Lintas Waktu Putri Jenderal

Pria itu berusaha bangkit, dan mendekati Sera. Tapi tangannya hanya menggapai angin dan bak angin Sera menghindar dengan cepat.

"Sera? Kau kenapa sayang?" Tanyanya dengan lembut.

"Aku sudah bilang, aku bukan sayang mu. Jadi, jangan panggil itu lagi! Kita tidak ada hubungan!"

"Kita sudah tiga tahun bersama. Kenapa dengan mu? Apa ada sesuatu?" Pria bernama Daniel itu kembali bertanya dengan penuh kelembutan dan mencoba menyentuh lengan Sera.

"Ya, ada sesuatu!"

"Katakanlah, jangan begini. Kau marah tanpa sebab." Jelasnya.

"Aku tidak mau kita berhubungan lagi! Atau apapun itu!"

"Oh, apa karena perjodohan mu dengan pria itu? Pria yang usianya lebih tua dari mu?"

"Ya, tepat sekali!" Jawab Sera.

"Sera, kita sudah bahas ini. Kenapa kau menerimanya? Kau kan tidak suka dengan nya."

"Salah! Itu dulu! Sekarang, dia begitu sempurna! Sangat sempurna!"

"Karena apa? Karena uang nya?"

"Ya, tepat sekali! Kau pintar, tapi sayangnya sebatas itu saja!"

"Hahahaha." Pria bernama Daniel itu tertawa, dia tertawa membuat langkahnya maju mundur ke kanan dan kiri.

"Sayangku, aku ini pintar. Kau tau itu."

"Ya, tapi kere! Tidak punya uang di dompet mu! Apalagi saldo di rekening mu, dan juga kartu kredit." Jelas Sera dengan senyuman remeh.

"Sayang, kau kasar sekali...."

"Aku ini berpikir realistis. Apa yang bisa diharapkan bersama mu."

'Kenapa dengan nya? Dia tidak pernah bicara seperti ini sebelumnya. Bahkan menghina ku.' batin Daniel bingung melihat sikap Sera dan juga kata-katanya yang menusuk.

"Sudah jelas kan? Jadi, jangan berada di dekat ku lagi. Aku katakan sekarang! Kita tidak punya hubungan apapun!"

"Apa pria itu mempengaruhi mu?"

"Tidak! Aku sadar dengan kesadaran ku sendiri. Jadi, berhentilah bicara dan jangan memperlihatkan wajah mu lagi padaku! Ya."

"Sera.......aaaaa...!" Tubuh Daniel kembali terjatuh saat tangannya tidak berhasil menggapai lengan Sera. Wanita itu menghindar dengan cepat dan tak terduga.

"Sera! Kau tidak bisa seenaknya mengatakan putus. Kita sudah melewati banyak hal bersama, kau lupa?" Ucapan Daniel membuat Sera berhenti.

"Kalau kau lupa, aku akan ingatkan.... Kalau kita....."

"Terserah! Kau ingin menayangkan video nya? Atau mencetak nya?"

"Aku sungguh-sungguh!"

"Lakukan saja." Merasa ditantang, Daniel mengambil ponselnya segera. Tapi tidak menemukan nya.

"Cari ini?" Daniel terkejut saat Sera mengayunkan ponselnya seperti mainan.

"Bagaimana kau....."

"Sera! Tidak!" Tapi sayangnya teriakkan Daniel tidak mampu menghentikan aksi ponsel itu terjun bebas dari ketinggian itu.

"Tanganku licin." Ujar Sera pura-pura terkejut sambil menutup mulutnya. Tapi tak lama, senyuman iblis nya terbit.

"Dengar Daniel... Itu baru ponsel, kalau kau mencoba untuk bicara omong kosong lagi, mungkin..... Akan ada kau disana dan orang-orang akan mengangkat tubuh mu yang tidak sadarkan diri." Bisik Sera, dan itu membuat Daniel jadi merinding.

"Se-sera...."

"Kau mengerti?" Ujar Sera.

"Kau bukan Sera......"

"Terserah, tapi yang jelas.... Aku bukan Sera mu lagi. Aku tidak main-main dengan ucapan ku, aku rasa kau sudah mengerti dengan baik. Anak pintar. Dan ya, teman-teman mu tidak bisa bergerak sepertinya, karena kejutan dariku. Jadi, sampai jumpa semuanya!" Sera melambaikan tangan dan berjalan dengan percaya diri.

"I-tu..... Se-sera?" Salah seorang diantara mereka keluar dengan nada tak percaya. Wajah mereka tampak shock dengan apa yang mereka lihat tadinya.

******************

"Satu selesai, dan berikut nya....." Sera menatap bungkusan berisi helai rambut.

Bersambung.....

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰🥰🙏