Melodi gadis ceria dan memiliki suara merdu mencintai seorang lelaki bernama Nathan yang tak lain tetangganya sendiri,namun dia patah hati setelah mengetahui kalo cintanya tak pernah mendapat balasan,namun setelah cinta itu pergi Nathan malah mengejar cinta Melodi,entah apa yang terjadi pada kisah mereka selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kailah haplah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
Di tempat pemakaman terlihat Melodi berjongkok di tengah makam kedua orang tuanya dan yang lainnya berdiri sambil menatap kedua makam tersebut.
Kenzo mendekati Melodi lalu dia ikut berjongkok,Kenzo mengusap kepala sahabatnya itu,"sebaiknya kita pulang,dari semalam kau belum beristirahat",ucap Kenzo.
"om dan tante sudah tenang di alam sana",lanjut Kenzo.
Semua sanak saudara ikut hadir di pemakaman,begitu juga kakek Melodi dia datang untuk menyaksikan pemakaman putranya.
Namun Nathan tidak terlihat di antara mereka,sejak kejadian semalam Melodi tak melihat batang hidungnya,hal itu membuat Melodi tersenyum miris,dia benar-benar merasa orang yang paling bodoh,dia kira Nathan hanya memiliki sikap dingin terhadap wanita tapi dia salah menilainya.
Di rumah Melodi duduk di lantai sambil menyandarkan tubuhnya di ranjang,pikirannya melayang pada nasib hidupnya,diwaktu yang bersamaan dia harus melupakan orang-orang yang dia cintai,termasuk Nathan.
Mulai hari ini Melodi merasa harus mengubur cintanya dalam-dalam untuk Nathan,karena apa yang dia lakukan hanya akan sia-sia.
Seketika air matanya terjatuh,Melodi menangis sesenggukan,tidak ada tempat untuk mencurahkan segala perasaannya karena tempat itu telah tiada,ibunya telah pergi meninggalkannya.
Melodi membenamkan wajahnya di kedua lututnya,"kenapa harus secepat ini bu...aku masih membutuhkan kalian...aku tak punya siapa-siapa lagi di sini",ucap Melodi dalam isak nya.
Kenzo yang berdiri di ambang pintu kamar Melodi mendengar ucapannya,lelaki itu lekas duduk di samping Melodi.
"kamu masih punya aku Mel,aku siap menjadi tempat curahan hati mu,di sini kamu tidak sendiri,ada aku,kakek dan kedua orang tuaku,mereka begitu menyayangi mu",tutur Kenzo.
Melodi mengangkat wajahnya lalu menatap Kenzo,air matanya tak henti-hentinya keluar Kenzo yang melihatnya langsung memeluknya,mereka berdua pun menangis bersama.
Tidak ada kesedihan selain melihat sahabatnya menangis,itu yang kenzo rasakan saat ini,bukan hanya Melodi yang bersedih tapi Kenzo pun ikut bersedih.
Di lantai bawah,Handoko dan Rumi sedang berbincang dengan kakek Melodi,kakek bilang akan membawa Melodi tuk tinggal di rumahnya,karena bagaimana pun mulai hari ini Melodi adalah tanggung jawabnya.
Handoko sempat meminta pada kakek agar Melodi tetap tinggal disini bersamanya menjadikannya sebagai putri angkatnya,namun kakek menolak bagaimana pun Melodi adalah cucu satu-satunya.
Handoko dan Rumi tidak bisa memaksa kehendak kakek,dan mereka menyetujui keputusan kakek saat ini.
Waktu terus berjalan,sudah satu minggu Melodi berdiam diri di kamar,dia keluar hanya untuk makan setelah itu dia kembali ke kamar dan menghabiskan waktunya di sana.
Hari ini Melodi duduk dilantai kamar mandi dan membiarkan air menyiram tubuhnya,butiran-butiran air bening mengalir di pipinya bersamaan dengan air.
Melodi mulai kehilangan sosok yang dia sayangi,bagi Melodi ini hal terberat dalam hidupnya,gadis itu merasa tak punya kekuatan untuk hidup,separuh nafasnya telah hilang.
Kenzo yang baru saja masuk kedalam kamar Melodi,dia tak menemukan keberadaan sahabatnya,hanya gemericik air yang terdengar olehnya.
Kenzo pun keluar lagi karena mungkin Melodi sedang mandi dan dia memilih menunggu di depan pintu.
Awalnya Kenzo mengira Melodi sedang mandi tapi dia salah,sudah lama menunggu Melodi tak keluar juga,perasaan Kenzo tidak enak dia langsung mengetuk kamar mandi.
"Mel...kau di dalam kan...",ucap Kenzo namun tidak sahutan dari Melodi.
