CEO Tampan Bukan Sang Pewaris

 Sinar mentari di pagi hari yang telah menembus tubuhnya serta hembusan udara dipagi hari yang terasa sangat sejuk, telah membuat Darren merasa nyaman saat menikmatinya di atap gedung, kegiatan rutinitas seperti ini tidak pernah ia lewatkan setiap harinya. Sambil menatap langit, ia mulai membayangkan wajah ibunya yang sangat ia rindukan sampai saat ini, berbagai upaya dan cara telah Darren lakukan untuk mencari keberadaannya, sekiranya jika memang sang ibu yang telah melahirkan dirinya telah tiada setidaknya ia bisa menemukan pusaranya.

  Kemudian Darren mulai memejamkan kedua bola matanya perlahan, seketika bayangan wajah Aqila terlintas begitu saja.

  "Apa yang terjadi dengan diriku? Kenapa bayangan wajahnya seperti menghantuiku? Ini gila, aku tidak boleh terus memikirkannya, dia adalah adikku!" Darren berusaha untuk menepisnya, ia tidak ingin sampai perasaanya berlarut menjadi sesuatu yang bisa merusak hubungan yang sebelumnya baik- baik saja dengan sang adik, apalagi Aqila menunjukan sikap jika ia begitu peduli dan menyayanginya layaknya seorang kakak untuknya.

  Sampai akhirnya Darren memutuskan untuk mengakhiri rutinitas paginya, dan bergegas pergi menuju ruangannya, mengingat jam sembilan nanti akan ada rapat direksi dan para pemegang saham, dan yang akan memimpin rapat kali ini adalah dirinya, Darren cukup gugup karena ini adalah yang pertama kali untuknya, biasanya Papahnya yang selalu memimpin rapat, tapi entah kenapa tadi pagi ia mendapatkan kabar dari sang Papah bahwa hari ini dialah yang akan memimpin rapat tersebut, beruntungnya Darren sudah menyiapkan beberapa bahan untuk ia bahas nanti saat rapat dimulai. Ada kelegaan didalam hatinya serta rasa bangga dan percaya diri atas hasil kerja kerasnya selama ini, dan ia yakin jika rapat kali ini akan berjalan dengan sukses dan tentunya Darren ingin membuat Papahnya bangga padanya.

  Sebelum rapat dimulai, Saga menemui putranya terlebih dahulu untuk memastikan kondisinya baik-baik saja setelah kemarin tidak masuk selama satu hari ke kantor.

  "Darren, apakah kau sudah menyiapkan bahan untuk rapat hari ini?" Saga terlihat khawatir terhadap putranya

Darren malah tersenyum tipis ke arahnya." tenang saja Pah, aku sudah menyiapkan semuanya, malah nanti saat meeting berlangsung, aku ingin memberikan kejutan untukmu, oh iya Pak Jhon kemana ya, sedari tadi aku todak melihat keberadaannya? Aku ingin mengucapkan terimakasih padanya, karena telah membantuku selama ini."

"Jhon hari ini ijin tidak masuk, karena ada urusan keluarga, Papah jadi penasaran dengan kejutan yang akan kau tunjukan, boleh kau beritahu sekarang Nak?" Saga menatap serius ke arah putranya, berharap Darren akan segera memberi tahu dirinya.

kemudian Darren mendekat ke arah Papahnya, lalu ia berbisik sesuatu padanya, pikirnya Darren akan segera memberi tahunya." kalau aku memberitahu Papah sekarang, itu namanya bukan kejutan lagi Pah!"

Sontak Saga malah tertawa terbahak-bahak atas perkataan dari putranya, kemudian ia merangkul kedua bahunya."Baiklah putraku, semoga kejutan yang kau berikan nanti saat di ruang meeting bisa membuat Papah semakin bangga padamu dan biar semua orang tahu akan kemampuanmu dan Papah tidak salah telah memilihmu sebagai CEO di perusahaan ini." jawabnya penuh rasa bangga.

Akhirnya rapat pun di mulai, dimana dewan direksi, komisaris dan juga para pemegang saham sudah berkumpul di ruangan meeting yang sudah di sediakan, dan Freya sang sekertaris telah mengerjakan pekerjaannya cukup baik dan memang dalam hal pekerjaan serta kemampuannya, Freya sudah tidak diragukan lagi.

"Semangat ya Freya, aku yakin Tuan Darren akan puas dengan hasil kinerjamu, dan tentunya ia akan mulai mempertimbangkan dirimu, siapa tahu kau berhasil meluluhkan hatinya!" Rio terus menyemangati Freya agar dirinya tidak patah semangat.

Namun pagi ini Freya terlihat murung, ia masih teringat atas insiden kejadian kemarin di Apartemen, rasanya ia belum bisa terima atas sikap bosnya yang seperti itu, pikirnya Tuan Darren tidak akan bersikap kasar padanya, tapi setelah hadirnya wanita itu yakni Aqila, tiba-tiba saja berubah menjadi menyebalkan.

Freya sampai beberapa kali menghela napasnya, Rio sempat cemas padanya."Kamu kenapa Freya, aku perhatikan hari ini kau sangat berbeda, kau tidak seceria seperti biasanya." tegurnya sambil mengernyitkan dahi.

Akhirnya Freya menceritakan apa yang telah terjadi kemarin saat di Apartemen.

Rio sempat tertawa kecil atas tuduhan yang Freya layangkan tentang Aqila.

"Yaelah Fre, kau cemburu dengan adiknya Tuan Darren? Come on lah, mereka itu dekat hanya sebatas kakak dan adik, tidak lebih!"

