PLEASE FOLLOW DEAMERIAWAN UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI UPDATE NOVEL TERBARU
Sudah lebih dari 8 tahun Alika menunggu kesempatan untuk membalas kematian kedua orangtuanya yang dibunuh secara keji oleh Klan mafia Camorra dari Sisilia. Saat itu Alika masih berusia 12 tahun dan baru saja beberapa jam sebelumnya ia berulang tahun dan membuka hadiah dari kedua orangtuanya. Tiba-tiba rumah yang mereka tempati didatangi tamu yang tak diundang. Ayahnya ditembak di tempat dan ibunya pun tak luput dari tembakan. Sedangkan Alika saat itu pingsan setelah tertembak dibagian perut. Untung ia bisa diselamatkan oleh tetangganya seorang mantan agent CIA yaitu Mr. Hamilton yang tanpa sengaja melihat gerombolan Camorra mendatangi rumahnya. Dan Mr. Hamilton pun mengadopsi Alika karena ia dan istrinya tidak memiliki anak.
Sungguh tragis ... diusianya yang masih muda Alika harus menjadi yatim piatu. Dan ia sendiri hampir meregang nyawa. Sejak saat itu Alika dilatih oleh ayah angkatnya men
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CIUMAN PERTAMA
Perusahaan itu bernama "Cyberdyne Systems," dan mereka mengembangkan teknologi kecerdasan buatan yang sangat canggih.
CIA mencurigai Cyberdyne Systems menggunakan teknologi mereka untuk membuat senjata pemusnah massal. Alika menerima misi baru itu dengan antusias. Ia merasa ini adalah kesempatan untuk membuktikan dirinya sebagai agen yang kompeten dan untuk menggunakan semua yang telah ia pelajari di MIT. Ia mulai menyelidiki Cyberdyne Systems dengan cermat.
Di tahun pertama hingga tahun keduanya sebagai seorang mahasiswi di MIT yang cantik dan seksi, Alika tidak kesulitan untuk mendapatkan perhatian dari teman dan dosen nya. Dengan mudah ia mendapatkan informasi tentang Cyberdyne Systems. Ia bahkan menggunakan pesonanya untuk mendekati para ilmuwan dan insinyur yang bekerja di perusahaan itu. Ia berpura-pura tertarik dengan teknologi kecerdasan buatan dan mengajukan pertanyaan yang cerdas dan menggoda saat ia berkesempatan untuk mengunjungi perusahaan tersebut bersama dosen dan teman-teman sekelasnya.
Salah satu ilmuwan yang menarik perhatiannya adalah Dr. Ethan Cole, seorang ahli kecerdasan buatan yang brilian, tampan, ber body gagah, tatapannya dingin, usia masih muda. Dr. Cole orang baru di Cyberdyne Systems. Namun ia adalah salah satu peneliti yang sangat antusias dengan teknologi yang sedang dikembangkan. Walau ia mengetahui potensi bahayanya tapi ia mencoba mencari tahu lebih detail lagi dengan fasilitas laboratorium yang dimiliki Cyberdyne Systems. Alika menggunakan pesonanya untuk mendekati Dr. Cole dan dapat berbincang-bincang secara pribadi dengan ilmuwan tersebut. "Dr. Cole kapan bisa ngobrol-ngobrol lagi ?" ujar Alika sambil menatap wajah taman Dr. Cole. "Besok aku akan pergi ke Zurich selama 1 bulan. Mungkin aku punya waktu luang untukmu lebih banyak. Apa kau tertarik jika bepergian denganku ?" tanya Dr. Cole dengan tatapannya yang hangat. "Kenapa aku harus tidak tertarik ? Kecuali kalau undangan mu untuk bepergian harus dengan banyak orang, aku mungkin tidak akan tertarik" ucap Alika sambil tersipu malu seolah-olah ia seorang wanita yang membutuhkan waktu berlibur hanya untuk berdua dengan Dr. Cole. "Oh ya ... Tolong panggil aku dengan nama Ethan saja please" ujar Dr. Cole meminta kepada Alika.
Akhirnya disepakati mereka akan bepergian berdua saja untuk mengunjungi rumah Ethan di Zurich. Ia memberikan informasi bahwa mereka akan menaiki sebuah private jet dari sebuah bandara kecil. Entahlah milik siapa pesawat itu. Dan Ethan berjanji akan menjemput Alika di apartemennya tepat pukul 7 pagi esok hari. Sehingga sehari sebelumnya Alika mempersiapkan diri sebaik mungkin, segala sesuatu ia persiapkan dengan baik. Ia membawa berbagai senjata berukuran kecil yang tersembunyi di coat, sepatu dan jam tangannya, laptop dan handphone canggihnya tentu saja tidak ia lupakan, dokumen pribadi untuk bepergian dan pakaian secukupnya selama bepergian. Alika pun sudah melapor ke bos nya di CIA bahwa ia akan bepergian ke Swiss entah dalam waktu berapa lama dan akhirnya Alika mendapatkan beberapa nama agent yang ada di Swiss jika sewaktu-waktu Alika membutuhkan mereka.
