Sistem Pembunuh: Tak Terkalahkan

Bu Bai berpikir bahwa Pria paruh baya bernama Yu Lao ini terluka akibat melawan banyak binatang buas kultivasi sehingga terluka.

Bukannya menjawab pertanyaan Bu Bai, Yu Lao malah tidak menjawab sedikit pun rasa penasaran Bu Bai dan hanya menggelengkan kepala-nya saja kepada Bu Bai.

"Aku sudah memasakkan daging untuk-mu dan kau bahkan tidak menjawab perkataan-ku!?" Bu Bai sangat kesal namun dia tidak menampakkan kekesalan-nya tersebut dan hanya menyimpan-nya didalam dirinya.

Bu Bai berdiri dari tempat-nya, dia merasa sudah cukup beristirahat dan ingin segera kembali ke Sekte Awan Surgawi. Dia juga tidak ingin berlama lama ditempat ini.

"E-Eh? Nak~ Apa kamu sudah mau pergi?" Kata Pria paruh baya itu yang juga bangkit berdiri dari tempat-nya saat melihat Bu Bai ingin bergerak pergi.

"Ya~ Aku tidak ingin lama-lama didalam hutan ini, lagipula aku sudah cukup beristirahat." Walaupun sempat diabaikan, Bu Bai masih tetap menjawab pria paruh baya tersebut.

"Tunggu sebentar~ Apakah kamu menuju Sekte Awan Surgawi?" Tanya Yu Lou.

Bu Bai menganggukkan kepala-nya. "Aku akan pergi, Selamat tinggal Pak Tua~" Kata Bu Bai langsung meninggalkan Pria paruh baya tersebut.

Pria paruh baya tersebut ingin mengatakan sesuatu kepada Bu Bai, tapi dia sudah ditinggal pergi begitu saja tanpa sedikit pun melihat kebelakang. "Hah~ Anak muda ini begitu bersemangat." Ucap-nya lalu juga pergi mengikuti ke arah Bu Bai.

...

Bu Bai tidak berharap bahwa Pria paruh baya, Yu Lou akan mengikutinya dari belakang. Bu Bai tidak menyangka Pria yang terluka tadi masih mampu untuk mengejar-nya.

Dia kemudian menghentikan langkah-nya dan Yu Lou yang tepat dibelakang Bu Bai juga berhenti. "Hei Pak Tua~ Mau sampai kapan kamu akan mengikutiku?" Bu Bai bertanya. Dia mencoba menahan kekesalan-nya terhadap Pria paruh baya tersebut.

"Mengikuti-mu? Itu hanya kebetulan saja kita memiliki tujuan yang sama~" Kata Yu Lou yang memang apa dia katakan adalah kebenaran.

Bu Bai ingin sekali mengumpat kepada Pria paruh baya yang dihadapan-nya.

"Jadi Pak Tua~ Apa tujuan-mu ke Sekte Awan Surgawi?" Walaupun cukup kesal, Bu Bai sedikit penasaran.

Dari ingatan Bu Bai sebelum-nya, Sedikitpun dia tidak mengingat ada seorang Pria paruh baya seperti dihadapan-nya di Sekte Awan Surgawi. Semua murid yang berasal dari Sekte Awan Surgawi pasti akan menggunakan jubah Sekte mereka dengan corak awan dan menggunakan aksesoris anting awan di salah satu telinga mereka.

Bu Bai hanyalah pembersih di Sekte Awan Surgawi, jadi dia tidak berhak menggunakan semua tanda pengenal Sekte. Dia diterima di Sekte Awan Surgawi hanya karena adik laki-lakinya yang seorang jenius.

"Pak Tua ini memiliki urusan yang harus dilapor kepada Sekte Awan Surgawi." Jawab Yu Lou. Dia tidak menjelaskan secara detail kepada Bu Bai.

"Hah~" Bu Bai menarik nafas yang panjang.

Bu Bai tidak mengatakan apa-apa lagi dan hanya melanjutkan perjalanan-nya. Yu Lou juga terus mengikut dari belakang.

...

Tepat dibelakang, Yu Lou terus memperhatikan terus memperhatikan langkah lari Bu Bai yang membuat-nya terpesona.

Langkah Bu Bai sangat ringan, dia mengatur nafas-nya agar tubuh-nya tetap stabil dan ringan. Dia juga berlari hanya menggunakan ujung kaki-nya, bukan tumit, untuk mengurangi suara langkah-nya.

