NovelToon NovelToon
My Wife Is Arumi

My Wife Is Arumi

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Keluarga / Romansa / Mantan
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Mungkin berat bagi wanita lain menjalankan peran yang tidak ia inginkan. Tetapi tidak dengan Arumi yang berusaha menerima segala sesuatunya dengan keikhlasan. Awalnya seperti itu sebelum badai menerjang rumah tangga yang coba ia jalani dengan mencurahkan ketulusan di dalamnya. Namun setelah ujian dan cobaan datang bertubi-tubi, Arumi pun sampai pada batasnya untuk menyerah.

Sayangnya tidak mudah baginya untuk mencoba melupakan dan menjalani lagi kehidupan dengan hati yang mulai terisi oleh seseorang. Perdebatan dan permusuhan pun tak dapat di hindari dan pada akhirnya memaksa seseorang untuk memilih diantara mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6. Berbelanja Dengan Suami Dingin

Bab 6. Berbelanja Dengan Suami Dingin

Arumi menggeliat ketika alarm di handphonenya berbunyi. Wanita itu sudah terbiasa bangun oleh alarm di setiap waktu subuhnya.

"Aduh...,kayaknya tadi malam aku terlalu banyak makan." Gumam Arumi ketika perutnya terasa sakit.

Setelah berbelanja kemarin sore, Arumi memasak dengan bahan yang ia beli. Dimas tak kunjung pulang ketika dirinya menunggu sampai jam 9 malam. Dan akhirnya, makanan yang ia masak terpaksa ia habiskan sendiri dari pada harus di buang karena basi.

Arumi menuntaskan sakit perutnya ke kamar mandi. Lalu memberikan diri dan langsung berwudhu untuk melakukan kewajibannya.

Ayat-ayat suci Al-Qur'an terdengar syahdu ketika Arumi melantunkannya setelah subuhnya terpenuhi. Arumi memang suka mengaji di setiap subuh dan ketika maghrib.

Usai menunaikan kewajibannya ia pun mulai bergerak untuk melakukan tugasnya di rumah itu.

"Dia sudah bangun belum ya? Sebaiknya aku kirim pesan saja sesuai perintahnya."

Arumi lalu mengetikkan sesuatu di handphonenya.

Arumi : Apa kamu sudah bangun? Aku mau mengambil pakaian kotor mu untuk di cuci.

Pesan yang di kirim Arumi terlihat sudah berada di centang dua. Namun warna pesan itu masih belum berubah.

Beberapa saat Arumi menunggu, pesan itu pun masih belum berubah juga. Pada akhirnya ia pun menyerah dan hendak mengerjakan pekerjaan yang lain saja.

"Masih belum di baca juga? Hmm..., lebih baik aku membuat sarapan dulu saja."

Pesan itu sebenarnya bukan belum terbaca oleh Dimas. Namun lelaki itu sudah membaca pesan Arumi itu dari notif yang ia terima. Dimas terbangun sejak kemarin, bahkan ia sama sekali belum memejamkan matanya.

Dimas pulang hampir menjelang tengah malam. Apa saja yang terjadi di rumah itu, ia menerima laporannya dari Hasan.

Hasan mengatakan kalau Arumi membersihkan rumah dan hanya keluar ke market terdekat untuk membeli makanan. Dan Hasan sendiri yang mengantarkannya kesana.

Mendengar laporan Hasan, Dimas merasa sebagai lelaki yang tidak bertanggung jawab meski ia tidak menyukai Arumi. Martabatnya sebagai lelaki yang bertanggung jawab ternodai oleh kelalaiannya melindungi orang-orangnya.

Meski Arumi hanya seorang istri di atas kertas, namun wanita itu sudah menjadi bagian dalam keluarga Dimas. Dan Dimas harus bertanggung jawab serta melindunginya selama wanita itu masih menjadi istrinya. Begitu lah prinsip yang di ajarkan dalam keluarga Dimas.

Setelah menerima laporan dari Hasan, Dimas pun menuju kamarnya. Dan benar kata Hasan, rumahnya terasa sedikit berbeda dari sebelumnya, lebih bersih dan rapi oleh Arumi yang sudah mengerjakan tugasnya.

