NovelToon NovelToon
Tetangga Badboy

Tetangga Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Berbaikan / Playboy / Selingkuh
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Messan Reinafa

Nania, seorang wanita pekerja kantoran yang tengah merantau di Kota B, tinggal sendirian di sebuah apartemen. Meski berasal dari keluarga berada di sebuah desa di S, ia memilih hidup mandiri. Namun, kemandirian itu tak menutupi sisi lugu dan cerobohnya.
Suatu pagi, saat bersiap menuju kantor, mood Nania langsung terganggu oleh suara musik metal yang keras dari apartemen sebelah. Kesal, ia memutuskan mengetuk pintu untuk menegur tetangganya. Tapi alih-alih menemukan seseorang yang sopan, yang muncul di depannya,muncul seorang lelaki dengan telanjang dada dan hanya mengenakan boxer membuka pintu dan memandangnya dengan acuh tak acuh.
Akankah pertemuan pertama yang tak terduga ini justru menjadi awal dari sesuatu yang manis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Messan Reinafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lebih Dekat

Hingga akhirnya dipenghujung acara, masing-masing mulai membubarkan diri. Bahkan ada beberapa yang sudah pergi setelah penampilan Band Minor Key tadi. Nania kembali ketempat duduk dimana Artha, Andrew dan beberapa orang lainnya berkumpul dalam satu meja bulat didepannya.

Mereka tampak bercengkrama saling bertukar kontak bersama. Nania hanya sesekali mengangguk mengikuti alur obrolan orang-orang di sekitarnya itu.

Tak lama kemudian, seseorang yang mereka kenal mendekat. Rendra muncul, disusul beberapa kenalan lain. Di antara mereka,salah satunya cowok yang menarik perhatiannya dari tadi. Sosok tetangga yang ia kenal berdiri dengan senyum tersungging di ujung bibirnya. Sesekali ia mengedipkan matanya ke Nania. Nana bergidik mengerlingkan matanya seolah tidak mengenalnya.

Ia menatapnya tajam, seolah pandangannya bisa menembus dada pria itu.

Rendra tersenyum ramah, menghampirinya.

"Hai, Na,Tha, Drew gimana kabar kalian?" Sapa nya memecah suasana.

ia menyalami kami satu persatu.

"Kenalin nih, guys, bintang kita malam ini," timpal Rendra antusias.

"Ini Kai Hanson, vokalis Minor Keys." ujarnya semangat

Kai Hanson. Nania mengulangi namanya dalam hati

meski sudah bertemu beberapa kali, baru malam ini ia mengetahui nama pria itu.

Kai berdiri santai,sambil menyalami yang ada di meja itu satu persatu dengan ramah.

"Artha," ujar sahabatnya sambil menyambut jabat tangan Kai.

Giliran Nania. Ia mengulurkan tangan, menatap Kai dengan sorot mata tajam, penuh waspada.

"Nania," ucapnya singkat.

Kai meraih tangannya perlahan, jabatannya mantap mendekapnyatangan mungil itu dengan erat

Nania membalasnya dengan tatapan sinis dan buru-buru melepaskan genggaman tangannya.

"Senang banget ternyata adik tingkat kita vokalis terkenal ya Na, ujar Artha mencairkan suasana.

Kai tersenyum ramah, nada suaranya santai tapi karismatik.

"Kebetulan, kami masih persiapan album baru, jadi ada kesempatan sekalian ketemu silaturahmi. Jawabnya ramah

Semua di meja itu mengangguk, beberapa bahkan memuji penampilannya tadi.

"Eh, btw, makasih banget ya udah nyempetin datang," timpal Rendra. "Semoga tahun depan acara ini makin sukses, dan silaturahmi semua angkatan tetap jalan."

"Amin," seru yang lain bersamaan.

Artha lalu menoleh pada Nania.

"Na, kamu kenapa sih dari tadi gelisah banget bawaannya, goda Artha menggoyangkan lengannya ke lengan Nania.

"Eng,.. Enggak kok, aku juga sama" ujarnya terbata

"Oh ya aku duluan ya" ucap Nania cepat

"Mau aku antar ga Na?" tawar Artha ke sahabatnya itu

"Ga usah ta, aku udah pesan Taxi kok" ujarnya cepat.

Ia buru-buru berjalan keluar ruangan sambil memesan Taxi online di ponselnya.

sepasang mata terus memperhatikannya dari jauh melihat gelagat Nania yang berjalan limbung karena minuman yang habis beberapa gelas selama acara.

Walau berusaha keras tetap saja ia tidak tahan lagi, badannya ambruk. Untung saja seseorang memapahnya dari belakang. Dalam keadaan setengah sadar ia menatap orang yang memapahnya itu.

"Timo..." ujarnya lirih..

"tapi...bukan ... itu bukan Timo",pikirnya. tak lama ia pingsan.

Tak lama taxi online pesanan Nania datang,

" Maaf pak, seperti nya mbak ini ga jadi pesan taxinya. karena saya yang antar." Ujar Kai kepada supir taxi itu,

ternyata pria yang memapah Nania dari tadi adalah kai Hanson tetangganya.

