NovelToon NovelToon
Beban Kelahiran Yang Tragis

Beban Kelahiran Yang Tragis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: kegelapan malam

Kelahiran Senja Putri Baskara bukanlah awal, melainkan akhir.

​Awalnya, ia adalah janin yang dikandung ibunya, janin yang membawa badai-badai kehadirannya merenggut nyawa kakak laki-lakinya, Fajar Putra Baskara, menghancurkan bisnis keluarga, dan melenyapkan kebahagiaan sang ibu. Sejak hari pertama dirinya hadir, Senja adalah bayangan yang dicap sebagai pembawa sial.


​Satu-satunya cahaya di hidupnya adalah sang ayah. Pria yang memanggilnya 'Putri' dan melindunginya dari tatapan tajam dunia. Namun, saat Senja beranjak dewasa, cahaya itu pun padam.

​Ditinggalkan sendirian dengan beban masa lalu dan kebencian seorang ibu, Senja harus berjuang meyakinkan dunia (dan dirinya sendiri) bahwa ia pantas mendapatkan kebahagiaan.


Apakah hati yang terluka sedalam ini bisa menemukan pelabuhan terakhir, ataukah ia ditakdirkan untuk selamanya menjadi Anak pembawa sial? ataukah ia akan menemukan Pelabuhan Terakhir untuk menyembuhkan luka dan membawanya pada kebahagiaan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kegelapan malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Di ruang presentasi yang mewah, Damar Saputra menyelesaikan closing statement untuk tender proyek konstruksi hunian ramah lingkungan. Angka-angka Binar yang presisi dan mock-up visual Fajar yang memukau telah membedakan proposal mereka dari kompetitor lain.

​Sore harinya, saat Damar sedang menunggu di kantornya, telepon berdering. Ayahnya, Bagus, menyampaikan berita kemenangan.

​"Kita berhasil, Damar! Kita dapat proyeknya! Ini akan menjadi warisan terbesar perusahaan untuk dekade ini!" bagus terdengar sangat bangga.

​Damar menutup telepon, merasa lega dan euforia. Ia berhasil membuktikan bahwa ia bisa memimpin proyek besar sambil tetap memprioritaskan keluarga. Ia segera menelepon Senja, suaranya dipenuhi janji liburan dan perayaan.

​"Sayang, aku janji, malam ini kita rayakan besar-besaran! Siapkan wine dan puding karamel terbaikmu!"

​Damar menolak semua undangan perayaan kantor, termasuk makan malam mewah yang disiapkan dewan direksi. "Terima kasih, tapi istri dan anak-anakku adalah tim utamaku. Aku harus merayakan bersama mereka," katanya, dan janji itu ia yakini adalah bukti loyalitasnya. Ia membeli seikat mawar putih, memilih yang paling segar, dan mengemudi pulang dengan hati yang ringan.

​Senja baru saja selesai menidurkan si kembar. Ia sedang menunggu Damar dengan dress yang cantik, siap merayakan.

​Tiba-tiba, bel berbunyi. Kurir mengantar parsel anonim. Saat membuka amplop tebal di dalamnya, Senja merasakan dingin yang menusuk.

​Tumpukan foto-foto itu, Damar yang memapah seorang wanita di depan lobi hotel mewah, menghancurkan mood perayaan. Tubuh Senja menegang saat membaca surat tanpa nama itu.

​"Selamat atas kemenangan proyeknya. Hadiah ini adalah untuk istri Anda. Suami Anda, Damar Saputra, menggunakan proyek besar sebagai kedok untuk meniduri rekan bisnisnya di hotel, di saat istrinya sibuk mengurus anak-anak yang sakit. Niat baik? Hahaha. Pria yang menipu istrinya dengan kebohongan kecil akan menipu dengan kebohongan besar. Kebohongan adalah nalurinya. Cepat atau lambat, dia akan pergi. Seperti yang selalu dilakukan pria."

​Surat itu tahu persis titik lemah Senja: trauma pengkhianatan, kebohongan Damar tentang Paramita, dan rasa tidak berharga saat anak-anak sakit.

​"Dia tidak hanya selingkuh, dia menipu untuk proyek? Dia menggunakan trauma kita sebagai kedok? Tidak. Ini tidak mungkin. Tapi... aroma parfum itu. Diamnya saat aku bertanya. Kenapa dia tidak pernah menyebut wanita ini?" batin Senja mulai bergejolak, ingin mengelak namun bukti nyata itu ada di tangannya saat ini, ingin percaya tapi rasanya sangat menyakitkan.

