NovelToon NovelToon
Cinbarai (Cinta Dibalik Tirai)

Cinbarai (Cinta Dibalik Tirai)

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Keluarga / Romantis / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:385
Nilai: 5
Nama Author: kania zaqila

Alisya, seorang gadis muda yang lulus dari SMA, memiliki impian untuk melanjutkan kuliah dan menjadi desainer. Namun, karena keterbatasan ekonomi keluarganya, ia harus bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah keluarga kaya. Di sana, ia bertemu dengan Xavier, anak majikannya yang tampan dan berkarisma. Xavier memiliki tunangan, namun ia jatuh cinta dengan Alisya karena kepribadian dan kebaikan hatinya.

Alisya berusaha menolak perasaan Xavier, namun Xavier tidak menyerah. Orang tua Xavier menyukai Alisya dan ingin agar Alisya menjadi menantu mereka. Namun, perbedaan status sosial dan reaksi orang tua Alisya menjadi tantangan bagi keduanya.

lalu bagaimana dengan tunangannya Xavier ?

apakah Alisya menerima Xavier setelah mengetahui ia mempunyai tunangan?

bagaimanakah kisah cinta mereka saksikan selanjutnya hanya disini.

setiap masukan serta kritik menjadi motivasi bagi author kedepannya.

Author ucapkan Terimakasih bagi yang suka sama ceritanya silahkan berikan like dan komen.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kania zaqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Tugas Baru sebagai ART

Alisya sedang duduk di ruang tamu, menikmati sarapan pagi yang telah disiapkan oleh Ibu Yani. Xavier sudah pergi ke kantor, meninggalkan catatan singkat untuk Alisya.

"Selamat pagi, Alisya. Saya sudah pergi ke kantor. Jangan lupa untuk membersihkan rumah hari ini," tulis Xavier.

Alisya tersenyum dan mengangguk, meskipun Xavier tidak ada di sana. Ia merasa nyaman dengan tugas-tugasnya sebagai ART di rumah Xavier.

Tiba-tiba, ponsel Alisya berdering. Ia melihat nama Xavier di layar ponsel dan menjawabnya.

"Ya, Pak Xavier?" kata Alisya.

"Alisya, saya ada tugas baru untuk kamu," kata Xavier di seberang telepon. "Saya ingin kamu membantu saya dengan acara charity gala malam ini. Kamu harus membantu saya memilih pakaian dan memastikan semuanya berjalan lancar."

Alisya terkejut. "Charity gala? Saya tidak tahu apakah saya bisa melakukannya, Pak Xavier."

"Kamu bisa, Alisya. Saya percaya pada kamu," kata Xavier dengan suara yang meyakinkan. "Saya akan mengirimkan informasi lebih lanjut tentang acara tersebut. Pastikan kamu siap pukul 5 sore ini."

Alisya mengangguk, meskipun Xavier tidak bisa melihatnya. "Baik, Pak Xavier. Saya akan siap."

Setelah panggilan telepon selesai, Alisya merasa sedikit gugup. Ia tidak pernah menghadiri acara seperti charity gala sebelumnya. Apa yang harus ia kenakan? Bagaimana jika ia melakukan kesalahan?

Alisya memutuskan untuk meminta bantuan Ibu Yani. Ia berjalan ke dapur dan menemukan Ibu Yani sedang menyiapkan makan siang.

"Ibu Yani, Pak Xavier meminta saya untuk membantu acara charity gala malam ini. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan," kata Alisya.

Ibu Yani tersenyum. "Jangan khawatir, Alisya. Kamu bisa melakukannya. Kita akan mencari pakaian yang sesuai untuk kamu. Dan saya akan membantu kamu dengan makeup dan rambut."

Alisya merasa sedikit lebih tenang. Dengan bantuan Ibu Yani, ia yakin bisa melewati acara tersebut.

Pukul 5 sore, Alisya sudah siap. Ia mengenakan gaun hitam yang elegan dan rambutnya diatur dengan rapi. Ibu Yani membantu Alisya dengan makeup dan aksesoris.

"Kamu terlihat cantik, Alisya," kata Ibu Yani dengan senyum.

Alisya tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Ia merasa percaya diri dan siap menghadapi acara charity gala malam itu.

Xavier tiba di rumah dan terkejut melihat Alisya. "Alisya, kamu terlihat luar biasa," kata Xavier dengan kagum.

Alisya tersenyum dan membalas pujian Xavier. "Terima kasih, Pak Xavier."

Mereka berdua kemudian berangkat ke acara charity gala. Alisya merasa sedikit gugup, tapi dengan Xavier di sampingnya, ia merasa lebih tenang.

Saat tiba di acara, Alisya terkejut melihat banyak orang terkenal di sana. Ia merasa sedikit intimidasi, tapi Xavier memegang tangannya dan membimbingnya melalui kerumunan.

"Kamu bisa, Alisya," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Alisya tersenyum dan mengangguk. Ia siap menghadapi malam itu dengan percaya diri dan keanggunan.

Alisya dan Xavier berjalan menuju meja tempat acara charity gala diadakan. Banyak mata yang tertuju pada mereka, dan Alisya merasa sedikit tidak nyaman.

"Pak Xavier, saya rasa saya tidak pantas berada di sini," kata Alisya dengan suara yang hampir tidak terdengar.

