NovelToon NovelToon
Istri Siri Tuan Dokter

Istri Siri Tuan Dokter

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Dokter / Tamat
Popularitas:38.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: AmiRas

Kinar menerima tawaran menikah dari sang dokter untuk melunasi hutangnya pada pihak Bank. Sedangkan, dr. Raditya Putra Al-Ghifari, Sp. B menikahinya secara siri hanya untuk mendapatkan keturunan.

Awalnya Kinar menjalaninya sesuai tujuan mereka, tapi lambat laun ia mulai merasa aneh dengan kedekatan mereka selama masa pernikahan. Belum lagi kelahiran anak yang ia kandung, membuatnya tak ingin pergi dari sisi sang dokter.

Kemanakah kisah Kinar akan bermuara?

Ikuti Kisahnya di sini!

follow ig author @amii.ras

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AmiRas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Sengaja Bertemu Ibu Mertua

Setelah dua hari Kinar mendapatkan shift malam. Akhirnya hari ini ia dapat shift pagi. Rumah sakit mulai ramai di jam setengah 12 siang. Kinar sendiri tak begitu sibuk karena sudah menyelesaikan tugasnya. Ia tinggal menunggu bagian koki rumah sakit selesai memasak, baru waktunya ia mengantarkan makan siang.

Mengenai pernikahan siri nya dengan Dokter Radit, kini tak terasa telah berjalan 2 minggu. Tak ada yang spesial dari 2 minggu itu. Selain aktivitas panas mereka terakhir kali di ruangan lelaki itu beberap hari yang lalu. Kinar tak ingin mengingatnya, karena begitu membuat wajahnya selalu memanas dan degup jantung selalu menggila.

"Eh, suster permisi! Maaf, bisa bantu saya ke ruang dr. Raditya!"

Seorang wanita paruh baya berpenampilan modis menghentikan langkah Suster Kinar yang hendak masuk ke lift.

"Maaf, dr. Raditya Al-Ghifari, Sp.B, benar?" tanya Kinar menyebutkan nama Dokter yang merupakan suaminya itu.

"Iya, benar. Bisa tolong antar saya ke sana!" balas wanita baya itu dengan senyum ramah.

Kinar mengangguk. Ia pikir perempuan ini mungkin mau konsultasi tentang hal kesehatannya. Ia mengangguk singkat.

"Bisa, Bu. Mari ikuti saya!" ujar Kinar ramah, mengajak wanita baya itu masuk bersamanya ke dalam lift.

Keduanya tak ada percakapan di dalam lift. Tak sampai semenit, pintu lift terbuka mengantarkan mereka ke lantai tiga. Kinar berjalan lebih dulu di ikuti wanita paruh baya di belakangnya. Lalu langkah mereka berhenti di depan pintu yang depannya tertulis nama dr. Raditya Putra Al-Ghifari, S.p.B.

"Silahkan, Bu! Ini ruangan nya Pak Dokter," ucap Kinar menunjuk pintu yang tertutup.

Wanita paruh baya itu tersenyum lebar, "terima kasih ya, sus!"

Kinar mengangguk. Berpamitan undur diri dari hadapan sang wanita paruh baya tadi. Langkahnya baru hilang dari pandangan wanita paruh baya itu di balik tikungan.

"Eh, kamu ngapain sama istrinya Pak Ghifari, Kin?"

Suara di belakang nya di sertai tepukan di pundaknya membuat Kinar kaget.

"Astagfirullah!" Kinar menoleh sambil mengusap dadanya yang berdebar kaget.

"Suster Lina selalu saja suka banget ngagetin saya," ucap Kinar ke orang yang telah membuatnya kaget.

"Hehe, maaf ya!" Suster Lina menyengir tak enak hati.

"Nanya apa tadi?" tanya Kinar sambil melanjutkan langkahnya berdampingan dengan Suster Lina.

"Itu... kamu ngapain sama istrinya Pak Ghifari?" tanya Suster Lina lagi.

"Hah? Pak Ghifari yang punya rumah sakit ini? It-itu tadi istrinya?" tanya Kinar menoleh terkejut menatap Suster Lina. Pak Ghifari itu pemilik rumah sakit ini, yang berarti ayah mertuanya juga.

"Iya. Kamu gak tahu memangnya. Cantik banget ya beliau meski sudah berumur. Kayak awet muda gitu!" Suster Lina memuji dengan mata berbinar.

