"Kamu mau pilih Daniel atau aku?"
"Jangan gila kak, kita ini saudara!"
Arjuna tersenyum tipis, seolah meremehkan apa yang dimaksud Siren.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cayy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah tingkah
Ujian berlangsung dengan lancar, bagi Siren karena dia hanya menemukan sedikit kesulitan, untung yang dia pelajari semalam hampir semuanya keluar jadi baginya kali ini tidak begitu sulit.
Hingga selesai ujian di hari pertama, Siren, Luna, Martin, dan Kay memutuskan untuk makan dikantin. Karena keempat teman itu belum ada yang sarapan dirumah.
"Wow..mie ayam pak Riski emang selalu juara" ucap Kay
"Lihat nih ayamnya juga banyak" sahur Martin
"Btw...lo kok gak bilang kalo deket sama Daniel" tanya Luna kepada Siren, membuat Siren berhenti menyendok mie nya.
"Darimana lo tau?"
"Mata-mata gue banyak, jadi sejak kapan kalian deket?"
"Sumpah Ren? Cepet amat perasaan lo bilang belum putus sama Samuel" tanya Kay
"Udah sekarang"
"Jadi bener, lagi deket sama Daniel?" ulang Luna
"Nggak deket-deket amat, cuma kebetulan dia bantuin gue"
"Bantuin apa?"
"Bantuin gue bikin Samuel cemburu"
Semua melongo, tampak kaget dan juga kurang mengerti yang diucapkan Siren.
"Maksudnya gimana?" tanya Martin
"Ya bikin cemburu Samuel, seolah-olah gue deket sama Daniel"
Martin berdecak, lalu menyandarkan bahunya ke sandaran kursi yang dia duduki.
"Kenapa nggak bilang ke gue, kalo gitu mah gue juga bisa bantuin lo Ren" ucap Martin kemudian
Siren mengaduk-aduk mie nya tidak bersemangat, dia juga berfikir begitu tapi dia kadung memiliki perjanjian dengan Daniel.
"Udahlah udah putus juga kok"
"Dia langsung terima gitu aja waktu lo minta putus?" tanya Luna
"Enggak sih, tapi menurut gue kalo emang dia nggak mau putus harusnya berusaha lebih keras lagi tapi dia cuma bilang nggak mau nggak mau doang"
"Parah emang si Samuel, gue yakin dia sebenarnya ada hubungan sama si Dinar" sahur Kay
"Tapi kalo lo sama Daniel gue juga setuju, secara siapa yang nggak tertarik sama Daniel dia orangnya cerdas trus suka bikin bangga sekolah lagi, kelihatannya juga baik" ucap Luna
"Kalo gue gimana? Baik nggak?" tanya Kay pada Luna
Luna mencebik.
"Baik sih tapi bukan tipe gue"
"Hahahaha..." Martin dan Siren tertawa keras mendengar jawaban Luna, sementara Kay hanya cemberut.
"Sorry nih ya maksud gue kan banyak tuh cewek yang lebih cantik dari gue, nah cari aja itu" lanjut Luna
"Dia maunya elo Lun" sahut Martin
Luna memutar bola mata, sudah menjadi rahasia umum kalau Kay memang suka dengan Luna tapi dia juga santai saat Luna terang-terangan menolaknya.
"Jadi kalo nanti Daniel beneran suka sama lo, bakal lo terima nggak?" tanya Luna
"Nggak tau Lun, belum sampek sana gue aja masih galau"
"Yaelah gak usah dipikirin, bersyukur lo udah putus sama itu orang udah dibilang gue aja greget lihatnya"
Siren menghela nafas, maunya begitu tapi namanya masih ada sisa rasa cinta mana bisa langsung move on.
"Ssttt...orangnya dateng anjir" bisik Martin
Otomatis semua menoleh kearah yang dimaksud Martin, Samuel terlihat berjalan beriringan dengan menggandeng tangan Dinar, dia melirik Siren sebentar lalu memesan makanan dikantin.
