Ini adalah kisah Guru Spiritual dan Seorang Duyung yang mencoba menerobos perbudakan melalui segala macam kesulitan dan bahaya. akhirnya menjadi sebuah keluarga dan bergandengan tangan untuk melindungi rakyat jelata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 05
Lily sedang mencari serbuk bunga di sekitar tanaman bunga. Netranya melihat Jesly yang berjalan sempoyongan. Ia terbang mendekatinya, merubah ke wujud manusia. "Jesly, apa kamu baik-baik saja?" Tanyanya.
Lily memegang pundak Jesly. "Ayoo kembali. Aku akan mengobatimu."
"Lily, jangan goyang-goyangkan tubuhku. Kepalaku pusing. Pegang tanganku, bantu aku jalan." Ucap Jesly lemah.
Lily mengangguk, memapah Jesly.
.
.
.
Masakan lezat sedang di masak. Aromanya harum membuat perut terasa keroncongan. "Bagaimana keadaanmu? Apakah sup bisa menghangatkan tubuhmu?" Tanya Lily setelah menyuapi Jesly sup ikan.
"Jangan khawatir! Ini hanya goresan kecil."
"Haaayyyaaa.. ini membuatku khawatir! Heinrich menaruh tanda salju di tubuh kamu. Membuat tubuh kamu menjadi dingin sekali. Embun beku membawa penderitaan, jauh dari kata hangat."
"Baiklah, ini sudah cukup. Ngomong-ngomong, kita telah berhasil." Jesly tersenyum hangat, mengelus kepala Lily lembut layaknya seperti adik sendiri.
Jesly mengeluarkan hadiah kompetisi berupa batu roh pada Lily. "Lihatlah!"
Bibir Lily menganga, matanya membelalak. "Haaahh..." Dengan semangat Lily mengeluarkan batu roh dari kantong. "Begitu banyak batu roh. Kamu tawar menawar dengan Heinrich?" Tanya Lily dengan senyuman mengembang.
Jesly menatap langit-langit yang indah. Menghembuskan nafas panjang. "Haahhh... Aku sudah cukup melihat antara hidup dan mati. Kenapa aku harus takut padanya?"
Jesly tersenyum melihat Lily tampak senang dengan hadiah batu roh yang ia miliki. "Masih ada lagi. Lihatlah!"
Jesly menggunakan sihirnya, mengeluarkan sebuah kain berwarna ungu. "Ini adalah gulungan kain berkilau berasal dari langit surgawi. Aku membawakannya untukmu. Sebagai bahan untuk membuat pakaian untukmu."
"Lihatlah dirimu! Kamu seorang wanita, jangan memakai pakaian jelek seperti ini lagi. Juan pasti akan mengejekmu." sambung Jesly.
"Berani sekali dia! Aku bukan jelek, tapi menawan. Mengapa seorang kupu-kupu begitu menawan? Aku suka dengan diriku yang sekarang." Lily kembali sibuk menghitung batu roh yang di dapatnya.
"Lily, apakah kamu pernah berpikir tentang pernikahan setelah kita keluar dari sini? Apakah aku harus melamarkan seseorang untuk mu? Membantumu mencari kekasih?"
"Lebih baik kamu tidak melakukan itu! Aku tidak mengerti dengan kamu. Berbicara tentang aturan, bahkan kamu merencanakan kencan untukku. Aku lebih suka menggunakan waktu untuk mendapatkan lebih banyak batu roh. Dengan batu roh yang cukup, kita bisa membeli sebuah pulau yang indah dari tanah abadi. Menikmati hidup kita di sana."
Jesly terkekeh kecil. "Hummm... Bagaimana kalau kita pergi ke Utara? Salju turun di sana. Kepingan salju itu putih dan murni, sangat berbeda dari tempat ini. Meskipun ada bunga dimana-mana tapi itu penuh dengan duri beracun."
"Aku suka ide kamu!" Wajah Lily berubah cemberut. "Tapi.. bagaimana dengan tanda salju di tubuh kamu? Apa perlu ku carikan penawarnya?"
"Bukan apa-apa! Kita harus bersatu, bersabarlah, hingga waktunya telah tiba. Tugas yang aku berikan padamu sekarang adalah untuk menemukan beberapa tempat tujuan, mencarikan murid. Dengan cara ini, aku bisa mendapatkan lebih banyak hadiah, menghasilkan lebih banyak batu roh. Semakin banyak aku memiliki murid, semakin cepat pulau itu kita dapat."
Lily berdiri dengan senyuman merekah. "Luar biasa!" Lily merubah bentuk menjadi kupu-kupu terbang bebas. Jesly tersenyum melihat Lily bisa terbang bebas.
.
.
.
Satu bulan kemudian...
Lily berkacak pinggang, tangan sebelahnya memainkan kantong berisi batu roh. "Saya beritahu kalian, tidak sering seperti ini. Guru Spiritual Jesly sendiri yang akan melatih kalian belajar. Perhatikan baik-baik, tidak ada pengembalian uang setelah mendaftar."
Jesly muncul di balik badan Lily.
Peserta pertama, seorang siluman babi bernama Peggy menghadap ke Jesly untuk belajar. Jesly mengeluarkan sepotong daging kelinci panggang. menggerakkan ke kanan ke kiri di udara. Peggy mencium aroma sedap, lidahnya menjilat bibirnya ingin segera memakan daging panggang.
"Saya tahu rumah anda kebanjiran, tidak memiliki banyak makanan. Tetapi tetap saja mencuri adalah perbuatan salah. Lebih baik anda memintanya dengan baik-baik, tidak perlu mencurinya."
Bukannya mendengarkan perkataan Jesly, Peggy justru dengan lantangnya mengambil daging panggang lalu memakannya rakus.
Beberapa prajurit yang ikut melihat cara melatih Jesly pada siluman-siluman merasa takjub. Suaranya yang lembut dan terkesan berwibawa membuat siapapun terkesan.
Peserta kedua, sepasang suami istri berkokok secara bersahut-sahutan. "Sssttt..." Seolah suara Jesly menghipnotis sepasang suami istri tersebut seketika berhenti berkokok.
"Tetap pada pendirian kalian. Deva, saya tau, berkokok adalah kebiasaan anda. Anda akan semakin mendapat keberanian setelah menjadi seorang ayah dari anak-anak mu. Istri anda hamil."
Peserta ketiga, seorang siluman musang berdiri tegang menghadap Jesly. "Lihatlah diri anda! Bahkan jika diri anda tidak dapat menemukan pasangan, anda tidak perlu selalu mengikuti orang lain. Renungkan diri anda sendiri!"
"Jesly," panggil Franky, tangannya membentuk love. "Apakah kamu mencintaiku?" senyuman mengembang terlihat jelas di wajah Franky.
Jesly mendelik, tangannya menyentuh tangan Franky. "Hehe... Tidak!"
Tubuh Franky menegang saat Jesly menyentuhnya. "Akuu..." Franky seolah menahan sesuatu.
Jesly panik. "Apakah kamu akan..."
"Itu adalaaahh..." Franky sudah tidak tahan untuk mengeluarkannya.
Brroooottt...!
Franky kentut dengan suara yang nyaring. Netra Jesly melotot. "Lily, apa kamu punya sesuatu untuk menutupi hidungku?" tanya Jesly sembari menutup hidungnya menggunakan tangan.
Yang lain pun ikut menutup hidungnya karena tak tahan dengan bau kentut yang sangat menyengat. kecuali Lily, ia justru tersenyum. "Aku pikir tidak papa jika..."
Bruukkk!
Lily jatuh pingsan akibat mencium bau kentut Franky.