​Senja merasakan pusing. Pengkhianatan tidak hanya datang dari selingkuh, tetapi dari ketiadaan kejujuran.

​Pintu utama terbuka. Damar masuk, memancarkan aura kemenangan dan kebahagiaan.

​"Sayang! Kita menang! Aku akan membelikanmu studio baru yang lebih besar!" seru Damar, sambil menjatuhkan kunci mobil dan bunga mawar ke meja konsol.

​Damar melihat Senja berdiri kaku. Senyumnya pudar saat melihat foto-foto di tangan Senja.

​"Senja, apa... apa ini?" Tanyanya, wajahnya langsung pucat. Ia mengenali Sofia dan latar belakang hotel.

​"Kau yang jelaskan, Damar," suara Senja bergetar, tetapi matanya memancarkan api dingin. "Aku menunda pertanyaan tentang parfum itu. Aku memberimu kesempatan. Aku percaya. Tapi kau memilih untuk diam."

​Damar mendekat. "Senja, ini adalah Sofia! Rekan bisnis! Dia mabuk berat! Tidak ada yang terjadi, sungguh! Ini murni kemanusiaan!"

​Senja mundur, tangannya memegang dada, seolah mencoba menahan kehancuran di dalamnya. "Kemanusiaan? Kenapa parfum wanita mahal menempel di jasmu? Kenapa foto ini terlihat seolah kalian sedang bersama? Kenapa kau hanya menyebut Pak Handoko dan Pak Wijaya, dan melupakan wanita yang membuatmu pulang dengan aroma asing? Apakah kau menganggapku bodoh dan paranoid? apakah kau sudah tak menginginkan aku lagi Damar? katakan Damar!"

​Damar tahu ia berada dalam masalah besar. Ia terlalu fokus pada pekerjaan dan anak-anak sakit hingga ia melupakan hal kecil tersebut, siapa yang akan menyangka bahwa hal kecil itu ternyata akan membuat Senja salah paham dan hubungan baiknya dengan Senja merenggang karena kesalahan pahaman ini.

​"Aku... aku lupa. Aku lupa menceritakannya, Sayang! Aku tidak menganggapnya penting! Setelah anak-anak demam berdarah, ingatan tentang insiden kecil itu hilang dari kepalaku!" Damar memohon.

​"Hilang?" Senja tertawa sinis, air matanya membanjiri wajahnya. "Orang yang mengambil foto ini tidak lupa! Orang yang mengirim surat anonim ini tidak lupa! Kau memberikan mereka celah, Damar! Kau melanggar janji kita yang paling penting: kejujuran mutlak! Kebohongan selalu dimulai dari 'lupa' dan 'tidak penting'! Kau bohong! Kau yang sudah mengaktifkan kembali traumaku!"

​Damar merasa harga dirinya tercabik-cabik. Ia berusaha menjelaskan dengan rasional, tetapi ia tahu rasionalitasnya tidak akan mempan melawan rasa sakit emosional Senja.

​"Aku bersumpah, tidak ada apa-apa sayang! Sofia pasti yang mengirim ini, dia berusaha menghancurkanku karena proyek ini!" Damar membela diri.

​"Oh, jadi ini balasan bisnis? Kenapa kau biarkan wanita itu mendekatimu? Kenapa kau tidak menetapkan batasan? Kau tahu apa yang kita lalui! Kau tahu bagaimana Paramita menghancurkan pernikahanmu! Kau harusnya paling tahu bagaimana melindungi rumah tangga kita dari hal-hal kecil seperti ini!" balas Senja.

​Damar merasakan semua kebahagiaannya atas kemenangan tender menguap, digantikan oleh rasa bersalah yang menusuk. Ia menyadari ia telah gagal melindungi Senja dari trauma masa lalu.

​"Aku akan membersihkan ini! Aku akan temui Sofia dan aku akan berikan pernyataan publik!" janji Damar.

​Senja menggeleng lemah, ia sudah lelah. Ia membiarkan foto-foto itu jatuh ke lantai, bersama dengan bunga mawar Damar yang tergeletak.

​"Aku butuh waktu, Damar. Aku butuh tahu siapa Sofia, dan kenapa dia ingin menghancurkanku dengan cara sekeji ini. Tapi aku juga butuh tahu, apakah kau akan jujur sepenuhnya, atau akan ada lagi 'hal kecil' yang kau lupakan?" kata Senja, suaranya dingin, namun matanya memohon kepercayaan. "Malam ini, tidurlah di luar. Aku tidak bisa melihatmu. Aku tidak bisa membiarkan anak-anak melihat ini."

