suamiku,, orang yang seharusnya menjadi pelindung keluarga kami,kini menjadi orang yang dengan tega melepas tanggung jawabnya hanya karna sebuah RAMALAN, akankah ramalan itu menjadi kenyataan ataukah hanya jadi awal petaka rumah tangga???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiqoh 89, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
"Ayah sama ibu darimana? tumben barengan, abis kencan ya? " seruan cici sontak membuat pak RT dan istrinya terlonjak kaget, pasalnya pasutri itu sama2 sedang memikirkan kejadian dirumah senja tadi. "astagfirullah ci, kamu ngagetin ibu aja bisanya".bu RT masih memegang dadanya yang berdebar kencang karena kaget. dan sang pelaku hanya terkikik geli melihatnya. " malah ketawa kamu, dasar bocah gemblung", gantian pak RT bersungut sungut karena kelakuan anaknya. "ya abisnya, aku nanya pelan padahal malah pada kaget, ngelamunin apa sih sebenernya?. hufffttttt, pak RT menghela napas panjang, dan mengalir lah cerita tentang kejadian dirumah senja.
Cici tak kuasa menahan tawa, dia ngakak sampai memegang perutnya. kedua orang tuanya makin berwajah masam karena ditertawakan anaknya sendiri. setelah tawa cici mereda, dia mulai memasang ekspresi serius. "yah, bu, apa ga pernah belajar dari pengalaman? lupa dengan permasalahan ku dan mbak puput, dari dulu mbak puput tu ga bisa di percaya omongannya bu, aku aja masih sakit hati sama mereka, ini ayah sama ibu malah di ulang lagi, kasian tau mbak senja, udah mah kai masih di rawat, difitnah lagi, ga gila aja udah bagus".cici sedikit kecewa dengan orang tuanya, karena ta belajar dari pengalaman. masih aja gampang diprovokasi. "kamu tau kai sakit ci? tanya pak RT lagi. " tau at yah, kan dirawat di RS harapan,dari kemaren malam,aku juga sempet nengok sebelum pulang tadi".jawaban cici semakin membuat orangtuanya diliputi rasa bersalah. tak seharusnya mereka mempercayai 1 pihak saja, harusnya mereka bisa lebih bijak dalam menyikapi permasalahan warganya. memang benar yang dibilang cici, mereka tidak belajar dari pengalaman. padahal dulu yang jadi korban fitnah puput adalah anaknya sendiri.
"ya udah bu, mending kita balik lagi kerumah senja buat minta maaf, semoga senja tidak memperpanjang masalah ini ".ajak pak RT pada istrinya. akhirnya pasutri itu kembali ke rumah senja, sayangnya mereka terlambat, senja sudah pergi ke rumah sakit, dirumah itu hanya tersisa temen2 senja yang bersiap meninggalkan rumah. " kebetulan ada pak RT, ini saya nitip kunci rumah senja ya pak, kemungkinan besok atau lusa pemiliknya akan kesini, kasian senja kalo harus bolak balik buat balikin ni kunci rumah".ujar delisa sambil menyerah kan kunci pada pak RT. "sampaikan permintaan maaf kami buat senja ya mbak, kami bener2 menyesal, tidak seharusnya kami berbuat hal seperti tadi, oya senja pindah kemana mbak? siapa tau kami bisa berkunjung untuk mempererat tali silaturahmi".delisa memutar bola matanya malas, ga tau malu sekali orang dihadapannya ini. ia hanya mengangguk tanda mengiyakan, tanpa memberitahu alamat baru senja. tanpa berbasa basi lagi mereka berpamitan dan meninggalkan rumah senja.
"apa bu Erni tau masalah ini ya yah? makanya senja disuruh pindah, kita harus menjelaskan kebenarannya pada bu Erni kalau orangnya kerumah nanti. kasian senja, nama baiknya jadi jelek, padahal semua itu cuma fitnah. keterlaluan sekali puput sama suci, padahal mereka saudaranya surya, tapi bisa2 nya ngelakuin hal buruk ke senja.apa jangan2 yang dibilang senja tu adalah surya, makanya puput ga suka sama senja, karna dia menyukai suami senja, ya kayaknya begitu masalah sebenarnya pak".bu RT mulai merangkai cerita versinya, dan hanya mengedikkan bahu, tanda tidak mengerti dan tidak mau ikut campur juga. biarlah itu urusan pribadi mereka, sudah bukan ranahnya ikut campur. berbeda dengan bu RT yang berbinar memikirkan besok akan bergosip dengan warganya tentang masalah ini.
