NovelToon NovelToon
Menantu Luar Biasa

Menantu Luar Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Ketos / Matabatin / Sistem / Suami Tak Berguna
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Zhiyuan, menantu keluarga Liu yang dulu dicap tak berguna dan hanya membawa aib, pernah dipenjara tiga tahun atas tuduhan yang tidak pernah ia lakukan. Selama itu, dunia menganggapnya sampah yang layak dilupakan. Namun, ketika ia kembali, yang pulang bukanlah pria lemah yang dulu diinjak-injak. Di balik langkahnya yang tenang tersembunyi kekuatan, rahasia, dan tekad yang mampu mengguncang keluarga Liu—dan seluruh kota.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5 Tuduhan tak berdasar

Usai makan, Zhiyuan melangkah ke kasir untuk membayar. Totalnya mencapai 4.800 yuan, menyisakan hanya 200 yuan di sakunya.

“Sudahlah… uang bisa dicari lagi.” Ia menghela napas pasrah. Baru saja hendak keluar lebih dulu, suara Liu Yuxin menahannya.

“Jarang sekali keluarga kita bisa keluar bersama. Bagaimana kalau kita lanjut ke klub karaoke?” ajaknya ceria.

Liu Yuxin sedang dalam mood bagus. Walau Zhiyuan agak pelit di awal, dia sudah banyak membantu perusahaan. Ia juga merasa hubungan ibunya dengan Zhiyuan mulai membaik, jadi ini kesempatan bagus untuk mempereratnya lebih dalam.

“Apa? Karaoke? Itu hanya buang-buang waktu!” Zhiyuan kaget. Ia benar-benar tak punya cukup uang yang tersisa.

“Zhiyuan!” Liu Yuxin menatapnya kesal. 'Perusahaan sudah memberi komisi 300 ribu padanya, tapi untuk urusan sepele seperti ini saja ia masih saja beralasan,' pikirnya.

Liu Yuxin bermaksud membantunya tampil baik di depan ibunya, namun sikap Zhiyuan justru membuatnya kecewa.

“KTV kelas atas itu mahal. Aku cuma punya 200 yuan, bahkan buat tempat biasa pun tidak akan cukup,” ucap Zhiyuan menceritakan kebenarannya.

“Kau ini memang sampah! Tak berguna! Keluar dari sini!” bentak Liu Zhiya tiba-tiba.

Ia sudah cukup banyak menenggak anggur, keberaniannya meningkat, dan amarahnya tumpah di depan umum.

Semua orang di meja makan terdiam. Walau mereka tahu Zhiyuan pelit, tapi hinaan seperti ini biasanya hanya terdengar di rumah, bukan di depan orang banyak.

“Zhiya, jangan begitu… banyak orang di sini,” Liu Yuxin panik, mencoba menenangkan adiknya.

Tapi Liu Zhiya yang mabuk justru makin keras. “Kak, kenapa kau masih membelanya? Dia itu sampah! Bahkan lebih rendah dari serangga!” teriaknya dengan mata berkaca-kaca.

Ia menggigit bibir, lalu pecah menangis. “Kau tidak tahu, kan? Semalam aku diculik Lee Chang dan bawahannya. Waktu sadar… aku lihat Zhiyuan ada di sana. Dia hampir memperkosaku!”

“Kau bilang apa?!”

Liu Hong dan Liu Yuxin terperanjat. Para tamu di sekitar meja pun ikut heboh. Dalam sekejap, kabar itu menyebar ke seluruh restoran.

Tatapan orang-orang berubah dingin. Di mata mereka, Zhiyuan bukan lagi sekadar pria pelit, melainkan penjahat bejat.

“Zhiyuan! Apa yang kau lakukan pada Zhiya?!” Liu Hong maju, menarik kerah bajunya sambil membentak. “Keluar kau, bajingan!”

Kata-kata Liu Hong terasa masuk akal bagi Liu Yuxin. Semalam Zhiyuan memang tidak pulang. Kalau alasan mencari hutang, mana mungkin butuh semalaman penuh?

Kesadaran itu membuat dadanya sesak. Matanya memerah, lalu…

Plak!

Sebuah tamparan mendarat di wajah Zhiyuan.

Air mata jatuh membasahi pipi cantiknya. Ia menatap Zhiyuan penuh benci, hatinya remuk. Ia sempat percaya pria ini telah berubah, sempat membayangkan bisa bersandar padanya suatu hari nanti.

Tapi kenyataan yang tersaji kini terasa begitu kejam.

Zhiyuan memegang pipinya. Tatapannya dingin menusuk Liu Zhiya, tak percaya dengan fitnah yang baru ia dengar.

Semalam justru ia yang menolongnya, tapi kini dirinya yang jadi kambing hitam lagi?

Tamparan Liu Yuxin menusuk hatinya lebih sakit daripada pukulan mana pun. Dalam sekejap, ia sadar—sejak awal menikah, Liu Yuxin tak pernah benar-benar menganggapnya sebagai suami, apalagi mempercayainya.

'Haha… dari dulu sampai sekarang, aku memang cuma orang luar. Bertahun-tahun hidup bersama pun, kau tetap tak pernah percaya padaku…'

Ia tertawa getir dalam hati. Tak ada gunanya menjelaskan. Kalau mereka sudah menganggapnya penjahat bejat, maka biarlah begitu.