Halaman Gedung itu sudah terlihat sepi, karena sebagian besar banyak yang sudah meninggalkan acara, dan sebagian lagi masih bercengkrama di dalam ruangan .

Kai memapah Nania ke dalam mobilnya yang tidak begitu jauh terparik didepan gedung,

Mobil itu melaju hingga sampai ke apartemen mereka.

Ia memapah Nania dengan hati-hati membuka apartemen dengan kunci yang ada di tasnya.

perlahan ia meletakkan tubuh Nania dikasur dengan dress hitam yang masih melekat ditubuhnya. Ia menelan ludah dan berusaha mengalihkan pandangan nya takut kalau tongkat ajaibnya tiba-tiba bangun melihat Nania didepannya.

Ia mengambil selimut dan menutupi tubuhnya. Lalu beranjak pergi menutup kamar Nania dan kembali kekamarnya.

***

Jarum jam menunjukkan pukul 05.00 pagi Nania terbangun dari tidurnya.

Kepalanya masih sedikit pusing, ia menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya. Dilihat dress masih melekat.

Ia bingung dan mencoba mengingat kembali siapa yang telah membawanya pulang kekamar.

" Apa mungkin supir taxi?" ia mulai bergidik ngeri. Takut jika supir taxi melakukan hal yang tidak senonoh padanya selama perjalanan. Perlahan otaknya berusaha mengingat kembali orang yang tiba-tiba memapahnya saat ia mulai jatuh pingsan.

Apakah timo ? pikirnya lagi. Ia benar-benar lupa.

***

Pagi itu mendung, ia mengganti dress yang ia kenakan dengan piyama tidurnya.

untungnya hari ini libur setidaknya ia bisa bersantai seharian dikamar.

" tiing..." notif pesan wa muncul dilayar ponselnya.

Hatinya berdegup kencang,

pesan dari seorang yang sudah mematahkan hatinya,

Ada apa lagi, gerutu nya sambil memencet tombol read,

"Na, jam 2 siang ini kamu ada waktu nggak? Aku mau bicara."

Pesan itu membuyarkan keteguhan hatinya. Beberapa hari ini ia mencoba bangkit, tapi satu pesan dapat meruntuhkan keyakinannya.

Disatu sisi ia ingin melupakan Timo, Tapi di sisi hatinya yang lain ingin sekali memperbaiki hubungannya kembali, berharap wanita itu pergi.

Setidaknya... hanya kali ini saja. Pertemuannya yang terakhir dengan Timo. pikirnya

Dengan tangan gemetar ia membalas pesan itu,

"Baiklah."

Tak lama kemudian, balasan masuk.

"Nanti aku share lokasinya ya" balasnya lagi.

Nania tertegun, ada harapan yang masih menggebu mengisi relung hatinya. Berharap Timo meminta maaf dan tidak mengulangi kesalahannya lagi.

***

Siang pun tiba. Cuaca masih seperti tadi pagi, tidak cerah namun juga tidak hujan seperti suasana hati Nania yang tidak karuan.

Nania berdiri di depan lemari pakaian, membuka pintu lebar-lebar.

Ia sengaja memilih denim dress dengan tali tipis  dikedua lengan untuk menunjang penampilannya

Ia tersenyum miris pada bayangannya sendiri di cermin dengan padu padan heels putih membuatnya semakin girly.

Tak mau lagi Timo memandang rendah karena kesederhanaannya. Nania memberanikan diri merubah penampilannya.

Saat melangkah keluar, ia melirik sedikit ke arah pintu tetangganya, Kai hanson.

Tumben sepi, gumamnya dalam hati.

Perlahan ia menuju lobi apartemen menghampiri Taxi online yang menunggu nya dari tadi.

sesampainya di sebuah restaurant yang dibagikan oleh Timo tadi

mata Nania menyapu seluruh ruangan, mencari sosok Timo yang menunggunya,

Namun tatapannya terhenti pada sosok Kai yang juga berada di resturant yang sama dengan beberapa temannya.

Ia mengalihkan pandangan pura-pura tidak melihat.

Namun melihat penampilan Nania siapa saja pasti akan melirik. Sepintas Kai juga menyadari kehadiran Nania yang sendirian.

Ia menahan diri untuk menyapa namun pandangannya tak lepas dari Nania.

Dari kejauhan Timo melambaikan tangan.

Tepat di pojok kiri restaurant pria itu memanggil Nania dari jauh.

Tapi kali ini sama dengan sebelumnya, ia tak sendiri.

Nania tercekat, tapi ia menguatkan diri. Harapan yang tadi ia bawa dari kamarnya seakan sirna karena kehadiran sesosok wanita di sebelahnya.

Wanita ketiga yang hadir di hubungan mereka berdua.

Sejenak Nania merasa runtuh. Tapi ia menegakkan bahu, menarik napas dalam, dan melangkah mantap ke meja Timo.

“Na, sebelah sini!” seru Timo sambil mengangkat tangan, memberi tanda.