Xavier tersenyum dan memegang tangan Alisya lebih erat. "Kamu pantas berada di sini, Alisya. Kamu adalah orang yang luar biasa," kata Xavier dengan suara yang penuh keyakinan.

Alisya merasa hatinya berdebar-debar ketika Xavier memandangnya dengan mata yang penuh kekaguman. Ia tidak bisa tidak merasa bahwa Xavier benar-benar peduli padanya.

Mereka berdua kemudian bergabung dengan tamu-tamu lainnya, dan Alisya terkejut melihat betapa ramah dan sopan mereka. Tidak ada yang membuatnya merasa tidak nyaman atau tidak pantas berada di sana.

Saat acara dimulai, Alisya duduk di sebelah Xavier dan mendengarkan pidato dari penyelenggara acara. Ia merasa terharu ketika mendengar tentang tujuan acara ini dan bagaimana dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

Setelah pidato selesai, acara dilanjutkan dengan lelang amal. Alisya terkejut ketika Xavier berdiri dan menawarkan diri untuk melelangkan sesuatu.

"Apa yang akan Anda tawarkan, Pak Xavier?" tanya MC dengan senyum.

Xavier tersenyum dan memandang Alisya. "Saya akan menawarkan kesempatan untuk makan malam dengan saya," kata Xavier dengan suara yang lantang.

Alisya merasa hatinya berdebar-debar ketika banyak mata yang tertuju padanya. Ia tidak bisa tidak merasa bahwa Xavier melakukan ini untuknya.

"Berapa yang akan Anda tawarkan?" tanya MC dengan penasaran.

Xavier memandang Alisya dan tersenyum. "Saya akan mulai dari Rp 1 juta," kata Xavier dengan suara yang penuh keyakinan.

Alisya merasa seperti dalam mimpi ketika banyak orang yang menawarkan harga yang lebih tinggi. Ia tidak bisa tidak merasa bahwa ini adalah malam yang paling luar biasa dalam hidupnya.

Akhirnya, lelang ditutup dengan harga yang fantastis, dan Alisya merasa seperti sedang melayang di awan. Ia tidak bisa tidak merasa bahwa Xavier benar-benar peduli padanya.

"Pak Xavier, mengapa Anda melakukan ini?" tanya Alisya dengan suara yang lembut.

Xavier tersenyum dan memandang Alisya dengan mata yang penuh kekaguman. "Saya melakukan ini karena saya ingin menghabiskan waktu dengan kamu, Alisya," kata Xavier dengan suara yang penuh emosi.

Alisya merasa hatinya berdebar-debar ketika Xavier memandangnya dengan mata yang penuh kekaguman. Ia tidak bisa tidak merasa bahwa ini adalah awal dari sesuatu yang luar biasa.

Alisya merasa seperti sedang berada di dalam mimpi. Ia tidak bisa percaya bahwa Xavier melakukan semua ini untuknya. Ia merasa seperti sedang melayang di awan, tidak menyentuh tanah.

Xavier tersenyum dan memegang tangan Alisya. "Mari kita pergi dari sini," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Alisya mengangguk dan mengikuti Xavier keluar dari ruangan. Mereka berjalan menuju mobil yang sudah menunggu di luar.

Saat mereka berada di dalam mobil, Xavier memandang Alisya dengan mata yang penuh kekaguman. "Kamu terlihat luar biasa malam ini, Alisya," kata Xavier dengan suara yang penuh emosi.

Alisya merasa hatinya berdebar-debar ketika Xavier memandangnya dengan mata yang penuh kekaguman. Ia tidak bisa tidak merasa bahwa Xavier benar-benar peduli padanya.

"Kamu juga terlihat luar biasa, Pak Xavier," kata Alisya dengan suara yang lembut.

Xavier tersenyum dan memegang tangan Alisya. "Saya ingin menghabiskan waktu dengan kamu, Alisya," kata Xavier dengan suara yang penuh emosi.

Alisya merasa hatinya berdebar-debar ketika Xavier memandangnya dengan mata yang penuh kekaguman. Ia tidak bisa tidak merasa bahwa ini adalah awal dari sesuatu yang luar biasa.

Mereka berdua kemudian menghabiskan waktu bersama, berjalan-jalan di kota dan menikmati keindahan malam. Alisya merasa seperti sedang berada di dalam mimpi, tidak ingin bangun dari mimpi indah ini.

Saat malam semakin larut, Xavier mengantar Alisya pulang ke rumah. Alisya merasa sedikit sedih karena malam ini akan berakhir.

"Terima kasih untuk malam ini, Pak Xavier," kata Alisya dengan suara yang lembut.

Xavier tersenyum dan memandang Alisya dengan mata yang penuh kekaguman. "Saya yang harus berterima kasih, Alisya. Kamu membuat malam ini menjadi luar biasa," kata Xavier dengan suara yang penuh emosi.

Alisya merasa hatinya berdebar-debar ketika Xavier memandangnya dengan mata yang penuh kekaguman. Ia tidak bisa tidak merasa bahwa ini adalah awal dari sesuatu yang luar biasa.

1
Shee Larisa
semangat thor💪💪
boleh mampir juga baca novel baru akuuu yaa🤭😄
kania zaqila: okey, Terimakasih yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!