Farah seorang gadis yang Cantik, dengan rambut panjang bergelombang yang orang kira masih sendiri.
.
.
.
tetapi Farah memiliki rahasia yang hanya dirinya dan keluarga besar yang tahu.
rahasia yang di tutupnya dengan baik, tanpa tahu bahwa bagaimanapun bentuk Rahasia pada akhirnya akan terbuka sedikit demi sedikit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N.N.A.22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5
saat ini Farah melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke Rumah sakit tempatnya bekerja.
setelah tiga hari shif pagi, hari ini Farah mulai dengan shif siangnya.
sampai di Rumah sakit, Farah memarkirkan mobilnya di tempat khusus pegawai, mengalungkan ID Card nya dan memulai mencari tempat untuk ceklok masuk.
.
.
"halo dedek cantik.. Shif siang ya.. Suka sekali aku kalau operan sama dedek satu ini." ujar bidan Maya.
"iya mbak Maya.. Hari ini ada operan apa?" - ungkap Farah.
"okay dedek.. Hari ini pasien Full bed ya.. Yang bed 1 dan 2 nanti kirim Ruang OK.. Tinggal kirim aja kok.. Yang bed 3 observasi ibu dengan IUFD rujukan klinik tadi kita induksi obat udah masuk jam 11 siang lewat infus drip ya, terus bed 4 itu maturasi paru masih 33-35 Minggu dengan PPI.. obat dexametason 6 Mg udah masuk jam 9 tadi nanti selanjutnya lihat di rekam medik aja.. Bed 5 nanti mau ada rujukan dari Klinik dengan Ketuban pecah Dini >12 jam tadi bilangnya masih pembukaan 2, ini masih belum datang pasiennya, terus yang satu tanpa identitas di antar pak satpam tadi.. belum mbak ANAMNESA soalnya orange masih terdiam membisu.. Coba nanti kamu ANAMNESA ya..." Farah mendengarkan operan shif pagi Dnegan cermat dan sambil melihat buku laporan dan rekam mediknya.
"mbak di ERM kok belum lengkap ya?" Farah melihat beberapa tempat di ERM yang kosong belum diisi shif pagi.
"eh.. Itu tadi si Putri katanya mau nglengkapi.. Tapi malah hilang lagi itu Orang ... Nanti kamu lengkapi ya dek.. Mbak Pulang dulu udah di tunggu suami di depan.. Makasih sayang."
.
Farah melihat kepergian shif pagi sedikit jengkel, selalu Jiak operan shif dengannya pasti banyak yang harus di kerjakan dan banyak juga yang harus di lengkapi.
.
.
Farah yang berkutat Dnegan rekam medik dan ERM. Dan tiba waktunya bidan Eli dan bidan Yasmin sampai di Ruang VK bersalin.
"loh dek sendirian, yang shif pagi udah pada pulang kah?" ujar bidan Yasmin.
"iya mbak.. Udah pada pulang tadi..." jawab Farah
"dasar.. Padahal belum ada jam 2 lohhh.. Kebiasaan deh.. Lama-kelamaan aku protes sama Karu kalau kayak gini terus.." kesal bidan Eli.
.
.
Bidan Eli dan bidan Yasmin merupakan bidan senior disini, di rumah sakit ini petugas jaga terdiri dari 3 orang (bidan senior 2 dan bisan junior 1) tapi ada juga bidan MNE yang ada di UGD berjumlah 2 orang. Biasanya di rolling antara bidan VK bersalin dan Bidan MNE atau bisa menjadi partner jika memang membutuhkan tenaga ekstra.
.
.
"mbak.. Aku kirim pasien ke OK dulu ya.. Tadi OK udah telepon kalau ruangan udah Siap." ujar Farah.
"iya dek..."
Farah mengirim pasien satu persatu ke ruang OK.
"Eli hari ini DPJP siapa?" ujar bidan Yasmin.
"dokter Ayu...."
Tak lama kemudian bunyi telepon ruangan menggema yang artinya akan ada pasien baru.
"mbak pasien dari klinik dengan KPD udah masuk.. saya arahkan langsung ke VK ya?"
"iya mbak."
.
.
"pasien klinik udah datang mbak.." ujar bidan Eli
bidan Yasmin hanya menganggukkan kepala saja.
setelah beberapa waktu, Farah sudah kembali dari
.
.
Diruang OK, saat Farah operan pasien seperti biasa, para kadal mulai menggoda Farah.
"dek Farah.. Uhuyyy di cari Abang Fatih Eya..." seperti biasa para kadal yang tak lain adalah perawat OK yang selalu menggoda Farah jika Farah sudah menganta pasien.
"iya mas.. Ini Farah kirim 2 pasien ya ... DPJP dokter Vera.. Tadi VK sudah dikonfirmasi kalau OK udah siap." ujar Farah menyerahkan rekam medik dan menulis buku register tanda terima pasien.
"iya dedek cantik... Coba mas ini belum memiliki dambatan hari.. Pasti mas akan mengejar dedek cantik." selalu para kadal ini menggunakan rayuan mautnya untuk Farah.
"terimakasih ya.. Farah balik dulu."
.
.
.
Di VK bersalin, setelah Farah meninggalkan ruang OK, Farah melihat ada dokter Zain yang sedang melakukan pertolongan persalinan pada ibu dengan IUFD.
.
.
"Alhamdulillah ibu bayinya lahir dan sesuai dengan perkiraan bayi sudah tidak ada." ucapan dokter Zain seketika membuat satu ruangan diam membisu, sang ibu dan ayah dari bayi menangis histeris melihat bayi yang dikandungnya 9 bulan telah tiada.
"dokter... Kenapa haru anak saya dok.. Saya nunggu 3 tahun dokter.. Hiks hikss.. Inis emua gara-gara ibu kamu mas.. Kenapa nyuruh aku ke dukun bayi hah.. Nyuruh aku buat pijat perut hah.. Bayiku mati mas.. Ini semua gara-gara keluarga kamu..." suasana mulai tidak kondusif, bidan Yasmin dan bidan Eli membersikan ibu sekaligus memberikan motivasi kepada ibu bayi.
"ibu yuk semangat lagi.. Insyaallah ibu akan mendapatkan pengganti yang lebih baik lagi.. Doakan putri cantik ibu yang akan mengantarkan ibu ke surga nanti ya... Dan bapak bisa menemui bidan yang ada di disana ya." ujar bidan Eli dengan lembut agar suasana kembali kondusif.
sang suami pasien datang dan Farah kali ini yang menjelaskan kondisi pasien.
"mohon maaf ini dengan suami ibu Mita ya.. Bapak ibu Mita telah melahirkan bayi perempuan dengan bobot 2.800 gram, panjang badan 48 cm, lahir secara normal induksi dengan kondisi bayi meninggal dalam kandungan, dan penyebabnya bisa di pastikan bayi terlilit tali pusat. kita sudah melakukan perawatan jenazah untuk bayinya, kalau bapak mau bawa jenazah bayinya bisa menghubungi layanan ini ya bapak.. Nanti bapak dijelaskan disana." jelas bidan Farah.
Farah melihat kondisi mental ibu sangat prihatin, dimana yang seharusnya tidak terjadi bisa terjadi karena masih banyaknya orang menggunakan trik lama yaitu pijat bayi dengan dalih agar proses persalinan lancar dan bayi dalam posisi baik.
