NovelToon NovelToon
Misteri Permainan Takdir

Misteri Permainan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO Amnesia / Pengasuh
Popularitas:883
Nilai: 5
Nama Author: Sagitarius-74

Maya yang kecewa dengan penghinaan mantan suaminya, Reno, mencoba mencari peruntungan di kota metropolitan.. Ia ingin membuktikan kalau dirinya bukanlah orang bodoh, udik, dan pembawa sial seperti yang ditujukan Reno padanya. "Lihatlah Reno, akan aku buktikan padamu kalau aku bisa sukses dan berbanding terbalik dengan tuduhanmu, meskipun dengan cara yang tidak wajar akan aku raih semua impianku!" tekad Maya pada dirinya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sagitarius-74, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIGA RONDE

Ya Allah.. Air susuku deras mengalir." Maya langsung menyambar kotak tisu yang terletak diatas meja lampu pinggir sofa.

Ketika tangannya sibuk mengelap basahan di perut yang terkena aliran ASI, Maya jadi teringat Riko. Ia teringat wajahnya yang lucu dan mata bulatnya yang selalu menatapnya dengan penuh cinta. Ia teringat bagaimana Riko selalu mencari - cari air susunya setiap kali ia merasa lapar atau haus.

"Mas, jangan - jangan Riko ingin menyusu," lirih Maya dengan nada khawatir. "Ia pasti haus..."

Maya merasa sedih. Ia merasa bersalah karena telah meninggalkan Riko di rumah bersama bi Inem, pembantu setia yang sudah lama mengabdi pada Pram.

 Bi Inem memang sudah sangat berpengalaman dalam mengurus bayi, tapi tetap saja Maya merasa tidak tenang meninggalkan Riko begitu lama. Apalagi, ini adalah malam pengantinnya. Ia seharusnya menikmati momen-momen indah bersama Riko, tapi pikirannya justru terus tertuju pada Riko.

Pram yang melihat Maya tampak gelisah segera memeluknya. "Sayang, kamu kenapa? Kok malah sedih?" tanyanya lembut.

Maya menunjuk noda putih di perutnya," ini, Mas. Air susuku keluar begitu banyak. Aku jadi khawatir sama Riko. Ia pasti haus," jelasnya dengan nada sendu.

Pram tersenyum. Ia mengerti perasaan Maya. Ia tahu betapa Maya sangat menyayangi Riko. "Sayang, mungkin ini hanya kelebihan ASI saja. Kamu kan memang punya stok ASI yang berlebihan. Nggak usah khawatir, bi Inem pasti sudah memberikan Riko susu formula," ujarnya berusaha menenangkan.

"Air susumu banyak banget yang, sampe aku tadi tersedak, jadi terhenti deh ngedot ASI kamu." Pram terlihat gemas melihat dua melon Maya yang makin montok.

Pram kemudian mengambil tisu dan membantu Maya membersihkan air susu yang membasahi dadanya. Ia tahu bahwa Maya merasa tidak nyaman dengan kondisi ini.

"Sudah, jangan dipikirkan lagi. Sekarang kita nikmati malam pengantin kita, ya.." bisik Pram sambil mengecup kening Maya.

Tangan Pram terhenti, ia menatap lekat melon Maya yang besar dan makin kencang. Glek, terdengar air liur ditelan dari kerongkongan Pram. Rupanya ia tak sanggup menahan sesuatu yang mulai menyesak, hingga kedua tangannya kembali meremas kedua benda tersebut.

"Aduh mas.. Udahan dulu dong! Ini jadi tambah banyak keluar asi nya kalau kamu remes terus.." Walau Maya sedikit tergoda iman, tapi ia sedikit kesal juga.

"Aduh, maaf yang.. Aku khilaf! Habis salah kamu juga sih!.. Kenapa lagi punya tubuh molek dan melon besar. Jadinya aku kebelet terus." Pram langsung menurunkan tangannya.