"Tapi aku melihatnya tidak seperti itu pak Rio, Tuan Darren dan adiknya seperti ada sesuatu yang aneh pada mereka berdua, dan entahlah aku tidak bisa menjelaskannya padamu, yang jelas hubungan mereka sangat spesial!" jawabnya yakin

Lalu Rio mencoba menyentuh kening Freya dengan punggung tangan kanannya.

"Hem...dari suhu tubuhmu, kau normal-normal saja, tapi kenapa otakmu menjadi konslet seperti ini!" ejeknya dengan sengaja.

Freya yang mendengar hal itu, ia sempat dibuat kesal atas sikap Rio yang seenaknya mengatai dirinya seperti itu.

Kini Darren mulai mempresentasikan hasil kinerjanya, banyak yang terkagum-kagum, namun ada juga yang tidak suka terhadap Darren, salah satunya Tuan Miko, padahal ia sempat menggadang-gadang kan putranya berada di posisi Darren, mengingat Steven merupakan sosok pengusaha sukses dan berprestasi, kiprahnya sudah tidak diragukan lagi dalam dunia bisnis, ditambah dia adalah lulusan terbaik universitas luar negeri.

Tapi Darren tidak gentar dengan banyaknya badai yang mulai menghadang akan posisinya, ia terus berusaha mempertahankan posisi yang telah di percayakan oleh Papahnya, tentunya Darren akan selalu bekerja sebaik mungkin agar dirinya tidak dianggap sebagai seorang CEO yang tidak berkompeten dan hanya mengandalkan kekuasaan Papahnya.

Setelah presentasi yang Darren suguhkan kepada para anggota meeting selesai, ia mendapatkan tepukan tangan yang cukup meriah bahkan sampai riuh, banyak yang mengucapkan selamat atas prestasi yang mereka anggap sangat memuaskan itu, serta ide yang menarik demi kemajuan perusahaan, Saga sendiri merasa bangga akan kemampuan putranya, sedari awal ia sudah yakin jika Darren mampu dan bisa menjabat sebagai seorang CEO muda.

Lalu sebelum rapat di tutup Darren meminta mereka untuk tidak pergi begitu saja, ada kejutan besar yang ingin ia sampaikan.

seisi ruang Meeting dibuat penasaran atas pengumuman yang telah Darren katakan, terutama Saga yang sudah tidak sabar sedari tadi

"Baiklah, disini saya ingin menyampaikan mengenai insiden yang telah terjadi dua hari yang lalu di perusahaan ini, dan telah ada sebuah konspirasi di dalam perusahaan ini, konspirasi yang telah merugikan perusahaan tentunya!"

Deg!

semua orang sempat di buat terkejut atas pernyataan yang di lontarkan oleh Darren, sampai-sampai ada salah satu pemegang saham yang melayangkan protes padanya, siapa lagi kalau bukan Pak Miko, selaku pemilik saham yang cukup besar di perusahaan Syailendra.

"Anda jangan suka mengada-ada, konspirasi apa? Apakah anda memiliki bukti atas semua perkataanmu itu, ingatlah Tuan Darren berhati-hatilah saat anda menuduh seseorang tanpa adanya bukti yang kuat!" Miko sampai berdecak kesal, ia tidak suka dengan sikap Darren yang menurutnya mulai berulah.

Darren malah tersenyum tipis, tatapannya tajam menusuk ke arah Pak Miko.

"Tenang saja Pak Miko, selagi anda tidak terlibat didalamnya, anda tidak perlu khawatir, bukankah begitu?" Darren dengan sengaja mengatakan hal demikian, karena ia tahu siapa dalang di balik ini semua, hanya saja untuk membuktikan jika Pak Miko otak dibalik semua masalah ini, ia belum cukup memiliki bukti yang kuat, dan ia tetap akan berusaha untuk mencarinya dan menuntaskannya sampai ke akar-akarnya.

Mendengar hal itu, Miko sampai mengepalkan tangan, terlihat jelas raut wajahnya yang begitu kesal terhadap Darren.

"Baiklah semuanya, dua hari yang lalu saya telah menemukan bukti atas tindakan kriminal yang telah dilakukan oleh Pak Thomas, selaku kepala bagian divisi keuangan, dari barang bukti yang saya dapat, ia telah menggelapkan uang perusahaan sebesar 100M, sungguh angka yang sangat fantastis bukan!"

Seisi ruang meeting mendadak menjadi riuh, mereka bahkan sampai menganga karena saking tidak percayanya.

Apalagi Sagara, ia terlihat geram atas apa yang sudah di dengar dari putranya.

"Lanjutkan putraku, jelaskan kepada semuanya, siapa saja yang telah terlibat!" perintah Sagara dengan tatapannya yang tajam dan dingin.

Suasana di dalam ruang meeting mendadak menjadi tegang dan mencekam, raut wajah mereka terlihat pucat bahkan sampai ada yang menelan ludah berkali-kali

"Baiklah Papah, aku akan membongkar satu persatu siapa saja yang telah terlibat dalam kasus ini, dan sebelumnya saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Pak Jhon, yang telah banyak membantu, dan untuk Pak Billy yang rencananya sebentar lagi akan di promosikan sebagai Manager di perusahaan ini, ucapkanlah selamat tinggal, karena anda tidak akan pernah menduduki posisi itu, justru bersiaplah kau mendekam di dalam jeruji besi, karena itu adalah tempat yang pantas untukmu bersama sengan Thomas!"

Deg!

Seketika Billi yang duduk di samping Pak Miko mendadak gemetar, ia tidak menyangka jika kebusukannya selama ini telah terbongkar, lalu Billy menoleh ke arah Miko, kemudian Miko menatap tajam dan dingin ke arahnya.

'Awas saja kalau kau sampai buka mulut, aku pastikan anak dan istrimu tidak akan selamat!' ancam Miko dalam hati.

Bersambung...

☘️☘️☘️☘️☘️