Tepat jam 7 pagi Ethan menjemput Alika dengan mobil sport nya. What the hell ? Saat Alika membukakan pintu apartemen nya untuk Ethan yang sudah berdiri di depan pintunya, Alika melihat sosok Dr. Cole dengan versi yang berbeda. Kalau biasanya ia melihat Ethan dengan setelan seorang peneliti di Cyberdyne Systems dengan jas putih dan kacamata nya, kini dihadapan Alika berdiri seorang Ethan yang memakai jaket kulit hitam, kaos polos hitam, jeans berwarna hitam dan sepatu sport. He's so hot dimata Alika. "Good morning Alika ... Bisa kita pergi sekarang ?" tanya Ethan yang tersenyum menatap Alika yang sedang terbengong melihat penampilan laki-laki dihadapan nya. "Hai Ethan kaget aja penampilannya berbeda" ujar Alika dengan malu. Segera Alika mengeluarkan beberapa barangnya yang ada di koper. Dan dengan gentle nya Ethan membawa semua barang yang Alika bawa ke Zurich. Alika mengikuti langkah laki-laki itu sambil tersenyum dan berkata "Gak nyangka aja seorang peneliti di Cyberdyne Systems bisa setampan ini" ucapnya menggoda Ethan. Sedangkan Ethan yang dipuji hanya tersenyum menanggapi godaan Alika yang pagi ini menurutnya sangat cantik dan seksi. Entahlah ada yang berbeda dengan Alika pagi ini. Penampilan nya bukan hanya sekedar sebagai seorang mahasiswi MIT tapi ia memiliki aura misterius yang sangat kuat sebagai seseorang yang lebih dari sekedar mahasiswi.
Saat mereka berdua masuk ke dalam lift, Ethan tidak tahan lagi untuk tidak memeluk Alika. Tentu saja Alika kaget dengan perlakuan spontan dari Ethan. "Sudah berhari-hari aku ingin melakukan hal ini padamu, tapi tentunya tidak bisa aku lakukan dikantor" ucap Ethan sambil memegang tengkuk Alika sehingga Alika mendongak menatap mata Ethan yang sudah penuh hasrat. Kemudian Ethan mencium bibir Alika yang basah. Alika pun membalas ciuman Ethan sama tersebut. Huff ... Ternyata begini rasanya ciuman di pagi hari dengan pria yang tampan batin Alika yang mencoba menormalkan degub jantungnya. Ethan memperlakukan Alika seposesif mungkin seolah-olah Alika adalah miliknya. Saat masuk di mobil pun ... Alika sempat bertanya dalam hati, sekaya itukah seorang peneliti ? Mobil yang membawa Ethan dan Alika adalah Lamborghini Aventador SVJ Grigio Telesto. Damn ... Sumpah sangat keren. Alika mengumpat dalam hati.
Perjalanan yang ditempuh oleh Ethan dan Alika menuju tempat private jet menunggu mereka hampir 1 jam dengan rute perjalanan yang berliku-liku. Rupanya private jet tersebut berada di sebuah bandara kecil pribadi. Dan saat memasuki area parkir pesawat jet yang menunggu mereka tadi, Alika melihat beberapa mobil mengiringi mobil yang dikendarai Ethan. "Ethan ... Kenapa di belakang kita banyak sekali mobil yang mengiringi kita ?" tanya Alika dengan wajah dibuat seperti wanita yang takut akan musuh. "Oh itu anak buahku yang akan mengantar dokumen untukku" ujar Ethan tersenyum menatap Alika.
Mobil diberhentikan persis di depan tangga pesawat. Ethan memerintahkan kepada anak buahnya untuk menurunkan semua barang yang ada dimobil dan dinaikkan ke dalam pesawat. "Selamat pagi Dr. Cole dan Ms. Alika" ucap salah satu laki-laki yang menghadang keberadaan kami berdua sebelum masuk pesawat. "Pagi Gathan ... Apa dokumen sudah disiapkan ?" tanya Ethan kepada laki-laki itu. "Sudah semua dipersiapkan. Jika anda nanti membutuhkan semua data tambahan, maka Ms. Sephia sudah standby menunggu instruksi anda. Selamat jalan dan semoga perjalanan anda menyenangkan" ucapnya sambil menunduk dengan sopan ke arah Ethan dan Alika. Dalam hati Alika hanya bertanya-tanya siapakah sebenarnya laki-laki dihadapannya ini ? Sepertinya ia harus mencari lebih detail data seorang Dr. Ethan Cole karena Alika yakin Ethan bukan hanya sekedar seorang peneliti saja. Pasti ia adalah "seseorang" di tempat lain.
***