Sedangkan, Kinar sibuk dengan pikirannya. Eh, tadi itu berarti ibu mertuanya dong? Kok dia kurang ajar banget ya, harusnya kan tadi ia cium tangan wanita paruh baya itu. Ah, dia kan mana tahu, lagi pula pernikahan mereka kan dirahasiakan. Ah, kok Kinar jadi galau begini sih.

"Eh, Kin. Malah melamun kamu!" sentak Suster Lina menyenggol lengan rekannya.

"Ah nggak, sus. Saya mau ke toilet dulu duluan, ya!" Kinar melenggang pergi lebih dulu meninggalkan Suster Lina yang menatapnya dengan bingung.

"Makin hari makin aneh saja si Kinar!" gumam Suster Lina menggeleng.

...****...

Dokter Radit masuk ke ruangannya setelah menyelesaikan pemeriksaan pada pasien nya. Ia tampak kaget mendapati seoarng wanita paruh baya yang berada di ruangan nya.

"Mama!" ucapnya kaget melihat kehadiran ibunya yang duduk di sofa ruangannya.

"Tumben ke sini?" tanya Radit melenggang masuk. Meletakkan sneli dokternya ke sandaran kursi kerjanya.

"Habis dari ruangan Papamu. Jadi, sekali saja ke ruangan kamu. Sudah makan belum? Nih, Mama bawain makan siang," ucap Sonia menunjuktas tepak yang ia bawa.

"Wah, ada angin apa nih, Ma!" ucap Radit senang.

"Gak ada angin apa-apa. Sudah makan sini, Mama mau ngobrol," sahut Sonia menepuk ruang kosong di sofa sampingnya.

Radit mengangguk. Membuka kotak bekal yang dibawa ibunya, dan menikmati makan siangnya dengan khidmat.

"Dit, tadi Mama dianterin suster cantik ke sini. Kamu kok gak bilang-bilang kalau di Rumah Sakit kita ini banyak suster yang cantik." Sonia menatap selidik putranya.

"Lah, kenapa memang kalau banyak yang cantik. Terus apa hubungannya kalau aku bilang sama Mama!" sahut Radit cuek.

"Aish, anak ini! Ya, mau Mama deketin lah terus tanya-tanya udah punya pasangan belum. Kalau belum kan mau Mama jodohin sama kamu," ucap Sonia kesal akan tanggapan Radit.

"Ma, please deh. Nanti aku bawa saja ya cucu ke hadapan Mama biar bisa Mama timang-timang," ucap Radit jengah.

"Terserahmu lah, Dit. Pusing Mama sama kamu!" sungut Sonia beranjak dari tempat duduknya dan melenggang keluar dari ruangan sang putra.

Kinar yang dari tadi berdiri bimbang di lorong koridor rumah sakit, segera menghampiri wanita paruh baya yang baru saja keluar dari ruangan Dokter Radit.

"Eh maaf, Tante!" Kinar menghentikan langkah wanita baya itu. Ia tampak mengumbar senyum sungkan karena telah lancang.

Sonia berhenti. Senyum ramahnya terukir saat tahu orang yang menghentikan langkahnya adalah suster yang mengantarnya tadi.

"Oh, iya ada apa, sus?" tanya Sonia menatap berbinar perempuan cantik di depannya. Sonia memperhatikan rambut tersanggul rapi Kinar, dan struktur wajah perempuan cantik di depannya itu. Ia memberikan nilai 92 dari 100 untuk wajah suster di depannya ini.

"Ah, ini!" Kinar mengangsurkan dompet rajut yang berada di kantongnya. Dompet yang ia rajut sendiri di kala bosan saat di rumah sakit.

"Wah, apa ini? Bagus banget!" Sonia menerima pemberian Kinar dengan mata berbinar cerah.

"Ini untuk saya?" tanya Sonia mengangkat benda itu. Menelitinya dengan netra yang tampak berbinar tulus. Tak ada kebohongan yang dibuat-buat dari netranya.

Kinar mengangguk dengan senyum lega. Lega ternyata pemberiannya tak ditolak oleh sang ibu mertua. Ia pikir benda itu akan ditolak karena tak sebanding dengan barang-barang bermerek yang digunakan sang mertua. Ternyata ia terlalu picik berpikir seperti itu.

"Terima kasih banyak, suster--"

"Suster Kinar, Bu!" sahut Kinar menyebutkan namanya.

"Wah namanya cantik seperti orangnya, ya. Sekali lagi terima kasih, suster. Kapan-kapan kita ngobrol lagi, saya buru-buru soalnya," ucap Sonia menyimpan dompet rajut pemberian Kinar ke tasnya.

