NovelToon NovelToon
JANDA OH NO! OH YES!

JANDA OH NO! OH YES!

Status: tamat
Genre:Janda / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: mom yara

Putri Ceria gadis cantik yang harus menyandang status janda di usia muda. Saat berumur 19 tahun Putri menikah dengan pemuda dikampung tempat tinggalnya. Namun pernikahan yang baru seminggu itu harus kandas.



Setahun menjanda tidak mudah baginya. akhirnya Putri merantau ke kota. Di kota pun hidupnya penuh lika-liku.


"Bagaimana kalau aku yang membayarmu 1M," ucap kakek yang baru saja menolongnya.



Bagaimana kisah si janda muda hidup di Kota? Siapa kakek yang akan membayarnya 1 M?


Penasaran bagaimana kisah si janda muda, yuk langsung baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom yara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Mulut yang berbisa

Putri mengantar pesanana minuman dan pakaian ke dalam salah satu kamar tamu hotel.

"Ada saja kalau menginap kenapa tidak membawa baju," gumam Putri sambil berjalan menuju ke kamar itu

Putri mengetuk pintu, lalu masuk kedalam kamar. Setelah mendengar perintah masuk.

"Ini minumannya, Tuan," ucap Putri tanpa melihat laki-laki yang berdiri di dekat jendela. Laki-laki itu hanya menatapnya tanpa bersuara.

Putri meletakkan minuman di atas nakas beserta paperbag yang berisi pakaian. Lalu ia melangkah pergi setelah tugasnya selesai tanpa melihat kearah tamu itu, namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara tamu itu.

"Temani aku minum."

Deg

Ya Tuhan, tidak adakah tamu yang waras di hotel ini, lelah rasanya selalu menghadapi lelaki hidung belang.

Putri berbalik lalu menunduk. " Maaf Tuan, saya banyak pekerjaan," jawab Putri sopan.

"Melayani tamu yang lain."

Duh bikin kesel nih tamu. Ingat Put tamu adalah Raja, jika tidak ingin dipecat tersenyumlah.

"Tuan membutuhkan jasa saya?" Lebih baik maju saja lanjutnya dalam hati sambil menatap pria itu

"Cih ... murahan."

Sabar Putri.

"Mau saya layani tuan?" tanya Putri sambil memberanikan diri mendekati laki-laki itu.

Oh ... My god, tampan sekali tapi mulutnya berbisa.

"Pergilah, aku muak dengan wanita murahan sepertimu."

"Saya hanya seorang janda Tuan, kalau tidak murah siapa yang mau beli, Tuan." Putri merendahkan dirinya, agar tidak ada yang bisa merendahkannya lagi.

"Tuan, mau membeli saya dengan harga tinggi? supaya saya cepat kaya, Tuan."

Laki-laki itu menatap Putri dengan tatapan aneh. Rahangnya mengeras, perkataan Putri membuatnya naik darah. Teringat akan wanita yang pernah singgah dihatinya.

"Pergi!"

"Tapi, Tuan ... "

"PERGI!"

"Baiklah," jawabnya dengan suara lemah. Seringai tipis muncul dibibirnya setelah ia berbalik.

"Dasar! Laki-laki brengsek. Dia kira aku bisa ditindas," umpat Putri setelah ia menutup pintu kamar hotel tamunya.

Begitulah cara Putri menghadapi para pria hidung belang yang menggodanya, berani dan licik.

Putri melangkah menuju ruang ganti, jam kerjanya sudah habis, ia akan pulang. Sementara Ratna beda shift dengannya.

"Beli martabak dulu, ah." Putri berhenti sebentar untuk membeli martabak. "Pak, martabak spesial satu."

"Ya, neng."

"Eh, Neng Putri, lagi apa Neng?"

Udah kelihatan yang dijual martabak masih aja tanya.

"Ini bang, beli martabak."

"Abang tungguin ya, Neng, kita pulang bareng."

"Makasih bang, ini udah deket."

"Kalau gitu abang bayarin martabaknya ya, Neng."

"Gak usah bang, terima kasih.

"

Laki-laki itu tetap memberikan uangnya pada penjual martabak. Mau tidak mau ya Putri harus mau.

"Makasih bang."

"Abang pulang dulu ya Neng, istri abang sudah nunggu dirumah."

Putei tersenyum ke arah pria itu, sementara penjual martabak hanya geleng-geleng kepala.

"Begitulah Neng, resiko jadi orang cantik, kemana- mana banyak kumbang yang datang." Putri hanya tersenyum menanggapi omongan penjual martabak itu.

Putri langsung pulang setelah pesanan martabaknya selesai. Ia langsung masuk kedalam rumah dan mendapati wanita yang sudah menjadi saudaranya itu sedang duduk manis sambil nonton film india

Putri meletakkan martabaknya di atas meja.

"Wah, rezeky memang tak kemana, martabak plus film india, sekalian buatin kakak minuman hangat ya."

Mereka selalu terlihat kompak mungkin karena usia mereka yang tidak beda jauh. Ratna harus menjanda di usianya yang menginjak 23 tahun karena suaminya yang selingkuh.

"Ok, Bos." Putri berjalan ke arah dapur lalu membuat dua minuman hangat untuk dirinya dan saudaranya itu.

"Apa menyenangkan bekeja disana?" tanya Ratna tentang pekerjaan Putri yangjadi perawat.

"Tidak mudah, Kak. Tapi bayarannya menggiurkan kak."

"Kalau begitu tetap ikuti kata dompet."

*

*

Di Hotel.

Putri dan Ratna berjalan di lorong hotel. Dari arah depan dua laki-laki berjalan ke arah mereka. Seketika Ratna berhenti dan menundukkan kepala. Putri mengikuti apa yang dilakukan sabatnya itu, meskipun tidak tahu siapa yang akan melewati mereka.

