Kaisar Dewa Jiwa Tertinggi

Singkat cerita waktu makan malam pun telah tiba, dan Yuan juga sudah berada di meja makan bersama ayahnya, dan tentu saja beserta ibu nya yang seperti nya baru saja datang..

"Ibu dari mana? " Tanya Yuan penasaran..

"Cuman pergi berbelanja saja, memangnya ada apa? " Tanya Liu jiayi kembali pada anaknya..

"Gapapa, Yuan cuman penasaran aja, karena ketika keluar kamar ngelihat ibu yang seperti nya udah gak ada entah kemana.. " Jawab Yuan..

"Sebenarnya tadi ibu pengen ke pelalangan, tetapi melihat pelelangan yang begitu ramai, jadi ibu memutuskan untuk berbelanja di rumah dagang sabit biru saja.. " Ucap Liu jiayi sambil mengambilkan nasi dan ikan untuk Lin Hong..

"Itu karena mereka sedang melelang darah binatang bintang 5, makannya untuk beberapa waktu kedepan pasti bakalan sangat penuh sesak.. " Sahut Lin Hong yang menerima piring pemberian istrinya..

Yuan yang mendengar ayahnya menyebutkan tentang  darah binatang pun segera mengetahuinya dari ingatannya, karena darah binatang berguna untuk menguatkan koneksi antara jiwa petarung dan orang yang memilikinya.

Apalagi jika seumpama darah binatang itu selaras dengan jiwa petarung yang dimilikinya, maka akan membuat efeknya semakin kuat dan memberikan banyak keterampilan..

"Jadi darah binatang mana yang akan di lelang yah? " Tanya Yuan sekali lagi penasaran sambil terus menyantap makanan nya..

"Yah, kita akan mengetahui itu besok, karena pelelangan pasti akan mencoba membuat semua orang penasaran terlebih dulu dan membuat nya datang setiap hari, untuk bisa segera mengetahui darah binatang mana yang akan dilelang, dan itu adalah strategi bisnis mereka sejak dulu.. " Jawab Lin Hong dengan santai..

"Yah itu semua kurang lebih karena darah hewan dari binatang bintang 5 kan?, karena jika hanya darah bintang 1 sampai 4 aku yakin semua orang pasti akan bereaksi biasa saja.. " Sahut Liu jiayi..

"Yah begitulah, karena darah hewan bintang 5 masih sangat dicari di kerajaan ini, tetapi jika kita berada di lingkup Kekaisaran maka darah binatang bintang 5 akan menjadi suatu hal yang biasa biasa saja.. " Jawab Lin Hong acuh tak acuh..

"Jadi sebenarnya darah hewan bintang berapa yang sangat langka yah? " Tanya Yuan dengan semangat..

"Tentu saja darah yang sangat bagus berada pada bintang 6 sampai 9,sedangkan untuk bintang 10 mungkin adalah hal yang sangat mustahil untuk di cari, karena keberadaan hewan bintang 10 itu sendiri masih menjadi tanda tanya yang sangat besar di antara semua umat manusia.. " Jawab Lin Hong menghela nafas..

"Jadi apakah ayah dan ibu pernah meminum darah hewan bintang 6 keatas? " Tanya Yuan sekali lagi dengan ekspresi yang semakin bersemangat..

Lin Hong dan Liu jiayi yang melihat Yuan sangat bersemangat pun menjadi sedikit terkejut dan saling berpandangan sebelum mereka berdua sama sama tersenyum dan menggelengkan kepalanya..

"Apakah kamu berpikir darah hewan bintang 6 keatas seperti gubis yang mudah di dapat? " Tanya Liu jiayi membuat Yuan akhirnya tersadar dan sedikit kecewa karena sepertinya ibu dan ayahnya tidak pernah merasakan darah hewan bintang 6 keatas..

Lin Hong yang melihat wajah Yuan yang sepertinya sedikit kecewa membuat kumisnya sedikit berkedut..

"Sebenarnya ayah sendiri pernah meminum darah hewan bintang 6 satu kali, dan itu darah beruang biasa, bukan beruang bulan yang membuat efeknya tidak maksimal.. " Ucap Lin Hong memberi tau Yuan..

"Dan ibu juga pernah meminum darah hewan bintang 7 ketika berada di sekte, yang pada saat itu mendapatkan nya karena misi, dsn itu hanyalah darah dari bangau yang tentu saja tidak membuat efeknya juga maksimal... " Tambah Liu jiayi tersenyum pada Yuan.

Yuan yang mendengar itu pun semakin takjub pada ibunya..

"Yah, lebih baik kamu tidak perlu memikirkan hal hal seperti ini terlebih dulu Yuan, karena kamu akan mendapatkan nya sendiri nanti dan ayah yakin bahwa kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dari kita berdua.. " Ucap Lin Hong sambil tetap memasukkan daging ke dalam mulutnya.

"Yah baiklah, aku hanya semakin termotivasi saja.. " Jawab Yuan hanya tersenyum yang membuat Lin Hong dan Liu jiayi saling berpandangan dengan geli..

Dan setelah menghabiskan makananya, Yuan pun langsung berpamitan pada ayah dan ibunya untuk segera istirahat dan tidur..