"Anak muda ini~ Dia melangkah tanpa suara, seolah-olah angin yang melintasi rerumputan. Ujung kakinya menyentuh tanah sekilas sebelum melayang kembali, tak meninggalkan jejak. Ini seperti dia seorang Assassin berpengalaman!" Melihat hal tersebut, Yu Lou tidak bisa tidak memuji.

Melihat pergerakan tersebut, Yu Lou sempat ingin mengikuti-nya, namun dia sama sekali tidak bisa dan merasa kesusahan untuk meniru langkah seperti yang dilakukan oleh Bu Bai.

"Nak~ Dari mana kamu mempelajari langkah kaki itu?" Dari belakang Yu Lou bertanya dengan begitu penasaran.

"Aku mempelajari-nya sendiri." Jawab Bu Bai dengan nada malas.

Bu Bai sama sekali tidak berbohong, Dia memang mempelajari sendiri langkah-nya tersebut dikehidupan-nya sebelum-nya saat masih seorang Assassin. Bahkan langkah Bu Bai yang dilihat oleh Yu Lou sekarang belum merupakan kemampuan sepenuh-nya.

Sebagai Assassin, Langkah kaki merupakan teknik yang sangat perlu selain menghapus hawa keberadaan. Langkah yang hebat adalah kunci utama dalam menjalankan misi dengan cepat, efektif dan tanpa jejak.

"Mempelajari-nya dengan sendiri? Apakah itu mungkin?" Yu Lou hampir tidak bisa mempercayai-nya. Langkah seperti yang dilakukan oleh Bu Bai hanya bisa dilakukan jika dia sudah berlatih selama puluhan tahun.

"Dilihat dari umur-nya, dia tidak lebih dari 20 tahun. Mungkinkah dia sudah mempelajari-nya dari saat dia masih berumur 5 tahun?

K-Kalau seperti itu, sangat jelas dirinya itu bakat murni seorang assassin sejati!!" Yu Lou tidak pernah sesemangat ini. Dia tidak menyangka akan menemukan seorang jenius di tengah-tengah hutan.

Didalam pikiran Yu Lou, dia ingin mengambil Bu Bai sebagai Muridnya untuk melatih-nya. Walaupun dia tidak bisa mengajari-nya teknik assassin, Yu Lou masih percaya diri jika tentang teknik pertarungan.

Bu Bai yang hanya seseorang di tingkat Body Refining, dimana hal tersebut merupakan tingkatan dasar dari Kultivasi. Sehingga, Yu Lou sangat percaya diri pada tingkatan-nya yang sekarang berada di Core Formation, Bu Bai pasti mau untuk menyembah-nya sebagai master-nya.

"Hei Nak~..." Disaat Yu Lou ingin memanggil Bu Bai, tiba-tiba saja dia terdiam sejenak.

"Sial! Mereka disini!?" Yu Lou merasakan energi dari musuh-nya ternyata sudah menemukan diri-nya. Yu Lou dapat merasakan kalau musuh-nya tersebut berada beberapa meter di belakang-nya.

Wajah-nya sekarang berubah menjadi tegang. Pikiran-nya tentang yang menginginkan Bu Bai sebagai murid-nya langsung menghilang jauh-jauh didalam pikiran-nya.

Sedangkan Bu Bai, dia tidak merasakan energi seperti yang dirasakan oleh Yu Lou, tapi dia yang merupakan seorang Assassin sejati langsung mengetahui dari getaran tanah kalau beberapa meter dibelakang-nya terdapat manusia yang mengarah diri-nya. "Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba hutan ini begitu ramai!?" Bu Bai menyipitkan mata-nya dan sangat penasaran.

Dia sedikit melihat kebelakang-nya. Bu Bai memperhatikan kalau wajah Yu Lou sangat tegang.

"Sial!" Hanya dalam sekali lihat dari reaksi wajah Yu Lou, Bu Bai langsung memahami semua-nya.

Dia tahu orang-orang yang mengejar dibelakang mereka tersebut pastilah musuh dari Pria tua dibelakang-nya tersebut. Bu Bai tidak menyangka ternyata Pria tua yang mengikuti-nya akan membawa bencana ke dirinya.

Wushh!!~ Pada saat itu, Lonjakan Energi tiba-tiba melesat cepat ke arah Bu Bai dan Yu Lou.

Bersambung~