​Damar tahu ini adalah ujian terberat mereka. Kegagalan Damar bukan pada kesetiaan, melainkan pada kelalaian komunikasi dan kepekaan trauma. Kemenangan karier Damar terasa pahit. Ia meraih tasnya, menunduk, dan meninggalkan ruang tamu yang terasa sangat dingin.

​Di kamar mereka, Fajar, Binar, dan Cahaya terbangun oleh suara pertengkaran yang samar.

​Cahaya, si pembaca, berbisik pada kedua saudaranya. "Mama dan Papa sedang berantem. Ini seperti cerita di buku. The hero must face his own darkness."

​Anak-anak itu tidak tahu bahwa kegembiraan atas kepulangan mereka, dan keberhasilan Damar, telah menjadi amunisi untuk bom waktu yang dikirim oleh seorang wanita yang cemburu. Mereka hanya merasakan dingin yang tiba-tiba melingkupi rumah mereka.

​Damar berjalan menuju sofa di ruang tamu yang kini menjadi tempat tidurnya. Ia menatap ke arah kamar anak-anaknya. Ia tahu, tugasnya sekarang bukan lagi memenangkan proyek, melainkan memenangkan kembali kepercayaan Senja, sebelum Sofia menghancurkan segalanya.

1
🟢≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
aduhh, mengerikan sekali, di babat sampai habis 😲😲
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
👉👈 untung ini konflik ngga larut2 kaya DPR yang nyindir para pengalang dana🤭
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩: 🤔 curang
total 2 replies
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
🤔/Shy//Shy//Shy/ Souza tengok orang ini
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: ya dungs🙈🤣 sangat manis krn aku bahagia biarkan si Souza baca ini🙈 kl dia macam macam ati ati bininya siap. potong perkututnya sampai habis🤣🤣
total 3 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Tingkyu othor tayang, konfliknya gak berlarut-larut/Kiss/ Othor pasti takut didemo sama pembaca nih 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ: Othoorrr/Curse/
total 4 replies
ηαηα ✨🌻
Dan demi burungku😭😭😭
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Siapa itu Intan? kok ngeri kali ya🤣🤣🤣
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
sakit perut ku tadinya serius eh burung si damar minta ku potong
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
👉👈 aku mikir intan mana ternyata aku sendiri🤣🤣🤣 kocak
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩: kirain ada penulis lain juga astaghfirullah
total 2 replies
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
aku ngga mau ada konflik begitu/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/ karena kemaren aku merasakan sakit konflik itu/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/ aku ngga mau baca lagi kalau berujung konflik besar🚶🚶🚶🚶
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩: itik koma bebek pokonya
total 2 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Othor😭 tega nian kau pada Senja dan Damar
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ: Entar ah kalo orangnya nongol, aku mau ngaduu 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 11 replies
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
Damar kamu terlalu Oneng... dan abai
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: kaya anu/Facepalm//Facepalm/
total 3 replies
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
aku skip kalau senja trauma lagi /Left Bah!//Right Bah!//Cleaver/
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: seremnye/Facepalm/
total 1 replies
kalea rizuky
orang kaya sewa baby sitter donk aneh bgt
ηαηα ✨🌻
Nah, tidak mudah untuk seseorang yang punya trauma untuk melupakan hal itu begitu saja, apalagi hal itu sangat sensitif untuk di korek lebih jauh🥺🥺
ηαηα ✨🌻
oemjiiii, aku cari ternyata di sini, btw covernya barunya keren kali kak🫶🫶
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: iya aku pun terharu covernya lucu/Facepalm/
total 1 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Jangan biarkan masalah ini berlarut-larut thor/Scream/
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: kan udh di protes aja ini/Facepalm/
total 1 replies
ηαηα ✨🌻
iblis betina
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: ho'o lah thu iblis betina menyebalkan/Scream/
total 1 replies
ηαηα ✨🌻
Jangan sampai ada orang ketiga yang menghancurkan mereka, Thor... kasian senja🥺
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: iya kasian senja/Whimper/ mmg jahat thu sofia
total 1 replies
ηαηα ✨🌻
udah di tahap Damar di ajarin anaknya🤣🤣
🟢≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
lempar Sofia dari ketinggian 1500 mdpl/Determined//Determined//Determined/...authornya tega sama keluarga Damar/Left Bah!/
🟢≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥: 🤣🤣🤣/Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!