Dimas merasa Arumi cukup bertanggung jawab dengan tugas yang ia berikan, hasil dari kesepakatan yang terjadi di antara mereka. Ia merasa Arumi cukup berguna walau ia tidak tahu, sampai kapan mempertahankan wanita itu sebagai istrinya.

Dimas tidak mungkin bisa menerima Arumi selamanya sebagai istrinya, mengingat status Arumi yang pernah menjadi janda. Dimas yang menjunjung tinggi harkat dan martabat itu, tidak bisa menerima wanita yang pernah di miliki oleh orang lain selain dirinya.

Menikahi Arumi adalah sebuah keterpaksaan demi menjaga harkat dan martabatnya dan keluarganya. Tragedi memalukan yang terjadi ketika hari pernikahan sudah di depan mata, menjadikan Arumi pilihan terbaik saat itu untuk menghindari kejatuhan nama baik keluarganya. Tetapi tetap saja, rasa ragu terkadang menyelimuti hati Dimas akan keputusannya menikahi Arumi.

Pikiran-pikiran itu terus memenuhi isi kepala Dimas sehingga ia kesulitan memejamkan mata. Sampai waktu subuh menghampiri, rasa kantuk pun baru menyerang matanya, meminta untuk terlelap dalam buaian lembut tempat tidur empuk yang seharusnya di gunakan untuk memadu kasih dengan pasangan tercinta.

Namun sayup-sayup lantunan ayat suci Al-Qur'an yang Dimas dengar tak serta merta membuat matanya terpejam sempurna. Alih-alih mengantuk, matanya kembali segar dan telinganya begitu dipenuhi rasa ingin tahu, suara merdu siapa yang mengsyahdukan suasana isi rumahnya.

Dimas keluar dari kamar dan mencari dari mana sumber suara berasal. Langkah kakinya pun terhenti tepat di depan kamar tamu dimana Arumi berada.

Dimas mendekatkan telinganya pada daun pintu dan mendengar dengan jelas, lantunan ayat-ayat suci yang begitu memikat hatinya. Terjawab sudah rasa ingin tahunya, namun ia tidak berniat untuk membuka pintu kamar tersebut.

Senyum tipis Dimas terbit meski empunya tubuh tidak menyadari. Ia kembali melangkah lalu memasuki kamarnya dan merebahkan tubuhnya di tempat semula. Tidak lama kemudian, pesan dari Arumi pun masuk ke handphonenya. Meski tidak membuka layarnya, Dimas sudah membaca pesan itu dari notifnya.

Dimas beranjak bangun dan mengumpulkan pakaian kotornya ke dalam keranjang. Lalu keranjang itu ia letakkan di depan pintu kamarnya, dan menutup rapat kembali pintu kamarnya itu.

Dimas : Ambil di depan pintu.

Balasan Dimas terhadap pesan Arumi. Lelaki itu ingin tidur sebentar pagi itu, sebelum mengajak Arumi berbelanja mengisi stok bahan makanan di dapur rumahnya.

***

Dimas : Bersiaplah, kita akan pergi sebentar lagi. Aku tunggu 10 menit.

Pesan yang dikirim Dimas, mendarat dengan sempurna di tangan Arumi yang sedang bersantai siang itu di kamarnya sambil memainkan handphonenya.

Arumi yang mendapat pesan dadakan itu cukup terkejut, sehingga ia buru-buru beranjak bangun dan segera merapikan dirinya.

Hanya dalam hitungan beberapa menit Arumi sudah siap dan segera menemui di Dimas di lantai bawah.

"Kita mau kemana?" Tanya Arumi begitu melihat Dimas menunggunya di ruang tamu.

"Ikut saja, nanti kau juga akan tahu."

Huh, apa susahnya sih ngasih tahu duluan? Sewot Arumi dalam hatinya.

Mereka lalu menaiki mobil bersama. Bedanya kali ini bukan Hasan yang menyetir, melainkan Dimas langsung yang mengendarai mobilnya.

Dalam keheningan, Arumi sesekali melirik Dimas yang tetap terkesan cool di balik setir mobilnya tanpa berani bertanya lagi meski ia penasaran, kemana tujuan mereka kali ini.

Mobil yang di kendarai Dimas berhenti di sebuah supermarket. Dimas lalu turun di ikuti Arumi di belakang. Lalu sesampai di dalam, pria dingin itu menarik troli besar dan di berikan kepada Arumi.

