NovelToon NovelToon
Can I Love My Brother?

Can I Love My Brother?

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Enemy to Lovers
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Gywnee

Viola adalah gadis SMA yang berumur 18 tahun yang hidupnya berubah setelah mamanya menikahi duda anak 2. Anak papa angkatnya itu 2 laki-laki, dan siapa sangka anak bungsu papanya itu adalah guru olahraga yang dingin di sekolahnya. Dia harus menjadi keluarga baru guru yang tidak dia sukai itu. Viola sama sekali tidak akrab dengan kakak keduanya itu tapi dia akrab dengan kakak pertamanya dan papa angkatnya itu. Keluarga mereka pun rukun tapi hanya kakak keduanya yang tidak mau tinggal dengan mereka. Viola dan kakak keduanya pun sering bertengkar sampai akhirnya mereka berdua timbul perasaan suka. Bagaimana cara mereka berdua menjalani hubungan cinta satu keluarga dan beda usia ini? Apakah mereka akan mengalah dengan orang tua mereka atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gywnee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 05

Alca menatap Viola dengan tatapan tajam, Viola bingung harus berbuat apa.

"Ah iya  bersihkan," ucap Viola memunguti pecahan lampu itu tapi tangannya kena pecahan itu dan mengeluarkan darah.

“Awhhh…” lirih Viola.

Alca menghela nafas dengan kesal.

Viola mengusapkan darahnya ke bajunya itu agar tidak keluar lagi,  Alca semakin kesal karena anggota keluarga barunya yang bodoh ini.

Alca menarik tangan Viola dan membawanya keluar setelah itu dia menutup pintunya.

Viola bernafas lega karena bisa keluar.

"Akhirnya diusir juga," gumamnya, lalu dia melihat jarinya yang berdarah itu ,dia turun ke bawah dan mengambil tisu diatas meja makan untuk mengelap darahnya.

Lalu Alca turun setelah membersihkan kamarnya,  dia sangat jengkel dengan gadis itu, lalu Alca mengambil p3k setelah itu dia melemparkan kotak obat itu di meja makan sampai  membuat Viola terkejut.

"Apa kau mau membanggakan dirimu yang berada di kelas bawah itu?  kenapa selalu memperlihatkan kemampuan bodoh mu itu." ucap Alca dengan ketus.

Viola melirik Alca dengan kesal.

"Jangan sampai merepotkan keluarga gara-gara jarimu itu!  kalau sampai keluarga repot akan aku patahkan sekalian jarimu semuanya!" ucap Alca lalu dia naik ke atas.

"Woahhh dia benar-benar psikopat," Viola dengan kesal.

“Siapa juga yang bangga emang! hih!!! ngeselin…” geram Viola dengan kesal.

.

Malam harinya mereka semua berkumpul di ruang keluarga setelah selesai makan malam,  Andre sangat senang karena Alca datang, biasanya Alca tidak pernah datang setelah dia berkunjung kesini.

"Alca besok mama sama papa mau honeymoon ke paris kamu tinggal disini saja ya, kalau Arka pulang malam kasihan Viola sendirian," ucap Andre sambil tersenyum.

Alca diam tidak menjawab.

"Nggak pa.. aku berani kok lagian sudah terbiasa sendiri aku," jawab Viola sambil tersenyum.

"Kan kamu lagi sakit, nanti kalau butuh apa-apa bagaimana?" tanya Andre dengan heran.

"Kan ada bibik pa.... " jawab Viola sambil tersenyum.

"Jangan, bibik punya kerjaan sendiri,  ya Alca ya," pinta Andre, sebenarnya ini kesempatan Andre untuk membawa putranya pulang ke rumah ini lagi.

Please.. tolak saja please...mending aku di rumah sendiri daripada sama manusia itu...

-batin Viola-

"Iya." jawab Alca dengan datar.

Hah!!!!!! RIP aku….selamat tinggal Viola..

-batin Viola-

Andre sangat senang akhirnya Alca mau tinggal disini lagi,  Rosa juga ikut senang.

Arka tersenyum mendengarnya, tapi tidak dengan Viola. Dia sangat berat hati.

"Ah habislah hidupku," gumam Viola dengan sedih.

Alca menatap Viola dengan kesal karena dia sangat mengganggu baginya.