***

"Hah... Sungguh capek juga ya beradaptasi dengan dunia baru ini.. " Pikir Yuan menghela nafas..

"Dan apakah aku benar benar tidak mendapatkan system?, sialan bukannya seharusnya seseorang yang Bertransmigrasi harus di beri system sebagai pembimbing nya?" Keluh Yuan dan sedikit kesal, karena dirinya tidak seberuntung itu untuk mendapatkan system yang mungkin akan lebih memudahkan perjalanannya..

"Baiklah mending tidur saja, karena besok sepertinya bukan hari yang mudah.. " Desahnya dan segera memejamkan matanya untuk segera tertidur..

***

Ke esokan harinya pun telah tiba dan Yuan juga telah sarapan bersama ibu dan ayahnya..

"Kalau gitu aku berangkat ke lapangan dulu ya bu.." Pamit Yuan segera pergi menuju lapangan tempatnya di letih oleh Instruktur Hei..

"Baiklah berhati hatilah.. " Ucap Liu jiayi dan mulai memberi intruksi pelayan untuk segera membersihkan piring piring kotor..

Singkat cerita Yuan telah sampai di lapangan tempat keluarga Lin latihan, dan menemukan sudah ada Lin kai yang sedang duduk santai sambil menyenderkan tubuhnya di sebuah pohon..

"Jadi kamu sekarang males malesan? " Tanya Yuan yang sudah mendekati Lin kai, dan tentu saja kedatangan Yuan dan suaranya yang tiba tiba membuat Lin kai terkejut..

"Sialan.. Kenapa kamu harus membuat ku terkejut bajingan? " Umpat Lin kai menatap Yuan dengan tatapan tidak senang..

"Aku bahkan hanya menyapa mu Brengsek, dan salahmu sendiri di pagi pagi buta seperti ini masih sempat sempatnya melamun.. " Ucap Yuan mengumpat balik Lin kai ..

"Apa..?!, apakah kamu mau bertengkar denganku dasar sepupu bodoh.. " Ucap Lin kai mulai berdiri dan memajukan kepalanya, dan Yuan pun juga memajukan kepalanya yang membuat mereka berdua beradu kepala..

"Kalau aku bodoh, berarti kamu sepupu yang mudah di bodohin oleh orang bodoh dasar sepupu primitif.. " Balas Yuan mengumpat nya lagi..

Lin kai yang mendengar itu pun semakin kesal dan ingin membalas umpatan Yuan sebelum kepalanya dan kepala Yuan di pukul yang membuat mereka berdua langsung terjatuh kesakitan..

"Bang.. "

"Bang.. "

"Agh.. Sialan.. " Umpat Yuan..

"Agh... Bajingan mana yang berani memukul kepalaku?! " Teriak Lin kai kesakitan..

"Aku yang memukul kepala mu, kenapa? " Sebuah suara yang elegan pun terdengar membuat Yuan segera menoleh kearahnya dan dapat melihat seorang laki laki yang seumurannya berdiri dengan ekspresi kesal..

"Sialan ternyata kamu hao... " Umpat Lin kai sambil memegangi kepalanya..

"Tch, aku sangat kesal melihat kalian berdua selalu sama saja membuat keributan yang tidak perlu di setiap pagi ketika akan memulai latihan.. " Ucap Lin hao dengan suara yang tampaknya cukup kesal..

"Betul apa yang dikatakan kak hao, kalian berdua selalu membuat masalah dimana mana.. " suara perempuan yang cukup lucu pun terdengar dan membuat Yuan menatapnya karena anak perempuan itu sedang bersembunyi di belakang Lin hao..

"Mei, bukan kah kamu adik ku?, kenapa kamu selalu menyalahkan kakak mu terus menerus.." Protes Lin kai dengan nada sedih..

"Hmp.. Itu salah kakak sendiri yang kemana mana selalu membuat masalah dengan kak Yuan juga.. " Ucap Lin Mei dengan nada cemberut yang lucu..

"Sudahlah kalian berdua jangan mencari masalah lagi, karena ketika Instruktur Hei datang kalian berdua akan terkena hukuman yang membuatku tambah pusing.. " Gerutu Lin hao..

"Baiklah baiklah lebih baik untuk saat ini kita berdamai dulu kai.. " Saran Yuan menghela nafas..

"Tch, untung saja dilerai oleh hao dan Mei Mei, kalau tidak aku bakalan memukul mu sekarang.. " Cibir Lin kai, yang membuat Yuan ingin sekali memukulnya sebelum tangan hao lebih cepat dan memukul kepala Lin kai yang membuatnya terkapar kesakitan sekali lagi..

"Baiklah lebih baik lupakan saja orang tidak penting ini.. " Gerutu Lin hao sangat kesal dan bergegas pergi dan diikuti oleh Mei Mei yang hanya menatap kakaknya dengan kasian..

Sedangkan Yuan melirik kearah Lin kai yang memegangi kepalanya sambil berteriak kesakitan dan hanya tersenyum..

'Sepertinya aku mendapatkan keluarga yang sangat harmonis tanpa sifat iri dengki yang selama ini terjadi di novel novel yang pernah aku baca.. ' pikir Yuan tersenyum lembut dan hangat..