapat bersama para petinggi. Gina yang di hari itu hadir sebagai sekretaris sekaligus merangkap posisi sebagai bendahara yang berhalangan hadir.
Gina tidak sengaja menemukan file yang mengungkap semua kebenaran. Hitung-hitungan yang dipalsukan.
Sayangnya Gina tidak pandai bersandiwara. Tidak juga bermaksud mau menjadi seorang pahlawan Gina membeberkan apa yang dilihatnya kepada semua orang para petinggi yang hadir.
Gina mengira ia sudah paham situasinya karena sudah delapan tahun mengabdi menjadi seorang sekretaris di kantor yang selalu sama. Tapi ternyata itu bukan sebuah jaminan.
Banyak hal yang ternyata masih tidak diketahui oleh Gina. Karena memang secara sengaja disamarkan dan disembunyikan.
Rupanya yang memalsukan laporan keuangan supaya bisa dimanipulasi adalah semua orang yang berada di dalam ruangan yang sama yang hadir pada rapat di hari itu juga kecuali Gina sendiri.
"Kamu tahu yang harus kamu lakukan",
"Kamu hanya perlu diam",
"Jika kamu membongkarnya maka nyawamu yang akan menjadi taruhan",
"Mulai sekarang kamu juga akan mendapatkan bagian",
"Kami kirim langsung ke nomor rekening kamu",
Sesudah hari itu Gina tidak pernah sama lagi.
Begitu juga di pagi hari ini. Suasana kerja yang sudah tidak menyenangkan bagi Gina diperburuk dengan sebuah kabar duka.
Michella bendahara yang sudah tidak masuk kerja selama lebih dari satu minggu yang lalu diberitakan meninggal dunia.
Menurut keterangan Michella sebelumya hanya sakit perut biasa. Tapi setelah diperiksa ternyata wanita yang sudah bekerja selama hampir sepuluh tahun di kantor yang selalu sama dengan Gina itu menderita komplikasi berat dari radang usus.
Setelah pulang kerja Gina pergi melayat ke rumah mendiang Michella. Ia memilih pergi sendiri.
Selama bekerja di tempat yang sama. Gina dan mendiang Michella tidak pernah ada masalah atau pun sampai ribut-ribut. Mereka juga tidak terlalu dekat. Hanya sebatas teman satu kantor biasa.
Gina datang ke rumah Michella tidak bersama dengan teman-teman kantor yang lain. Tidak juga bersama para petinggi yang sudah terlebih dahulu berangkat melayat pagi-pagi dan memberikan bantuan.
Sama seperti Gina yang seorang wanita karir. Michella pun juga sama belum berkeluarga. Tipikal perempuan yang senang sibuk bekerja dan tidak suka dengan anak kecil.
Michella yang merupakan anak tunggal sudah lama hanya tinggal bersama ibunya seorang. Ayah Michella sudah lama pergi meninggalkan keluarganya.
"Sebentar apakah kamu yang bernama Gina?",
"Benar aku yang bernama Gina",
Sebelum Gina pamit mau pulang dari rumah duka. Ibu Michella menahan Gina.
"Ada pesan dari Michella untuk kamu",
Ibu Michella berbisik lirih di telinga Gina.
"Ini ambillah",
Sebuah amplop kecil diberikan kepada Gina oleh ibu Michella sambil memeluknya.
Dalam perjalanan pulang Gina masih belum mengerti apa maksud dari ibu mendiang Michella.
Gina juga tidak ada petunjuk sama sekali tentang isi amplop kecil titipan dari mantan teman satu kantornya yang sekarang sudah tiada. Seingat Gina ia dan Michella tidak pernah ada pembicaraan apapun tentang pekerjaan yang masih tertinggal sebelum Michella mulai tidak masuk bekerja.
Gina akan membuka amplop kecil yang sekarang berada di dalam tasnya itu begitu nanti sampai di rumah.
