Roy dan Sela yang sudah menikah selama 3tahun lamanya hingga saat ini mereka belum bisa memiliki momongan, hingga akhirnya mereka menjalani tes kesuburan satu sama lain, hingga satu ucapan seorang dokter membuat Roy cukup terkejut karna iya di diagnosa oleh dokter Mandul atau tidak bisa memiliki keturunan.Akan kah Sela menerima kenyataan pahit itu ? atau malah sebaliknya? lantas bagaimana dengan rumah tangga mereka?
yang mau tau kelanjutannya jangan sampai ketinggalan cerita di stiap ep nya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan Edward dan Sesil lagi
Edward yang tak bisa pulang membawa kendaraan bermotor nya terpaksa iya pulang ke jakarta dengan pesawat karna tak mungkin jika ia harus berlama-lama di Bali sedangkan disana ada Roy bersama Sela
Hingga sesampainya Edward di jakarta sesegera mungkin mencari taksi untuk pulang ke rumah nya karna hari semakin larut
.
" Sialan, ngapain Roy harus susul Sela ke bali? Gue muak sama drama ini,kalo bukan demi Zeline gue males sama Sela " ucap batin Edward yang kini sudah berada di dalam mobil taksi biru
Perjalanan Edward yang melewati perusahaan Roy tanpa di sengaja Edward melihat Sesil yang kini sedang berdiri menunggu kendaraan umum yang lewat
" Stop pak!! " ucap Edward pada supir taksi yang menyuruh menghentikan mobilnya
" hy " sapa Edward pada Sesil yang masih berdiri
" eh Om yang waktu itu ya, yang antar Saya pulang" sahut Sesil yang sedikit terkejut dengan Edward yang berada di dalam mobil.
" iya, ayok masuk gue antar Lo pulang lagi " kembali ucap Edward yang menawarkan tumpangan sambil keluar dari mobil taksi tersebut menyuruh Sesil masuk
" ah tidak perlu om, saya naik bis saja "
" Ayok, ini udah sore kalo gak ada bis nya gimana? Mau jalan kaki lagi lo kaya semalem, ayok gak usah bantah gue " kembali ucap Edward sambil menarik tangan Sesil untuk masuk ke dalam mobil
lagi lagi Sesil yang di paksa oleh Edward akhirnya kembali patuh pada Edward padahal sebenarnya Sesil akan di antar pulang oleh Sam namun Sesil yang takut akan kejadian Sam kecelakaan itu hingga menolak tawaran Sam
" terimakasih Om " ucap Sesil sambil menundukkan kepalanya
Melihat gadis di hadapannya yang begitu patuh membuat Edward tersenyum senang, karna iya sangat tau bahwa sesil adalah gadis yang penurut
" Om apa boleh saya berhenti di depan saja ? Saya ingin mampir ke panti asuhan di depan sana " ucap Sesil yang merasa tak enak dengan Edward hingga iya meminta berhenti di depan panti asuhan Muara bunda
" mau ngapain ? " tanya Edward yang bingung dengan Sesil yang ingin berhenti di panti asuhan
" Saya ingin mampir om, saya rindu dengan anak anak disana "
" kau tau panti asuhan di depan sana ? Tanya Edward
" ya om, saya sering bermain dengan anak-anak di sana "
" Ternyata Sesil tau tentang panti asuhan itu, celaka kalo dia sampai bongkar Zeline bukan dari panti asuhan itu " ucap batin Edward
" lebih baik Lo pulang sekarang, kalo Lo mampir dulu bisa malem Lo sampe rumah, bahaya itu "
Mendengar apa yang di katakan oleh Edward ada benarnya juga seketika membuat Sesil terdiam dan kembali patuh pada Edward.
Hingga tak butuh waktu lama kini Edward dan Sesil sampai di kediaman Sesil
" terimakasih om sudah antar saya pulang lagi, saya akan selalu ingat jasa om "
" Sama sama " sahut Edward dengan membalas senyuman manis Sesil
Namun naas nya Sesil, baru saja ia hendak berdiri turun dari mobil tanpa sengaja kakinya menginjak batu hingga Sesil terjatuh
" Astaghfirullah " ucap Sesil yang terkejut karna terjatuh
" Astaga gimana sih Kaya gini aja Lo sampe jatuh " ucap Edward yang panik hingga segera turun dan menolong Sesil untuk berdiri
" Aw Om perut saya sakit "
Entah mengapa jatuh nya Sesil ternyata membuat nya merasakan sakit di perut nya hingga tanpa sadar mengeluarkan darah segar mengalir dari kakinya
" Darah ? Lo gak apa-apa kan ? " kembali tanya Edward yang semakin panik melihat darah segar yang mengalir dari kaki Sesil
" Tolong om, sakit perut aku Hikss~ "