Kisah ini menceritakan tentang Arghatama, seorang anak konglomerat yang saat ini berusia 25 tahun. Dikarenakan kedua orangtua yang terlalu memanjakannya, Argha tumbuh menjadi pribadi yang malas, dan tidak bertanggung jawab. Terbukti setelah kelulusannya di Sekolah Menengah Atas, Argha menolak keinginan orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sampai pada saat Argha mendapatkan kabar, bahwa Ayah nya meninggal dalam sebuah kecelakaan, dan mengalami kebangkrutan, kehidupan Argha berubah 180°. Argha yang hanya lulusan SMA harus bekerja sebagai Sopir pribadi Direktur Muda di sebuah perusahaan, karena bagaimanapun ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan menafkahi Ibu yang melahirkan dan membesarkan nya.
Mentari, Direktur Muda yang merupakan anak dari relasi Ayah nya, ternyata masih memiliki dendam pribadi kepada Argha karena kejadian dimasa lalu. Sementara itu, Ayah Mentari yang merasa berhutang budi kepada keluarga Argha malah menjodohkan mereka.
Akankah pernikahan Argha dan Mentari menjadi pernikahan yang penuh kebencian dan balas dendam? atau malah sebakiknya?.
Simak terus kisahnya dalam Novel yang berjudul "Menikahi Sopir Kaya".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Sukendar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berita Buruk
" Arga sedang di pesta pernikahan teman Arga ma, mama jangan ganggu Arga dulu ya Ma." Titah Arga.
Kemudian terdengar suara Melinda yang semakin histeris di sebrang telepon.
"Ga...Papa...Papa meninggal...hiks..hiks.."
Mendegar itu, Arga langsung menjatuhkan ponsel yang masih menempel di telinga nya, kemudian langsung berjalan dengan tatapan kosong, meninggalkan tempat pesta dan menuju parkiran mobil tanpa berpamitan terlebih dahulu.
Arga sama sekali tidak bisa menggambarkan perasaan nya saat ini, dia hanya terdiam sambil berjalan, bahkan tanpa meneteskan air mata sedikitpun. Fino yang kebingungan melihat Arga langsung memungut ponsel Arga lalu mengikuti langkah kaki Arga yang meninggalkan pesta pernikahan Diki.
Diperjalanan Fino yang mengemudi mobil, sesekali hanya melirik Arga yang dari tadi tanpa Ekspresi. Fino baru pertama kali melihat sahabatnya seperti ini, jadi sedikit ragu untuk memulai pembicaraan atau sekedar bertanya apa yang sebenarnya terjadi.
***
Setibanya di Kediaman Arga, tampak sebuah gerbang mewah terbuka dan terdapat bendera kuning di atasnya. Fino yang dari tadi kebingungan,mulai merasa ketakutan di hatinya, takut apa yang dia fikirkan benar dan khawatir sahabatnya akan sangat terpukul.
.
.
.
Arga melangkahkan kakinya kedalam rumah, terlihat rumah sangat ramai dengan orang-orang yang berpakaian hitam dan banyak sekali karangan bunga di halaman.
Semakin Arga melangkah, Arga menemukan sosok Melinda yang menggunakan pakaian serba hitam sedang duduk bersandar di dinding rumah nya sambil menangis, ditemani beberapa kerabat yang berusaha menenangkan atau hanya sekedar mengucapkan bela sungkawa.
Mata Arga dan mata Melinda pun bertemu, Melinda langsung terbangun dan berhambur memeluk Arga. Arga yang dari tadi mematung merasakan dekapan pelukan hangat Melinda yang penuh dengan harapan dan bergantung kepada anak semata wayang nya itu. Arga merasakan hangat dilehernya yang berasal dari air mata Melinda.
"Nak..Papamu sudah pergi meninggalkan kita untuk selamanya." lirih Melinda.
Mendengar itu, Arga tiba-tiba merasakan sesuatu yang menikam jantung nya, begitu sesak dan menyakitkan. Arga memegang dada nya yang terasa sesak, semakin dia menahan nya entah kenapa malah semakin sesak dia rasakan. Kaki Arga merasa lemas dan gemetar, sampai akhir nya dia bersimpuh diatas lantai, Arga melihat disekeliling nya, tidak tampak Jenazah atau peti mati,karena Papa Arga dikabarkan meninggal dalam kecelakaan perjalan dari London menggunakan jet pribadi nya.
Arga melihat Foto Tesar yang menggantung di dinding rumah, tiba-tiba kenangan demi kenangan Arga bersama Tesar dari waktu Arga masih kecil sampai sekarang muncul satu persatu di benak nya, Arga masih kebingungan , apa ini rasa benci terhadap Papanya yang selama ini dia fikir sudah bersikap banyak menuntut dan selalu mengatur kehidupannya.
"Tapi, kenapa sesakit ini?." lirih Arga.
"Arga .." Melinda kembali memeluk Arga.
" Kau harus tahu nak, Papa mu sangat mencintai dan menyayangi mu dari kamu masih dalam kandungan Mama sampai saat ini, Papa selalu menginginkan kau mendapatkan yang terbaik dalam hidup mu .." bisik Melinda .
Mendengar itu, Arga membalas pelukan Melinda, bahkan lebih erat. Tak terasa suara tangis Arga pun pecah seketika dipelukan Melinda. Arga tidak bisa menahan nya lagi, dia hanya bisa menangis sejadi-jadinya karena lebih tepatnya hati nya saat ini sedang merasakan penyesalan yang teramat dalam, penyesalan kenapa selama ini dia tidak pernah memperthatikan kedua orang tua nya, terlebih papa nya yang semakin hari semakin ia jauhi. Dan sekarang, Arga betul-betul tidak akan pernah bertemu lagi dengan papanya atau hanya sekedar untuk meminta maaf.
"Aaarrrhhhhhhgggg.....Papaaa.....Maafkan Arga Paaa.., maafkan Argaaaaa " .Arga berteriak menangis histeris.
***
Bersambung....
Mentari juga korban keegoisan kalian bukan cuma arga .yang paling tersakiti y Mentari pas lagi sayang2 nya di tinggal.