NovelToon NovelToon
Kaisar: Dewa Immortal

Kaisar: Dewa Immortal

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Kisah cinta masa kecil / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Langit senja berwarna jingga keemasan, perlahan memudar menjadi ungu lembut. Burung-burung kembali ke sarang, sementara kabut tipis turun dari gunung di kejauhan, menyelimuti desa kecil bernama Qinghe. Di ujung jalan berdebu, seorang anak laki-laki berusia dua belas tahun berjalan tertatih, memanggul seikat kayu bakar yang nyaris dua kali lebih besar dari tubuhnya.

Bajunya lusuh penuh tambalan, rambut hitamnya kusut, dan wajahnya dipenuhi keringat. Namun, di balik penampilan sederhananya, sepasang mata hitam berkilau seolah menyimpan sesuatu yang lebih besar daripada tubuh kurusnya.

“Xiao Feng! Jangan lamban, nanti api dapur padam!” teriak seorang wanita tua dari rumah reyot di pinggir desa. Suaranya serak tapi penuh kasih. Dialah Nenek Lan, satu-satunya keluarga yang tersisa bagi bocah itu.

Xiao Feng menyeringai meski peluh bercucuran.
“Ya, Nenek! Sedikit lagi! Kayu ini lebih keras kepala dari banteng gunung, tapi aku akan menaklukkannya!”

Nenek Lan hanya mendengus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 – Latihan Darah Naga, Pertemuan di Hutan

Angin pegunungan bertiup kencang, membawa aroma tanah basah dan dedaunan. Di puncak sebuah tebing yang sunyi, Xiao Feng berdiri dengan tubuh telanjang dada. Keringat menetes deras, namun sorot matanya tetap tegas.

Ia menekuk lutut, menyalurkan energi naga emas ke seluruh tubuh. Urat-uratnya menegang, tulang-tulangnya berderak seperti logam ditempa. Aura emas menyelimuti dirinya, membentuk bayangan naga samar.

“Tulang Naga Emas!” Xiao Feng meraung, lalu menghantamkan tinjunya ke batu besar di hadapannya.

BOOM!

Batu raksasa itu retak, lalu pecah menjadi serpihan. Tapi bersamaan dengan itu, tubuh Xiao Feng terhuyung. Darah segar menetes dari tangannya.

Ling’er yang duduk tak jauh darinya segera bangkit. “Feng! Kau melukai dirimu lagi!”

Xiao Feng tersenyum kecut, mengusap darah di jarinya. “Teknik ini memang ganas. Tubuhku masih belum terbiasa menerima kekuatan naga.”

Ling’er mendesah, lalu meraih kain putih untuk membalut lukanya. “Kau selalu memaksakan diri… aku takut suatu hari kau benar-benar tak bisa bangun lagi.”

Xiao Feng menatap wajahnya yang cemas, lalu berkata lembut, “Justru karena ada kau, aku tidak boleh berhenti. Aku harus menjadi lebih kuat, agar bisa melindungimu dari apa pun.”

Pipi Ling’er memerah, ia menggertakkan giginya. “Dasar keras kepala… tapi kalau begitu, aku juga akan ikut berlatih. Aku tidak mau hanya menjadi bebanmu.”

Xiao Feng terdiam sejenak, lalu tersenyum. “Baiklah, kita berlatih bersama.”

Setelah beristirahat, Xiao Feng mencoba jurus kedua. Ia mengumpulkan energi di dadanya, lalu membuka mulut.

“Raungan Naga Pemecah Langit!”

Suara menggelegar keluar, menyerupai raungan naga kuno. Udara bergetar, pepohonan bergoyang, dan burung-burung di hutan terbang ketakutan.

Namun serangan itu membuat kepala Xiao Feng pening. Ia jatuh berlutut, menekan pelipisnya.

Ling’er segera berlari. “Kau baik-baik saja?!”

Xiao Feng terengah, lalu terkekeh. “Sepertinya aku harus lebih hati-hati. Jurus ini tidak hanya menyerang lawan, tapi juga bisa menguras jiwaku sendiri.”

Terakhir, ia mencoba Langkah Naga Melintasi Awan. Tubuhnya berkelebat cepat, meninggalkan bayangan emas. Dalam sekejap ia sudah berdiri beberapa puluh langkah dari tempat semula.

Ling’er berdecak kagum. “Cepat sekali! Bahkan mataku hampir tak bisa mengikutimu.”

Xiao Feng mengatur napas, lalu menatap cakrawala. “Aku baru saja menguasai permukaannya. Kalau dilatih sungguh-sungguh, jurus ini akan jadi kartu truf melawan musuh.”

Keesokan paginya, mereka berdua masuk ke dalam hutan lebat. Tujuan mereka adalah berburu beast tingkat menengah untuk mendapatkan inti kristal serta bahan alkimia.

Tiba-tiba semak-semak bergetar. Seekor serigala raksasa bermata merah muncul, tubuhnya sebesar kerbau, taringnya meneteskan air liur beracun.

Xiao Feng melangkah maju, tombak di tangannya berkilau. “Ling’er, mundur sedikit.”

Serigala itu melompat, cakarnya terangkat. Xiao Feng menginjak tanah dengan Langkah Naga, lalu menghindar secepat kilat. Dalam gerakan balik, ia menghantam dengan tombaknya.

CLANG! Tombak dan cakar beradu, percikan api muncul. Serigala meraung kesakitan.

