NovelToon NovelToon
Ranking Battle

Ranking Battle

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Slice of Life / Penyelamat
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Karya Penulis

Sebuah cerita yang mengisahkan si MC untuk bertarung demi menaikkan peringkatnya. Semua orang memiliki peringkatnya masing masing,dari terendah sampai yang tertinggi. Namun,tugas dia bukan hanya menaikkan peringkatnya, namun ia juga terpilih sebagai....-.

RANKING BATTLE adalah sebuah cerita yang berhubungan dengan peringkat, dan level.Semua orang memiliki lambang di lehernya masing masing, sebagai tanda peringkatnya.Tokoh Utama:Fai Penasaran?🙃.Bacalah😉.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karya Penulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Pulang lah Murid Murid, tinggallah Fai.Ada sesuatu yang ia ingin tanyakan kepada Sensei Hunter.

"Fond..kamu belum pulang?" Melihat Fai tidak ikut pulang, tentu saja membuat Sensi Hunter bertanya."Saya mau nanyak Sensei.." Jawab Fai.Dengan tatapan polosnya, ia bertanya, "Pedang saya boleh di bawa pulang..?" Benar, sebelum membawa pedang P.L.M, sebaiknya permisi dulu... ."Boleh.Asalkan jangan hilang ya.." Jawab Sensei Hunter.Karene kalau hilang, maka akan denda.Mana lagi Fai tidak punya uang."Baik Sensei.." Sembari berlari menuju ke rak pedang.Dan tentunya memilih pedang andalan nya.

Karena tidak ada lagi yang harus di lakukan di P.L.M, pulang lah Fai.Dan tidak lupa membawa pedangnya.

'Maks.., hebat sekali dia..' Batin Fai masih terus mengingat ngingat nya.Mengingat ia di kalahkan dengan hebat oleh Maks, tentu saja itu adalah kekalahan yang tak bisa di lupakan dengan mudahnya oleh Fai.'Kira kira rumah mereka di mana ya..?' Batin Fai.Pastinya sebagai teman, hal yang mendasar perlu di ketahui adalah rumahnya, letak rumah nya.'Aku harus berlatih!' Batin Fai.Seketika batin Fai mulai membara,mengingat ber ulang ulang kekalahan adalah sesuatu yang hanya membuat hati semakin memanas.

"Hei!!" Terdengar suara panggilan dari kejauhan.Yang membuat Fai menoleh ke belakang.Terlihat anak yang memanggilnya sedang menuju ke Fai.

"Kau Fond ya..?" Tanya anak itu.Yang sepertinya anak dari P.L.M."Iya.Kamu?" Tanya Fai.Namun ia agak familiar dengan orang ini.Mungkin karena pernah melihatnya di P.L.M."Aku Julian.Salam kenal.." Sembari tersenyum ramah.Yang membuat Fai langsung tahu kepribadiannya."Hai..Julian.." Sapa Fai setelah mengetahui nama nya.

"Kamu mau berlatih bersama ku..?" Ajak Julian, yang mungkin butuh teman untuk menemani ia latihan.Mendengar itu. Tentu saja Fai tak bisa menolak nya."Dimana?" Tanya Fai.Namun dengan tetap mempertahankan rasa antusiasnya.

"Di sekitar sini.. .Ayo ikut aku.." Ajak Julian, sembari berjalan ke tempat latihan.Di ikuti oleh Fai.

"Oiya, kamu punya berapa bintang?" Tanya Fai penasaran.Berharap ada yang menemaninya, sama sama tidak memiliki bintang."Aku punya 1 bintang, Onstar.." Sembari menjelaskan singkat dan menjawab pertanyaan Fai.

Tentunya taksesuai ekspektasi Fai.Dikiranya 2 atau bahkan tidak ada, namun nyatanya.Onstar.

Tak lama mereka berjalan.Sampailah mereka.