Dengan tatapan terakhir yang dalam ke arah Liu Yuxin, Zhiyuan berbalik dan melangkah pergi.

Sebelum meninggalkan restoran, tinjunya menghantam dinding keras—satu-satunya cara ia melampiaskan rasa sakit dan amarah yang membuncah.

Bang!

Suara keras membuat semua orang terkejut. Mereka bisa jelas melihat dinding restoran kini berlubang besar akibat tinju Zhiyuan.

Liu Yuxin menatapnya dengan mata penuh benci. Hatinya semakin dingin. Ia tak habis pikir kenapa Zhiyuan bisa sebegitu dingin tanpa sedikit pun mencoba menjelaskan atau meminta maaf.

'Pukulan itu… maksudnya apa? Marah? Atau cuma ingin pamer?'

Penyesalan kian menyesakkan dada Liu Yuxin. Ia merasa bodoh telah membiarkan Zhiyuan masuk menjadi bagian dari Keluarga Liu. Dalam hati, ia hanya ingin segera menceraikannya.

Sementara itu, Zhiyuan berjalan keluar restoran. Sesampainya di rumah, ia langsung mulai mengemasi barang-barangnya. Tak banyak yang ia miliki, bahkan pakaian pun bisa dihitung dengan jari. Satu koper kecil saja sudah cukup.

Sebelumnya, ia tak pernah benar-benar berniat meninggalkan keluarga Liu. Namun, kejadian barusan membuat hatinya hancur.

“Ransel ini hadiah dari Yuxin… aku tidak membawanya,” gumamnya lirih.

Ia mengingat jelas rasa senang saat pertama kali menerima hadiah itu. Dengan napas panjang, ia pun meninggalkan rumah keluarga Liu sambil membawa kopernya.

Di restoran, begitu Zhiyuan pergi, ponsel Liu Zhiya berdering.

Telepon dari kantor polisi. Mereka memberitahu bahwa Lee Chang dan sopirnya sudah ditangkap dan meminta pihak yang terkait untuk datang ke kantor guna memberikan keterangan.

“Zhiya! Jadi penculikmu sudah tertangkap? Ayo cepat ke kantor polisi. Biar kita sekalian laporkan kaki tangannya, Zhiyuan, bajingan itu!” ujar Liu Hong penuh kebencian.

Dengan tergesa, mereka bertiga menuju kantor polisi. Setibanya di sana, Liu Zhiya langsung mengenali Lee Chang dan sopir yang ikut menculiknya semalam.

“Ngomong-ngomong, kepala Polisi, putriku bilang masih ada kaki tangan yang belum tertangkap. Namanya Zhiyuan. Kalian harus segera memburunya,” kata Liu Hong, wajahnya seakan penuh kebencian.

Dalam hati ia berharap Zhiyuan bukan hanya dipenjara, tapi ditembak mati.

“Masih ada kaki tangan? Tidak mungkin, kami punya video rekaman semalam. Silakan lihat sendiri sebelum kalian memutuskannya.” Polisi itu lalu mengangkat sebuah kamera yang disita dari sopir.

“Video?” Liu Yuxin dan Liu Zhiya sama-sama kaget.

Polisi menjelaskan, “Begini, Lee Chang ini punya kebiasaan aneh. Setiap kali melakukan tindakan bejat, dia selalu merekamnya, lalu menggunakan rekaman itu untuk mengancam korban agar tidak berani melapor. Dalam video semalam, memang ada seorang pria lain muncul. Menurut pengakuan Lee Chang, ia sendiri tidak mengenal pria itu. Kami perlu kalian konfirmasi, apakah benar dia Zhiyuan yang kalian sebutkan.”

Polisi lalu menyambungkan kamera ke komputer. Video mulai diputar di layar.

“Saudara Chang, kameranya sudah siap.”

“Bagus. Pastikan ambil gambarnya jelas, terutama wajah perempuan sombong ini.”

“Tenang saja, Saudara Chang. Kamera ini mahal, hasilnya pasti jernih!”

Awalnya, video hanya menampilkan Lee Chang dan sopirnya sedang bercakap dengan nada kotor, sementara Liu Zhiya terlihat terbaring tak berdaya di samping mereka.

Kualitas rekamannya memang tinggi, setiap detail terlihat dengan jelas.

Wajah Liu Zhiya memerah karena mabuk. Tubuhnya bergetar saat melihat bajingan itu merobek gaunnya.

Tiba-tiba, dalam rekaman, seorang pria lain muncul.

“Itu… Zhiyuan!” Liu Zhiya dan Liu Yuxin hampir bersamaan berseru.

Liu Hong segera berdiri dan menunjuk layar. “Kepala Polisi! Itu dia! Itulah kaki tangan yang kabur semalam!”

Namun, polisi mengangkat tangannya, meminta mereka menonton video hingga habis.

Tepat ketika ibu dan putri Keluarga Liu mengira Zhiyuan terlibat dalam kejahatan itu, video justru memperlihatkan hal sebaliknya—Zhiyuan dengan ganas menghajar Lee Chang dan sopirnya.

1
Jujun Adnin
kopi mendarat
Prajapati
author koplak.hanya segini kemampuanmu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!