NovelToon NovelToon
My Sexy Lecturer

My Sexy Lecturer

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Niat hati hanya ingin mengerjai Julian, namun Alexa malah terjebak dalam permainannya sendiri. Kesal karena skripsinya tak kunjung di ACC, Alexa nekat menaruh obat pencahar ke dalam minuman pria itu. Siapa sangka obat pencahar itu malah memberikan reaksi berbeda tak seperti yang Alexa harapkan. Karena ulahnya sendiri, Alexa harus terjebak dalam satu malam panas bersama Julian. Lalu bagaimanakah reaksi Alexa selanjutnya ketika sebuah lamaran datang kepadanya sebagai bentuk tanggung jawab dari Julian.

“Menikahlah denganku kalau kamu merasa dirugikan. Aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku.”

“Saya lebih baik rugi daripada harus menikah dengan Bapak.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Jangan Ge-Er

Jangan Ge-Er

“Apaan sih.” Alexa menghempas lengan Robin dari pundaknya begitu mereka duduk pada bangku di bawah pohon yang rindang di halaman kampus.

“Cuma merangkul, Al. Soalnya kamu terlihat sedih. Aku cuma mau menghibur doang,” kata Robin Prakoso, putra seorang konglomerat, pengusaha properti yang cukup ternama di kota ini. Sudah lama ia menyukai Alexa, namun tidak pernah mendapatkan sambutan baik dari Alexa. Alexa malah terus menghindarinya. Padahal ia punya paras yang cukup tampan. Tidak sedikit mahasiswi yang naksir kepadanya.

“Oh ya, kamu bilang skripsimu belum selesai. Kok bisa?” tanyanya mengalihkan topik.

“Jangan tanya soal itu. Kepalaku sakit, hati juga.” Wajah Alexa tampak menyeramkan dengan amarah yang menyelimutinya. Map yang berisi skripsi ia letakkan di atas paha.

“Butuh hiburan, Al? Ke klub yuk.”

PUK!

“Aw!” Robin meringis sambil mengelus kepalanya yang terasa sakit ditimpuk Alexa menggunakan map. Hebatnya, Robin tidak pernah marah meski Alexa kerap melakukan hal itu padanya.

“Klub gundulmu. Kamu pikir aku cewek seperti itu apa?” omel Alexa.

“Maaf, Al. Tadi itu cuma mau ngetes kamu saja. Ternyata kamu masih calon istri yang terbaik.”

Kali ini Alexa menjewer kuping Robin, karena tak suka Robin terus mengatakan bahwa ia adalah calon istrinya.

“Aduh, Al. Sakit tahu,” keluh Robin sambil mengelus kupingnya begitu Alexa menarik tangannya.

“Makanya dijaga itu mulut. Sekali lagi kamu bilang aku calon istrimu, maka ...” Alexa memeragakan gaya menggorok leher dengan tangannya sendiri. Membuat Robin meringis ngeri.

“Jahat amat jadi cewek, Al. Yang aku bilang kan memang fakta. Kamu itu adalah calon is ... ampun, Al.” Robin melindungi kepalanya dengan menyilangkan kedua tangan. Tak selesai berkata saat tangan Alexa terangkat tinggi hendak menimpuk kepalanya lagi menggunakan map.

“Kamu sama saja dengan si Julia. Ngeselin,” rutuk Alexa.

“Hai, Al.”

Suara Maya mengagetkan Alexa dan Robin, yang sontak menoleh ke arah datangnya gadis itu. Maya langsung mengambil tempat di sisi kanan Alexa.

“Gimana, Al? Sukses rencananya?” tanya Maya.

Alexa memasang wajah cemberut. “Sukses apanya. Dia tidak tertarik sama perempuan. Jangan-jangan dia punya kelainan. Sudah  capek-capek aku dandan cantik dan seksi, dia malah tidak melirik samasekali.”

“Masa sih?”

“Saran kamu itu konyol tahu tidak. Bikin harga diriku jatuh saja.”

“Kalian sedang merencanakan apa sih? Kamu dandan seksi untuk siapa, Al? Kamu punya cowok lain?” tanya Robin ingin tahu. Merasa cemburu saat tahu Alexa menyukai lelaki lain.

“Cowok lain apaan. Ngaco,” sahut Alexa. Mendelik tajam pada Robin.

“Syukurlah. Berarti aku masih jadi kandidat satu-satunya,” kata Robin, menyengir kesenangan.