Lain halnya yang terjadi di rumah puput, begitu masuk ke dalam rumah, aura mencekam sangat terasa. tak biasanya mas rian udah pulang, puput bergumam lirih. puput mendekati rian, ingin memeluknya seperti biasa ketika rian pulang. tapi sayang, begitu melihat puput, api kemarahan dan kecemburuan makin berkobar di hati rian. pandangan mata mereka bertemu tapi puput tidak melihat kelembutan di mata rian. "mas rian tumben udah pulang? pasti capek ya mas, sini aku pijitin biar capeknya ilang".puput mencoba mencairkan suasana, tapi rian masih bertahan dengan kebungkamannya. menerka nerka, apa perlakuan puput, kata2 cinta dan sayangnya hanya sebuah ilusi. apa tidak ada rasa cinta untuknya, bahkan mereka sudah mempunyai 2 buah hati, perjalanan mereka untuk sampai ke tahap ini sangatlah tidak mudah, tapi melihat bukti di depan mata, sungguh membuat hatinya tersayat sembilu. puput memang tidak selingkuh secara fisik, tapi hatinya,,,,,, siapa yang tau. rian yang suaminya saja menjadi ragu.
Puput sejenak terpaku melihat ponselnya ada di genggaman rian, padahal selama ini, rian tidak pernah sekalipun meng otak-atik ponsel puput. "mas kenapa ponselku kamu pegang?" tanya puput tanpa sadar, pertanyaanya seperti menyiram bensin pada kobaran api. "memang kenapa kalo mas pinjam ponsel kamu? ga boleh? salah gitu suami istri saling membuka ponsel pasangan?" rian balik bertanya. "ya ga sih mas, cuma aneh aj, itu kan ponsel kamu ada, lagian mau lihat apa sih? aplikasinya cuma online shop aj kok".perkataan puput tidak di tanggapi oleh rian, dia malah balik nanya. " berapa sandinya?", singkat padat dan jelas tapi mampu membuat kaki puput menjadi lemas. "eh itu biar sama aku aja mas bukanya, itu pake sidik jariku kok".puput mencoba mengelak, bisa bahaya kalau rian tau sandinya. bisa bisa terjadi perang Dunia dirumah tangganya. " udah, tinggal bilang aja berapa sandinya?"rian masih berusaha membujuk. dia ingin tau sampai mana istrinya ini akan mengelak. "Mas, aku lupa lagi sandinya, maaf".puput menundukkan kepalanya tak berani menatap wajah suaminya. rian yang sudah kepalang emosi, seketika melemparkan ponsel puput ke tembok, hingga hancur berkeping keping. Puput menatap nanar ponselnya. " massssss,,, apa yang kamu lakuin, kenapa ponselnya kamu ancurin!!! "bentak puput marah. rian hanya menatap datar. " kamu tau mas banyak hal penting di ponsel aku. dan sekarang malah kamu bikin kaya gini".puput mulai menangis. "penting, foto2 surya, itu yang kamu sebut penting, sadar surya itu adik ipar kamu, apa pantas kamu nyimpen foto2nya", rian berbicara tinggi sampai urat2 di lehernya menegang. deg,,, puput seakan terkena serangan jantung mendengar perkataan rian. kenapa mas rian bisa tau, padahal ponsel aku udah pakai sandi, puput membatin. "mas ngomong apasih? kalo foto surya ada di ponsel aku ya wajar, kan kita keluarga besar, udah banyak foto2 kita semua di ponselku, ga cuma surya, tapi semuanya", puput mencoba mengelak, takut akan amarah rian, padahal hatinya udah ketar ketir, jantungnya pun mobat mabit. " sampai sini kamu masih mau ngelak, kamu pikir aku bodoh, ga bisa bedain foto keluarga apa foto orang tersayang, asal kamu tau put, aku udah liat semua foto2 itu, karena akupun tau sandi ponsel kamu, itu yang bikin aku muak sama kamu, udah tau salah tapi masih aja mengelak. aku kira kamu tulus,,, ternyata selama ini kamu hanya modus".ucap rian sambil berjalan keluar rumah, dia perlu menenangkan diri, agar tidak mengambil keputusan yang salah. sementara puput menatap nanar punggung rian yang semakin menjauh ada rasa sesal, kenapa tak bisa mencintai rian, seperti dia mencintai surya, padahal rian adalah sosok yang ramah, lemah lembut, dan penyayang. tapi masalah cinta tidak bisa di paksa, dia datang tanpa di undang, jatuh pada orang yang tak kita kira. puput pun mencoba mengumpulkan kepingan2 ponselnya, berharap bisa di perbaiki walau ta yakin sebenarnya. dan semoga rumah tangganya bisa diselamatkan, ia ingin egois, walau ta mencintai rian, tapi melepaskan rian,,, tidak akan pernah ia lakukan.
gunakan eyd & tanda baca yg sesuai... spy karyamu lbh sempurna💪