Wajah kaget terlihat diwajah Timo melihat Nania dengan penampilan barunya.

Ia tidak menyangka perubahan pada Nania yang selama ini ia kenal sebagai gadis polos yang berpakaian biasa saja kini mulai berpakaian sedikit terbuka hingga memperlihatkan sedikit belahan dadanya.

Perempuan di sampingnya pun, yang Nania tahu bernama Joice, menatapnya dengan pandangan ketus karena sikap Timo yang tidak bisa disembunyikan.

Nania menarik kursi dan duduk perlahan, mencoba terlihat santai.Tas tangan ia letakkan disamping meja nya menatap mereka berdua dengan tenang

“Mau pesan apa, Na?” suara Timo terdengar tenang, seolah tak ada yang salah.

Namun, sebelum Nania sempat menjawab, suara perempuan di sebelahnya memotong tajam.

“Ga usah basa-basi. Langsung aja kasih tahu mantan kamu ini kalau kita mau tunangan,”sela Joice sinis

Timo tersentak. “Eh… iya, Na. Rencananya… kami mau bertunangan bulan depan. Aku harap… kamu datang, ya.” Ucap Timo terbata-bata.

“Ga datang juga nggak apa-apa,” potong Joice lagi,nadanya penuh ejekan.

Nania terpaku menarik nafas panjang menyembunyikan kerapuhannya dari sikap Joice yang mendominasinya.

“Mau aku datang atau ga datang memangnya ada ngaruhnya buat kalian” tanya Nania tajam memandang mereka datar.

“Dan Kamu Joice, aku udah ga ada hubungan apa-apa lagi dengan pria ini, kenapa kamu harus takut?"

Matanya beralih menatap Joice tajam

"Bukannya sampah memang cocok dengan sesama sampah" Ucapan itu tiba-tiba keluar dari mulut Nania

PLAK!

Tepat setelah kata-kata itu meluncur, telapak tangan Joice mendarat keras di pipi Nania. Seluruh orang yang berada disekitar mereka meilirik memperhatikan.

Kai, yang sedari tadi melihat , pandangan nya menjadi gelap melihat perlakuan mereka kepada Nania dari kejauhan.

Joice berdiri, menatap Nania dengan sinis, dmemaki Nania dan memastikan semua orang mendengar

“Dasar jalang! Lihat tuh, cowok yang lo cintai milih gue! Kenapa? Karena lo nggak becus jadi cewek! Cewek membosankan kayak lo nggak akan pernah bisa dapetin cowok sekelas Timo!”

Nania memegangi pipinya yang perih. Air matanya menggenang

Timo terlihat menenangkan wanita nya itu " Sudah sayang, malu dilihatin orang" ujarnya

" Asal lo tau ya, karena relasi keluarga gue yang bikin Timo jadi sesukses sekarang." Joice kembali memaki Nania

Nania terdiam. Ia tidak pandai berkata-kata. Tangannya memegangi pipinya sebelah kiri, menahan perih di dada.

Lalu…

Kai berjalan mendekat.Menatap Joice dan Timo dengan tatapan yang tajam.

beralih pandangannya melihat Nania yang kesakitan.

ia menundukkan badannya

“Kamu nggak apa-apa?” tanyanya lembut.

Nania menatapnya, kaget. Lalu, tanpa sadar, ia mengangguk pelan.

Kai merangkul bahunya, menariknya sedikit ke arahnya, tangis Nania tidak tertahankan, ia memeluk Kai dengan erat menumpahkan tangisannya.

Kai menatap Timo dengan pandangan dingin mematikan.

“Keluar.” bentaknya, matanya mengarah ke Timo seperti singa yang akan menerkam mangsanya

Ia menarik kerah baju Timo, nyaris menyeretnya. Pengunjung restoran mulai riuh, takut terjadi perkelahian di dalamnya.

Kai menarik kerah baju Timo dan mendorongnya kasar di luar restaurant

tanpa aba-aba,

BUG!, tinju Kai mendarat di wajah Timo.

" Jangan pernah lagi gue lihat kalian berdua ganggu Nania lagi!" ancamnya

" Sori bukan maksud gue..."

kata-kata Timo terhenti melihat Joice menariknya meninggalkan restaurant itu

" Dasar cowok gila, emang lu siapa nya wanita jalang itu" bentaknya ke arah Kai

Kai mengeraskan rahangnya. menatap kearah Joice yang mulai ketakutan.

Kai teringat Nania yang masih menangis didalam, tertunduk tak tau harus berbuat apa sambil memegangi pipinya

“Sini…” katanya lembut sembari mengenakan jaketnya pada Nania

Lalu ia menarik Nania ke dalam pelukannya lagi.

Tangis Nania pecah siang itu.

1
Koesbandiana
3 bagus tu gambarnya
Messan Reinafa: trmakasih, note 🙏🙏
total 1 replies
Shinn Asuka
Wah, keren betul!
Messan Reinafa
makasi
Libny Aylin Rodríguez
Pengen baca lagi dan lagi!
Messan Reinafa: ikutin terus ya 🙏🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!