"Alca, Viola bagaimana kalau di sekolahan?" tanya Arka dengan heran.

"Buruk... sangattt burukk,  dia sering ketahuan nyontek,  ketahuan bolos, ketuan panjat pagar belakang mau kabur dari hukumannya dan parahnya lagi dia langganan hukum. Guru-guru di sana bosan karena dia yang selalu kena hukuman. " jawab Alca dengan santai. Sedangkan Viola menahan emosinya dia kesal karena Alca memberitahu semuanya ke mereka tapi Rosa sudah tahu itu.

"Dia ini punya dendam apa sih padaku?" gumam Viola dengan kesal.

"Benarkah?  wahh kamu ini lucu sekali," jawab Andre dengan tertawa karena dia senang punya anak yang mirip dengannya dulu, kedua anaknya itu sangatlah membosankan baginya.

Arka tersenyum juga mendengarnya.

"Sebenarnya mama juga cemas sama dia,  dia sangat bandel sekali orangnya," ucap Rosa dengan sedih.

"Mama, aku tidak seburuk itu loh," jelas Viola dengan kesal.

"Kalau tidak seburuk itu sebutkan apa kelebihanmu?" tanya Alca dengan nada datarnya itu.

"Aku?.. eumm... " gumam Viola berpikir.

Apa ya bakatku? aku tidak ada bakat sama sekali kah?

-batin Viola dengan cemas-

"Kak Arka pernah menjuarai olimpiade fisika, matematika, bahasa inggris,  aku olimpiade renang, fisika, matematika,” ucap Alca.

"Cih pamer," ucap Viola dengan kesal.

"Nggak perlu begituan yang penting aku hidup. Tanpa itu aku juga baik-baik saja kok, sertifikat atau apalah itu tidak menjamin dapat hidup enak dan tenang, tidak semua orang bisa bebas dan tenang, justru kebanyakan dari mereka selalu tertekan." jawab Viola dengan penuh percaya diri.

Arka dan Andre mengangguk dengan setuju. Sedangkan Rosa hanya menghela nafas mendengar ucapan putrinya itu.

Dan Alca hanya diam karena dia benar-benar lelah dengan gadis menyebalkan ini.

"Eih kita sedang kumpul begini jangan bahas begitu, lagian setiap orang itu berbeda." jelas Andre.

"Iya, lagian menang ini itu tidak menjamin hidup sukses kok."  jawab Arka.

Viola tersenyum karena ada orang yang dipihaknya.

“Setuju….” jawab Viola sambil tersenyum.

Rosa menghela nafas.

"Kalau begitu boleh saya mendidiknya?" tanya Alca dengan senyuman manisnya itu.

Viola membelakan matanya.

“Ap.apa maksudnya???” tanya  Viola dengan cemas.

"Tentu saja Alca," jawab Rosa sambil tersenyum dengan senang, karena dia sendiri sudah kewalahan mendidik putrinya sendiri.

"Enggak... enggak ...jangan maa... aaaa habislah diriku..." rengek Viola dengan sedih.

.

Keesokan harinya, Viola berangkat ke sekolahan, luka di dagunya sudah tidak sakit tapi masih membekas, saat dia berjalan di lorong dia melihat Angel yang sedang berlatih piano di ruang musik.

"Pantas saja dia disukai, dia pandai, kaya lagi," gumam Viola dengan heran.

"Viola," panggil Valdo.

Viola menoleh ke Valdo.

"Oh Valdo," jawab Viola sambil tersenyum.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Valdo dengan cemas.

"Eum tentu saja," jawab Viola sambil tersenyum.

"Bagaimana bisa kau hilang sih?" tanya Valdo dengan heran.

"Ahahaha ceritanya panjang," jawab Viola dengan malu.

Valdo tersenyum kecil melihat Viola.

"Mau ke kelas bareng?" Ajak Valdo.

"Tapi kelas kita kan beda," jawab Viola.

"Tidak apa-apa."

Viola mengangguk mengerti.

Lalu mereka berjalan bersama sambil saling membuka diri agar semakin lebih akrab.

.

Alca hari ini tidak datang ke sekolah karena dia ada acara penting, dia datang ke acara pernikahan temannya.

Saat Alca datang semua mata tertuju ke dia, Alca mencari temannya yang menikah itu.

"Alca." gumam teman Alca.

