NovelToon NovelToon
SUAMIKU BUKAN SUAMIKU

SUAMIKU BUKAN SUAMIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Pernikahan rahasia
Popularitas:31.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Matahari terbenam, memeluk kegelapan. Tepian laut berbisik dengan kencang. Angin malam yang hangat sangat menusuk hingga ke tulang.

Zoya dan Arga dijebak seseorang sehingga mereka harus dinikahkan paksa oleh warga desa. Karena pernikahan itu, Zoya dibenci keluarganya. Suaminya yang masih berstatus pelajar pun sangat membencinya.

Bagaimana kisah Zoya di masa remajanya yang harus nikah muda?

Ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Dijebak

CRAAANG!

Saking kagetnya, Arga mendorong Alesha hingga terjatuh ke lantai. Alesha memegangi pinggangnya yang sakit dan dengan penuh kemarahan menatap Zoya yang berdiri ketakutan.

"Maaf, Maaf," Zoya membungkukkan badannya.

Arga berbalik menghadap Zoya. Arga melihat lantai dipenuhi dengan pecahan kaca gelas dan piring.

"Zoya, lu sengaja ya!" Bentak Alesha.

"Maaf, gak sengaja," Zoya langsung memunguti pecahan kaca yang berserakan di lantai dengan tangannya.

Alesha berdiri dan terus memarahi Zoya di hadapan Arga. Zoya tidak becus bekerja. Alesha berlagak seolah-olah dia lah tuan rumah. Dia ingin Arga memecat Zoya. Arga melihat ada tetesan darah di lantai. Arga menarik tangan Alesha menjauh dari Zoya.

Zoya berlari cepat ke dapur menaruh baki ke atas meja makan. Zoya kembali ke ruang tamu dengan sapu dan pengki. Zoya membersihkan sisa-sisa pecahan kaca. Zoya memastikan lantai bersih dari serpihan kaca. Zoya juga membersihkan noda darah yang ada di lantai.

Zoya kemudian menaruh pecahan kaca itu ke dalam kertas koran, kemudian Zoya masukan ke dalam kotak dan diberi lakban. Zoya kemudian membungkusnya dengan kantong kresek dan menulis di atasnya dengan tulisan 'Awas pecahan kaca!'

Zoya membuang plastik itu ke dalam bak sampah. Zoya langsung mengunci diri ke dalam kamar. Zoya takut mengganggu Arga dan Alesha.

Zoya mengintip dari balik jendela kamarnya. Arga dan Alesha keluar dengan mobil Arga. Zoya mengambil ponselnya dan mengetik pesan untuk Dinar. Zoya bertanya rute ke sekolah dari rumahnya. Zoya sewaktu di belakang rumah melihat ada sepeda. Zoya memutuskan besok pagi ke sekolah naik sepeda.

Zoya mematikan lampu kamar. Zoya mengunci pintu kamarnya. Zoya juga mendengar suara mobil Arga. Zoya buru-buru tidur takut Arga akan mengetuk pintu dan memarahinya. Tapi Arga tidak melakukan itu. Zoya menghela napas dan perlahan memejamkan mata.

Keesokan paginya, sebelum ayam berkokok, Zoya membuat sarapan. Zoya mandi, ganti pakaian, sarapan sendiri. Setelah membersihkan bekas makan, Zoya menulis sesuatu dan ditempelkan di kulkas. Zoya pergi ke sekolah menggunakan sepeda yang ada di belakang rumah.

Tadi malam, Dinar mengajarkan Zoya cara menggunakan GPS di ponselnya. Zoya mengikuti arahan dari ponselnya. Untung mertua Zoya orang baik, jarak dari rumah ke sekolah tidak terlalu jauh hanya 15 menit naik sepeda.

Tibalah Zoya di sekolah. Zoya bergabung dengan teman-temannya di ruangan aula. Mereka masih mengikuti kegiatan MPLS. Selama MPLS berlangsung, Zoya terus menghindari Arga dan Alesha.

