NovelToon NovelToon
Tunangan Antagonist

Tunangan Antagonist

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Bad Boy / Rebirth For Love / Idola sekolah
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: raintara

Pemuda itu mengacungkan pistolnya persis di dada sebelah kiri Arana. "Jika aku tidak bisa memilikimu, maka orang lain juga tidak bisa.

Dor!!

••••

Menjadi tunangan antagonis yang berakhir tragis, adalah mimpi buruk yang harus Nara telan.

Jatuh dari rooftop sekolahnya, membuat Nara tak sadarkan diri dengan darah yang menggenang di tempat dirinya terjatuh.

Nara pikir dia akan mati, namun saat gadis itu terbangun, ia begitu terkejut ketika mendapati jiwanya sudah berbeda raga.

Berpindah di raga tokoh novel yang merupakan tunangan dari antagonis cerita.

Ia bernama Arana Wilson.

Saat mencapai klimaks, tokoh ini akan mati tertembak.

Sialnya, karena terjatuh, Nara tidak tau siapa malaikat maut raga yang kini ia tempati.

Bagaimana kisah Nara di novel itu sebagai Arana. Akankah dia tetap mati tertembak atau justru ia mampu mengubah takdirnya.


🍒🍒🍒

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon raintara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab enam

...🍒🍒🍒...

Sudah satu jam lebih Arana mengobrak-abrik kamarnya hingga ruangan yang semula rapi itu kini berantakan bak kapal pecah.

Berharap mendapatkan petunjuk, gadis itu harus menelan kekecewaan karena tidak menemukan apapun.

"Haish...tidak ada apapun di sini." Arana mengacak rambutnya frustasi.

Melempar tubuhnya pada ranjang, gadis itu menghembuskan nafas lelah. "Kalo nggak ada petunjuk apapun, bagaimana caranya gue tau apa yang harus gue benahi."

"Arana?"

Pintu kamar Arana terbuka. Pemuda yang berstatus sebagai tunangan Arana itu masuk ke dalam kamar. Ketika tak sengaja menendang bantal yang tergeletak di lantai, Hades menaikkan salah satu alisnya bingung.

Namun tak urung ia ambil bantal tersebut lalu melemparnya ke atas ranjang.

"Ara, waktunya makan malam."

Arana abai. Ia masih setia memejamkan matanya. Gadis itu berharap Hades dapat mengerti dan membiarkannya sendiri.

"Na?" Hades duduk di pinggiran ranjang. Ia mainkan jari telunjuknya di pipi Arana.

"Geli anjir." pekik Arana dalam hati. Dengan gerakan senatural mungkin Arana berpindah posisi membelakangi Hades.

Melihat itu Hades tersenyum miring. Iseng, pemuda itu ikut berbaring di samping Arana, lalu menyingkirkan rambut Arana hingga hidungnya dapat menyentuh leher tunangannya itu.

Arana merasa merinding. Rasa geli menggelitik sekujur tubuhnya.

"Wake up princess." nafas hangat Hades menyentuh kulitnya.

"Mau bangun sendiri atau gue bangunin pakai cara gue hm?"

Arana masih keukeuh tidak ingin membuka mata. Meskipun begitu, jantungnya sudah meloncat-loncat ingin keluar.

Apalagi saat tangan nakal Hades menyentuh perut ratanya yang terlapisi baju tidur bermotif buah cherry.

Sialan. ini pelecehan.

"Gue hitung sampai tiga."

"Satu."

"Dua."

"Ti--

Belum sempat Hades selesai berhitung, Arana berpura-pura menggeliat. Di susul oleh mulutnya yang menguap. Gadis itu mengedipkan mata beberapa kali untuk menyesuaikan pencahayaan.

"Hoam..." Arana menoleh pada Hades.

"Hades? Kok kamu di sini?!" pekiknya pura-pura terkejut.

Satu sudut bibir pemuda itu tersungging ke atas. Ia sandarkan kepalanya pada lengan dengan posisi miring menghadap Arana.

"Padahal gue berharapnya lo tetap pura-pura tidur."

"Mak-maksudnya?"

"Dan mungkin sesuatu yang panas akan terjadi."

Bukan hanya ucapan Hades. Tanpa bisa dicegah, wajah Arana pun memanas tiba-tiba. Gadis itu bangkit dari pembaringannya membenarkan kondisi rambut untuk menutupi rasa saltingnya.

"Apaan sih!"

Hades ikut bangkit. Ia cubit pipi Arana yang sedikit berisi itu.

"Waktunya makan malam. Gue tunggu di bawah."