Tiba di rumah Gina membuka amplop kecil berwarna putih itu ketika ia sedang berada di dalam kamar mandi.
"Keluar",
Di dalam amplop itu ada secarik kertas yang hanya bertuliskan kata keluar. Gina tahu persis jika tulisan itu adalah tulisan tangan dari Michella.
Keluar? Apa artinya?
Jika bukan karena sesuatu yang penting maka Michella tidak akan menyampaikan pesan ini kepada Gina pada saat menjelang akhir hidupnya.
Gina yang dulu semasa kuliah adalah seorang maniak game kasus kriminal atau permainan detektif. Nalurinya mencium kejanggalan pada penyebab kematian Michella.
Terlebih semenjak Michella tidak lagi masuk kerja dan Gina yang diminta merangkap sebagai penggantinya untuk sementara.
Gina memutuskan akan mencari jawabannya sendiri. Dimulai dari mencari tahu penyebab sebenarnya kematian mendiang Michella.
Jika kematian Michella ada kaitannya dengan kantor tempatnya bekerja. Maka Gina pun akan berada dalam bahaya yang sama.
Di kantor semua orang tahunya Michella meninggal karena komplikasi berat dari radang usus. Gina ingin memastikannya.
Kemarin sewaktu melayat Gina tidak sempat bicara banyak dengan ibu Michella karena banyaknya tamu pelayat yang datang. Hari ini setelah pulang kerja Gina kembali ke rumah duka.
Gina bicara banyak terlebih dahulu dengan ibu Michella sebelum menyampaikan maunya.
"Bolehkah aku melihat hasil riwayat pemeriksaan Michella dari rumah sakit?",
Ternyata jawabannya benar. Michella sakit dengan keterangan radang usus yang mengakibatkan komplikasi berat.
"Memangnya apa pesan Michella kepada mu?",
Baguslah ibu Michella bertanya seperti itu.
Itu artinya beliau tidak mencuri lihat isi surat di dalam amplop kecil berwarna putih yang diberikan kepada Gina.
"Sedikit tentang pekerjaan di kantor",
"Ada file yang harus aku ambil dari laptop Michella",
Ibu Michella pun memberikan akses kepada Gina untuk masuk ke dalam kamar putrinya.
Gina membuka laptop yang biasa Michella bawa ke tempat kerja.
Sudah tidak ada lagi dokumen pekerjaan di laptop Michella. Tapi ada satu judul file yang membuat mata Gina melotot.
Michella memang senang membuat kata-kata motivasi atau kalimat quote bijak yang ia tulis dan simpan di dalam laptopnya sendiri.
"Manusia akan menghasilkan energi positif dari dalam dirinya begitu energi negatif di dalam dirinya telah keluar",
"Ketahuilah tempat tujuanmu tuan. Sehingga kamu tahu apa-apa yang mesti kamu bawa dan apa-apa yang mesti kamu tinggalkan",
"Aku menutup mata, telinga, hati dan pikiran dari mereka yang menjengkelkan",
Judul tulisan Michella memang panjang-panjang. Gina malas untuk membaca semuanya.
Gina membuka judul file yang ada kata keluar nya.
Dan ternyata sesudah di klik itu adalah sebuah surat pengunduran diri.
"Apakah Michella pernah berbicara kepada ibu tentang mengundurkan diri dari bekerja?",
"Michella tidak pernah bilang begitu kepada ibu",
Itu adalah kalimat percakapan terakhir antara Gina dengan ibu Michella sebelum pamit untuk pulang.
Ternyata Michelle sudah berniat mengundurkan diri sebelum meninggal. Bahkan tanggalnya menunjukkan sebelum Michella jatuh sakit. Surat pengunduran diri di dalam laptop itu dibuat bahkan ketika Michella masih masuk bekerja.
Gina membuat berbagai kemungkinan kesimpulan.
Michella baru tahu kalau para petinggi di tempat kerjanya melakukan kecurangan. Tapi itu terbantahkan karena Michella sudah lama menjadi seorang bendahara.