“Punya ide lain tidak, May?” tanya Alexa.

“Ide apa lagi ya ...” Maya berpikir sejenak. Rasanya otaknya buntu mencari ide untuk mengerjai Julian agar tidak mempersulit Alexa lagi. Memikirkan ide yang ekstrim, rasanya ia ragum. Ide yang kemarin saja gagal total.

“Diteror aja, Al. Kamu ancam dia tanpa dia tahu identitas kamu yang sebenarnya. Siapa tahu aja berhasil,” tambahnya, terpikirkan satu ide konyol.

“Kalian mau mengancam siapa?” tanya Robin penasaran.

“Bukan urusanmu,” tandas Alexa.

“Jangan galak-galak dong calon istri. Siapa tahu saja aku bisa membantu.”

“Kamu bisa bantu apa coba? Apa kamu punya ide untuk membuat si Julia itu menyerah memperlakukan aku tidak adil?”

“Julia? Siapa itu Julia? Apa yang dia lakukan sama kamu, Al? Biar aku yang membalasnya!”

“Pak Julian, Bin,” sahut Maya.

“Pak Julian? Dia ngapain kamu, Al?”

“Skripsi Alexa belum juga di-ACC oleh Pak Julian. Alexa kesal, dan mau mengerjai Pak Julian. Agar Pak Julian segera meng-ACC skripsi Alexa. Minggu depan kan sudah wisuda. Kasihan Alexa. Tinggal dia saja yang belum,” terang Maya tentang kronologi asal muasal rencana mereka.

“Diracun saja, Al. Biar metong sekalian.” Robin sedikit tergelak dengan ucapannya itu. Mengundang tatapan tajam Alexa mengarah padanya.

“Sorry, Al. Aku tidak sedang bercanda. Aku serius kok. Gimana kalau kamu kasih dia obat pencahar saja kalau nanti kamu bimbingan. Siapa tahu dia yang udah kebelet, terus langsung meng-ACC skripsimu. Dia pasti tidak tahan bolak-balik toilet terus,” sambung Robin.

“Ide bagus tuh, Al,” timpal Maya, setuju dengan ide Robin.

Alexa tampak berpikir sejenak. Ide yang diberikan Robin itu cukup masuk akal. Jika ia memberi obat pencahar pada makanan ataupun minuman Julian, pria itu pasti bolak-balik ke toilet. Karena hal itu merepotkan dan membuat tidak nyaman, Julian pasti akan langsung meng-ACC skripsinya.

***

Tidak seperti kemarin, kali ini Alexa datang dengan berpakaian sopan. Dress sebatas lutut berwarna kuning cerah itu dipadukan dengan jaket agar tidak terkesan seksi seperti kemarin. Sore ini ia sudah menghubungi Julian terlebih dahulu untuk membuat janji. Obat pencahar yang diberikan Robin sudah ia kantongi. Ia sudah mengumpulkan keberanian untuk menjalankan rencananya sore ini.

Seperti sebuah keberuntungan, ketika pintu apartemen dibuka, langsung menampakkan sosok Julian yang sedang mengenakan apron. Aroma wangi juga menguar dari dalam hunian pria itu.

“Masuk,” ajak Julian berjalan di depan. Langsung menuju dapur kecilnya, melanjutkan pekerjaan yang sempat terjeda.

“Aromanya wangi sekali. Bapak masak apa sih?” Bukannya duduk di ruang tamu, Alexa malah mengintip kegiatan Julian di dapur usai menaruh skripsinya di atas meja sofa. Pucuk dicinta ulam pun tiba, Alexa merasa nasibnya beruntung kali ini. Sebab kemungkinan rencananya berhasil itu sebesar 95 persen. Julian sedang memasak ramen dan membuat jus jeruk peras.

“Belum pernah melihat ramen? Atau jangan-jangan belum pernah makan juga?” celetuk Julian, melirik sekilas pada Alexa yang tengah memandang takjub pada dua mangkuk ramen yang disajikan Julian.

Alexa menggeleng. “Lihat sih pernah. Tahu malah. Ramen itu makanan dari Jepang kan? Cuma kalau makan memang belum.” Ia meringis, mendongak memandangi Julian yang sedang melepas apron.

“Bisa bantu bawakan yang lain?” pinta Julian yang sudah mengangkat dua mangkuk mie ramen untuk di pindahkan ke meja makan.