Arana terbengong. Bahkan saat Hades benar-benar keluar dari kamarnya, gadis itu masih tidak menunjukkan reaksi.

Sampai ia sentuh kedua pipinya yang sudah semerah tomat, Arana mengerang frustasi.

"Antagonis gila!"

...🍒🍒🍒...

"Lho, Mama sama Papa mana?" tanya Arana ketika hanya mendapati Hades di ruang makan. Hades berhenti bermain ponsel. Meletakan benda pipih itu, Hades menatap Arana yang entah mengapa gadis itu menangkap ketidak sukaan di sana.

"Mereka ada urusan. Dan minta gue buat jagain lo."

Arana ber-oh ria. Setelah itu ia mengendikan bahu acuh. Sebenarnya Arana juga tak peduli. Ini hanya sebatas formalitas dirinya sebagai anak.

"Duduk Ara. Makan."

"Iya...iya. bawel!" dengus Arana. Namun ia tetap mematuhi perintah Hades dan mulai makan dengan khidmad.

"Eumm, kapan gue boleh sekolah?" tanya Arana setelah menelan makanannya.

Arana ini sama dengan Nara. Saat ini ia duduk di bangku kelas dua sekolah menengah atas.

"Senin depan."

"Kelamaan!" gadis itu protes. Tak setuju dengan keputusan sang tunangan.

Dan juga. Arana ingin segera bertemu dengan pemeran utama cerita. Mira dan Malvin. Mereka adalah patokan dari semua alur cerita. Kemungkinan besar, misi yang harus Arana jalankan adalah berkaitan dengan mereka.

"Lo masih butuh banyak istirahat."

"Gue udah sembuh!" Arana ngotot. Menurutnya Hades terlalu berlebihan.

"Jangan bandel."

"Bodo!"

Hades menghela nafas jengah. Tunangannya ngambek. Tapi tak apa. Seperti yang pernah Hades katakan, dia suka jika Arana bersikap manja kepadanya.

"Minum obat lalu tidur." titah Hades sembari menyodorkan segelas air putih dan beberapa butir pil.

"Jangan ngalihin pembicaraan."

"Terus lo maunya apa?" ujar Hades berusaha sabar.

"Gue mau sekolah besok."

"Lusa." Hades memberikan penawaran.

"Besok!"

"Oke, yaudah. Sekarang minum obat lalu tidur."

Mendengar jawaban Hades Arana bersorak dan tersenyum puas.

Besok dirinya akan bertemu sang pemeran utama. Gadis itu sudah tidak sabar.

...🍒🍒🍒...

Plak

Wajah laki-laki itu tertoleh ke samping ketika sebuah tangan mendarat di pipinya dengan keras.

"Sudah berapa kali Mama bilang. Jauhi dia! Jangan temui dia lagi. Kapan kamu akan mengerti Ellard!" amuk seorang wanita paruh baya.

"Aku kangen dia Ma. Mama juga nggak berhak menghalangi aku buat ketemu dia." laki-laki bernama Ellard itu membela diri. Ia pegangi pipinya yang terasa kebas.

"Jelas Mama punya hak. Dia anak Mama."

"Tapi dia adik aku!"

"Ellard, tolong." sang Mama menurunkan nada bicaranya. "Jangan berulah lagi."

Ellard terkekeh. Merasa lucu dengan perkataan Mama-nya itu.

"Berulah yang apa lagi sih, Ma?! Nggak cukup buat kalian misahin kami?!" Ellard mendengus tak percaya. "Bahkan kalian ngusir aku, aku terima. Di mana yang bagian berulah lagi itu?!"

"Ellard menurut. Ini demi kebaikan semuanya. Jika kamu masih berani buat deketin dia, Papa takut dia berbuat nekat." sang Papa yang sejak tadi hanya menyimak kini angkat bicara."

"Aku cinta sama dia!"

"Ellard!!"

Plak

...🍒🍒🍒...

...•...

...•...

...•...

1
Cha Sumuk
mc cewek nya lemah bodoh tdk bisa bela diri bikin gregetan BC nya
Cha Sumuk
bagus tp knp ada tulisan gue gue lo lo ahhh
Musdalifa Ifa
next nya Thor ceritanya bikin penasaran jadi setiap baca itu perasaannya itu semangat enggak bosenin gitu jadi ditunggu up nya yah Thor semangat💪👍
Putra Satria
gasss lanjutkan lagi Thor semangat 45thor di tunggu up selanjutnya /Applaud//Kiss//Applaud//Rose//Rose/
Aisyah Suyuti
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!