Reinkarnasi menjadi villain utama donghua btth. Hun tiandi adalah karakter jahat dalam cerita dan sekarang jiwa baru masuk kedalam tubuh nya, sosok kaisar jiwa musuh terakhir dari kaisar api xiao yan. Waktu diulang, semuanya kembali ke awal cerita. Namun sekarang hun tiandi akan memastikan alur cerita seperti yang dia inginkan, ia akan membunuh karakter utama dan merebut semua karakter wanita. Sistem villains akan membantunya untuk mengabai semuanya itu.
"Sekarang ayo tangkap semua wanita-wanita itu" bukan novel terjemahan!!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natelashura7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 menikmati medusa
"Pilihan pertama tentu saja Medusa. Dia kecantikan teratas di btth bukan, meskipun studionya sedikit membenci" ucap hun tiandi menyentuh hologram foto medusa.
Kecantikan seorang ratu yang luar biasa. Tidak mungkin tidak ada yang tertarik pada wanita ini, dari segi bakat dan garis keturunan serta potensi ia tidak kalah dari orang-orang yang memiliki garis darah dou di.
[Tugas baru diberi].
[Memuat.... ].
[Tangkap Medusa dan jadikan milik host].
[Penalti kegagalan: host akan menderita desfungsi ereksi].
"Itu keterlaluan dasar sistem sialan" ucap hun tiandi mencoba memukul layar sistem tapi hologram sistem langsung menghilang.
Tangannya mengambil jubah hitam lalu Memakainya, jantungnya masih berdenyut lebih tinggi dibandingkan normal. Ini adalah efek adrenalin dari melawan gu yuan, untungnya dia menang walaupun pak tua itu sempat meledakkan diri. itu masih membuatmu trauma sedikit.
Sama seperti alur asli bukan" ucap hun tiandi pada sistem
[Sistem membenarkan perkataan host].
[Selama masa pelompatan waktu, alurnya tetap sama seperti hun tiandi asli].
"Itu artinya aku punya anak" gumam hun tiandi.
Melakukannya belum tapi dia sudah punya anak. Yah dua anak itu hasil dari hun tiandi di cerita utama, jadi saat dia memulihkan diri setelah membunuh gu yuan dalam cerita asli, hun tiandi terluka parah dan akhirnya berkembang biak.
"Dimana medusa berada" ucap hun tiandi.
[Dalam proses mengambil api surgawi].
"Berarti Xiao yan sudah beranjak remaja?" Tanya hun tiandi.
[Saat ini karakter utama belum menemukan gurunya].
"Saatnya farming wanita" ujar hun tiandi.
Jari tangannya menjentik kuat membuat pusaran ruang langsung terhubung ke gurun togre. Hun tiandi melangkah masuk, rambut putihnya sedikit berkibar. Di ketinggian mendekati atmosfer pusaran ruang kembali muncul dan saat itu, mata ungu hun tiandi melihat kebawah.
wanita cantik berpakaian terbuka, bagian atas tubuhnya merupakan sebuah keindahan tapi bagian bawah tubuhnya merupakan tubuh ular. Ekor berwarna ungu kemerahan bergerak menuju api surgawi Green Lotus Core.
sebuah teratai api hijau dengan panas melebihi panasnya magma disekitar.
"Siapa?" Tanya medusa. "Keluarlah aku tau kau bersembunyi dibalik bayangan" Lanjutnya menyuruh.
"Yah calon istri ku harus sehebat itu" ucap hun tiandi melangkah mendekat.
Mata merah medusa bertemu mata ungu hun tiandi. Hidung mereka hanya berjarak dibeberapa inci sebelum bertemu, terlihat kalau medusa hanya setinggi dada hun tiandi. Dou qi medusa naik, tangan kanannya dilapisi energi tajam.
"Mencoba melawan heh" Ejek hun tiandi.
Tekanan dari Telekinesis membuat medusa tertekan bahkan kini tubuhnya sudah melayang. Hun tiandi memegang dagu medusa, salah satu heroine yang benar-benar menganggu. Medusa mengigit jari hun tiandi, gigitan seorang dou huang tidak berarti bagi puncak dou sheng.
"ular memang suka mengigit bukan" tawa hun tiandi menarik jari tangannya.
"Lepaskan aku" perintah medusa.