Se sampainya di sana.Julian langsung mengajari Fai, tentang berbagai cara menebas.Ternyata bukan suatu kebetulan Julian bertemu dengan Fai, tapi di karena kan Julian ingin mengajarkan anak baru.Mungkin juga ingin menjadi teman Fai juga.

Di tengah tengah latihan mereka."Fokus.. Fokus.. Tetap fokus.." Sembari Julian memberi arahan kepada Fai, sementara Fai menutup matanya, dengan pedang di arahkan ke depan suatu jerami yang di bentuk seperti guling yang berdiri.

'Fokus... Fokus Fond...' Memokuskan suaranya di hatinya."Baiklah tebas! Tebas Fond!" Teriak Julian dengan suara tegas nya.

Membuat Fai menebaskan pedang nya.Bayangan Fai, ia telah memotong jerami itu.Namun nyatanya tidak, jerami yang berada di depannya jauh dari jangkauan pedang Fai.Yang membuat Julian menahan tawa nya.

"Fond.." Katanya dengan suara nahan tawa.Namun Fai masih saja tetap fokus, sembari mengulang ulang kata fokus dalam hatinya."Eh.." Setelah membuka mata nya.Yang membuat Fai sedikit malu, namun tidak menyerah.

" Itu kejauhan.." Kata Julian dengan suara sedikit di pelankan.Sejujurnya Fai pun akan tertawa ketika melihat orang yang juga gagal menebas jerami semudah itu.

"Aku memang gak bakat..." Dengan suara lesuh Fai menundukkan pandangannya.Namun tentu saja Julian akan tetap menyemangatinya."Jangan katakan begitu.Tetap semangat!" Dengan penuh energik Julian menyemangati Fai yang sedang di ambang putus asa."Aku dulu juga begitu.." Dengan segala cara, agar Fai kembali antusias lagi.

Melihat Julian yang begitu semangat menyemangati Fai, membuat Fai merasa terdukung."Baiklah.. Tetap semangat!!" Antusias Fai kembali seperti semula.Walau itu sangat memalukan, tapi pasti ia tidak akan berhenti untuk mencoba.

Begitu juga dengan Julian, walau Fai agak agak lama pandainya, namun Julian tetap menyemangatinya.Itulah teman.

Sampai sampai tak terasa waktu telah berlalu begitu lama.Namun belum juga jerami itu terpotong."Ha Ha Ha.." Fai bahkan sangat terengah engah.Padahal baru jerami, bagai mana jika lawannya monster yang terbuat dari batu?

"Biar ku tunjukkan, minjam pedang mu" Sembari mengambil pedang Fai.Fai saja sudah terduduk bagai baru siap maraton 4000 kilo."Lihat baik baik ya Fond..." Mengarahkan pedangnya ke depan.Dan mengambil sikap kuda kuda awal, kuda kuda dasar untuk Swordmanship.Lalu mengeluarkan Aura biru."FANISH ATTACK.CHAPTER 1!" Julian mulai menebas jerami itu, dan Boom.Pastinya jerami itu terbelah menjadi 2.

Melihat itu tentu saja tidak membuat hati Fai tidak begitu takjub."Hebat..!" Gumam Fai, bahkan sangat takjub, padahal baru jerami, belum lawan yang sesungguhnya."Bagaimana, kau melihatnya?" Bertanya Julian setelah menunjukkan bagaimana cara melakukannya."Ya.., aku melihatnya! Hebat!" Jawab dengan rasa ingin bisa melakukan itu.

Pasti setelah itu Fai akan minta ajarkan caranya."Tolong ajarkan!!" Dan benar saja.Dengan suara dan muka yang sangat sangat bersemangat."Ya.., tapi nanti, kau harus istirahat.." Sembari memejamkan matanya dengan senyuman, yang seakan akan sedang mengajarkan Murid.

Setelah itu, Julian pamit pulang, begitu juga dengan Fai.Namun kali ini dengan rasa yang sangat sangat bersemangat untuk menjalani hari esok.'Itu hebat, dia hebat! Julian.." Rasa takjubnya masih teringat ingat oleh Fai, saat saat Julian mengatakan Tehniknya itulah yang membuat Fai merasa takjub, bukan saat Julian membelah jerami itu.