Hal itu membuat Kenzo semakin khawatir,"Mel...kamu baik-baik saja kan".
Masih tidak ada jawaban,akhirnya Kenzo memutuskan untuk mendobrak pintu kamar mandi,saat pintu terbuka benar saja Melodi tengah duduk tatapannya kosong.
Tidak mau terjadi sesuatu pada sahabatnya,Kenzo langung mematikan air kerannya lalu membawa Melodi keluar.
Kenzo mendudukkan Melodi di atas ranjang lalu mengguncangkan tubuh gadis itu,"Mel...sadar jangan seperti ini...ku mohon ada aku disini",ucap Kenzo dengan menahan tangisnya yang akan pecah,lelaki itu tak kuasa melihat Melodi seperti ini.
"Mel...jangan siksa diri seperti ini,bukan ini yang aku mau,mana Melodi yang aku kenal mana..."
"aku tahu kamu sedang terpukul tapi jangan seperti ini...",ucap Kenzo dia mulai menangisi Melodi,tangisannya begitu nyaring.
Kakek yang memperhatikannya ikut bersedih,dia harus segera pergi membawa Melodi karena dia tidak mau cucunya berlarut-larut dalam kesedihan.
...----------------...
Sudah satu bulan kepindahan Melodi,Kenzo duduk di kamarnya sambil menatap foto dirinya dan Melodi,satu bulan itu juga dirinya kurang bersemangat dalam beraktivitas,biasanya hari-harinya tanpa terlewatkan dengan Melodi,namun kini Kenzo harus mengisi kekosongan itu.
Terdengar suara orang yang tengah berbincang,Kenzo yang penasaran langsung menyimpan foto tersebut ke dalam kopernya,karena hari ini dia akan tinggal sendiri di apartemennya.
Ini keputusannya karena dia ingin mencoba menghilangkan rasa kesepiannya karena di tinggal sang sahabat.
Setelah membereskan barang-barangnya dia berniat untuk turun dan menemui kedua orang tuanya,saat hendak menuruni anak tangga terdengar suara Nathan yang baru saja tiba dari perjalanan bisnisnya.
Ya selama ini Nathan pergi ke luar negeri untuk mengerjakan bisnis barunya,dan pada malam kejadian di mana Melodi menyaksikan dirinya dan Clarissa dia langsung pergi tanpa mengetahui keadaan Melodi dan kedua orang tuanya.
Hal itu membuat Kenzo mengurungkan niatnya untuk turun,dia kembali ke kamarnya.Kenzo tidak ingin bertemu kakaknya karena Melodi,ya...Kenzo mengetahui semuanya,saat Melodi berkunjung ke rumahnya pada saat itu pula Kenzo sudah berada di belakang Melodi,namun gadis itu tidak menyadarinya.
Bahkan Kenzo pun melihat Melodi berlari menuruni anak tangga sambil menangis,Kenzo menduga kalo ini ada kaitannya dengan Nathan,bahkan setelah Melodi pulang,dia melihat Nathan dan seorang wanita keluar dari kamarnya.
Hal itu membuat Kenzo marah dan tidak ingin bertemu dengan Nathan.
"ehm...Kenzo kemana bu...dari tadi aku tidak melihatnya",ucap Nathan.
"dia pasti di kamarnya...oh ya hari ini dia akan pindah ke apartemen".
Nathan mengernyitkan keningnya,"pindah...kenapa?",tanya Nathan penasaran.
"katanya biar deket dengan kantor".
Nathan menganggukkan kepalanya,"ehm...masuk akal...semoga dia bisa bekerja dengan baik",tutur Nathan.
"oh ya...aku akan menemuinya",ucap Nathan sambil beranjak pergi.
Kenzo berada di balkon kamarnya,dia berdiri menghadap ke rumah miliki Farhan,tepatnya menghadap ke kamar Melodi.
Kenzo mengingat masa-masa di mana Melodi dan dirinya selalu berinteraksi dari kejauhan lebih tepatnya di balkon kamar masing-masing.
Seketika Kenzo tersenyum,namun senyum itu memudar ketika dia mendengar suara Nathan memanggil namanya.
"Kenzo..."
Kenzo berbalik,benar saja Nathan sedang berdiri di ambang pintu balkonnya,lalu lelaki itu melangkah mendekatinya.
"kau sedang apa di sini?",tanya Nathan.
Kenzo memalingkan wajahnya,"apa kau tidak di ajarkan sopan santun?,bisakah kau mengetuk pintu sebelum masuk?".
Ucapan Kenzo membuat Nathan terdiam,dia merasa ada yang aneh dengan sikap adiknya saat ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...