Kesempatan itu tak disia-siakan. Xiao Feng membuka mulut. “Raungan Naga!”

Suara menggelegar menghantam jiwa serigala. Hewan buas itu goyah, matanya kehilangan fokus. Xiao Feng segera menusuk inti jantungnya.

"SSWOSHH."

Serigala itu tumbang, darahnya membasahi tanah. Dari tubuhnya, Xiao Feng mengambil inti beast berwarna merah gelap.

Ling’er mendekat, tersenyum lega. “Kau semakin kuat, Feng. Bahkan beast sekuat itu tak mampu bertahan lama.”

Xiao Feng mengangguk. “Tapi masih banyak musuh yang jauh lebih berbahaya. Kita tidak boleh lengah."

Saat mereka melanjutkan perjalanan, suara tawa terdengar. Dari balik pepohonan, muncul tiga pemuda-pemudi membawa busur dan pedang.

“Eh, siapa sangka ada orang lain di hutan ini,” kata seorang pemuda berwajah cerah, Han Zhi. “Aku Han Zhi, murid sekte Yunshan. Bolehkan kami tahu siapa kalian?”

Xiao Feng memperhatikan mereka dengan hati-hati. “Aku Xiao Feng, ini Ling’er.”

Seorang gadis cantik berambut panjang, Mei Lan, menatap Xiao Feng dari atas ke bawah. “Hmm… tampaknya kau bukan orang dari sekte besar. Tapi berani masuk hutan ini? Menarik.”

Sebelum Xiao Feng sempat menjawab, seorang pemuda lain melangkah maju. Tubuhnya kekar, wajahnya penuh percaya diri. “Aku Guo Liang. Kalau kalian ingin tetap hidup, sebaiknya tidak menghalangi jalanku.”

Xiao Feng mengangkat alis. “Kami tidak mencari masalah.”

Guo Liang mendengus. “Hmph, aku hanya ingin tahu seberapa kuat kau. Beranikan kau menguji satu jurus denganku?”

Ling’er maju selangkah, wajahnya tegang. “Kami tidak ada urusan denganmu!”

Namun Han Zhi menengahi dengan tawa canggung. “Haha, sudahlah, Guo Liang. Tidak semua orang mau bertarung hanya demi harga dirimu.”

Xiao Feng hanya tersenyum tipis. Dalam hatinya, ia tahu, Guo Liang akan menjadi duri kecil di jalan mereka.

Di sebuah tempat peristirahatan, Xiao Feng mengeluarkan bahan dari cincin ruangnya. Ia menyalakan api emas dari energi naga, lalu mulai meracik pil penyembuh dasar.

Han Zhi melongo. “Astaga! Kau bisa alkimia juga?!”

Mei Lan menatap serius. “Api itu… berbeda dari api biasa.”

Guo Liang mendengus, meski matanya menunjukkan rasa iri. “Hmph, hanya pil tingkat rendah. Tidak ada yang istimewa.”

Ling’er tersenyum, lalu berbisik pada Xiao Feng, “Kau lihat? Bahkan orang lain pun kagum padamu.”

Xiao Feng terkekeh. “Aku masih belajar. Alkimia bukan soal kekuatan, tapi kesabaran.”

Pil pertama memang gagal—meledak kecil dan menghasilkan asap. Han Zhi tertawa terbahak-bahak, sementara Xiao Feng hanya menggaruk kepala. “Kurasa aku butuh lebih banyak latihan.”

Namun percobaan kedua berhasil. Sebuah pil kecil berkilau keluar dari kuali. Xiao Feng tersenyum puas. “Ini baru permulaan.”

Malam pun tiba. Mereka beristirahat di dekat perapian. Angin dingin bertiup, namun suasana terasa hangat.

Tiba-tiba, langit bergemuruh. Awan gelap mulai berkumpul di atas hutan. Petir berkelebat samar.

Xiao Feng menutup matanya, merasakan aliran energi di tubuhnya yang bergejolak. “Tidak salah lagi… aku hampir menembus ke tingkat berikutnya.”

Ling’er menggenggam tangannya erat. “Itu berarti… tribulasi akan datang lagi?”

Xiao Feng membuka matanya, menatap petir di langit dengan sorot tajam. “Ya. Dan kali ini, aku harus lebih siap. "

1
Nanik S
Lanjutkan dan Gas Poool
Nanik S
Warisan Darah... apakah Xiao Feng bisa menyelamatkan Ling er
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Bikin cerita lebih hidup Tor
Nanik S
GO Liang ternyata punya niat jahat
Nanik S
Benarkah Ling er bukan manusia
Nanik S
siapa sebenarnya Ling er
Nanik S
Cengeng sekali Lin er
Nanik S
Gagal membuat pil pertama 🤣🤣🤣
Nanik S
Kapan selesai petirnya
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Harusnya Mcnya Masuk Gua sendiri
Nanik S
Ceritanya kurang hidup dan hanya berkutat didesa saja
Nanik S
Oewaris Naga...
Nanik S
Ling er harusnya tdk mengekor... biar tidak jadi sasaran
Nanik S
Harusnya Xiao Feng secepatnya pergi dari penginapan
Nanik S
Maaantaaap
Nanik S
kenapa Shen Lao tidak membawa Xiao Feng pergi
Nanik S
NEXT
Nanik S
Orang2 sekte tidak malu mengeroyok anak kevil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!