Michella ingin berhenti dari pekerjaannya karena hatinya menolak dengan kejahatan yang sudah sangat lama ini. Tidak ada indikasi Michella ingin melaporkan tindak korupsi yang sudah berjalan layaknya sebuah kebiasaan yang terjadi selama bertahun-tahun ini. Michella hanya ingin keluar dari belenggu perilaku lingkaran setan.
Michella memberikan pesan tersembunyi melalui ibunya kepada Gina karena Michella tahu. Setelah Michella pergi yang akan ditunjuk sebagai penggantinya adalah Gina.
Gina tidak pernah menemukan hitungan yang dipalsukan secara tidak sengaja. Tapi mereka orang-orang kotor itu yang sengaja memperlihatkannya kepada Gina.
Sampai sejauh ini apakah Gina sudah melakukan tindakan yang tepat?
Setelah selesai rapat dengan para petinggi apakah Gina selalu diawasi?
Gina harus lebih berhati-hati. Gina pun juga berpikir untuk mengundurkan diri. Tapi Gina akan terlebih dahulu bersabar untuk menunggu waktu yang tepat.
Hari ini adalah hari terakhir lima hari kerja. Itu artinya dua hari besok adalah hari libur bagi para pekerja kantoran.
Biasanya sebagian karyawan sepulang jam kerja akan pergi untuk minum dan makan-makan. Tapi biasanya itu akan dilakukan di awal bulan atau ketika sedang dapat uang bonus atau bayaran lembur.
Di saat juga ketika ada salah satu dari para petinggi yang sedang berbaik hati mau mentraktir para anak buahnya. Seperti di waktu sore yang warna senjanya maksimal di hari ini.
"Kalian berangkat duluan",
"Pesan yang banyak",
"Terimakasih tuan",
"Terimakasih tuan",
Para karyawan pergi terlebih dahulu bersama-sama ke tempat langganan mereka untuk berpesta dan makan besar. Mereka berangkat dengan satu mobil yang sama.
Sementara para petinggi akan datang menyusul belakangan. Dengan mobil yang terpisah.
Gina berlari ke kerumunan banyak orang.
Dengan tubuh yang kelelahan Gina berbicara sambil tersengal-sengal.
Wajah putihnya sangat pucat.
Tatapan matanya berair.
"Tolong..... Tolong..... ",
"Tolong..... Tolong..... ",
"Ada kecelakaan..... ",
"Selamatkan mereka..... ",
Mobil yang ditumpangi para karyawan kantor mengalami kecelakaan. Tertabrak oleh mobil yang ukurannya jauh lebih besar sampai terguncang dan terpental.
Para petugas yang datang langsung berusaha mengamankan para korban. Tidak ada yang selamat dari kecelakaan maut tersebut.
Mobil yang berukuran jauh lebih besar yang melakukan tabrak lari masih dalam pengejaran petugas.
Para saksi mata yang melihatnya menyebutkan kejadian itu terjadi begitu cepat berlalu.
"Dimana wanita yang memanggil dan memberitahu warga tadi?",
Pertanyaan petugas itu membuat para warga yang merupakan kerumunan banyak orang tadi menjadi bingung.
Muka mereka malah menjadi ikutan pucat.
"Tolong..... Tolong..... ",
"Tolong..... Tolong..... ",
"Ada kecelakaan..... ",
"Selamatkan mereka..... ",
Karena wanita itu sekarang berada di jalan bersama barisan para korban kecelakaan lainnya yang berjajar.
Gina ikut dalam rombongan mobil karyawan kantor yang mengalami kecelakaan luar biasa hebat. Tidak ada satu pun penumpang yang selamat.
Mereka dengan mudah tega melakukanya. Demi menyingkirkan satu nyawa manusia.
Tidak peduli berapa banyak nyawa manusia yang tidak tahu ikut dilibatkan.