"Emang bangsat itu orang, yang lo bilang kayaknya gimmick deh Sir" ucap Luna
"Udahlah, mending lo juga bales begitu jangan pernah tunjukin kalo lo galau setelah putus dari dia" lanjut Kay
"Iya Ren, cowok kayak gitu gak pantes lo tangisin" Martin ikut-ikutan.
Siren hanya mengangguk-angguk meskipun dia tetap merasa sedih, karena semua ekspresinya tidak bisa dia sembunyikan.
Apalagi ketika melihat Samuel terang-terangan bermesraan dengan Dinar tentu membuatnya sakit.
Martin mengelus pundak Siren dengan lembut.
"Sabar, habis ini mau jalan ke mall kali aja ada barang yang belum lo beli biar Kay yang traktir"
"Heh...kok jadi gue gimana sih lo" sahut Kay
"Hahaha..lo kan royal Kay" ucap Luna
Ngomong-ngomong soal mall kok Siren jadi ingat bukannya waktu itu Arjuna mengajaknya ke mall tapi kemarin malah tidak jadi karena dia seharian dikamar setelah pulang dari apartemen Daniel.
"Nggak perlu deh, kayaknya gue masih ada janji sama kak Arjuna"
"Hah kapan? Ikut dong" sahut Luna semangat
"Pasti mau modus kan itu" ucap Kay
"Niatnya sih kemarin, tapi kemarin gue males banget jadi mungkin ntar sore aja"
"Ikut ya, boleh ya" rengek Luna
"Nanti gue tanya kak Arjuna dulu deh lo tau sendiri kan dia kalo nggak sesuai sama moodnya gak bakal mau"
Luna cemberut, sementara Martin dan Kay tertawa kecil.
"Makanya jangan gatel" ucap Martin
"Biarin, laki-laki matang kayak kak Arjuna pantas di gatelin haha"
"Anjir .."
Siren hanya tertawa melihat kelakuan temannya itu. Mereka pun segera menghabiskan mie ayamnya sambil bercanda ria.
*
Sampai dirumah, ya tentu kosong pasti Arjuna masih di kantor sementara orang tuanya sampai hari ini belum juga kembali dari luar kota.
Setelah berganti pakaian, Siren tiba-tiba teringat hari ini dia belum mengirimkan foto ke Daniel jadi Siren menghadap cermin lalu merias wajahnya tipis-tipis supaya tidak terlihat lesu dan pucat.
Lalu dia mengambil gambarnya sendiri dan mengirimnya ke Daniel, mungkin karena Daniel sedang memegang handphone jadi orang itu langsung membuka foto yang dikirimkan Siren.
Daniel : Cantik.
Siren menahan nafas membaca pesan itu, dia menahan senyumnya kenapa dia harus sebahagia ini dibilang cantik oleh Daniel?
Sepertinya dugaannya selama ini kalau Daniel punya pacar sama sekali tidak benar, beruntung yang bertanya padanya kemarin hanya Luna tentang foto dirinya bersama Daniel meski dia tidak tau kalau diluar sana ada orang yang membicarakannya atau tidak.
Yang penting dia tidak dengar.
Daniel : Mau gue kesitu?
Jantung Siren mendadak deg-deg an, dia dirumah sendirian kalau sampai Arjuna tau ada laki-laki yang datang pasti dia marah.
Siren : Gak usah, gue sendirian soalnya
Daniel : Malah pas kan kita bisa berduaan
Siren : Heh.. Kan nggak ada Samuel ngapain kita harus berduaan dia juga gak bakal lihat
Daniel : Siapa bilang cuma buat Samuel cemburu?
Siren : Lah emang gimana?
Daniel : 😘
Wajah Siren merah padam menahan malu dan salah tingkah, kenapa Daniel malah mengirimnya emoticon seperti itu?
Meskipun dia belum bisa move on dari Samuel tapi jika Daniel bersikap manis seperti itu mana bisa dia tidak salah tingkah.