Tibalah giliran kelompok Zoya menampilkan yel-yel mereka. Suasana heboh karena penampilan kelompok Zoya luar biasa. Dan kelompok Zoya juga menang dalam penampilan yel-yel. Zoya bersuka cita bersama teman-temannya.

Hadiah pemenang yel-yel adalah dapat makan gratis di kantin. Najib sebagai pendamping kelompok Zoya mengajak ke kantin makan bersama.

Najib menanyakan mau makan apa kepada Zoya dan teman-temannya. Daniyal, Dinar, Raisa dan tiga teman mereka pengen makan bakso tapi karena kejadian kemarin mereka kasihan sama Zoya.

"Ayo kita makan bakso. Aku gak apa kok," Zoya memesan bakso tanpa seledri kepada abang kantin.

"Benerin gak apa? tanya Najib.

"Iya Kak, aman," jawab Zoya.

"Zoya, kami gak apa kok makan di mana aja. Yang penting kamu gak kenapa-kenapa," bisik Daniyal.

"Kali ini beneran aman," Zoya balas membisiki Daniyal.

Yaaa, gue punya saingan lagi. Kayaknya Daniyal suka sama Zoya, batin Najib.

Alesha melihat Zoya dan teman-temannya pesan bakso di tempat yang sama. Alesha ingin melakukan sesuatu kepada Zoya karena kemarin Zoya mengganggu kesenangannya.

Alesha yang sedang memegang mangkuk bakso yang masih panas berjalan mendekati Zoya. Alesha pura-pura tersandung dan menumpahkan semua isi mangkuk baksonya ke lengan Zoya.

"AAAAAGGGHH!" Teriak Zoya.

"Maaf, maaf Zoya. Kakiku tersandung. Aku tidak sengaja," Alesha mengambil tisu di meja dan melap lengan Zoya.

"Panaaaaaaas!" Teriak Zoya menahan perih.

Daniyal melihat lengan Zoya memerah dan jarinya mengeluarkan darah. Daniyal refleks mengangkat tubuh Zoya dan membawanya ke UKS. Najib juga mengikuti dari belakang.

Arga melihat Najib dan menarik tangannya. Arga penasaran kenapa Zoya digendong temannya.

"Ada apa?"

"Zoya terluka," jawab Najib.

Arga dan Najib menyusul ke ruangan UKS. Sesampainya di UKS, luka Zoya diobati dokter.

"Kamu lagi ngapain tadi? Kok bisa ada pecahan kaca di jari?" tanya Dokter.

"Hmmm, mungkin bekas kemarin. Gak sengaja pecahin gelas," jawab Zoya.

"Kalo gak dikeluarin, bahaya ini," Dokter muda itu mengeluarkan serpihan pecahan kaca yang kecil di jari Zoya.

Luka Zoya di jari dibalut perban begitu juga di lengan. Dokter memberikan obat pereda nyeri kepada Zoya.

Arga bertanya kepada Zoya apa yang terjadi. Zoya seperti biasa dengan menunduk menjawab pertanyaan Arga. Alesha tanpa sengaja menumpahkan bakso ke lengannya.

Arga meninggalkan ruang UKS. Arga mencari Alesha. Dari jauh Alesha melambaikan tangannya kepada Arga. Arga memberi isyarat kepada Alesha agar menemuinya di belakang sekolah.

Alesha dengan senangnya mengikuti Arga ke belakang sekolah. Mereka duduk di kursi panjang dekat taman.

"Apa yang lu lakuin di kantin?"

"Makan bakso," jawab Alesha.

"Lu sengaja numpahin bakso ke Zoya?" Arga dengan wajah tak ramah.

"Gak, gue gak sengaja," Alesha mengangkat jari telunjuk dan tengahnya.

"Gue ingetin lu, kita cuman pura-pura. Gak ada hubungan apa-apa antara kita berdua. Gue hanya ingin lu buat Zoya benci gue. Itu Aja. Gak ada kekerasan fisik!"

"Jadi, yang kemarin ...?"

