AYUMI

Aksa melamun seorang diri,keadaanya benar-benar kacau saat ini,kehilangan Ayumi di pelaminan dan saat ditemukan Ayumi telah meninggal.

Kiara menatap cermin di kamarnya,matanya sembab karena menangis tanpa henti saat ia mendengar kabar itu.Seminggu setelah kepergian Ayumi,ia masih sering bermimpi bahwa Ayumi masih hidup.Mayat yang terbakar itu bukanlah Ayumi,melainkan seseorang yang rela berkorban demi menyelamatkan kakaknya itu.

Berbeda dengan anak dan menantunya,Bu Shinta dan Pak Hendra pun masih ceria seperti biasanya,mereka ikut melayat ke kediaman Ayah Kiara dan tentu saja saat itu mereka berpura-pura menangis dan berduka.

"Pa,mama lihat Aksa dan Kiara jaga jarak beberapa hari ini."ucap Bu Shinta.

"Ya mama pikir aja sendiri,Aksa itu baru kehilangan calon istrinya,ditambah kesedihannya berkali-kali lipat ketika Ayumi meninggal."

"hemm,ya mama tahu sih tapi kan Ayumi yang pergi dari pelaminan,dan hidup juga harus tetap berjalan kan?ngapain coba meratapi sampai nggak makan kayak gitu,rugi lah untuk dirinya sendiri."

Pak Hendra menghela nafas kasar dan berkata,"Biarkan semuanya tenang dulu ma,papa yakin ini hanya masalah waktu dan papa juga yakin bahwa Kiara akan menggantikan posisi Ayumi di hati Aksa,kita lihat saja nanti."ucap Pak Hendra.

******

Sementara itu di kediaman kiara,terlihat Pak Rama dan Bu Hera menatap foto-foto lama Ayumi,dan mereka masih tidak percaya bahwa putri sulungnya telah meninggalkan dunia ini untuk selamanya.

"Bu,maafkan bapak,bapak belum bisa jadi ayah yang baik untuk anak kita Ayumi,hingga ia menderita seperti ini!".

"Pak,ini juga salah ibu,seandainya waktu itu ibu mendampingi Ayumi saat berias,tentu kejadian ini tidak akan terjadi,kita telah gagal menjadi orangtua yang baik untuk anak kita pak."ucap Bu Hera .

"Bapak sebenarnya tidak yakin kalau itu jasad Ayumi bu."

"Tapi pak,polisi telah mengidentifikasi dan menyatakan itu benar-benar Ayumi".

"Firasat bapak,sebenarnya Ayumi masih hidup."

Bu Hera menangis sejadi-jadinya,ia menepuk dada suaminya dan berkata,"Pak sadar pak,anakmu telah meninggal,kamu hanya akan membuat Ayumi tidak tenang di sana yang tersisa darinya hanyalah kenangan-kenangan ini,dan sampai kapanpun ibu tidak akan membuangnya,mari kita doakan saja anak kita agar ia bahagia disana!".

Bu Hera meninggalkan suaminya seorang diri di kamar Ayumi.

"Bapak yakin,kamu masih hidup kan nak?bapak yakin itu bukan jasad kamu."gumam Pak Rama.

******

"Aksa."ucap Bu shinta

Aksa terdiam tak menjawab panggilan dari ibunya.

"Aksa!"

"Iya,ada apa ma?"ucap Aksa lirih

"Sudah seminggu ini kamu nggak keluar dari kamar dan makan hanya sedikit,jujur saja Aksa mama sangat terpukul melihat kamu seperti ini nak."

"Aksa nggak apa-apa ma!"

"Cukup,sudah cukup kamu menangisi Ayumi,kamu punya kehidupan aksa dan jika kamu seperti ini terus menerus kamu hanya akan memberatkan langkah Ayumi!".

"Mama nggak tahu apa yang aku rasain karena mama dan papa dari awal nggak suka sama Ayumi."ucap Aksa

Bu Shinta menepuk bahu Aksa dan berkata,"Sadar aksa,kamu telah menyudutkan mama dan papa secara berlebihan sampai mama bingung harus gimana lagi sama kamu nak."

"udahlah ma,aku mau sendiri!"

Bu Shinta pun menatap Aksa tajam,ia tidak menyangka bahwa anak yang dulunya sangat berbakti dan penurut sekarang berubah 360 derajat.

*****

"Kenapa sih ma,kok mukanya cemberut gitu?"tanya Pak Hendra

"Itu pa,anak kamu itu selalu membantah apapun yang mama suruh,mama cuma nyuruh dia keluar kamar dan makan,tapi dia malah ngusir mama dari kamarnya heran mama sama sikap Aksa yang sekarang."