Alca tersenyum lalu mereka saling menyapa dengan berjabat tangan.

"Ka.kau datang?" tanya teman Alca.

"Tentu saja." jawab Alca sambil tersenyum.

"Makasih Alca." ucap teman Alca sambil tersenyum .

Alca tersenyum.

Lalu acara pernikahan dimulai,  mempelai wanita itu adalah Rahel, orang yang bertemu dengan Alca kemarin,  setelah acara selesai mereka semua dipersilahkan makan-makan.

Alca mendatangi Rahel dan temannya itu.

"Selamat atas pernikahan kalian." ucap Alca menjabat tangan mereka dengan bergantian, mereka tersenyum mengucapkan terimakasih.

"Alca terima kasih," ucap teman Alca dengan merasa tidak enak.

"Kenapa bilang itu terus... kalian harus bahagia dan tetap bersama," Alca sambil tersenyum.

Rahel memalingkan wajahnya karena tidak sanggup menahan air matanya.

Teman Alca tersenyum sedih.

"Kalau begitu aku permisi," Alca sambil tersenyum  lalu dia pergi, dia memutuskan pergi dari hidup mereka, dia tidak mau terlibat lagi dengan kehidupan mereka.

.

Setelah itu Alca pulang ke rumahnya,  Alca diam dan memikirkan banyak hal, dia sebenarnya sedih saat datang ke pernikahan itu tapi dia harus datang. Lalu Alca melihat Viola yang baru pulang sekolah, dan dia masuk ke rumah.

Lalu Alca juga turun dari mobilnya itu.

"Heh!" panggil Alca.

Viola menoleh ke Alca dengan kesal, begitu juga dengan Alca.

"Minggir!" Alca mau masuk ke dalam duluan.

"Cihhh hah!  manusia  jenis seperti itu ada juga ya ternyata, wahh bisa-bisa aku kena darah tinggi disini!" gumam Viola dengan kesal.

Lalu dia masuk setelah Alca.

Alca naik ke atas ke kamarnya, tapi Viola melepas sepatunya duluan dan Alca memergokinya.

"Lepas sepatumu di kamar atau aku potong kakimu!" Ancam Alca.

"Astaga dia benar-benar psikopat," gumam Viola dengan kesal.

"Pakai sepatumu lagi!" ucap Alca dengan ketus.

"Pak saya ini lapar mau makan dulu," ucap Viola dengan kesal.

"Pak?  siapa yang kau panggil!  apa begini caramu menghormati kakakmu." omel Alca.

"Terus harus panggil apa??? kenapa nggak pernah benar aku jadi orang. Heran deh!” geram Viola dengan kesal.

“Ya…karena kau hadir di dunia saja sudah salah!” sahut Alca sambil menunjuk Viola, dan Viola berdecak dengan kesal sambil menatap Alca.

"Pakai sepatumu,  naik ke atas, lepas sepatumu di kamarmu, lalu mandi dan makan!" ucap Alca dengan tegas.

Viola menghela nafas lalu dia melakukan apa yang diperintah Alca daripada dia harus berdebat dengannya karena tidak akan pernah ada ujungnya.

.

Saat jam makan siang Naura kekasih Arka itu mengajak Arka untuk makan siang bersama di restoran.

"Maaf aku baru bisa sekarang bertemu," ucap Arka dengan sedih.

Naura tersenyum.

"Enggak apa-apa, lagian kita sama-sama sibuk." jawab Naura.

"Oh ya maaf gak dateng di pernikahan mama papamu," ucap Naura.

"Tidak apa-apa lagian kau kan sibuk,"  jawab Arka sambil tersenyum.

"Oh iya bagaimana kabar adikmu?" Naura.

"Siapa?  sekarang aku punya adik baru ,dia Viola," tanya Arka.

"Iyakah, aku sangat ingin bertemu dengannya." ucap Naura sambil tersenyum.

"Iya pasti kalian akan ketemu," Arka.

"Lalu Alca?" tanya Naura.

"Alca baik-baik saja, dia masih seperti yang dulu," jawab Arka sambil tersenyum.

Naura mengangguk mengerti.

Lalu Naura tersenyum senang karena mendengar kabar Alca.

Alca... bagaimana dirimu sekarang?

-batin Naura-

1
yumi chan
ko pusing aku..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!