"Ah, iya silahkan, Bu."

Wanita paruh baya itu berlalu setelah melempar senyum pada Kinar. Sedangkan, Kinar menatap punggung Sonia dengan dada menghangat bahagia. Apakah akan lebih hangat lagi rasanya ketika ia bisa memeluk dan berbagi cerita bersama wanita baya itu dengan status menantu dan mertua?

"Jangan terlalu banyak berharap, Kinar! Fokus saja pada tujuan pernikahan ini!" batinnya mengingatkan.

Bersambung....

1
Tamirah
Waduh raja tega benar ya mertuamu ngerjain kamu Kinar,....tapi gak papa toh habis gelap terbitlah terang...😄😄😄
Tamirah
Kalau readers sih mau nya jual mahal dulu tunggu Si Radit termehek-mehek.Wes gak sesuai ekspektasi..... Payah kamuu Kinar .
Tamirah
waduh Kinar kamu kok gampang banget meleleh' , apa Kamu kangen sama sentuhannya.Gak usah gengsi sama sama menahan hasrat wesss angelllll.
Tamirah
Cuek aja Kinar, anjing' menggonggong kapilah berlalu.
Tamirah
Kinar buat Radit bertekuk lutut,Kamu bisa balas sakit hatimu dimulai dari rumah mertua mu.
Tamirah
Tunggu aja kamu Radit seorang wanita kalau sudah disakiti sampai ketingkat paling bawah dia akan berubah menjadi monster 😂😂😂😂
Tamirah
Setelah ada kelahiran anak mereka tentu akan ada konflik sesuai kesepakatan awal. Bisa di tebak mereka gak akan berpisah.
Tamirah
Radit memberikan 🏡 sebagai kompensasi,lak sistim Barter Kinar dapat 🏡 Radit dapat anak.Aduh kasihan Kamu Kinar.
Tapi gak papa suster Kinar kamu sudah ditunggu jandanya sama dr Ardi.....!
Tamirah
Tuh mertua yg luar biasa,gak sekedar nuduh tapi dia cari tahu dan menyimpulkan bahwa putra nya sudah.......?????
Tamirah
Ternyata dr Ririn sdh tahu kalau Kinar dan dr Radit ada hubungan,Betul ada kata kata bijak,sepandai pandai nya bangkai ditutupi akan tercium juga.
Tamirah
Resiko kalau ada yg nyinyir padamu' Kinar ,orang orang tahu nya kamu blm nikah tapi perutmu sdh blenduk.
Tamirah
Sekilas Kinar udah dapat Restu dari Kanjeng Ratu alias mertua...🤭🤭🤭
Tamirah
Yang baca juga gregetan sama Radit,enak aja perhatian yg belebih tapi demi anak yg dikandung nya saja . Gak perduli dgn perasaan istri sirinya yg memendam rasa kecewa.
Tamirah
Nih mulai ada konflik.Judul Novel nya diganti aja Thor menjadi** Meminjam Rahim Suster Cantik**. atau kontrak rahim perawat Cantik. Kan hanya butuh anak saja tanpa ibunya ,setelah lahir anaknya,ibunya dibuang .
Tamirah
Biasa nya novel yg awal nya pernikahan karena kesepakatan ujung ujung gak jadi pisah alias cerai.Yang terjadi justru sang laki termehek mehek sama sama istri nya.....!!!!
Tamirah
Nah tahu kalau Kinar hamil bingung sendiri gimana mau menutupi sekandal mereka walau sdh halal.
Tamirah
Ya nama saja sdh beristri walau istri siri,tapi kalau ada orang yg menyukai istrinya tentu sang suami berubah jadi singa garang alias cemburu makanya diresmikan dan dipublikasikan.wes angelllll....!
Tamirah
salah ngetik harus nya dr Radit gak peka...🤭🤭🤭
Tamirah
Kalau lihat gejalanya Kinar itu hamil.Hanya saja Dr Radit yg peka.yg nama wanita kalau sudah nikah tahu tahu sering mual,entah itu bau parfum bau keringat bau masakan itulah pemicunya, beda mual nya sama penyakit asam lambung,,,!!
Tamirah
Gampang banget punya hutang lunas,tapi syarat nya mau dinikahi.Dari pada ribet mikir diterima aja gitu aja repot....! Apa lagi nikah nya sama dosen ,di dunia nyata juga para wanita gak mungkin nolak brooo...😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!