"Sabar ma,lambat laun Aksa pasti akan melupakan Ayumi karena kehadiran Kiara,dan papa yakin dia pasti akan membuka hatinya untuk Kiara."

"Semoga saja pa,yasudah pa kita istirahat saja,mama capek sama sikapnya Aksa."

"Iya ma."

*****

"Non..non Kiara ada yang cari Non Kiara di depan."

Kiara beranjak dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamarnya.

"Siapa bi?"

"Nggak tahu non,tadi ada laki-laki yang datang dan cari non kiara?"

"Siapa dia?"gumam Kiara

******

Kiara menatap punggung pria yang berdiri di depan pintu,ia seperti tak pernah mengenal pria itu.

"Mas siapa ya?"ucap Kiara

Pria itu berbalik dan melihat Kiara ada di depannya.

"Kiara,ini aku Andre!"

"Andre?maaf sepertinya anda salah orang,saya tidak punya teman atau saudara yang namanya Andre!"

"Aku andre,teman Ayumi ada yang mau aku bicarakan sama kamu,penting!".

Kiara terdiam,sampai sekarang ia masih belum percaya bahwa kakaknya meninggal,dan mungkin Andre adalah orang yang tahu kejadian itu.

Ia mempersilahkan Andre untuk masuk ke rumahnya.

"Silahkan duduk!"

"Terimakasih Kiara!".

"To the point aja mas,kok mas tahu alamat saya sekarang dan ada hubungan apa mas sama kakak saya Ayumi?"tanya Kiara.

Pria itu terlihat gusar,ia terlihat tak nyaman dengan pertanyaan Kiara.

"Aku andre pacar Kiara!"

"Pacar??mas nggak usah mengada ada deh pacar Kak Kiara itu mas Aksa bukan kamu

Andre tersenyum sinis seakan mengelak ucapan Kiara.

"kiara,kamu itu nggak tahu kakak kamu gimana,dia sedang mengandung anakku dan aku kesini karena aku mencari tahu kabar ayumi sekarang,berbekal nomor telefon salah satu teman Kiara di kantornya yang lama,aku mencarinya dan dia bilang Kiara menikah dengan laki-laki bernama Aksa!"

"Maaf ya mas,kamu terlalu mengada-ngada dan kamu ngarang cerita,ini namanya pencemaran nama baik!kakak aku sudah meninggal,apa belum cukup orang-orang seperti kamu menyiksanya!"ucap Kiara

"Meninggal?maksud kamu apa?

"Kakakku sudah meninggal seminggu yang lalu,apa itu ulahmu?"

Andre tercengang

"Maaf aku tidak ada hubungannya dengan ini,kedatanganku ke sini aku hanya untuk menjemput Ayumi dan mengajaknya ke Amerika ,aku tidak tahu bahwa Ayumi meninggal".

Aksa berjalan dari pintu kamarnya,ia terkejut melihat Kiara sedang berbincang-bincang dengan pria tak dikenal.

"Kia,siapa dia?"

"Mas..mas Aksa dia bukan siapa-siapa!"ucap Kiara gugup

Aksa menatap tajam pria itu dan berkata,"Siapa kamu?"

"Aku Andre teman Ayumi!"

Mendengar kata Ayumi,Aksa kembali lemah tetapi ia mencoba kuat di hadapan Kiara.

"Setahuku Ayumi tidak pernah mempunyai teman bernama Andre".

"Maaf Aksa,kita harus bicara berdua!".

"Apa yang ingin kamu katakan,katakan saja!".

"aksa,Ayumi mengandung anakku!".

Bak petir di siang bolong,Aksa terkejut mendengar ucapan pria itu,Aksa terduduk lemas dan matanya berkaca-kaca.

"Maksudmu apa?"jangan memancing emosiku!"

"Aksa,ayumi mengandung anakku dan waktu ia menghubungiku,aku sedang bertugas di luar negeri dan setelah aku kembali aku mendengar ia telah menikah denganmu tapi saat aku kesini ternyata bukan Ayumi yang menikah denganmu melainkan Kiara".

Aksa menghela nafas kasar dan berkata,"Ayumi pergi saat pernikahan kami dan sekarang ia telah meninggal,apa meninggalnya Ayumi ada hubungannya denganmu?"

"Maaf Aksa,aku baru kembali dari luar negeri dan aku sama sekali tidak tahu bahwa dia telah meninggal,tujuanku kesini untuk bertanggung jawab atas semua kesalahanku"

Aksa memukul Andre

"Bajingan kamu,kamu telah menodai calon istriku dasar laki-laki biadab tidak akan aku biarkan kamu lepas kali ini andre"

"Cukup mas aksa cukup,jangan ada keributan disini!".

----Bersambung----