"Gue cuman pura-pura. Lagian kemarin gue gak serius mau nyium lu. Jangan ngeres lu! Kita kerja sama karena saling menguntungkan," Arga beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Alesha sendirian.

"Arga, apa kurangnya gue dari si Zoya. Gue heran, kok Zoya bisa ada di rumah Arga. Apa hubungan mereka? Bukannya Zoya hanya pembantu? Apa jangan-jangan Zoya mengejar Arga?" Alesha mengepalkan tangannya.

Alesha kembali ke kantin. Dari jauh Alesha melihat Zoya yang asik makan bakso bersama teman-temannya. Mereka bercanda tertawa bersama dan juga sangat memperhatikan Zoya.

"Zoya, gue akan membuat lu benci Arga. Jika perlu, lu juga akan diusir dari rumah Arga. Gue sangat memerlukan uang Arga untuk bayar pendidikan gue. Dan gue juga akan menjadikan Arga kekasih gue. Ingat itu!" Dengan kesalnya Alesha meninggalkan kantin dan masuk ke dalam ruang aula.

Di dalam ruang Aula kosong tidak ada seorangpun. Alesha melihat di atas meja ada jam tangan. Alesha baru ingat, tadi pagi dia menemukan sebuah jam tangan di depan pintu gerbang sekolah.

Alesha berniat ingin mencari pemiliknya dan mengembalikannya. Tapi Alesha berubah pikiran. Alesha ingin bermain sebentar. Alesha tahu betul di ruangan aula tidak ada CCTV. Alesha mencari tas Zoya. Alesha menaruh jam tangan itu ke dalam tas Zoya.

Waktu istirahat pun dengan cepat berlalu. Peserta MPLS kembali masuk ke dalam aula. Alesha dengan wajah yang pucat berdiri di depan aula. Alesha memberikan pengumuman bahwa dia kehilangan sesuatu.

Sontak saja semua yang ada di ruangan aula kaget. Alesha cerita tadi pagi dia menemukan sebuah jam berwarna pink, rantai stainless di depan gerbang sekolah. Dan Alesha menaruhnya di atas meja. Setelah dari kantin, Alesha kembali, jamnya sudah hilang.

"Ka, aku kehilangan jam berwarna pink, mungkin saja jam tangan yang Kak Alesha temukan itu punya ku," salah seorang siswi berdiri.

"Maaf semuanya. Kita harus mencek semua tas yang ada di ruangan ini," kata Alesha.

Arga, Najib, Rafa dan anggota OSIS yang lain mulai memeriksa semua tas yang ada di ruangan aula. Arga memeriksa tas Zoya. Arga menemukan jam tangan di dalamnya. Arga mengambil jam tangan itu.

"Apa ini jam tangannya?" Arga mengangkat tinggi jam tangan pink dengan tangan kanannya.

"Iya Kak, itu jam tanganku," siswi yang bicara tadi berdiri.

"Ini tas siapa?" Alesha mengangkat tas Zoya.

Zoya dengan perasaan kaget tak percaya, berdiri sambil mengangkat tangannya. Seluruh siswa dan siswi menatap sinis ke arah Zoya. Alesha di dalam hati tersenyum dan menantikan hukuman apa yang akan didapatkan Zoya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Mauk
Mampus
Mauk
🤣🤣🤣🤣
Al!f
Sakit gak tu 🤣
Baby
Ceritanya bikin penasaran
Om
🥰
Queen
Waduh😱
Queen
Makhluk astral miirp Arga
Queen
Ih sereeeeem
Fang
Cemburu Arga parah.
Al!f
Elika gilaaaaaaa
Al!f
😱😱😱😱😱
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Nia
like it 🥰
Mara
Dpt rekomendasi dari bestie. Bagus ceritanya.
Satria
Suka
Al!f
😱
Al!f
Kembarannya
Al!f
Kok ada ya ibu kyk giu. Marah sama anak karwna mirip ayahnya 🤭
Na!
Arga mana lagi ini?
Nashira
Kira in SDH ko it 🤣. Author suka bikin org penasaran 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!