"Hari yang melelahkan.." Gumam Fai.Terlihat jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.Tak terasa sudah jam 10 saja.Fai langsung menuju ke kamarnya.Dan meletakkan pedangnya di meja nya.Fai langsung membaringkan tubuhnya.Menanti heri esok, yang juga pasti tidak kalah menantang jiwa Fai.

Malam berlalu.Sang mentari telah naik.Cahaya pun mulai tampak dari sela sela tirai jendela Fai.Yang membuat Fai terbangun, dan tersadar bahwa hari sudah pagi.

Fai harus bergegas ke P.L.M dan langsung bangun dari tidurnya.'Aku harus ke P.L.M..' Batin Fai.Dengan rasa tidak sabar ingin cepat cepat melatih dirinya, menemukan teman baru lagi, dan banyak lagi yang sedang Fai tunggu sekarang ini.

Fai melewati rute yang sama,rute saat ia pergi bersama Aedd.Jadi tak ada yang menarik di perjalanan.

Sampailah Fai di P.L.M.

Lagi lagi Khal datang lebih awal.Memang sudah kebiasaan Khal datang lebih awal, menandakan ia tidur lebih awal juga.Terlihat cuma masih ada mereka ber dua di sana.Yang lain datang pas pasan dengan jam mulai."Hai Khal..." Sapa Fai dengan senyuman yang bersemangat dan ramah."Hai Fond.." Balas sapa Khal dengan lambaian tangan."Tumben kau agak lama datangnya..?" Tanya Khal.Ya, walau hanya beda beberapa menit dari saat Fai datang kemarin."Soalnya kemarin aku di bangun in Aedd" Sembari tersenyum imut."Oalla.." Respons Khal.

Dan seperti biasa, tidak ada yang menarik, mereka hanya memperdekat pertemanan mereka sembari menunggu Murid Murid lain datang.Sampai saat semuanya berkumpul.Dan pastinya langsung membuat formasi.

"Sekarang kita akan belajar Swordmanship.Ambil pedang kalian!" Dengan tegas Sensei Hunter berkata pada para Murid Murid."Baik Sensei!!" Balas semua Murid dengan tegas pula.

Setelah semua Murid mengambil pedang masing masing, kecuali Fai."Hal dasar nya yaitu, kefokusan, percaya diri, kuat, dan tehnik tehniknya" Jelas kan singkat Sensei Hunter.Dengan tatapan dan daya ingat Fai, pastilah ia akan ingat itu untuk Forever."Kalau sudah paham, kalian bisa buat Swordmanship sendiri.." Lanjut Sensei Hunter. "Selanjutnya, kalian ke ruangan Swordmanship, pergi lah,Sensei Wilson yang akan mengajar in kalian" Mendengar itu, semua Murid langsung bergegas setelah mengatakan "Siap Sensei!!".

Fai yang tidak tahu ruangannya berada di mana,jadi Fai hanya mengikuti semua Murid.Dengan perasaan tidak sabar dan selalu, sangat selalu menanti tantangan yang akan menjemputnya di ruangan Swordmanship.

1
LION QUEEN
SEMANGAT!
Anin
Thypo: " Karena aku caranya"> "Karena aku tahu caranya"

/Smile/
Murnila Wati
per bab semakin menarik ...
OvO
semangat
Murnila Wati
lanjut baca .... makin penasaran ..
Murnila Wati
menarik ... seru ... bisa di nikmati .
Murnila Wati
ok
Murnila Wati
ide cerita yg menarik ..ok
Murnila Wati: jempol tuk penulis
total 1 replies
Murnila Wati
good for ide penulis.
Anin
Jangan lupa beri komen nya ya../Grimace/
Helen
Ceritanya unik, bikin aku gabisa move on!
Syaifudin Fudin
Ceritanya bikin penasaran thor, lanjutkan!
Guillotine
Gak kecewa sama sekali! 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!