Maya tak menjawab, ia cemberut karena kesal. Tangannya kembali mengelap ASI nya yang kini makin deras mengalir akibat ulah Pram.

" Yang, senyum dong, jangan cemberut terus!kalau cemberut aku jadi kebelet lagi nih.. Kamu mau kan ronde kedua?.. itu kalau kamu cemberut. Kalau kamu senyum, aku gak akan minta lagi," goda pram sembari mencubit hidung mancungnya Maya.

Maya tersenyum tipis. Ia tahu bahwa Pram berusaha menghiburnya. Ia pun mencoba untuk melupakan kekhawatirannya tentang Riko dan fokus pada Pram.

Namun, Pram tidak ingin Maya terus merasa bersalah karena telah meninggalkan Riko. Ia ingin memberikan kejutan yang akan membuat Maya bahagia.

"Sayang, besok aku ada kejutan buat kamu," kata Pram dengan nada misterius. diraihnya kedua tangan Maya karena kini ASI nya sudah berhenti mengalir.

Maya menatap Pram dengan penuh rasa ingin tahu. "Kejutan apa, Mas?" tanyanya penasaran.

"Besok kita berangkat ke Bali untuk berbulan madu," jawab Pram sambil tersenyum lebar.

Mata Maya langsung berbinar - binar. Ia sangat senang mendengar rencana Pram. Bali adalah tempat impiannya. Ia selalu ingin berlibur ke sana.

"Benarkah, Mas? Ya ampun, aku senang sekali," seru Maya sambil memeluk Pram erat.

ketika pelukan itu terjadi, kedua melon itu mendesak dada Pram, sudah barang tentu laki - laki itu jadi tergoda lagi.

" Yang, aku jadi kepengen lagi.. Si Jhoni dibangunin melon kamu."

"ih, mas cabul terus ah!" Maya langsung melepaskan pelukannya.

"Tapi, Mas..." Maya tiba - tiba teringat sesuatu. "Boleh nggak kalau kita ajak Riko juga?" pintanya dengan nada memohon.

Pram terdiam sejenak. Ia sebenarnya ingin menikmati waktu berdua saja dengan Maya di Bali. Ia tidak ingin ada gangguan dari siapa pun, termasuk Riko. Namun, ia juga tak ingin membuat Maya kecewa. Ia tahu betapa Maya sangat mencintai Riko.

"Sayang, kamu yakin mau ajak Riko? Nanti bulan madu kita jadi nggak romantis lagi," ujar Pram dengan nada ragu.

"Aku janji, Mas. Riko enggak akan mengganggu kita. Aku akan tetap memberikan waktu untuk kita berdua. Aku cuma nggak tega ninggalin dia terlalu lama. Aku kangen sama dia," jawab Maya dengan nada memelas.

Pram menghela napas. Ia tidak bisa menolak permintaan Maya. Ia terlalu mencintai Maya dan tak mau membuat istrinya itu bersedih.

"Baiklah, kalau itu yang kamu mau. Kita ajak Riko ke Bali," kata Pram akhirnya.

Maya langsung bersorak kegirangan. Ia memeluk Pram erat-erat dan menciuminya berkali-kali. "Makasih, Mas. Kamu memang suami terbaik," ujarnya dengan nada bahagia.

Pram tertawa. Ia senang melihat Maya bahagia. Ia tahu bahwa keputusannya untuk mengajak Riko ke Bali adalah keputusan yang tepat. Ia yakin bahwa mereka akan tetap bisa menikmati bulan madu mereka meskipun ada Riko bersama mereka.

"Yang.. Tapi ada syaratnya jika kamu ingin pergi ke Bali bersama Riko!" tiba - tiba Pram mengatakan sesuatu yang membuat Maya bingung.

" Syaratnya apa mas?"

Tanpa menjawab, Pram langsung menggendong tubuh molek tanpa busana itu kedalam pangkuannya, hal itu jelas membuat Maya kaget.

"Mas, aku mau dibawa kemana?.. Mas enggak jawab syaratnya, malah gendong aku sih!"