Alexa membawa dua gelas jus, menaruhnya bersama mie ramen di atas meja makan. Namun ia tidak ikut duduk. Ia pergi ke sofa untuk duduk di sana.

“Alexa,” panggil Julian.

“Jangan khawatir, Pak. Saya akan menunggu Bapak sampai selesai makan. Saya orangnya cukup sabar kok. Santai saja.” Alexa menebar senyum, bersikap sedikit santai meski ia merasa gugup. Berharap rencananya bisa terlaksana tanpa hambatan. Sembari duduk otaknya berpikir bagaimana caranya ia menaruh obat pencahar itu ke dalam minuman Julian.

“Kamu pikir untuk apa aku membuat dua porsi makanan ini. Aku tidak rakus sampai harus menghabiskan dua porsi makanan ini sendirian,” kata Julian.

Dua alis Alexa langsung terangkat, mencoba mencerna maksud dari ucapan dosen pembimbingnya itu.

“Maksud Bapak?” tanyanya.

Julian tidak menjawab. Ia hanya memandangi Alexa dengan tatapan teduh namun penuh makna yang tidak dipahami oleh Alexa.

“Ooh ... Bapak mengajak saya makan bareng?” tebak Alexa.

Julian tidak menjawab lagi.

“Kenapa tidak bilang dari tadi, Pak. Saya kan jadi bingung.” Alexa tertawa kecil seraya bangun dari duduknya dan menuju meja makan. Ikut duduk di depan Julian yang tak melepas tatapan darinya.

“Waaah ... kelihatannya enak. Bapak ternyata pintar masak juga ya?” Alexa berlagak memuji sembari mengambil sumpit yang sudah diletakkan Julian di sisi kanan mangkuk mie. Otaknya masih berpikir bagaimana caranya ia mengambil kesempatan untuk membubuhkan serbuk obat pencahar ke dalam gelas jus milik Julian.

“Bapak sengaja masak lebih karena Bapak tahu saya mau datang kan?” tebaknya berbasa-basi.

“Jangan ge-er. Aku hanya sedang menghabiskan stok makanan. Karena rencananya aku mau membeli yang baru.” Ucapan Julian memang terdengar ketus, namun kedua matanya tak pernah lepas memandangi Alexa yang mulai menyantap makanannya.

To Be Continued ...

1
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
dengan perhatian dan beri kejutan2 kecil😅😅
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
bisanya ngandalin orangtuanya
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
justru nanti ketahuan klo kamu ug ngadih obat itu
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
dia seorang pewaris lo Al, hidupmu bakalan terjamin
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
tidak juga, buktinya banyak yang dijodohin tp mereka harmonis dan langgeng
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
nah loh, klo kamu pinter harusnya kamu selidiki itu obat apa
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
aleena
Julian turutin aja dulu permintaan alexa
nanti setelah nikah
kamu jerat dia dengan perhatian tulusmu
Maka cinta Akan melekat dalam hati alexa
jangan lupa
sering Bawa ke panti asuhan
melihat bagaimana kehidupan kecil tanpa ibu /ayah
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Polos sekali pemikiran mu Alexa 😁😁
aleena
yeyey.
akhirnya menerima pernikahan
kamu gak tau alexa, klo pak Julian anak tunggal perusahaan yg kau incar ditempat lamaranmu kerja
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): Alexa bakalan kaget nanti kalau dia tau😆
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
〈⎳ FT. Zira
uwahhh..
selamat buat nona kecil/Rose//Rose//Rose/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): terima kasih sekebon pisang😄😄😄🙏🏻
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
sejak awal juga Julian dah mau tanggung jawab. tapi Al nya yg jual mahal.. perkara gak dilamar dengan cara romantis🤧🤧
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): romantis romanstisnya belakangan kalau udah sah 😄😄😄😄😆
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
jederrr..
kaget gak tuh Al
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): kaget dong pasti
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
secepatnya Al..
Intan Marliah
Luar biasa
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): waaah makasih kk😉🙏🏻
total 1 replies
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
selamat buat nona kecilnya../Kiss//Rose/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): makasih kk
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
selamat buat putrinya bund🥰🥰🥰
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): waaah makasih banyak🙏🏻🙏🏻🙏🏻😉😉
total 1 replies
Dewi Payang
Pak dosen gengsi... 😁
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): mungkin
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!