"Jika aku melepaskan mu kau akan diambil oleh bocah Xiao beberapa tahun lagi" balas hun tiandi.
Hun tiandi berjalan menuju api bumi Qilian lalu menyerapnya menggunakan void flame membuat medusa terkejut. Api yang bahkan bisa menganggu dou huang bintang sembilan sepertinya kini dilahap begitu mudah, siapa sebenernya pria ini.
"Siapa dirimu sebenarnya?" Tanya medusa.
"Hun tiandi. Kaisar jiwa, dou sheng bintang sembilan. Pemimpin klan kuno hun" jawab hun tiandi santai. "Aku datang ke sini untuk mengambil api surgawi tadi" Lanjutnya berjalan menuju medusa.
Wanita cantik itu masih terjebak oleh tekanan dari Telekinesis kuat, ia beberapa kali mencoba untuk melawan. Dou sheng bintang sembilan, suara itu membuatnya gemetar ketakutan. Itu adalah legenda setelah legenda seorang Dou di.
[Berhasil menangkap heroine].
[Menghitung Hadiah].
[Pil pembangkit darah].
Di tangan kanan hun tiandi muncul pil kecil berwarna merah. Ia meraih mulut medusa, memasukkan pil secara paksa ke mulutnya. Awalnya menolak, namun dengan dorongan lembut akhirnya pil itu melewati tenggorokan nya. Perut medusa terasa sangat panas, darah kuno ditubuhnya mulai bangkit.
Medusa berteriak berpikir kalau dia mungkin akan mati tapi medusa tiba-tiba merasakan kalau, ekor ularnya berubah menjadi sepasang kaki jenjang. Lalu kultivasi berhasil menembus dou zong, ini membuatmu tidak bisa berkata-kata. Dou zong yang selalu dia impikan akhirnya dia berada di ranah itu.
Medusa terdiam sejenak, terkejut dengan perubahan yang terjadi pada dirinya. Kakinya yang sebelumnya berbentuk ekor ular kini telah berubah menjadi sepasang kaki yang ramping dan jenjang. Rasa panas yang mengalir dalam tubuhnya membuatnya merasa seolah-olah terlahir kembali.
[Sistem lupa memberitahu host. Ada efek meningkatkan gairah dari obat itu].
"Itu justru lebih baik" ucap hun tiandi.
Hamparan lava panas membuat Medusa berkeringat. Pakaiannya tidak bisa menutupi lekuk tubuhnya, nafasnya terengah-engah dan rona merah nampak di pipi nya. Tangan hun tiandi merangkul pinggangnya.
"Panas hm" Bisik hun tiandi.
Medusa sempat memberikan perlawanan, ia mendorong hun tiandi tapi tidak ada gunanya. Hun tiandi begitu mudah menggendongnya dan membawa ke tempat lebih empuk, ia melemparkan sesuatu yang membentuk sebuah platform hitam.
Hun tiandi meletakkan medusa di atas platform hitam yang baru saja terbentuk, tubuh mereka beradu dalam pelukan erat. Panas lava menjalari kulit mereka, membuat Medusa gemetar. Hun tiandi memandanginya dengan tatapan penuh hati-hati, tangannya meraba lembut sepanjang lekuk tubuhnya.
"Kau begitu cantik seperti ini" ucap Hun tiandi bergumam, suara rendah dan serak.
membelai kulit lembut di bawahnya saat mereka perlahan mendorong kain ke atas dan ke luar. Dada Medusa yang cukup tumpah bebas,
sudah menegang karena panas. Hun tiandi membungkuk untuk menangkap satu di antara bibirnya, menyusu dengan lembut sementara jari-jarinya menggoda yang lain.
tiandi menyelimuti puting sensitifnya, mengirimkan sentakan kesenangan langsung ke intinya. Punggungnya melengkung.
"Ahh...Hun Tiandi..." ucap Medusa mengerang terengah-engah, jari-jarinya kusut di rambutnya.
Tapi bahkan saat dia memprotes dengan lemah, pinggulnya mulai bergelombang halus, bergesekan dengan tonjolan menonjol yang menyaring celana Hun tiandi. Kain kasar itu bergesekan dengan nikmat. yang terdengar di dalam kawah magma panas, hanyalah erangan kenikmatan lembut dari dua belah pihak.