Pram tak menjawab, ia terus berjalan membawa Maya menuju ranjang pengantin yang belum tersentuh.

Dengan pelan lelaki itu membaringkan tubuh Maya diatas ranjang pengantin yang bertabur bunga.

Pram naik keatas ranjang, tubuhnya langsung mengungkungi tubuh maya.

"Mas... Jangan - jangan syaratnya.." Maya memegang senapan Pram yang sudah kembali mengeras. Dia langsung terpejam dan menggigit bibir bawahnya. Debaran jantungnya mulai terasa lagi.

Pram tersenyum melihat ekspresi wajah Maya, "Kamu tahu aja Yang, memang itu jawabannya. Ronde kedua.."

Tanpa minta persetujuan, Pram langsung memagut bibir Maya dengan semangat '45. Maya tak bisa menolak, ia membalasnya dengan tak kalah semangat.

Mereka mulai menunaikan kewajiban suami istri dengan khusyuk yang tentunya dengan berbagai macam gaya. Dan selang satu jam lebih akhirnya Maya menggeliat, seluruh tubuhnya kejang dan bergetar, "mas.. Aku akan keluar!"

"Aku juga," jawab Pram, nafasnya ngos - ngos an bagai dikejar rombongan serigala, hehehe..

Keduanya mengerang tatkala semburan lahar panas keluar dari senjata mereka masing - masing. Beberapa saat keduanya terdiam seakan sedang melakukan acara mengheningkan cipta upacara bendera. Merasakan aliran kental yang keluar.

Namun setelah itu, Pram kembali memagut bibir Maya dengan agresif. Jelas Maya protes!

" Mas, udah ah, cape!" Maya tersengal. peluh membasahi wajah dan tubuhnya.

" Tanggung yang.. Aku masih kebelet. ronde ke - 3 ya," jawab Pram dengan nafas kian memburu.

" Ya ampuun maaas... "

1
Tie's_74
Walaupun karyaku ini ada beberapa adegan dewasanya, tapi ada pelajaran kehidupan yang bisa diambil, kalau dalam hidup ini kita jangan menilai orang dari luarnya saja. Bisa jadi orang yang kita pandang rendah, ternyata dia mempunyai kemampuan diatas kita. Selain itu pelajaran yang dapat diambil dari cerita ini, kita jangan cepat menyerah dengan keadaan, dan harus selalu semangat.. Yakinlah kalau dibalik cobaan pasti akan ada hikmahnya. Ok gess, selalu semangat ya.. 🥰🤗
Tie's_74
Dari bab ini, bisa dipetik pelajaran, bahwa dalam hidup ini kita jangan cepat menyerah. Sesulit apapun Tuhan berikan ujian pada kita, kita jangan cepat menyerah dan selalu semangat menjalani hidup. Karena laut pun tak selamanya pasang, ada masanya surut. Begitupun dengan kehidupan kita. Ada saatnya kita di uji, tapi bila kita tak cepat menyerah, yakinlah kalau badai akan segera pergi, berganti dengan balasan yang setimpal dari Tuhan akan Perjuangan kita. Akan indah pada waktunya.. Untuk para pembaca setiaku, selalu semangat ya.. Semoga kita sehat selalu dan diberikan rezeki lancar, Aamiin.. /Heart/
Tie's_74
Dari bab ini, kita bisa ambil pelajaran, jangan menilai orang dari luarnya ya guys.. Dengan usaha dan kerja keras, yakinlah bahwa hidup kita akan lebih baik. dan tentunya, kita harus percaya diri.. 😁.. Selalu semangat untuk semua pembaca setiaku. 🙏🏻🤗
Tie's_74
Makasih Kaka komennya.. 🙏
Codigo cereza
Terharu banget
Tie's_74: makasih komennya, Kaka 🙏🏻🤗
total 1 replies
Hao Asakura
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
Tie's_74: makasih komennya kakak... 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!