"Kak, siapa?" bisiknya, karena  biasanya mereka bersikap seperti itu pada keluarga pemilik hotel dan tamu penting.

"Menunduklah!" bisik Ratna. Putri langsung mengikuti arahan saudaranya itu. Dua laki- laki berhenti dihadapan mereka.

"Selamat malam, Tuan," sapa Ratna.

"Ehmm... " Laki- laki itu hanya berdehem lalu menatap ke arah Putri. Putri masih menundukkan kepalanya.

Lalu kedua laki-laki itu berjalan kembali. Putri masih menundukkan kepalanya.

"Siapa Kak?" tanya Putri setelah dua laki-laki itu meninggalkan mereka.

"Dia sepupu pemilik hotel ini, yang satunya adalah asistennya."

"Mereka sangat tampan, kenapa kau tak melihatnya."

"Takut jatuh cinta kak, karena mereka terlalu tampan," ucap Putri sambil terkekeh kecil. Lalu mereka melanjutkan langkahnya sambil tertawa bersama.

*

*

"Dasar gila, sebanyak ini. Berapa kali mereka melakukannya?"tanya Putri kesal, dia menemukan banyak ****** di kamar itu.

"Ih ... menjijikkan." Putri memegang ****** yang sudah terpakai dan satu bungkus ****** yang belum digunakan. Ia meletakkannya di tempat berbeda.

"Aduh, lama-lama pikiranku kotor, tiap hari selalu menemukan benda seperti ini," gerutu Putri dengan mimik wajah jijik.

Putri menutup kamar hotel setelah membersihkan kamar itu.

"Kenapa harus pakai pengaman? Apa mereka bukan pasangan sah?" tanya Putri pada dirinya sendiri.

"Heh... " menghela nafasnya berat. "Kerja disini memang butuh tenaga ekstra." Lalu melanjutkan langkahnya kembali.

Ia merogoh ponselnya. Tidak ada.

"Astaga, kenapa harus ketinggalan." Terpaksa ia harus kembali ke kamar yang tadi dibersihkannya untuk mengambil ponsel yang tertinggal.

Setelah menemukan ponselnya ia berjalan kembali, karena fokus dengan ponselnya ia tak melihat jika ada seseorang keluar dari dalam kamar hotel yang dilewatinya.

Brak

Seketika Putri mendongak ketika troli yang dibawanya menabrak seorang pria. Lebih tepatnya dia yang menabrak.

Putri menatap punggung pria itu.

"Maaf Tuan, saya tidak sengaja," ucapnya menyesal. Lalu pria itu membalikkan badannya.

"Kau... " Putri terkejut. Pria itu adalah pria yang beberapa hari lalu menggodanya lalu mengusirnya.

"Tidak becus!"umpat Hardian. Ya laki- laki itu adalah Hardian.

Mulutnya selalu berbisa jika mengeluarkan suara. Aku doakan kau bucin pada janda.

Putri menunduk lalu memninta maaf kembali. "Maafkan saya, Tuan?" ramah dimulut tapi mengumpat di dalam hati.

Hal yang Putri pelajari selama bekerja sebagai pelayan hotel. Menjadi tak tahu malu dan yang terpenting harus pintar bermuka dua dalam menghadapi tamu. Tamu menyebalkan level 10 sudah biasa ia hadapi dia hanya perlu bermuka dua.

"Saya menyesal, Tuan. Tolong maafkan saya Tuan."

"Mulut yang sungguh manis, sayang sekali hanya dugunakan untuk menggoda pria." Hardian masih saja menghina Putri. Entahlah ia kesal pada Putri atau pada mantan kekasihnya. Hanya Tuhan dan Hardian yang tahu.

Tuan ini! Awas saja kau kalau ketemu diluar, akan aku tendang bokongnya.

Putri memilih diam. Dia bernafas lega setelah pria itu meninggalkannya.

"Dia selalu mencari masalah denganku. Tampan sih tampan, tapi mulutnya gak kuat bos."

Putri melanjutkan langkahnya menuju pantry untuk mengambil munuman dingin sebelum melanjutkan pekerjaannya.

1
fay_1571
🥰🥰🥰
Wisnu Mahendra
terlalu fokus dengan putri dan hardian, gak ada selingannya...misalnya aditya atau ratna...jadi terkesan monoton
Kutipan Halu
Ceritanya bagus kak, kalau berminat mampir juga yaa ke cerita baru kuuu iniii!!! 😊
👇👇👇
Terjebak Dalam Cinta Hitam
mimma
Luar biasa
Liaaa♡♡
bagus
fitri
😁😁😁
Baraka
putri juga egois
Alif
hardian gk jelas
Rismawati Damhoeri
jadi kemana Ratna sebenarnya?
Sri Puryani
😀😀gk bs bayangkan klo hardian jd sering senyum...
Sri Puryani
kakek bela putri
Sri Puryani
hardian peka dong.....istri itu pgn di dekati dirayu biar gk marah, kamu hrs mengalah
Sri Puryani
bibi diksh wkt 2 hr, ternyata smpe 1 mggu blm plg jg
Sri Puryani
katanya hardian sdh menyiapkan resepsi pernikahan tp kok blm" ?
Sri Puryani
kenapa mulut laki" itu tdk kau tampar sj hardian?
Sri Puryani
ratna kemana putri? kok gk dicari? ktnya minta tlg hardian kok gk ada kbrnya
Sri Puryani
Buruk
Sri Puryani
putri dileluk paman kok diam sj sih ...
raditya kyknya disembunyikan hardian
Sri Puryani
wah dua" nya suka sama putri nih
Sri Puryani
keluar sj dr kerja htl putri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!