"Pilih bahan makanan apapun itu. Dan minuman apapun yang kau butuhkan. Aku tidak mau memelihara orang kurus seperti cacingan dalam rumahku." Ucap Dimas menatap tajam Arumi.

Bibir Arumi mengerucut kesal dirinya di samakan dengan orang cacingan. Ia mengambil troli yang di sodorkan Dimas dengan sedikit kasar.

Jangan menyesal! Lihat saja tagihan mu nanti!

Ingin sekali Arumi berkata demikian, namun dirinya hanya bisa mengomel dalam hati.

Sesuai arahan Dimas, Arumi mengambil begitu banyak bahan makanan apa saja yang ia inginkan dan bahkan yang belum pernah ia cicipi untuk membuang rasa penasarannya. Bahkan Arumi juga mengambil barang-barang kebutuhan untuk bersih-bersih dengan beberapa merek. Mengambil makanan-makanan frozen, daging, ikan, dan camilan yang begitu banyak sampai-sampai ia mengambil lagi 2 troli berikutnya. Nyaris saja isi supermarket itu pindah ke dalam troli Arumi.

"Sudah?"

"Iya."

Dan yang bikin Arumi makin kesal, dengan segitu banyaknya barang yang ia ambil, Dimas begitu santainya dan tetap terlihat cool membayar semua belanjaan itu.

Bersambung...

Jangan lupa dukung Author dengan like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
dahh langsung aja laporin sama DImas pal
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
ku tepok juga ginjalmu sini/Smug//Smug/
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
mana ada waktu pendekatan lgi klo waktu buat dinas trs
Liana CyNx Lutfi
Sungguh rumit ditmbh dimas tidak perduli dngn arumi,...klu tdak kuaat lepaskan dimas rumi trs pergi yg jauh bawa kedua orang tuamu pergi yg jauuhhhh
🏘⃝Aⁿᵘ🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅.🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Kᵝ⃟ᴸ
anak sama bapaknya sama" edaaaannn😤😤😤
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
harusnya pak hasan memberi inpo pada dimas
💜Bening🍆
inginku menjambak org🙄 tutor dong jambak online tokoh dlm novel😏
hari ini apes bener arumi.. bertemu org2 ##$$@## dpt tlp dr pamannya yg juga sama2 ##$@##$🙄
suka dgn gaya rumi yg tdk mudah memperlihatkan kelemahannya pd lawan bicara yg pd nyebelin itu..meski dlm hatinya remuk redam... pasti berat bagi rumi dlm situasi yg spt ini.. semangat arumi... semoga semua masalah cpt berlalu n kamu bisa hidup dgn lbh baik kedepannya
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kalo takdirnya justru dimas tak dgn keduanya bagaimana?
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
merebut..?? bahkan kalian yg memberi kesempatan utk masuk dn ada diposisi arumi ini sekarang
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
lah kamu sendiri yg memberi kan posisi itu pada Rumi,jadi jangan harap Kemabli🙄
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
kirim pesan aja Arumi,biar rindu mu terobati
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
kenapa gak ajak saja arumi
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
kamu pantas rum bersama Dimas
Liana CyNx Lutfi
Apakah dimas memang sengaja dibkin sibuk sama ayahnya biar gk ketemu arumi
🏘⃝Aⁿᵘ🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅.🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Kᵝ⃟ᴸ
emangnya posisi kursi yg bisa disingkirkan 😤
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
udh mulai ada ancaman nih dari Renata,,,
💜Bening🍆
susah ini... dah lg dimas sibuk sampe lupa kabar2.. arumi lg kondisi ngedown minder dgn posisinya sbg istri dimas eh nongol si renata...
💜Bening🍆
boleh slepet si renata gak🙄🙄
kamu yg ninggalin dimas... tp sekarang malah gk tau malu minta balikan... maksudmu piye? jgn takut arumi lawan aja itu si renata.. bkn kamu yg salah.. dia yg ninggalin dimas jd jgn kepengaruh sama renata...
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kalopun harus mengingat, kamu duluan yg ninggalin dimas
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kalimantan belum ya, mana tau mampir rumah othor
LaQuin On/Off🦋: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!